Dampak negatif perdagangan internasional memang menjadi momok mengerikan, walaupun banyak yang tahu bahwa bisnis ini cukup menjanjikan. Adanya customer dari luar negeri yang punya kapasitas lebih besar, apalagi menggunakan kurs mata uang yang lebih tinggi pastinya membuat bisnis ini sangat menguntungkan.
Sayangnya, karena dampak yang mungkin terjadi, Anda sebagai pebisnis wajib mempelajari dan menggunakan strategi terbaik. Sehingga Anda bisa mengatasi atau setidaknya meminimalisir dampak buruk. Mari cari tahu langkah mengatasinya lewat artikel berikut!
Daftar ISI
Apa itu Perdagangan Internasional?
Sebelum mempelajari dampak negatif perdagangan internasional, ada baiknya Anda mempelajari dasarnya lebih dahulu. Secara sederhana, perdagangan internasional merupakan transaksi lintas negara dengan tujuan memenuhi kebutuhan pasar yang berbeda di berbagai negara dan mencari keuntungan lebih besar
Melalui perdagangan internasional, negara-negara dapat mengimpor barang dan jasa yang sulit atau mahal diproduksi di dalam negeri sendiri. Namun, negara tersebut juga dapat mengekspor produk yang dengan harapan mendapatkan hasil kerja sama yang baik dan saling menguntungkan.
Perdagangan internasional memiliki potensi yang besar, karena dapat meningkatkan akses terhadap berbagai barang dan jasa, menciptakan lapangan kerja, meningkatkan perekonomian, dan mendorong pertumbuhan industri. Namun, tak bisa dipungkiri ada dampak besar yang juga harus ditanggung.
Dampak Negatif Perdagangan Internasional
Ada beberapa dampak yang sangat mungkin terjadi dari kegiatan jual beli lintas negara ini. Berikut adalah beberapa dampak negatif perdagangan internasional:
1. Terjadi Defisit Perdagangan
Salah satu dampak negatif yang paling mungkin terjadi adalah terjadinya defisit perdagangan dalam negeri. Fenomena ini terjadi ketika nilai impor jauh lebih tinggi dari ekspornya. Hal tersebut dapat menyebabkan pengeluaran akan lebih besar, daripada pemasukan.
Jika tak segera teratasi dalam jangka waktu yang dekat, hal ini akan mempengaruhi stabilitas ekonomi dalam jangka panjang. Bahkan dapat mempengaruhi dan memicu inflasi harga pada barang-barang dalam negeri.
2. Ketimpangan Ekonomi
Dampak negatif perdagangan internasional berikutnya adalah dapat menyebabkan ketimpangan ekonomi antara negara-negara terkait. Untuk negara maju dengan sumber daya yang lebih besar, pastinya dapat mendominasi pasar global. Namun, negara berkembang mungkin akan lebih sulit dalam bersaing.
Akibatnya, kesenjangan antara negara kaya dan miskin dapat semakin membesar. Hal tersebut juga akan mempengaruhi nilai pertukaran mata uang dari kedua negara. Sehingga membuat negara tertindas dapat mengalami penurunan nilai mata uang.
3. Penurunan Penjualan Produk dalam Negeri
Walaupun sebenarnya kualitas produk dalam negeri cukup mumpuni bahkan di kancah global, namun harganya bisa turun secara drastis karena perdagangan internasional. Tingginya permintaan produk asing, membuat nilai produk dalam negeri terpaksa diturunkan untuk menarik modal kembali.
Karena hal tersebut, produk dalam negeri akan terkena dampak negatif perdagangan internasional. Tentu saja, hal ini akan membuat bisnis UKM lebih sulit untuk beradaptasi, bahkan tersingkir dari persaingan pasar.
4. Kehilangan Lapangan Kerja
Beberapa industri yang terkena dampak, pastinya bisa saja mengalami kesulitan bersaing dengan produk impor yang lebih murah. Hal terparah adalah terjadinya penutupan usaha atau kebangkrutan. Banyak bisnis berdampak juga mungkin menerapkan pengurangan tenaga kerja.
Jika hal tersebut terus berlanjut, bisa saja terjadi kehilangan lapangan kerja di dalam negeri. Meskipun secara keseluruhan dapat menciptakan lapangan kerja baru, tapi dampak negatif perdagangan internasional juga tidak boleh diabaikan.
5. Ketergantungan pada Negara Lain
Umumnya, negara harus mencari alternatif lain untuk mengatasi kebutuhan dalam negeri. Sayangnya, jika perdagangan internasional terus berjalan, pastinya akan terjadi ketergantungan pada negara lain, khususnya yang lebih maju. Jika dibiarkan, akan terjadi turunnya motivasi pada inovasi teknologi dalam negeri.
