Siklus Daur Hidup Kambing Beserta Penjelasannya

Kambing merupakan hewan ternak yang pastinya kamu pernah atau bahkan sering menjumpai hewan tersebut. Bahkan mungkin kamu juga suka mengonsumsi daging kambing yang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Namun, tahukah kamu daur hidup kambing?

Dalam perkembangannya, kambing mengalami beberapa fase, mulai fase anak kambing hingga fase persalinan. Berikut pembahasan terkait fase siklus hidup kambing tersebut.

Kambing dan Klasifikasinya

Kambing dan Klasifikasinya
Kambing dan Klasifikasinya | Image source: pexels.com

Sebelum masuk ke pembahasan daur hidup kambing, kamu perlu memahami tentang hewan herbivora tersebut beserta ciri-cirinya.

Kambing adalah hewan yang masuk kategori kelas mamalia dan mempunyai tulang belakang. Hewan tersebut berkembang biak dengan melahirkan dan mengalami proses daur hidup tanpa metamorfosis.

Dalam satu kali tahap kelahirannya, umumnya kambing betina akan melahirkan 1 sampai 3 anak kambing. Sementara dalam jangka waktu satu tahun, kambing bisa melahirkan hingga 2 kali. Lalu, untuk masa kelahirannya berlangsung antara 150 sampai 155 hari.

Kemudian, untuk umur kambing biasanya sekitar 18 tahun. Berikut informasi tentang klasifikasinya secara lebih lengkap.

  • Kingdom: Animalia
  • Filum: Vertebrata
  • Kelas: Mamalia
  • Ordo: Artiodactyla
  • Famili: Bovidae
  • Subfamili: Caprinae
  • Genus: Capra
  • Spesies: Capra Aegagrus

Karakteristik Kambing

Karakteristik Kambing
Karakteristik Kambing | Image source: pexels.com

Kambing yang kamu temui selama ini merupakan subspesies kambing liar dan merupakan hasil penjinakan atau domestikasi. Kambing memiliki ukuran tubuh sedang dan tidak sebesar seperti ukuran tubuh sapi. Kemudian, untuk berat kambing juga bermacam-macam, menyesuaikan jenisnya.

Ciri khas kambing adalah memiliki janggung yang akan terlihat jelas ketika kambing sudah dewasa. Dahi kambing juga terlihat agak cembung, mempunyai tanduk, serta ekor menjuntai ke atas. 

Lalu pupil kambing mempunyai bentuk sipit dan mendatar. Beberapa jenis kambing mempunyai gelambir yang berjuntai di bagian lehernya. Suara yang dikeluarkan kambing juga memiliki karakteristik tersendiri. 

Kambing juga mempunyai 4 bagian perut yang membuat proses pencernaan lebih efisien. Sementara pada anak kambing masih mempunyai 1 bagian perut atau dinamakan monograstik. 

Begini Siklus Daur Hidup Kambing

Siklus Daur Hidup Kambing
Siklus Daur Hidup Kambing | Image source: pexels.com

Proses daur hidup kambing dimulai tanpa melewati metamorfosis. Alasannya karena memang pada setiap fasenya, hewan herbivora seperti kambing tidak mengalami perubahan bentuk. 

Perubahan yang dialami kambing yaitu di sistem pencernaan serta ukuran tubuhnya saja. Pembahasan secara lebih lengkap yakni sebagai berikut.

1. Fase Anak Kambing

Di tahap daur hidup kambing yang pertama ini, kambing dalam kondisi baru dilahirkan atau biasa dinamakan anak kambing. Ukuran dan bentuk fisik dari hewan tersebut cukup variatif, menyesuaikan spesies dari induknya.

Contohnya, pada kambing etawa umumnya mempunyai berat kurang lebih 3,3 kg. Kemudian untuk jenis kambing kacang mempunyai berat tubuh kurang lebih 1,2 kg.

Selain itu, anak kambing juga akan sangat bergantung pada induknya. Mereka belum bisa bertahan hidup secara mandiri tanpa bantuan induknya. Sementara pada sistem pencernaannya tak sama dengan kambing dewasa.

Seperti yang dijelaskan, anak kambing hanya mempunyai satu perut atau monogastrik. Artinya, anak kambing tersebut akan mendapatkan nutrisi lewat susu induknya.

2. Fase Menyusui

Siklus daur hidup kambing yang kedua yaitu fase menyusui. Susu pertama dari induk kambing mempunyai manfaat yaitu sebagai antibodi. Kemudian, susu tersebut juga berperan sebagai kolostrum yang akan membuat daya tahan tubuh atau imun anak kambing menjadi lebih baik.

Fase menyusui ini berlangsung sampai anak kambing menginjak usia antara 5 sampai 6 bulan. Hal ini karena anak kambing yang usianya belum genap 1 tahun memiliki gigi yang sifatnya masih belum permanen.

