Daur Hidup Kupu-kupu beserta Tahapan & Penjelasannya

Kupu-kupu yang sering Anda lihat ketika mengunjungi taman bunga atau tempat sejenisnya. Mereka tidak langsung lahir dalam bentuk kupu-kupu. Sebab, sebelumnya terdapat sebuah proses daur hidup kupu-kupu atau sebutan lainnya metamorfosis yang menandai perkembangan biologis pada hewan tertentu. 

Terdapat 4 fase yang terjadi mulai dari telur, larva, pupa, hingga akhirnya menjadi kupu-kupu. Seringkali orang-orang merasa geli atau jijik ketika melihat ulat. Sedangkan kagum ketika melihat kupu-kupu. Padahal, ulat itu nantinya juga akan menjadi cikal bakal kupu-kupu. Perhatikan baik-baik penjelasan di bawah ini. 

Apa Itu Daur Hidup Kupu-Kupu?

Kupu-kupu merupakan serangga yang terkenal karena memiliki sayap cantik dan indah. Anda bisa dengan mudah menemukan kupu-kupu yang sedang membantu penyerbukan di tanaman berbunga. Keindahan kupu-kupu berawal dari serangkaian proses daur hidup yang bernama metamorfosis. 

Metamorfosis pada hewan merupakan proses pertumbuhan yang menyebabkan perubahan bentuk fisik secara bertahap. Jenis daur hidup yang satu ini hanya terjadi pada serangga, misalnya seperti kupu-kupu. Serangga dapat mengalami perubahan bentuk sehingga memungkinkan untuk mengalami metamorfosis. 

Hewan yang tidak mengalami perubahan bentuk fisik sejak lahir hingga dewasa tidak termasuk kategori hewan dengan daur hidup metamorfosis. Sedangkan daur hidup kupu-kupu mengalami perubahan bentuk yang signifikan dan bertahap, mulai dari fase telur, larva, pupa, hingga menjadi kupu-kupu seutuhnya. 

Jenis metamorfosis sendiri terbagi menjadi dua, yakni sempurna dan tidak sempurna. Pada metamorfosis sempurna, proses daur hidup dimulai dari telur, larva, hingga menjadi bentuk hewan dewasa. Sementara itu, metamorfosis tidak sempurna tidak melalui proses pupa dan larva seperti pada metamorfosis sempurna. 

Kupu-kupu sendiri termasuk dari bagian serangga yang mengalami metamorfosis sempurna. Selain kupu-kupu, hewan lain yang bermetamorfosis sempurna antara lain lalat, lebah, ngengat, kumbang, dan lain sebagainya. Lalu, belalang, capung, dan lainnya adalah contoh serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna. 

Tahapan Daur Hidup Kupu-kupu

Karena kupu-kupu mengalami metamorfosis sempurna, maka proses perkembangannya terjadi secara lengkap, mulai dari telur hingga menjadi kupu-kupu dewasa. Perhatikan pembahasan berikut ini untuk mengetahui bagaimana ulat yang tadinya membuat orang-orang merasa geli berevolusi menjadi kupu-kupu cantik.

1. Fase Telur

Fase pertama dari daur hidup kupu-kupu adalah telur. Bentuk telur kupu-kupu bisa bervariasi mulai dari oval, setengah bulat, dan spiral. Ukuran telur kupu-kupu sangatlah kecil, yakni sekitar 1 sampai 2 mm (millimeter). Kebanyakan kupu-kupu betina akan meninggalkan telurnya di daun, tangkai, atau bagian tanaman lainnya. 

Umumnya, kupu-kupu betina akan menyimpan telurnya di bawah atau ujung daun saat musim panas, gugur, maupun semi. Nah, telur yang menempel di bagian tanaman tersebut akan menjadi ulat. Ulat yang baru menetas dari telur akan menjadikan tanaman yang sedang dihinggapi sebagai sumber makanan. 

Uniknya, setiap kali bertelur, kupu-kupu bisa mengeluarkan hingga ratusan telur. Akan tetapi, tidak semua telur tersebut dapat bertahan hidup dan menetas menjadi larva atau ulat. Penetasan telur kupu-kupu memakan waktu kurang lebih 3 sampai 5 hari. Selain itu, jumlah telur yang dihasilkan setiap kupu-kupu bisa jadi berbeda. 

Bisa jadi, telur yang ditinggalkan oleh kupu-kupu berjumlah sedikit atau juga banyak tergantung dari spesiesnya. Peletakan telur di bagian tanaman seperti daun atau tangkai berfungsi sebagai tempat makanan bagi larva yang menetas nantinya. 

2. Fase Larva

Fase Larva
Fase Larva | Image source: pixabay.com

Nah, telur yang berada di fase sebelumnya akan menetas menjadi larva atau ulat. Pada fase ini, larva akan secara aktif memakan bagian tanaman yang menjadi tempat penetasan untuk mendukung perkembangannya. Larva perlu mengonsumsi makanan sebanyak mungkin sebagai energi untuk proses metamorfosis selanjutnya. 

