Daur Hidup Hewan: Pengertian, Jenis, dan Contohnya – Materi Kelas 4

Semua makhluk hidup sejatinya mempunyai daur hidup masing-masing. Contohnya pada manusia yang berawal dari proses kehamilan, kelahiran, hingga pertumbuhan. Sementara itu, bagaimana dengan daur hidup hewan? Apakah sama dengan siklus manusia? 

Pada dasarnya, siklus hidup tersebut akan terjadi secara berulang-ulang. Antara kelompok hewan A dengan kelompok hewan B pasti memiliki kemiripan, namun umumnya ada sedikit perbedaan. Penasaran kelanjutannya? Baca artikel ini hingga habis, ya.

Pengertian Daur Hidup Hewan

Daur hidup hewan merupakan suatu proses yang terjadi pada hewan, mulai dari tahap kelahiran hingga pertumbuhan dan perkembangannya menjadi organisme sempurna. Proses ini akan terjadi secara berputar atau berulang. 

Dalam ilmu pengetahuan, daur hidup juga disebut sebagai life cycle karena setiap hewan pada akhirnya akan kembali pada titik awal. 

Dalam buku Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), setiap hewan mempunyai siklus yang berbeda. Misalnya, sapi memiliki daur hidup yang berbeda dengan kupu-kupu. Namun, apa yang menjadi perbedaannya? 

Siklus hidup sapi berawal dari tahap kelahiran yang kemudian bertumbuh dan berkembang tanpa melewati fase lain. Sementara kupu-kupu harus melewati beberapa fase sebelum menjadi hewan yang memiliki bentuk sempurna.

Secara alamiah, daur hidup hewan terjadi agar makhluk hidup tersebut tidak mengalami kepunahan. Oleh karena itu, berkembang biak merupakan bagian dari siklus. 

Sama seperti manusia dan tumbuhan, siklus hidup hewan akan berakhir pada kematian. Proses ini akan terus terjadi hingga hewan mengalami kepunahan seperti yang terjadi pada hewan-hewan purbakala.

Jenis-Jenis Daur Hidup Hewan

Berdasarkan perubahan bentuk fisiknya, daur hidup hewan terbagi menjadi dua jenis, yakni:

1. Daur Hidup Tanpa Metamorfosis

Daur hidup hewan yang pertama adalah tanpa metamorfosis. Siklus ini terjadi pada hewan yang tidak mengalami perubahan bentuk. 

Misalnya, pada ayam, siklus hidupnya akan bermula ketika ayam dewasa menghasilkan telur. Kemudian, telur tersebut akan dierami oleh induknya selama kurang lebih 21 hari. Ketika telur menetas, ayam akan langsung terbentuk sempurna, hanya saja bulunya lebih lembut daripada ayam dewasa.

Setelah beranjak dewasa bulu-bulu tersebut akan berganti dengan bulu layaknya ayam dewasa dan kemudian akan terus berkembang sesuai dengan ukurannya. Setelah siap, ayam akan kembali berkembang biak dengan menghasilkan telur dan mengalami daur hidup hewan yang sama.

Siklus hidup tanpa metamorfosis juga berlaku pada kelinci. Kelinci akan mengandung anaknya selama beberapa bulan hingga kemudian melahirkan beberapa anak kelinci yang sudah memiliki bentuk sempurna. 

Kemudian, ketika beranjak dewasa, bentuk tubuh kelinci akan mirip dengan induknya dan nantinya mereka bisa kembali berkembang biak juga. Anda juga bisa melihat contoh siklus hidup hewan tanpa metamorfosis pada kucing, sapi, monyet, dan lain sebagainya.

2. Daur Hidup Hewan dengan Metamorfosis

Metamorfosis merupakan siklus hidup hewan yang berkaitan dengan proses perubahan penampilan dan struktur hewan pasca kelahiran atau proses penetasan. Perubahan ini terjadi lantaran adanya pertumbuhan sel dalam tubuh hewan dan diferensiasi sel yang memungkinkan sel-sel khusus melakukan perkembangan.

Secara teori, proses metamorfosis terbagi menjadi dua jenis, yaitu:

a. Metamorfosis Sempurna

Metamorfosis sempurna adalah proses perkembangan dan pertumbuhan hewan yang melibatkan adanya perubahan bentuk dari hewan tersebut, mulai dari kecil hingga dewasa. Umumnya, hewan yang mengalami metamorfosis sempuna akan mengalami tahap telur, larva, pupa, hingga menjadi hewan dewasa.

Ada beberapa jenis hewan yang mengalami metamorfosis sempuna, seperti kupu-kupu, katak, dan nyamuk. Dalam artikel ini, mari kita ambil contoh daur hidup dengan metamorfosis pada hewan kupu-kupu. 

Kupu-kupu mempunyai tahap pertumbuhan mulai dari telur. Biasanya, telur-telur tersebut akan menempel pada daun untuk kemudian menetas menjadi ulat. 

