Daur Hidup Nyamuk serta Proses, Habitat, dan Penjelasannya

Nyamuk merupakan salah satu jenis serangga terbang yang keberadaannya sangat mengganggu manusia karena gigitannya yang bisa membuat kulit gatal. Daur hidup nyamuk berawal dari telur hingga menjadi nyamuk dewasa, yang sebagian besar prosesnya akan berlangsung di dalam air.

Itulah sebabnya kita dianjurkan untuk memberantas sarang nyamuk dan memastikan tidak ada air yang tergenang. Meski nyamuk memiliki tubuh kecil, namun seringkali menjadi sumber berbagai macam penyakit. Mulai dari penyakit malaria, demam berdarah, kaki gajah, hingga demam chikungunya.

Mengenal Proses Daur Hidup Nyamuk

Nyamuk adalah jenis serangga dari ordo Diptera yang termasuk bagian dari kelas Insecta. Nyamuk memiliki enam buah kaki dan sepasang sayap bersisik yang berguna untuk terbang. Nyamuk ketika menggigit tubuh, maka tubuh tersebut akan terasa gatal dan menjadi bentol-bentol.

Akibat Gigitan Nyamuk
Akibat Gigitan Nyamuk | Image source: istockphoto.com

Beberapa nyamuk dapat dikatakan sebagai vektor atau penyebar kuman yang dapat menyebarkan penyakit ke manusia dan hewan. Namun, tidak semua nyamuk menyebarkan kuman, karena sebagian nyamuk hanya suka menggigit, tanpa menyebarkan kuman. Nyamuk jenis ini biasa disebut dengan nyamuk pengganggu.

Meskipun nyamuk mempunyai banyak jenis, akan tetapi secara umum semua jenis nyamuk memiliki daur hidup yang sama. Nyamuk mengalami proses daur hidup yang sempurna. Daur hidup sempurna adalah perubahan bentuk binatang secara bertingkat yang melewati fase kepompong atau pupa.

Dalam daur hidup nyamuk, nyamuk mengalami perubahan bentuk yang terbagi ke dalam empat tahapan, yaitu mulai dari telur, larva, pupa, hingga imago (nyamuk dewasa). Berikut penjelasan lengkap setiap tahapannya:

Proses Daur Hidup Nyamuk
Proses Daur Hidup Nyamuk | Image Source: istockphoto.com

1. Telur

Fase daur hidup nyamuk yang pertama adalah telur. Telur nyamuk dihasilkan setelah adanya proses perkawinan yang terjadi antara nyamuk jantan dan nyamuk betina. Dalam hal ini, nyamuk betina bisa menghasilkan telur kurang lebih 100-300 butir dalam satu kali proses pembuahan tergantung spesiesnya.

Telur nyamuk mempunyai ukuran yang sangat kecil, bahkan cenderung menyerupai butiran debu sehingga akan sulit dilihat secara kasat mata. Kemudian telur tersebut diletakkan pada tempat yang bisa mendukung perkembangannya.

Nyamuk betina pada bagian bawah perutnya memiliki sensor suhu dan kelembapan sehingga memudahkan mereka saat menemukan tempat yang pas untuk bertelur. Saat bertelur, nyamuk betina menyukai lingkungan yang lembap seperti genangan air. 

Kebanyakan nyamuk akan bertelur di bak mandi, tong, vas, kaleng bekas, dan benda-benda lainnya yang sekiranya dapat menampung air. Meskipun air di sekitar tempat tersebut mengering, telur nyamuk akan tetap bertahan selama 8 bulan karena menempel pada dinding wadah dengan sangat kuat layaknya lem.

Telur nyamuk pada mulanya berwarna putih, kemudian setelah 15 menit akan berubah warna menjadi abu-abu. 40 menit setelahnya, telur akan berubah warna lagi menjadi hitam. Secara umum, telur nyamuk membutuhkan waktu sekitar 24-48 jam untuk menetaskan telurnya menjadi larva.

Namun, lama atau tidaknya telur nyamuk menetas tergantung oleh beberapa faktor yang mempengaruhinya, seperti suhu air dan spesies nyamuk itu sendiri.

2. Larva

Daur hidup nyamuk yang kedua setelah telur menetas adalah larva. Larva biasa dikenal dengan sebutan jentik-jentik. Larva dapat muncul dari telur yang sudah menetas, akan tetapi penetasan telur nyamuk hanya dapat terjadi ketika ada air yang menutupi telur tersebut.

Larva nyamuk dapat tumbuh dengan memakan mikroba yang berasal dari partikel organik yang dapat mereka telan di dalam air. Meskipun hidup di dalam air, tetapi nyamuk tidak mempunyai insang. Cara larva bernapas di dalam air adalah dengan menyerap oksigen secara langsung dari air.

Namun, dalam keadaan tertentu, larva akan mengapung menembus keluar dari air untuk bisa mendapatkan oksigen sehingga bisa bernapas. Selain itu, larva juga akan bernafas melalui tabung kecil berukuran panjang yang ada pada tubuhnya, biasa disebut siphon pernapasan.

Nyamuk dalam bentuk larva, akan mengalami pergantian kulit hingga 4 kali atau dikenal dengan istilah instar. Dalam setiap pergantian kulit tersebut, larva akan tumbuh membesar sekitar 0,05 – 0,75 inci. Dalam kondisi yang ideal, larva hanya membutuhkan waktu 3–4 hari untuk berubah menjadi pupa.

Akan tetapi, dalam kondisi tertentu larva akan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk berubah menjadi pupa. Bahkan ada larva yang membutuhkan waktu hingga 5–10 hari.

