Pancasila merupakan ideologi bangsa Indonesia sekaligus sebagai pedoman hidup yang harus masyarakat hormati. Sebab, nyatanya pedoman hidup ini bukan sekadar hasil renungan sekelompok saja, tetapi sebagai representasi bangsa Indonesia. Oleh karena itulah, terdapat beberapa jenis dimensi Pancasila sebagai ideologi terbuka.
Seperti yang diketahui, bahwa Indonesia menjadi salah satu negara yang menganut ideologi terbuka. Hal tersebut tidak terlepas dari adat istiadat dan budaya yang ada di tengah-tengah masyarakat Indonesia.
Namun, sebenarnya apa yang dimaksud dengan dimensi Pancasila yang berperan sebagai ideologi terbuka? Jika kamu tertarik ingin tahu lebih banyak tentang istilah yang tersebut, simak informasinya di bawah ini!
Pengertian Dimensi Pancasila sebagai Ideologi Terbuka

Sebenarnya ideologi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata, yakni idea yang berarti melihat dan logos yang berarti ilmu. Artinya, bisa kamu pahami bahwa ideologi merupakan hasil penemuan atau pemikiran dalam bentuk ilmu pengetahuan tentang ide-ide.
Sedangkan menurut Karl Marx sendiri, ideologi merupakan pandangan hidup yang dikembangkan, dengan mengikuti kepentingan golongan tertentu dalam sosial politik. Secara umum, istilah ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu ideologi terbuka dan tertutup.
Adapun Pancasila sendiri termasuk ke dalam jenis ideologi terbuka, yang artinya sebuah ide dengan nilai dan cita-cita tidak mutlak dan tidak ada paksaan. Sebab, ide ini terbentuk berdasarkan pada kekayaan budaya dan nilai-nilai yang ada di masyarakat di sebuah negara.
Berbeda halnya dengan ideologi tertutup yang merupakan pandangan hidup bersifat mutlak, sehingga dalam menentukan tujuan dan norma politik sosial, masyarakat tidak terlibat dalam setiap prosesnya. Setiap individu harus menerima nilai-nilai tersebut sebagai pemahaman yang harus dipatuhi.
Jadi, bisa kamu pahami bahwa dimensi Pancasila sebagai ideologi terbuka merupakan kumpulan ide-ide yang berkaitan dengan nilai dan cita-cita bangsa. Oleh karena itulah, setiap warga wajib menghormati adanya Pancasila sebagai bagian dari ideologi bangsa.
Sebab, masyarakat yang menjadikan kelima sila tersebut sebagai falsafah hidup, tidak hanya akan mendapatkan kebebasan, tetapi juga bisa menjadi sumber inspirasi atau pedoman, agar lebih bertanggung jawab dalam menjalani kehidupan bermasyarakat.
Jenis-Jenis Dimensi Pancasila sebagai Ideologi Terbuka

Setidaknya, ada tiga dimensi Pancasila sebagai ideologi terbuka yang perlu kamu ketahui. Sebab, dimensi ini menandakan bahwa ideologi yang bangsa Indonesia anut bukan sekadar sistem ide belaka yang tidak ada dalam kehidupan sehari-hari.
Artinya, kehadiran pedoman hidup bangsa Indonesia bukan hanya doktrin tertutup atau norma-norma yang bersifat kaku, karena memang nyata adanya. Nah, berikut adalah penjelasan tentang tiga dimensi Pancasila sebagai ideologi tersebut:
1. Idealitas
Maksud dari dimensi idealitas adalah bahwa di dalam Pancasila, terdapat nilai-nilai dasar yang menjadi pedoman hidup dan cita-cita. Adapun cita-cita ini harus terwujud demi mencapai masa depan negara yang lebih baik.
Sedangkan nilai dasar pada poin ini bersifat sistematis, menyeluruh, dan rasional. Seperti yang kamu ketahui, bahwa nilai dasar yang dimaksud adalah ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan.
Dengan adanya idealisme ini, maka akan memberikan harapan, semangat, dan juga motivasi bagi masyarakat untuk terus berusaha mewujudkan cita-cita tersebut secara bersama-sama.
Baru dengan begitu, maka Indonesia akan menjadi bangsa kuat dan tanggung dalam perannya sebagai bentuk negara.
2. Normatif
Normatif di sini maksudnya adalah nilai-nilai dasar yang terkandung di dalam Pancasila harus memuat norma dari kenegaraan. Adapun kelima sila yang ada dalam Pembukaan UUD 1945 tersebut adalah norma tertib hukum yang paling tinggi di Indonesia.
Bukan cuma itu saja, kelima sila dan UUD 1945 ini juga menjadi pokok kaidah negara fundamental. Artinya, kelima sila tersebut bisa kamu jabarkan dalam langkah-langkah operasional.
3. Realitas
Dimensi Pancasila sebagai ideologi terbuka yang terakhir adalah realitas. Maksud dari poin ini adalah nilai-nilai yang ada di dalam kelima sila tersebut berakar dari masyarakat serta hidup di dalam masyarakat itu sendiri.
Oleh karena itu, kelima sila ini harus bisa dijabarkan dalam masyarakat, dalam bentuk yang konkrit atau nyata dalam kehidupan sehari-hari.
Ciri-Ciri Pancasila sebagai Ideologi Terbuka

