Burung atau aves merupakan hewan bertulang belakang yang memiliki ciri khas, yakni tubuhnya ditutupi oleh bulu dan memiliki sayap. Burung memiliki sayap dan mempunyai kemampuan untuk terbang, namun juga terdapat beberapa jenis burung yang tidak dapat terbang. Selain itu, daur hidup burung juga menarik untuk kita ulik.
Burung memiliki 10.000 jenis yang tersebar di seluruh dunia. Beberapa jenis burung memiliki perbedaan yang cukup mencolok, mulai dari ukuran fisik, kemampuan untuk terbang, dan tempat mereka bertahan hidup. Dengan beberapa perbedaan pada jenis burung, lantas bagaimana proses daur hidup burung?
Daftar ISI
Bagaimana Proses Daur Hidup Burung?
Sudah diketahui bahwa siklus hidup burung untuk mempertahankan populasinya dilakukan dengan cara bertelur. Burung merupakan spesies yang punya beragam jenis tetapi memiliki kesamaan dalam proses bereproduksi. Berikut merupakan penjelasan mengenai proses daur hidup burung yang terdiri dari 3 fase, antara lain:
1. Telur
Daur hidup burung pertama atau pada fase awal adalah masih berupa telur. Antara satu burung dengan yang lainnya memiliki daur hidup yang tidak jauh berbeda. Namun, proses pembuahan pada burung berbeda dengan jenis hewan lainnya, seperti mamalia.
Sebab, burung tidak memiliki organ seks, melainkan menggunakan kloaka dalam proses berkembang biak antara jantan dengan betina. Kloaka merupakan bukaan tulang pada bagian belakang burung yang memiliki fungsi sebagai saluran reproduksi, saluran pencernaan dan saluran kencing.
Lebih lanjut, kloaka berfungsi sebagai saluran membuang kotoran sekaligus untuk proses reproduksi. Letak kloaka ada di bagian bawah perut burung, di bawah pangkal ekor yang tertutupi oleh bulu.
Pada saat burung siap untuk kawin, burung jantan akan menyimpan cairan sperma di kloaka. Dengan perubahan hormon saat burung siap untuk kawin, kloaka akan sedikit membengkak dan menonjol. Di momen ini, kloaka burung jantan dan betina akan saling bersentuhan untuk proses reproduksi yang terjadi dalam waktu singkat.
Cairan sperma yang telah disalurkan pada kloaka burung betina akan disimpan dalam beberapa hari hingga waktu pembuahan tiba. Setelah pembuahan terjadi, cangkang telur dan albumin (sumber bahan makanan) akan disimpan hingga burung betina menemukan sarang untuk meletakkan telurnya melalui saluran kloaka.
2. Anak Burung
Daur hidup burung berikutnya adalah fase anak burung. Telur yang telah dierami selama kurun waktu 10 hingga 14 hari akan menetas menjadi anak burung. Jika dalam kurun waktu tersebut telur tidak menetas, maka proses pembuahan yang dilakukan tidak berhasil, sehingga akan tetap dalam bentuk telur.
Anak burung yang telah menetas masih belum bisa untuk menggerakkan sayapnya, sehingga akan tetap di sarang selama beberapa waktu. Dalam kurun waktu ini, anak burung sangat bergantung pada induknya untuk mencari makan agar tetap bertahan hidup.
Dalam daur hidup burung fase ini, anak-anak yang ada di dalam sarang harus tetap dalam keadaan hangat agar tetap dapat hidup. Maka dari itu, induk burung tetap akan berada di dalam sarang yang sama hingga bulu pada anak-anaknya tumbuh dan dapat menggerakkan sayapnya secara mandiri.
3. Burung Dewasa
Daur hidup burung yang terakhir adalah fase dewasa. Burung disebut dewasa saat sudah siap untuk berkembang biak dengan pasangannya. Banyaknya jenis burung yang ada memiliki variasi usia siap kawin yang berbeda-beda. Misalnya, burung kenari memasuki usia siap kawin pada kisaran umur 6 sampai 8 bulan.
Lalu, burung cinta memasuki usia siap kawin minimal pada umur 1 tahun. Sementara itu, burung murai yang hidup di dalam bebas siap untuk saling berpasangan pada umur 8 sampai 10 bulan. Setelah itu, daur hidup burung akan kembali pada fase awal, yakni berbentuk telur.
Usia siap kawin pada burung tergantung jenisnya karena memiliki usia yang berbeda-beda. Selain itu, usia siap kawin burung juga dapat lebih cepat jika telah dipasangkan sejak kecil, sehingga beberapa jenis burung lebih cepat untuk bereproduksi.
Apa Perbedaan Cara Berkembang Biak Burung?
Setelah membahas daur hidup burung, Anda perlu juga mengetahui perbedaan cara berkembang biak jenis burung satu dengan yang lainnya. Seluruh jenis burung berkembang biak dengan cara bertelur. Namun, beberapa jenis burung memiliki perbedaan masing-masing dalam cara mereka bertelur.
