Dinamika Populasi: Penyebab dan Faktor yang Mempengaruhinya

Dalam ekosistem, jumlah populasi menjadi hal yang sangat penting diperhatikan. Suatu makhluk hidup bisa jadi populasinya menurun sehingga mengakibatkan kepunahan. Dalam ilmu biologi, terdapat istilah terkait perubahan populasi makhluk hidup yang dikenal dengan dinamika populasi. Apa artinya?

Pengertian

Dinamika populasi merupakan kondisi naik turun atau perubahan jumlah spesies pada suatu habitat karena beberapa hal. Bukan hanya berkaitan dengan jumlah spesies yang terancam punah melainkan spesies yang jumlahnya berlebih.

Penyebab Dinamika Populasi 

Adanya perubahan jumlah populasi tentunya terjadi karena beberapa sebab. Beberapa kondisi yang menyebabkan adanya perubahan populasi antara lain:

1. Interaksi Predasi

Maksud interaksi predasi yaitu interaksi terjadi pada hewan baik pada hewan predator maupun yang dimangsa. Kondisi tersebut mengindikasikan adanya hierarki di antara hewan pemangsa yang posisinya di atas hewan yang dimangsa.

Pemangsa bertahan hidup dengan memangsa hewan lain. Akan tetapi, secara berkala nanti jumlah populasi mangsa terus mengalami peningkatan jika tidak ada hewan pemangsa. Maka dari itu, adanya hewan pemangsa mampu menekan populasi hewan yang dimangsa. Akibatnya akan terjadi dinamika populasi pada ekosistem tersebut.

2. Interaksi Kompetisi

Penyebab yang kedua yaitu karena adanya interaksi kompetisi. Interaksi yang berlangsung antar sesama hewan baik dari spesies yang sama maupun berbeda untuk memperebutkan sesuatu. Biasanya yang menjadi perebutan yaitu wilayah, makanan, pasangan, dan sebagainya.

Hewan akan mengadu kekuatan satu dengan yang lainnya sehingga nanti memunculkan pemenang. Sang pemenanglah yang akan memperoleh apa yang diperebutkannya.

Selain itu, interaksi tersebut juga menjadi salah satu cara unjuk kekuatan. Hewan yang dapat mengalahkan atau bahkan membunuh hewan lainnya membuatnya disegani hewan yang lain. 

3. Bencana Alam

Kemunculan bencana alam juga menjadi penyebab dinamika populasi yang tak dapat diprediksi. Misalnya terjadinya gunung meletus, gempa bumi, tanah longsor, sampai tsunami. Berbagai bentuk bencana alam tersebut sudah tentu memberikan dampak buruk pada hewan dan habitatnya. Akibat bencana alam juga memerlukan waktu pemulihan yang tak sebentar. 

Contohnya saat terjadi gunung meletus yang mengakibatkan tumbuhan terbakar. Kondisi tersebut menyebabkan hewan herbivora menjadi kelaparan. Ketika banyak hewan herbivora mati, maka hewan karnivora juga akan mengalami masalah. 

Maka dari itu, bencana alam menjadi salah satu penyebab utama dan memberikan dampak yang paling besar terhadap perubahan ekosistem.

4. Aktivitas Manusia

Tidak bisa dipungkiri jika aktivitas yang dilakukan manusia berpengaruh terhadap perubahan populasi hewan. Sudah banyak ulah manusia yang memberikan dampak buruk terhadap hewan dan habitatnya. 

Bahkan akibat aktivitas manusia tersebut berpotensi menimbulkan bencana alam. Kondisi seperti ini membuat hewan kesulitan mencari makanan karena habitatnya telah dirusak. Kemudian mereka akan mengunjungi habitat manusia.

Jika ini terjadi, biasanya hewan dianggap sebagai pengganggu atau perusak. Padahal yang sebenarnya telah merusak yaitu ulah manusia itu sendiri. Belum lagi dengan perbuatan manusia yang mungkin merasa hewan-hewan mengancamkan sehingga melakukan tindakan yang semakin merugikan maupun mengancam keberadaan hewan tersebut.

5. Ekosistem

Dinamika populasi hewan juga tidak dapat terpisahkan dari ekosistem yang merupakan keberagaman komunitas serta lingkungan. Artinya, ekosistem merupakan kesatuan lingkungan serta makhluk hidup yang saling berpengaruh satu dengan lainnya.

Terdapat dua komponen pada ekosistem yaitu komponen biotik dan abiotik. Untuk komponen biotik terdiri dari berbagai makhluk hidup. Misalnya hewan, tumbuhan, serta manusia. Sementara komponen abiotik terdiri dari objek yang tidak hidup seperti tanah, air, udara, suhu, dan lain-lain.

Adanya ekosistem membuat setiap hewan dapat memperoleh makanan baik dari alam maupun yang diperoleh dari manusia. Ekosistem yang baik akan menunjukkan interaksi yang baik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Hewan pun bisa bertahan hidup dan tinggal dengan nyaman sebagaimana mestinya. 

Ketika jumlah hewan yang dapat bertahan hidup semakin banyak, artinya akan sedikit spesies yang mengalami kepunahan.

6. Habitat

Habitat merupakan tempat hidup dari organisme tertentu. Dinamika populasi hewan akan selalu berhubungan dengan habitat atau tempat tinggal hewan tersebut. 