Setelah mengetahui tiga dimensi Pancasila sebagai ideologi terbuka, pasti kamu penasaran dengan ciri-ciri dari ideologi terbuka itu sendiri, kan? Nah, berikut adalah berbagai ciri-ciri yang menarik untuk kamu ketahui:
1. Berasal dari Masyarakat
Seperti pada penjelasan sebelumnya, ide-ide terbuka ini sumbernya berasal dari masyarakat itu sendiri, yang mana terdapat berbagai kelompok di dalamnya. Maka dari itu, akan muncul berbagai macam pendapat.
Walau begitu, setiap pendapat atau gagasan ini akan menciptakan sebuah ideologi negara yang sifatnya terbuka. Jadi, sistem kemasyarakatan dan hubungan antar anggota masyarakat bisa berjalan dengan lebih optimal.
2. Adanya Kebebasan Berpendapat
Sebagai bagian dari warga negara Indonesia, pasti kamu telah menyadari bahwa di sini, setiap individu memiliki hak kebebasan dalam berpendapat. Dalam hal ini, makna kebebasan berpendapat bisa kamu pahami sebagai bebas mengekspresikan hal-hal apa saja.
Termasuk di dalamnya untuk mengkritik sesuatu hal yang tidak baik, entah itu untuk individu tertentu atau kelompok yang menjadi representasi masyarakat. Akan tetapi, meski bebas berpendapat, setiap individu juga harus tetap memperhatikan etika dan sopan santun dalam menyampaikannya.
Jangan sampai kritik, pendapat, atau nasihat yang kamu sampaikan justru malah menghina orang lain. Jadi, pastikan untuk tetap mematuhi norma-norma yang berlaku di masyarakat ketika menyampaikan pendapat.
3. Bersifat Dinamis
Ciri yang selanjutnya adalah bersifat dinamis, karena negara cenderung selalu menerima perkembangan zaman yang terjadi dari masa ke masa. Hal inilah yang kemudian membuat pemikiran masyarakat jadi lebih terbuka.
Dengan begitu, maka rasa saling menghargai dan menghormati, meski berbeda pandangan atau pendapat akan terbentuk dengan sendirinya.
4. Bagian dari Kebudayaan Masyarakat
Pada dasarnya, dimensi Pancasila sebagai ideologi terbuka merupakan wujud ide dan nilai-nilai yang menjadi bagian dari kebudayaan masyarakat itu sendiri. Meskipun Indonesia terdiri dari beragam kebudayaan di setiap daerahnya, tetapi adanya ide dan nilai ini mampu mempersatukan adanya perbedaan tersebut.
Hal inilah yang kemudian dapat membuat persatuan dan kesatuan akan tercipta di tengah-tengah kehidupan masyarakat. Dengan menerapkan hal ini, maka risiko terjadinya konflik karena adanya keberagaman budaya dapat berkurang.
5. Menerapkan Sistem Pemerintahan Terbuka
Dari sisi pemerintahan, negara yang menerapkan nilai-nilai terbuka juga cenderung menggunakan sistem pemerintahan terbuka. Artinya, sistem pemerintahan harus bersifat transparan, khususnya dalam hal pembuatan kebijakan publik.
Adanya transparansi ini tentu saja akan membuat masyarakat bisa dengan mudah mengawasi setiap kebijakan yang pemerintah buat. Bahkan, masyarakat juga dapat memberikan kritik terhadap kebijakan tersebut.
6. Mendukung Keberagaman
Ciri lainnya adalah mendukung keberagaman, di mana tingkat solidaritas pada nilai-nilai terbuka ini relatif tinggi. Sebab, antar sesama warga negaranya saling mendukung adanya keberagaman di tengah-tengah kehidupan mereka.
Hal inilah yang memungkinkan semangat persatuan dan kesatuan dapat tumbuh dengan lebih optimal di masyarakat. Dengan begitu, setiap individu dapat menjalani kehidupan yang aman, damai, dan tentram.
7. Menjunjung Tinggi HAM
Pada penerapan nilai-nilai terbuka, Hak Asasi Manusia atau HAM sangat dijunjung tinggi. Hal inilah yang membuat kesetaraan antar warga negara bisa terjaga dengan baik.
Bukan hanya itu saja, menjunjung tinggi adanya HAM juga dapat membuat keamanan dan ketentraman setiap warga negara bisa terlindungi dengan lebih maksimal. Jadi, nantinya masyarakat bisa menjalankan ideologi terbuka ini dengan kesadaran penuh sebagai bentuk dedikasi kepada warga negara.
Baca Juga : 3 Peran Pancasila dalam Keberagaman Bangsa di Indonesia
Yuk, Terapkan Pancasila sebagai Ideologi Terbuka dalam Kehidupan!
Dari penjelasan di atas, tentu kamu akan memahami betapa pentingnya kelima sila ini bagi kehidupan dan keberlangsungan bangsa Indonesia.
Oleh karena itulah, setiap individu diharuskan untuk senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai dari kelima sila tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Dengan begitu, tujuan dan cita-cita bangsa Indonesia akan terwujud.Bukan cuma itu, penerapan kelima sila dalam kehidupan bermasyarakat juga akan menciptakan kondisi masyarakat yang tangguh dan solid. Jadi, tidak heran jika pemahaman tentang dimensi Pancasila sebagai ideologi terbuka menjadi bagian penting yang tidak boleh kamu sepelekan. Semoga informasi di atas seputar dimensi Pancasila dapat bermanfaat untukmu, ya!