Hal tersebut dapat dilihat dari cara burung menaruh lokasi telur, jumlah telur yang dihasilkan, hingga waktu yang dibutuhkan telur burung hingga menetas menjadi anak burung. Berikut beberapa perbedaan burung dalam berkembang biak:
1. Lokasi Menaruh Telur
Ada yang menarik saat sebelum daur hidup burung fase telur. Pada umumnya burung akan meletakkan telurnya di dalam sarang untuk proses mengerami hingga telur tersebut menetas. Tapi beberapa burung memiliki perbedaan dalam menentukan lokasi di mana sarang tersebut akan dibangun.
Terdapat burung yang akan membangun sarang di atas pohon. Selain itu, ada burung yang membangun sarang di dalam celah ruang batu atau pohon. Lalu, ada juga burung yang membangun sarang di daerah pegunungan.
Habitat burung turut menentukan di mana lokasi sarang tempat telur dibuat. Selain itu, perbedaan kemampuan terbang burung juga menentukan di mana sarang akan dibangun.
Sebab, beberapa burung ada yang memiliki kemampuan untuk terbang tinggi dan ada juga yang memiliki kemampuan terbang dalam ketinggian terbatas. Sehingga, mereka memilih tempat yang rendah untuk membangun sarang.
2. Jumlah Telur ketika Melahirkan
Dalam daur hidup burung fase awal, jumlah telur yang dihasilkan memiliki perbedaan cukup signifikan tergantung dari jenis burung. Hal ini akan mempengaruhi besarnya sarang yang dibuat dan tingkat populasi burung yang berkembang biak.
Selain itu, ukuran jenis burung mempengaruhi jumlah yang dihasilkan oleh burung dalam satu fase berkembang biak. Pada umumnya semakin besar ukuran burung, jumlah telur yang dapat mereka hasilkan akan semakin sedikit.
Burung yang memiliki ukuran besar maksimal dapat menghasilkan 3 telur dalam satu fase berkembang biak. Sementara itu, ukuran jenis burung yang lebih kecil akan menghasilkan telur yang cukup banyak, yakni pada kisaran 7 hingga 14 telur dalam satu fase berkembang biak.
3. Waktu yang Diperlukan untuk Menetas
Layaknya makhluk hidup lain, waktu yang dibutuhkan telur untuk menetas berbeda-beda tergantung dari jenis burungnya. Umumnya, pada daur hidup burung fase telur, semakin besar ukuran jenis burung, maka mereka memerlukan waktu yang lebih panjang sehingga telur dapat menetas menjadi anak burung.
Bila ukuran jenis burung tersebut lebih kecil, maka dalam daur hidup burung fase telur, mereka hanya membutuhkan waktu 10 hingga 14 hari agar anak-anaknya dapat menetas.
Sementara itu, untuk ukuran burung yang lebih besar, mereka membutuhkan waktu supaya telur menetas kurang lebih selama 20 hingga 35 hari. Ini karena ukuran anak burung yang menetas cenderung lebih besar dibandingkan anak burung pada umumnya.
Apa Saja Jenis Burung?
Setelah mengetahui daur hidup burung dan cara berkembang biaknya, Anda juga perlu belajar mengenai jenis-jenis burung itu sendiri. Burung merupakan hewan yang masuk ke dalam kelompok hewan bertulang belakang (vertebrata) dengan ciri khusus memiliki bulu dan sayap.
Selain itu, burung masuk ke dalam kelompok aves dalam filum Chordata dengan superkelas Tetrapoda. Terdapat hampir 10.000 jenis burung yang tersebar di seluruh dunia yang terbagi ke dalam beberapa jenis atau klasifikasi. Berikut jenis atau klasifikasi dari burung:
- Galliformes, merupakan burung jenis unggas dengan kemampuan terbatas. Contohnya burung kalkun (Meleagris gallopavo).
- Casuariiformes, merupakan burung dengan fisik berukuran besar. Contohnya burung kasuari (Casuarius casuarius).
- Passeriformes, merupakan burung dengan kemampuan berkicau. Contohnya burung beo (Gracula religiosa).
- Strigiformes, merupakan burung yang aktif pada malam hari (nokturnal) dengan paruh dan kaki yang kuat. Contohnya burung hantu hutan (strix sp).
- Psittaciformes, merupakan burung dengan paruh yang kuat untuk memecah biji-bijian dan vokal yang bagus. Contohnya burung kakatua berjambul (Cacatua galerita).
- Falconiformes, merupakan burung pemangsa dengan parung yang tajam dan melengkung sebagai senjata. Contohnya burung elang kepala botak (Haliaeetus leucocephalus).
- Columbiformes, merupakan burung bertengger dengan tubuh bulat. Contohnya burung perkutut (Geopelia striata).
- Ciconiiformes merupakan burung berkaki panjang dan memiliki tubuh yang besar. Contohnya burung bangau (Mycteria leucocephala).
Sudah Tahu Proses Daur Hidup Burung dan Jenisnya?
Demikian penjelasan mengenai proses daur hidup dari burung yang sebagian besar memiliki urutan yang sama. Daur hidup dimulai dari burung saat masih berupa telur. Telur akan menetas dalam kurun waktu 6 hingga 10 minggu menjadi anak burung.
Pada fase anak, burung akan bergantung pada induknya untuk mencari makan hingga memiliki kemampuan untuk menggerakkan sayap dan terbang. Pada fase dewasa, burung akan mencari pasangan dan bereproduksi guna mempertahankan populasi dan daur hidup burung kembali ke fase awal berupa telur.