Nah, setelah 15 sampai 20 hari, ulat tersebut akan semakin besar dan berubah menjadi kepompong (pupa). Masa kepompong ini juga akan terjadi selama berhari-hari. Apabila waktunya sudah tiba, maka kupu-kupu akan keluar dari kepompong dan menjadi kupu-kupu dewasa. 

b. Metamorfosis Tidak Sempurna

Daur hidup hewan yang kedua adalah metamorfosis tidak sempurna. Proses ini tidak sama dengan jenis metamorfosis sempurna. 

Sebab, perubahan bentuk hewan mulai dari ketika lahir hingga dewasa tidak berubah. Hanya ada beberapa bagian yang mengalami perubahan. misalnya bagian sayap yang mulai terbentuk.

Hewan-hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna tidak akan melewati tahap larva dan pupa (kepompong), melainkan hanya sebatas telur, nimfa, dan dewasa. Hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempuna ialah sejenis serangga, seperti belalang. 

Semasa hidupnya, belalang akan mengalami 3 tahapan utama, yaitu tahap telur, belalang muda (nimfa), dan belalang dewasa (imago). Pada awalnya, belalang dewasa akan bertelur, kemudian telur tersebut akan menetas menjadi bayi belalang yang disebut sebagai nimfa. 

Nah, belalang kecil tersebut akan mengalami pergantian kulit sebanyak 4 kali hingga menjadi belalang muda dan siap menjadi belalang dewasa yang memiliki sayap. Setelah siap, belalang dewasa akan berkembang biak dan bertelur kembali.

Contoh Daur Hidup Hewan

Supaya lebih memahami tentang daur hidup hewan, Anda perlu mengetahui tentang contoh-contohnya. Berikut ini penjelasannya:

1. Daur Hidup Nyamuk

Daur Hidup Nyamuk
Freepik

Nyamuk memiliki daur hidup hewan dengan metamorfosis sempurna. Meskipun nyamuk tergolong hewan yang berisik, namun ketika bertelur ia akan mencari tempat yang tenang. Induk nyamuk akan menyimpan telurnya di permukaan air tenang, entah itu di bak mandi, selokan, genangan, dan lain sebagainya.

Telur merupakan tahap awal terjadinya proses metamorfosis sempurna. Induk nyamuk tidak akan mengerami telurnya, melainkan hanya meninggalkannya di tempat yang aman. Kemudian, telur akan menetas dengan sendirinya menjadi seekor larva.

Larva akan beradaptasi untuk mencari makanan sendiri demi melanjutkan hidupnya. Setelah melewati fase larva, nyamuk akan berada di fase pupa. Baru setelah itu, nyamuk akan berubah menjadi bentuk yang lebih sempurna dan bisa terbang.

2. Daur Hidup pada Hewan Katak

Daur Hidup Katak
Freepik

Contoh daur hidup yang kedua bisa Anda lihat pada katak. Anda pasti tidak asing lagi dengan hewan yang satu ini. Biasanya, kemunculannya akan lebih banyak terjadi di musim penghujan karena waktu itulah katak akan berkembang biak. 

Fase metamorfosis katak bermula pada fase telur. Katak dewasa akan meletakkan telurnya di sekitar perairan. Kemudian, telur akan menetas menjadi kecebong yang bentuknya sangat mirip dengan ikan. Setelah mengalami perkembangan, kecebong akan memiliki dua kaki, namun masih berekor.

Kaki kecebong akan semakin bertambah seiring perkembangan tubuhnya. Setelah menjadi katak muda, bagian ekor akan menyusut dan hilang. Katak muda pun akan berkembang menjadi katak dewasa dan kemudian berkembang biak kembai untuk menghasilkan telur-telur.

3. Daur Hidup Kecoak

Daur Hidup Kecoak
Freepik

Kecoak merupakan serangga yang menyukai tempat lembab sebagai lingkungan hidupnya, misalnya pada kamar mandi, selokan, dan tempat-tempat lainnya. Kecoak memiliki siklus hidup metamorfosis tidak sempurna karena wujudnya mulai dari muda hingga dewasa tidak ada perubahan yang signifikan.

Sama seperti hewan dewasa pada umumnya, kecoak dewasa akan bertelur, kemudian telur tersebut akan menetas menjadi kecoak muda atau nimfa. 

Setelah itu, nimfa akan mengalami perkembangan dan secara fisik hanya berubah menjadi lebih besar. Kecoa muda dan dewasa memiliki bentuk tubuh yang sama.

Hanya saja, kecoak muda belum mengalami fase kembang biak. Namun, ketika sudah dewasa, kecoak akan berkembang biak dengan cara bertelur dan mengalami daur hidup hewan yang sama.

Daur Hidup Hewan yang Beragam dan Menarik untuk Dipelajari!

Selesai sudah penjelasan kita tentang daur hidup hewan, baik yang bermetamorfosis maupun tidak mengalami metamorfosis. 

Sejatinya, hewan juga mengalami fase-fase muda di mana mereka akan berubah secara fisik ketika usianya sudah matang untuk bersiap diri berkembang biak. Jadi tak hanya manusia saja yang pernah muda, hewan pun juga mengalaminya.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page