Apa itu Debat? Pengertian, Ciri, Unsur, dan Teknik Debat, Mudah!

Debat menjadi salah satu kegiatan yang mungkin melekat dalam kehidupan Anda sehari-hari. Salah satu contoh yang mungkin umum Anda temui di kehidupan sehari-hari adalah debat pasangan calon kepala daerah atau presiden.  

Tapi sebenarnya, apa itu debat? Apakah hanya sekedar kedua orang beradu argumen saja untuk menentukan siapa yang pendapatnya lebih baik? Tentu tidak sesederhana itu, ini dia penjelasan tentang pengertian serta fungsi, tujuan, dan unsur-unsurnya yang perlu Anda ketahui.

Memahami Pengertian Debat

Berdebat rupanya bukan hanya sekedar beradu argumen dengan lawan bicara, namun, juga harus memiliki topik yang tepat serta menyampaikan pendapat secara komprehensif tanpa menyakiti perasaan lawan bicara.

Tidak heran, dalam perseteruan ini biasanya terdapat etika, unsur, dan struktur yang harus kita penuhi. Secara umum, debat dapat diartikan sebagai strategi yang digunakan dalam adu pendapat atau adu argumen, dimana argumen dan pendapat tersebut bisa dipatahkan oleh lawan.

Debat juga diartikan sebagai strategi mengajukan usul dan mempertahankannya agar tetap diterima dan diterapkan oleh beberapa pihak tertentu. Banyak sekali para ahli yang mengemukakan perspektif mereka tentang kegiatan ini.

Namun inti dari semua pendapat tersebut, debat adalah kegiatan adu argumentasi, baik secara individu maupun berkelompok. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mempertahankan pendapat di depan lawan bicara supaya orang tersebut membenarkan pendapat yang Anda sampaikan.

Ketika lawan membenarkan, menyetujui, ataupun tidak dapat mematahkan pendapat Anda, di saat itulah Anda bisa dikatakan menang dari sebuah perdebatan.

Fungsi Debat

Berdebat memiliki beberapa fungsi. Jadi bukan hanya sekedar beradu argumen dan berbicara di depan lawan. Debat juga memiliki beragam fungsi yang bisa membantu Anda. Berikut ini adalah fungsi dari debat.

  • Membangun keterampilan dalam berbicara, mengemukakan pendapat di depan umum, baik pro maupun kontra terhadap masalah yang diargumentasikan.
  • Membantu terbangunnya daya analitis yang kuat terhadap suatu permasalahan, sehingga memiliki kemampuan untuk memahami dan membaca gerak-gerik maupun pola pikir lawan debat.
  • Mendorong kemampuan dalam mengungkapkan argumentasi secara terstruktur dan logis, disertai dengan sikap, gestur, dan bahasa yang santun.
  • Merangsang kemampuan untuk berpikir dengan kritis.
  • Membantu untuk meneliti serta membangun kepekaan terhadap konflik atau topik yang kontroversial.
  • Membantu untuk berpikir secara analitis dan sistematis.
  • Mendorong keingintahuan serta menyimak sisi negatif maupun sisi positif terhadap isu tertentu yang beredar di masyarakat.
  • Membantu dalam menyampaikan atau mengkomunikasikan hasil pemikiran Anda sendiri kepada orang lain.
  • Menumbuhkan dan meningkatkan rasa kepercayaan diri.
  • Membantu meningkatkan kemampuan dalam melihat banyak hal dari berbagai sudut pandang yang lain.
  • Membantu Anda mengasah kepekaan untuk mengklarifikasi dan menilai pendapat orang lain.
  • Melatih diri untuk berbicara dengan lancar berkesinambungan.

Banyak manfaat yang bisa Anda peroleh dari berdebat. Jadi, berdebat bukan hanya soal beradu pendapat dengan lawan bicara, apalagi sampai memaksakan orang lain untuk setuju dengan pendapat Anda.

Debat sendiri adalah salah satu seni dalam mempengaruhi orang lain serta mematahkan pendapatnya secara lebih sistematis. Oleh karena itu, tidak semua orang mampu untuk berdebat dan jika ingin punya kemampuan debat, harus diasah dan dilatih agar bisa berdebat dengan baik dan benar.

Tujuan Debat

Selain memiliki banyak fungsi, kegiatan ini juga memiliki banyak tujuan. Berikut adalah tujuan yang harus dicapai, yaitu.