Pada daur hidup kupu-kupu fase larva, terjadi tahap pergantian kulit yang disebut sebagai instar. Larva yang menetas dari telur kupu-kupu memiliki bentuk dan karakteristik yang bervariasi. Ada beberapa ulat yang berwarna terang, memiliki bulu, duri, dan lain sebagainya. 

Setiap jenis larva umumnya mempunyai bulu atau duri yang berbeda-beda pada permukaan tumbuhnya. Struktur tubuh larva kupu-kupu terdiri dari thorax, chepal, dan abdomen. Larva ini mempunyai tipe mulut menggigit dan mengunyah. Sehingga, larva bisa memakan bagian dari tanaman dengan mudah. 

Pada dasarnya, tugas dari fase kupu-kupu ini adalah aktif makan dan tumbuh. Apabila kebutuhan makanannya sudah tercukupi, ulat tersebut akan mencari tempat yang nyaman untuk ke proses daur hidup selanjutnya. Perlu Anda ketahui, ukuran tubuh ulat bisa tumbuh 100 kali lipat lebih besar daripada saat menetas. 

3. Fase Pupa

Fase Pupa
Fase Pupa | Image source: pixabay.com

Fase pupa merupakan proses metamorfosis lanjutan dari larva. Daur hidup kupu-kupu tahap ini disebut juga dengan kepompong. Larva yang sudah kenyang makan, akan berubah menjadi kepompong yang bergelantungan di bagian tanaman. Kepompong inilah yang nantinya menjadi cikal bakal keluarnya kupu-kupu dewasa. 

Bentuk pupa umumnya lonjong dan dapat bergelantungan di daun, batang pohon, maupun ranting. Warna pupa sendiri beragam, ada yang berwarna coklat, hijau, maupun kuning sebagai kamuflase untuk mempertahankan diri dari serangan pemangsa. Kebanyakan pupa memiliki warna yang mirip dengan tumbuhannya.

Fase kepompong sebelum akhirnya berubah menjadi kupu-kupu dewasa membutuhkan waktu berminggu-minggu. Namun, ada beberapa kasus yang menyebabkan pupa sampai bertahun-tahun. Proses lama perkembangan pupa hingga menjadi kupu-kupu berbeda-beda tergantung dari spesiesnya. 

4. Fase Imago 

Fase Imago 
Fase Imago | Image source: pixabay.com

Fase imago merupakan fase daur hidup kupu-kupu yang terakhir. Pada proses ini, kupu-kupu akan keluar dari kepompong. Pupa akan bergerak-gerak menandai bahwa sesuatu di dalamnya akan keluar. Awalnya, kupu-kupu akan keluar dari pupa dengan ukuran sayap yang kecil dan basah karena cairan di dalamnya. 

Cairan tersebut bernama hemolymph yang berfungsi untuk membantu sayap kupu-kupu menjadi lebih besar. Umumnya, keluarnya kupu-kupu dari pupa terjadi pada pagi hari atau siang hari saat matahari masih bersinar. Hal itu bertujuan untuk mengeringkan sayap kupu-kupu yang basah karena cairan sebelumnya. 

Sesaat setelah keluar dari pupa, kupu-kupu akan berdiam sebentar untuk memompa darah pada sayapnya. Nah, setelah siap terbang, kupu-kupu akan merentangkan sayapnya dan pergi mencari sumber nektar. Mereka membutuhkan nektar dari bunga sebagai sumber energi. 

Selanjutnya, kupu-kupu akan berusaha menemukan pasangan untuk melanjutkan keturunannya. Rata-rata usia kupu-kupu memiliki masa hidup yang singkat dalam hitungan minggu atau bulan. Namun, usia kupu-kupu setiap spesiesnya bisa jadi berbeda-beda. Sebab, ada yang memiliki umur pendek dan juga panjang. 

Sudahkah Anda Mengerti Gambaran Daur Hidup Kupu-kupu?

Setelah menyimak pembahasan di atas, sekarang Anda sudah tahu bagaimana setiap fase dari proses daur hidup kupu-kupu. Ternyata, untuk menjadi kupu-kupu yang cantik, kupu-kupu perlu melalui proses panjang. Ulat yang tadinya terlihat menggelikan dapat bermetamorfosis menjadi kupu-kupu mempesona.

Perlu Anda ingat kembali, bahwa proses daur hidup jenis metamorfosis hanya terjadi pada serangga. Kupu-kupu termasuk jenis serangga yang mengalami proses metamorfosis sempurna, mulai dari telur, larva, pupa, hingga menjadi kupu-kupu dewasa. 

Nantinya, setelah menjadi kupu-kupu dewasa, siklus daur hidup tersebut akan kembali terulang. Kupu-kupu betina akan bertelur, menetas menjadi larva, berubah bentuk kepompong, keluar sebagai kupu-kupu, dan kembali pada siklus awal. Semoga artikel ini bisa menjadi tambahan wawasan yang bermanfaat, ya!

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page