Pada fase ini juga anak kambing belajar mengunyah makanan. Tujuannya agar rumen atau salah satu dari 4 perut kambing dewasa perkembangannya terangsang. Selain itu, beberapa peternak biasanya juga memerah susu kambing karena khasiatnya yang sangat baik bagi kesehatan tubuh.

3. Fase Kambing Muda

Daur hidup kambing selanjutnya adalah tahap kambing dewasa, di mana kambing tersebut sudah mulai belajar membaur dengan lingkungannya. Bahkan tak sedikit kambing yang juga bergabung di dalam status sosialnya.

Akan tetapi, hal tersebut cenderung berbeda dibandingkan kambing liaran. Ini karena pada kambing liar yang sudah dewasa cenderung hidup secara menyendiri atau soliter. Sementara itu, dalam habitat kambing yang akan menjadi pemimpin kelompok yaitu kambing paling tua.

Dalam satu kelompok kambing, setidaknya ada 5 sampai 20 ekor kambing. Kambing jantan memiliki tugas yaitu sebagai penjaga dalam kelompok tersebut.

4. Fase Kambing Dewasa

Fase daur hidup kambing yang selanjutnya yaitu fase kambing dewasa. Di tahap ini, kambing telah mempunyai bentuk tubuh secara sempurna dan bahkan sudah siap untuk dikonsumsi. Kambing betina juga mampu menghasilkan susu serta siap menyusui.

Di fase kambing dewasa, alat reproduksi hewan tersebut juga sudah matang. Hal ini sekaligus menjadi tanda bahwa kambing siap untuk kawin serta melahirkan.

Adapun ciri-ciri dari fase daur hidup kambing dewasa antara lain:

  • Fase pubertas: di tahap ini, kambing mempunyai organ reproduksi yang telah menunjukkan gejala kedewasaan dan siap untuk melangsungkan perkembangbiakan.
  • Fase tubuh: ketika tubuh kambing sudah proporsional, menandakan bahwa kambing tersebut sudah memenuhi syarat untuk melakukan reproduksi.

5. Fase Birahi

Fase birahi adalah fase daur hidup kambing berikutnya. Maksud fase yang kelima yaitu kambing sudah memiliki mental yang cukup untuk melangsungkan proses perkembangbiakan. Baik kambing jantan maupun betina sudah bisa menunjukkan ketertarikannya pada pasangannya, sehingga proses perkembangbiakan pun terjadi.

Cara kambing menunjukkan keinginannya yaitu dengan cara melakukan hal-hal yang dapat menarik perhatian. Bagi kambing betina, biasanya ia cenderung menggerakkan ekornya di dekat kambing jantan. Ini menandakan bahwa kambing betina tersebut tertarik dan siap kawin.

Kemudian, untuk kambing jantan biasanya mengeluarkan bau khas. Bau ini asalnya dari kelenjar yang terdapat di bagian tanduknya. Ini juga menandakan bahwa kambing jantan siap untuk kawin.

6. Fase Perkawinan

Fase daur hidup kambing yang keenam adalah fase perkawinan. Ketika kambing jantan maupun betina sudah memasuki fase birahi, ini menandakan bahwa kambing tersebut sudah siap kawin dan memperoleh keturunan.

Di tahap ini juga biasanya diistilahkan estrus. Ketika pembuahan sel telur yang dilakukan sperma berhasil, kambing betina mengalami ovulasi. Dalam kurun waktu setahun, kambing bisa mengalami beberapa kali tahap birahi.

Adapun makhluk hidup yang beberapa kali mengalami masa perkawinan dalam setahun dinamakan polyestrus. Maka dari itu, tak heran kambing bisa melakukan perkawinan dan melahirkan beberapa kali dalam waktu setahun.

7. Fase Kehamilan

Daur hidup kambing berikutnya adalah fase kehamilan. Setelah perkawinan berlangsung, maka kambing betina akan memasuki fase kehamilan. Fase ini berlangsung dalam waktu sekitar 150 sampai 155 hari. Sementara pada kambing liar mengalami fase ini selama 170 hari.

8. Fase Melahirkan

Tahap yang terakhir dari proses daur hidup kambing yaitu masa kelahiran. Ketika kambing telah melewati fase kehamilan, maka kambing betina akan melahirkan. Proses kelahirannya berlangsung kurang lebih 15 menit.

Ketika anak kambing sudah lahir, maka sang induk memakan ari-ari anak kambing tersebut. Tujuannya agar induk kambing memperoleh nutrisi. Selain itu, induk kambing juga akan menjilati anaknya sampai bersih untuk menghindari pemangsa yang dapat mencium baru darah.

Sudah Tahu Daur Hidup Kambing?

Sekian pembahasan seputar proses atau fase daur hidup kambing. Dengan melalui proses ini, akan selalu ada kambing baru yang lahir ke dunia sehingga populasi kambing pun akan tetap terjaga. Semoga bermanfaat.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page