3. Pupa/Kepompong

Fase daur hidup nyamuk selanjutnya adalah pupa. Seperti halnya kupu-kupu, nyamuk juga harus melewati fase pupa atau kepompong sebelum menjadi nyamuk dewasa. Fase ini seringkali disebut dengan fase untuk waktu beristirahat atau jeda di mana nyamuk dalam fase ini sama sekali tidak makan ataupun minum.

Sama seperti pada tahap larva, cara bernafas pupa nyamuk ini juga perlu menembus permukaan air. Pupa nyamuk bernafas dengan bagian tubuhnya yang berbentuk mirip seperti terompet (respiratory trumpets). Dalam hal ini, ada dua buah terompet yang digunakan pupa nyamuk untuk bernafas.

Pada saat menjadi pupa, bagian-bagian nyamuk akan bertumbuh, seperti dada, perut, mata, kaki, sayap, antena, dan belalai. Ketika semua organ tubuh nyamuk sudah sempurna, nyamuk dewasa akan keluar dari pupa. Dalam kondisi air yang ideal, kepompong akan mengeluarkan nyamuk dewasa dalam waktu 1–4 hari. 

4. Imago (Nyamuk Dewasa)

Imago (nyamuk dewasa) adalah daur hidup nyamuk selanjutnya setelah pupa. Nyamuk dewasa yang sudah mempunyai bentuk organ yang sempurna, secara perlahan akan mengeluarkan diri dari dalam pupa. Secara umum, nyamuk jantan akan keluar lebih dulu jika dibandingkan dengan nyamuk betina.

Selama beberapa saat, nyamuk dewasa akan berada di atas permukaan air guna untuk mengeringkan tubuhnya. Hal tersebut nyamuk lakukan agar mereka dapat terbang untuk mencari makan dan melanjutkan hidupnya dengan cara bereproduksi.

Fase imago adalah fase terakhir nyamuk sebelum nyamuk dewasa tersebut kembali bereproduksi dan mengulang proses daur hidupnya. Nyamuk yang biasanya menghisap darah manusia atau hewan, itu adalah nyamuk betina.

Nyamuk betina membutuhkan darah untuk menghasilkan telur. Sementara itu, nyamuk jantan akan memakan sari-sari bunga. Nyamuk jantan juga mempunyai usia yang relatif pendek, maksimal ia hanya bisa bertahan hidup selama seminggu. Sedangkan nyamuk betina bisa bertahan hidup sekitar 100 hari atau 3 bulan.

Nyamuk jantan yang dewasa sepanjang hidupnya akan terus kawin dan membuahi betina. Sedangkan nyamuk betina hanya kawin satu kali. Lalu, sperma dari hasil perkawinannya dengan nyamuk jantan tersebut akan disimpan dan digunakan untuk membuahi semua telur sepanjang hidupnya.

Proses daur hidup nyamuk biasanya membutuhkan waktu sekitar 8-10 hari. Itulah proses daur hidup nyamuk beserta masa hidupnya untuk menambah pengetahuanmu.

Tempat di Rumah yang Kerap Menjadi Habitat Nyamuk

Habitat Nyamuk
Habitat Nyamuk | Image source: istockphoto.com

Setelah mengetahui proses daur hidup nyamuk, selanjutnya kita akan membahas habitat nyamuk. Adapun spot-spot di rumah yang kerap kali digunakan oleh nyamuk untuk berkembang biak, antara lain:

1. Wadah Penampungan Air

Di rumah, tentunya banyak sekali tempat yang berpotensi mempunyai genangan air, sehingga proses daur hidup nyamuk berlangsung dengan mudah. Hal tersebut karena nyamuk suka genangan air untuk dijadikan sarang dan tempat berkembang biak.

Genangan air yang berada di rumah bisa berasal dari penampungan air, seperti bak mandi, penampung air AC, penampungan lemari es, vas bunga, talang air, tempat minum hewan peliharaan, dan benda-benda lain yang memiliki wadah dan terkena air sehingga membentuk genangan.

2. Sudut Rumah dan Kolong Tempat Tidur

Tempat lain yang biasa menjadi habitat nyamuk adalah tempat yang gelap atau kurang mendapat pencahayaan. Tempat-tempat tersebut banyak sekali ditemukan di rumah, seperti sudut rumah, kolong tempat tidur, dan sebagainya.

3. Tumpukan Barang

Tempat yang lembap seperti tumpukan barang juga bisa jadi menjadi habitat nyamuk. Tumpukan mainan anak dan tumpukan barang-barang padat yang lain sangat berpotensi menjadi tempat berlangsungnya daur hidup nyamuk.

4. Selokan

Selokan adalah tempat yang sangat mungkin menjadi tempat tinggal nyamuk. Bagi nyamuk, selokan menjadi tempat yang nyaman untuk bertelur. Sehingga sangat dimungkinkan proses perkembangbiakan nyamuk akan berlangsung di selokan.

5. Tempat Sampah

Tempat sampah baik yang berada di dalam maupun di luar rumah juga bisa menjadi habitat nyamuk. Hal tersebut karena nyamuk menyukai tempat-tempat yang lembap dan gelap untuk berkembang biak.

Sudah Paham dengan Daur Hidup Nyamuk?

Daur hidup nyamuk terdiri dari 4 tahapan atau fase sebagaimana telah dijelaskan di atas. Karena berpotensi menyebarkan penyakit, penting bagi kita untuk mewaspadai tempat-tempat yang berpotensi menjadi habitat nyamuk untuk berkembang biak terutama di sekitar rumah.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page