Untuk bisa bertahan hidup, hewan dituntut harus mampu menyesuaikan dirinya dengan lingkungan. Penyesuaian tersebut mencakup kelembapan, cuaca, iklim, dan bahkan jenis makanan sekali pun. Saat hewan tidak mampu beradaptasi secara baik, kemungkinan hewan tersebut mengalami kematian dan akhirnya punah.

Selain itu, habitat juga bukan sekadar tempat bertahan hidup. Habitat juga menjadi tempat bagi para hewan untuk berkembang biak. Dari perkembangbiakan inilah hewan memiliki keturunan dan perlahan populasi juga akan semakin meningkat serta terjaga.

Ketika populasi hewan terjaga, rantai makanan di ekosistem juga tetap terjaga. Sebaliknya, saat habitat hewan tersebut rusak lalu di mana hewan-hewan tersebut harus tinggal? Sudah seharusnya manusia selalu berusaha melindungi habitat yang menjadi tempat tinggal para hewan.

Faktor yang Memengaruhi Dinamika Populasi 

Setidaknya terdapat dua faktor yang berpengaruh terhadap perubahan populasi makhluk hidup. Kedua faktor tersebut yaitu internal dan eksternal.

1. Faktor Internal

Faktor-faktor tersebut di antaranya:

a. Kemampuan Berkembang Biak

Salah satu ciri makhluk hidup yaitu berkembang biak. Tujuannya adalah untuk memperoleh keturunan dan melestarikan populasi. 

Setiap makhluk hidup mempunyai waktu perkembangbiakan yang berbeda. Ada yang memerlukan waktu lama seperti harimau, gajah, serta pohon jati. Ada juga yang waktu perkembangbiakannya terbilang cepat. Misalnya kelinci, ayam, semut, serta pohon pisang. 

Kemampuan dan lamanya proses perkembangbiakan tentu akan memengaruhi populasi hewan.

b. Kemampuan Mempertahankan Diri

Makhluk hidup akan selalu berhubungan dengan rantai makanan. Akan ada pihak yang memakan dan dimakan. Hewan yang dimakan diberikan kemampuan untuk mempertahankan dirinya dari predator yang akan memangsanya.

Misalnya bunglon mempertahankan diri melalui proses yang disebut mimikri. Bunglon akan mengubah warna tubuhnya hingga sesuai warna lingkungannya. Tujuannya untuk mengelabui pemangsa.

Maka dari itu, semakin tinggi kemampuan yang dimiliki makhluk hidup di dalam mempertahankan dirinya, maka populasinya juga lebih terjaga. Sebaliknya, saat kemampuan mempertahankan diri semakin rendah, populasinya pun akan terancam.

2. Faktor Eksternal

Berikutnya ada faktor eksternal yang juga berpengaruh terhadap dinamika populasi. Beberapa faktor eksternal tersebut antara lain:

a. Iklim

Iklim punya pengaruh sangat besar bagi perubahan populasi. Adapun beberapa unsur iklim antara lain:

  • Jika suhu pada lingkungan kurang atau melebihi suhu yang seharusnya, maka berpotensi menyebabkan populasi akan menurun. Akan tetapi, ketika suhunya sesuai, maka berpotensi populasi akan terjaga.
  • Jika hewan sudah terbiasa dengan tingkat kelembapan pada habitatnya, maka populasi akan meningkat. Namun jika tidak terbiasa dengan tingkat kelembapannya, dinamika populasi menjadi turun.
  • Curah hujan tinggi juga berpengaruh terhadap tingkat populasi. Saat curah hujan tinggi dan hewan tidak terbiasa dengan kondisi tersebut, bisa jadi populasi akan menurun.
  • Tumbuhan memerlukan cahaya untuk melakukan fotosintesis. Tanpa cahaya, tumbuhan bisa mati dan berpengaruh pada keberadaan hewan pemakan tumbuhan.
  • Terdapat beberapa hewan yang perkembangbiakannya dibantu angin. Ketika kecepatan angin sesuai, populasi pun akan meningkat dan begitu sebaliknya.

b. Tanah

Tanah adalah penyedia habitat sekaligus komponen yang dibutuhkan makhluk hidup, khususnya tumbuhan. Tanah yang bagus yaitu tanah yang memiliki banyak kandungan humus.

c. Perubahan Alam

Terdapat dua jenis perubahan alam yaitu perubahan yang terjadi secara alamiah dan perubahan yang terjadi karena ulah manusia. Misalnya gunung meletus termasuk perubahan alam yang berlangsung secara alami. Sementara perubahan alam karena ulah manusia seperti penebangan pohon secara ilegal yang mengakibatkan banjir.

d. Pembuatan Cagar Alam

Fungsi cagar alam yaitu menjaga agar kondisi habitat atau wilayah makhluk hidup tetap alami. Terdapat banyak contoh cagar alam di Indonesia, seperti:

  • Cagar Alam Rafflesia
  • Cagar Alam di Kawah Ijen
  • Cagar Alam Pangandaran
  • dan lain-lain.

Sudah Paham tentang Dinamika Populasi?

Sekian pembahasan seputar pengertian perubahan populasi lengkap dengan penyebab serta faktor yang mempengaruhinya. Sebagai manusia, sudah menjadi tanggung jawab bersama untuk menjaga populasi hewan dengan tidak mengganggu habitatnya. Semoga bermanfaat.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page