  • Mengembangkan sebuah permasalahan yang disertai dengan berbagai argumen sebagai pendukungnya. Adapun tips dan trik yang bisa dipakai untuk membangun sebuah debat adalah pertanyaan dasar seperti 5W+1H (what, when, where, who, why, dan how).
  • Mencari tahu, mengetahui, dan mendalami permasalahan yang sedang terjadi di tengah masyarakat.
  • Melatih diri dalam mencari data untuk menciptakan argumentasi yang kuat.
  • Memengaruhi pendapat serta sikap pihak lawan agar mereka setuju, sekata, serta bisa sejalan dengan argumen yang Anda usulkan.
  • Debat bertujuan sebagai upaya untuk mengembangkan, meningkatkan, dan menampilkan komunikasi verbal.
  • Bertujuan untuk meyakinkan orang lain bahwa argumen yang kita miliki adalah argumen yang paling tepat untuk mereka ikuti dan setujui.

Ciri-ciri Debat

Setiap perdebatan pun memiliki berbagai ciri-ciri yang bisa Anda lihat secara langsung. Bentuknya sebenarnya cukup mirip antara satu sama lain, sehingga aktivitas aktivitas ini memiliki ciri-ciri tersendiri yang membantu Anda mengidentifikasinya.

Biasanya dalam debat terdapat dua sudut pandang, yaitu sudut pandang pihak afirmatif, serta sudut pandang pihak negatif. Bisa dikatakan pihak afirmatif adalah ketika seseorang tersebut bisa menyetujui topik yang sedang diperdebatkan, sementara pihak negatif adalah pihak yang tidak setuju dengan topik tersebut.

Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri yang bisa Anda identifikasi, lihat, dan rasakan secara langsung.

1. Adanya adu pendapat atau argumen, dimana kedua belah pihak mempertahankan argumen yang disampaikan untuk mencapai kemenangan.

2. Terdapat sesi tanya jawab yang bersifat mematahkan ataupun menjatuhkan argumen dari pihak lawan debat.

3. Setiap debat tentunya mengutamakan antara pihak kontra dan pihak pro.

4. Dalam sebuah perdebatan, antara pihak satu dan pihak lain saling mempertahankan pendapat ataupun argumentasinya masing-masing.

5. Penentuan pemenang dilakukan dengan mengikuti keputusan seorang juri atau bisa juga dilakukan dengan membuat voting dari tim juri.

6. Debat tidak bisa dilakukan jika hanya ada dua orang atau dua pihak yang berdebat, harus ada seorang moderator yang menengahi. Biasanya, moderator ini bertugas untuk memimpin jalannya debat.

7. Adanya prosedur dan peraturan yang harus dipatuhi. Tujuan dari peraturan atau prosedur tersebut adalah untuk melindungi sekaligus mempertahankan argumen dari kedua belah pihak.

Dari penjelasan tentang ciri-ciri debat di atas, bisa disimpulkan bahwa dalam setiap debat harus ada dua pihak pendebat, moderator, juri, serta penunjukan pemenang debat dari sebuah perlombaan debat.

Unsur-unsur Debat

Debat juga memiliki beberapa unsur-unsur yang harus dipenuhi agar bisa diakui sebagai sebuah aktivitas perdebatan yang tepat. Ini dia beberapa unsur-unsurnya.

1. Adanya Permasalahan atau Topik yang Harus Dibahas

Ibarat seperti sayur tanpa garam, berdebat tanpa topik atau masalah yang dibahas, sama saja seperti debat kusir, akan hambar dan tidak jelas arahnya. Oleh karena itu harus ada masalah yang sedang dibahas atau diperdebatkan dalam sebuah aktivitas debat tersebut.

2. Tim Afirmatif

Tim afirmatif ini juga dikenal dengan tim pro atau tim yang mendukung topik yang sedang dibahas. Tugas dari tim ini adalah menyampaikan argumen yang mendukung topik atau usulan. Selain itu, ia juga bertugas melawan tim negatif atau tim kontra.

3. Tim Negatif

Tim negatif atau dikenal juga dengan tim kontra adalah pihak yang tidak setuju atau kontra dengan topik yang sedang dibahas. Ia harus menyampaikan ketidaksetujuan terhadap masalah atau konflik yang didebatkan serta menolak usulan dari tim afirmatif sekaligus mematahkan pendapat yang disampaikan tim pro.

4. Pihak Netral

Biasanya, dalam sebuah debat ada yang disebut sebagai pihak netral. Tujuan dari keberadaan tim netral ini adalah memberikan dukungan serta semangat kepada pihak tim negatif atau tim afirmatif. Pihak netral juga dilarang untuk mendukung salah satu pihak saja.