Bahkan akan terjadi dampak berkepanjangan pada ancaman penjajahan ekonomi dari negara lain. Selain menyiksa warga dan bisnis lokal, nantinya akan menimbulkan kericuhan hingga penguasaan produk atau bahan tertentu oleh negara asing. Ini mirip dengan kejadian tambang emas dan nikel di Indonesia.
6. Dampak Lingkungan
Perdagangan internasional juga dapat berdampak pada lingkungan. Transportasi barang melintasi perairan internasional dan perbatasan dapat menyebabkan polusi dan emisi gas rumah kaca. Adanya persaingan besar, membuat bisnis lokal atau negara berambisi besar.
Sehingga akan memicu eksploitasi SDA yang memiliki dampak besar pada lingkungan. Selain itu, beberapa negara mungkin tidak memiliki regulasi lingkungan yang ketat. Karena itu, dampak negatif perdagangan internasional akan memberikan pengaruh cukup signifikan pada lingkungan.
7. Terjadinya Persaingan yang Tidak Sehat
Dampak lain yang bisa terjadi adalah munculnya persaingan yang tidak sehat, demi memenuhi target bisnis. Apalagi jika dalam regulasi pemerintahan masih banyak pasal yang bersifat ngaret. Jadi, akan sangat mudah bagi para oknum memanfaatkan celah tersebut.
Cara Mengatasi Dampak Negatif Perdagangan Internasional
Sebenarnya ada beberapa cara yang bisa Anda atau pemerintahan bisa lakukan untuk mengatasi dampak negatif perdagangan internasional. Contohnya seperti:
1. Manfaatkan Kemajuan Teknologi
Teknologi dapat menjadi rekan terbaik dalam mengatasi dampak negatif perdagangan internasional. Menciptakan atau memanfaatkan inovasi teknologi dapat membantu meningkatkan efisiensi produksi dan transportasi. Serta mengurangi dampak buruk lingkungan dan menciptakan peluang ekonomi baru.
2. Meningkatkan Kesadaran Dampak Perdagangan Internasional
Cara selanjutnya ini menjadi tanggung jawab bersama, yaitu meningkatkan kesadaran akan dampak perdagangan internasional. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang konsekuensinya, kita dapat mengambil langkah-langkah yang lebih cerdas dan bijaksana dalam menghadapi masalah yang muncul.
Baik pemerintah, kelompok, maupun individu harus senantiasa saling mengingatkan dalam hal tersebut. Tentunya edukasi bisa melalui seminar, penyuluhan, dan lain sebagainya.
3. Diversifikasi Ekspor
Setiap negara harus berusaha untuk melakukan diversifikasi ekspor, guna mengurangi dampak negatif perdagangan internasional pada ketergantungan produk atau pasar tunggal. Diversifikasi dapat membantu mengurangi risiko defisit perdagangan, hingga meningkatkan daya saing di pasar bisnis lokal secara global.
4. Investasi pada Sumber Daya Manusia
Pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia merupakan investasi penting untuk meningkatkan keterampilan dan produktivitas dalam menghadapi persaingan global. Dengan SDM yang berkualitas, perusahaan dapat lebih inovatif dan adaptif terhadap perubahan pasar.
Ini pastinya akan membantu meningkatkan devisa negara, dari berbagai jalur seperti halnya pajak. Pemberian program bantuan pelatihan ketenagakerjaan secara gratis atau beasiswa tertentu untuk talenta muda juga bisa dipertimbangkan untuk masa depan bangsa.
5. Kolaborasi Internasional
Baik pemerintahan maupun bisnis lokal, sebenarnya memiliki peluang untuk melakukan kerja sama untuk mencari solusi dalam menghadapi dampak negatif perdagangan internasional. Bantuan dan kerja sama antar negara dapat membantu mengurangi ketimpangan ekonomi dan memperkuat stabilitas global.
6. Penerapan Kebijakan yang Ketat
Negara-negara juga harus mulai mengadopsi kebijakan dalam ekspor impor, klasifikasi, pajak, serta kebijakan terhadap lingkungan. Tujuannya adalah untuk mengurangi dampak negatif yang dapat terjadi. Seperti kebijakan teknologi ramah lingkungan, pengelolaan sumber daya, dan masih banyak lagi
Sudah Tahu Dampak Negatif Perdagangan Internasional!
Nah, itulah penjelasan dampak negatif perdagangan internasional yang mungkin terjadi jika sebuah negara terlalu addict melakukan kegiatan ekonomi ini. Indonesia sendiri telah melakukan berbagai perdagangan internasional, seperti impor, ekspor, dan barter dengan berbagai negara. Meliputi China, Rusia, dan masih banyak lagi.
Meskipun memang dapat memberikan banyak keuntungan, dampak negatif kegiatan ini tidak bisa negara sepelekan. Karena penerapan kebijakan yang tepat akan sangat dibutuhkan. Sehingga manfaatnya dapat negara peroleh secara maksimal, dan dampak buruknya bisa terhindarkan.