5. Moderator

Keberadaan moderator juga menjadi unsur penting. Fungsi dari pihak ini adalah untuk memimpin sebuah perdebatan agar sesuai dengan prosedur debat. Selain itu, ia juga akan memandu pembahasan masalah maupun topik agar tidak keluar dari pembahasan.

6. Notulen atau Penulis

Fungsi dari Notulen adalah mencatat apa yang terjadi dan apa yang disampaikan dalam debat. Hal ini sangat diperlukan supaya hasil dari debat bisa terekam dengan jelas.

Biasanya notulen juga bertugas menulis kesimpulan dari perdebatan tersebut. Selain itu, ia juga berguna untuk mencatat pernyataan, mosi debat, kesimpulan, hingga apapun yang disampaikan oleh para pihak.

Beberapa unsur-unsur dalam kegiatan itu wajib dipenuhi oleh semua yang terlibat dalam debat. Setiap unsur debat tentunya punya fungsi, tugas, dan perannya masing-masing dan semuanya pun penting. Unsur-unsur ini harus dipenuhi supaya perdebatan yang dilakukan memiliki hasil yang bermanfaat.

Selain unsur-unsur di atas, ada juga unsur-unsur lain, seperti unsur-unsur teknis meliputi pengatur layer presentasi, laptop atau komputer, mikropon, dan lain sebagainya.

Struktur Debat

Setiap debat juga memiliki strukturnya sendiri. Adapun strukturnya adalah sebagai berikut.

1. Pengenalan Isu

Pengenalan isu bisa disebut juga sebagai pengenalan topik. Pada saat bagian ini, biasanya para pihak yang berdebat diberitahu soal topik atau isu yang masih memberikan kontroversi di tengah masyarakat.

Kalau misalnya sebuah isu berangkat dari hal yang tidak menjadi kontroversi, tentu tidak akan menarik dan perdebatan tidak akan panas yang membuat penonton juga jadi kurang antusias.

2. Rangkaian Argumen

Pada tahap rangkaian argumen, kedua tim akan menyajikan pembuktian data dan fakta yang berguna atau bermanfaat untuk mendukung argumen dari pihak yang berdebat. Argumen yang disampaikan harus memiliki kriteria sendiri yaitu sistematis, logis, relevan, jelas, dan disertai bukti yang konkret.

3. Kesimpulan atau Penegasan Kembali

Penegasan ulang atau bisa juga disebut kesimpulan adalah bagian akhir dari sebuah debat yang bertujuan untuk membuat pernyataan akhir. Hal ini pun berfungsi untuk menegaskan bahwa ada pendapat atau bantahan pro maupun kontra.

Biasanya, struktur debat memberikan manfaat dan pemahaman bahwa kegiatan ini sangatlah membutuhkan pengetahuan yang luas. Pengetahuan yang luas ini bisa menggambarkan kualitas wacana yang disampaikan.

Etika Debat

Beradu argumen di depan banyak orang tentunya perlu memenuhi etika tertentu supaya kegiatan ini bisa tampak sebagai aktivitas yang intelektual. Etika ini sangat penting untuk ditaati karena berkaitan dengan banyak orang yang ada di tempat tersebut. Berikut ini adalah beberapa etika debat yang harus Anda penuhi.

1. Bertanya Secara Serius

Etika pertama yang harus ditaati adalah adalah bertanya secara serius. Pertanyaan yang serius ini tentunya menggambarkan seperti apa diri Anda, selain itu pihak yang ditanyai juga akan semakin terpuaskan karena pertanyaan yang dilontarkan bukan sekedar pertanyaan yang sembarangan. 

Hal yang tidak serius dapat menghilangkan suasana perdebatan yang dikenal dengan situasi yang panas. Selain itu, pertanyaan yang kurang serius bisa membuat penonton menjadi kurang antusias.

2. Tidak Menyinggung Kekurangan Fisik

Ketika debat, sudah hal yang biasa jika kedua belah pihak mengalami pergesekan yang akhirnya bisa menyulut emosi. Kegiatan ini sendiri adalah pertarungan dalam komunikasi verbal, sehingga ketika Anda sudah membawa hal pribadi ke dalam sebuah debat, bisa dipastikan Anda kalah.  

Hal ini membuat Anda terlihat tidak professional dan tentunya bisa membuat lawan Anda menjadi tersinggung dan menyulut emosi yang lebih besar lagi.

3. Bicara Berdasarkan Data dan Fakta

Dalam sebuah perdebatan, sudah diharuskan untuk bicara berdasarkan data dan fakta yang ada. Ketika Anda terlibat dalam sebuah perdebatan, maka setiap kata yang keluar dari mulut Anda harus bisa dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu Anda wajib berbicara sesuai data dan fakta yang ada.

Menyampaikan argumen berdasarkan data yang mengada-ngada atau dibuat-buat adalah hal yang harus dihindari karena justru akan membuktikan pendebat berperilaku tidak baik serta tidak professional. Sebaliknya, penggunaan sumber dan data yang valid akan menghindarkan pendebat dari lawan untuk menyerang.

4. Patuhi Aturan Main

Setiap debat pasti sudah diatur oleh sebuah pedoman atau aturan yang harus dipatuhi oleh seluruh unsur. Setiap kegiatan ini tentunya memiliki aturan dan pedoman yang berbeda. Oleh karena itu, sangat penting untuk menaati apapun yang disampaikan sebagai aturan dan pedoman.

Dengarkan dengan baik setiap patah kata yang dianggap sebagai pedoman atau aturan yang harus ditaati supaya Anda terhindar dari diskualifikasi.

Langkah-langkah dalam Melakukan Debat

Ada beberapa langkah yang harus Anda lakukan ketika melaksanakan sebuah kegiatan ini. Berikut ini adalah langkah-langkah yang harus dilakukan oleh pihak yang mengadakan debat.

  1. Mengembangkan seluruh topik atau pertanyaan yang diangkat.
  2. Langkah kedua adalah membentuk tiga kelompok, yang terdiri dari kelompok kontra, kelompok yang pro, dan kelompok netral.
  3. Setiap masing-masing kelompok harus terdiri dari ketua dan wakil sebagai juru bicara saat kegiatan debat berlangsung.
  4. Susun settingan arena debat supaya masing-masing kelompok berhadapan dengan juru bicara kelompok lawan.
  5. Satu kelompok bisa terdiri lebih dari dua orang tergantung bagaimana Anda mengatasinya atau sesuai kebutuhan kegiatan debat Anda.
  6. Masing-masing kelompok diberikan waktu untuk mengungkapkan asumsi atau argumen dari masing-masing pihak, sebelum perdebatan dimulai.
  7. Saat debat sedang berjalan, peserta lain bisa mencatat isi argumen, pertanyaan atau calon sanggahan.
  8. Di akhir debat, tidak wajib menentukan pemenang. Notulen cukup menyampaikan hasil serta kesimpulan dari perdebatan tersebut.

Teknik Memenangkan Debat

Ada beberapa teknik atau strategi yang bisa Anda lakukan untuk memenangkan perselisihan dalam kompetisi ini. Berikut diantaranya.

1. Berpikir Layaknya Seorang Juri

Berpikir seperti seorang juri membantu Anda memahami, pendapat atau argumentasi apa saja yang akan dimenangkan oleh para juri. Sebaiknya, hindari berargumen hanya menurut pandangan Anda sendiri. Sebaliknya, perhatikan juga seperti apa pandangan audiens atau juri yang jadi juru kunci kemenangan Anda.

2. Berpikirlah secara komparatif

Tidak hanya melihat dari satu sisi, sebaiknya Anda juga membandingkan antara pandangan satu dengan pandangan lain supaya Anda lebih banyak punya perspektif. 

Dengan membuat klaim atau pendapat yang komparatif, tentu Anda bisa menguasai putaran debat yang sedang berlangsung karena pendapat yang berbeda dan unik.

3. Berpikir Layaknya Seorang Pemenang

Berpikirlah seperti apa yang akan dilakukan oleh seorang pemenang debat. Misalnya membangun kepercayaan diri yang bagus, materi yang komprehensif, serta kemampuan komunikasi yang excellent.

Hal ini tentunya bisa mendukung Anda menjadi pemenang. Tapi ingat, jangan sampai jumawa dan menganggap lawan Anda adalah orang yang remeh.

4. Kerjasama Tim

Pentingnya kerjasama tim dalam debat bisa membantu Anda memenangkan kompetisi sengit ini. Oleh karena itu, jika Anda melaksanakan perdebatan secara tim, bekerjasamalah secara tim.

5. Buat Lawan Menjawab Pertanyaannya Sendiri

Buatlah argumen yang bisa membuat lawan mematahkan pendapatnya sendiri. Ini bisa menjatuhkan mental lawan dan membuat Anda keluar sebagai pemenang.

Sudah Siap Mengikuti Debat?

Itulah penjelasan tentang debat, unsur, fungsi, ciri, tujuan, hingga teknik memenangkan debat. Harapannya, dengan penjelasan ini Anda bisa menjadi seorang pendebat yang unggul.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page