Bacaan doa qunut selalu identik dengan ibadah salat subuh. Ini adalah doa khusus yang dibaca dalam shalat subuh pada waktu rakaat kedua setelah rukuk dan sebelum sujud. Dalam praktiknya, sebagian besar muslim membaca doa ini saat melaksanakan ibadah salat subuh, dan ada pula yang tidak membacanya.
Lantas, bagaimanakah hukumnya? Simak artikel ini untuk mengetahui seluk beluk tentang doa ini, mulai dari bacaan, hukum, hingga keutamaannya.
Hukum Doa Qunut Menurut Empat Mazhab
Seperti yang telah disinggung sebelumnya bahwa tidak semua umat muslim membaca doa ini dalam shalat subuh mereka. Mengapa bisa demikian? Sebab, empat mazhab dalam Islam memiliki pandangan yang berbeda-beda tentang doa qunut subuh. Berikut penjelasannya:
1. Mazhab Syafi’i dan Maliki
Menurut mazhab Maliki dan Syafi’i, pembacaan doa qunut subuh itu ada. Dalam pandangan mazhab ini, membaca qunut itu mustajab atau dianjurkan, entah itu ketika terjadi bencana (qunut nazilah) maupun tidak ada bencana (qunut subuh). Pendapat ini sejalan dengan sebagian besar pendapat ulama salaf dan ulama-ulama lainnya.
2. Mazhab Hanafi dan Hambali
Kebalikan dari kedua mazhab sebelumnya, bagi ulama Hanafiyah dan Hanabilah, bacaan qunut dalam shalat subuh itu tidak ada atau tidak disyariatkan. Pendapat ini didasarkan pada sebuah riwayat dari Ibnu Abbas, Ibnu Umar, Ibnu Mas’ud, dan Abu Darda.
Ulama Hanafiyah berpendapat bahwasannya qunut subuh hukumnya bid’ah, sedangkan ulama Hanabilah mengatakan bahwa bacaan qunut pada salat subuh adalah makruh. Sumber ini didapatkan dari buku karya M. Abdul Wahab yang judulnya Kupas Tuntas Qunut Subuh.
Meskipun demikian, perlu kamu ingat bahwa mayoritas ulama, baik itu dari kalangan sahabat, tabi’in, dan imam mujtahid telah bersepakat bahwa hukum dari membaca doa ini adalah sunnah. Jadi, jika tidak dilakukan pun tidak akan menyebabkan dosa atau membatalkan suatu ibadah.
Bacaan Doa Qunut
Dalam poin sebelumnya telah disebutkan bahwa bacaan qunut terdiri dari dua jenis, yakni qunut nazilah dan qunut subuh. Berikut ini letak perbedaan antara keduanya:
1. Qunut Nazilah
Qunut nazilah adalah qunut yang dibaca saat umat Islam dilanda musibah, seperti wabah penyakit, bencana alam, krisis pertanian, dan sebagainya. Tidak seperti qunut subuh, bacaan qunut nazilah bisa diamalkan di setiap salat lima waktu, yakni pada rakaat terakhir sebelum melakukan sujud. Begini lafalnya:
Allahumma inna nasta‘inuka wa nastaghfiruk, wa nastahdika wa nu’minu bik wa natawakkalu alaik, wa nutsni alaikal khaira kullahu nasykuruka wa la nakfuruk, wa nakhla‘u wa natruku man yafjuruk.
Allahumma iyyaka na‘budu, wa laka nushalli wa nasjud, wa ilaika nas‘a wa nahfid, narju rahmataka wa nakhsya adzabak, inna adzabakal jidda bil kuffari mulhaq.
Artinya:
“Ya Tuhan kami, kami memohon bantuan-Mu, meminta ampunan-Mu, mengharap petunjuk-Mu, beriman kepada-Mu, bertawakal kepada-Mu, memuji-Mu, bersyukur dan tidak mengingkari atas semua kebaikan-Mu, dan kami menarik diri serta meninggalkan mereka yang mendurhakai-Mu.
Ya Tuhan kami, hanya Engkau yang kami sembah, hanya kepada-Mu kami hadapkan shalat ini dan bersujud, hanya kepada-Mu kami berjalan dan berlari. Kami mengharapkan rahmat-Mu. Kami takut pada siksa-Mu, karena siksa-Mu yang keras itu akan menimpa orang-orang kafir.”
2. Qunut Subuh
Adapun qunut subuh adalah qunut yang dibaca saat tidak terjadi bencana alam. Umat muslim mengamalkannya dengan tujuan untuk memohon keberkahan, keridhaan, pengampunan, dan perlindungan Allah ta’ala. Dan sesuai namanya, bacaan qunut ini hanya diamalkan pada saat melaksanakan salat subuh saja, yakni pada rakaat terakhir.
Lafal atau bacaan doa qunut memiliki sedikit perbedaan saat salat subuh dilakukan secara sendiri atau saat berjamaah. Jika kamu melaksanakan shalat subuh secara berjamaah dan kamu sebagai makmumnya, maka kamu cukup mengaminkan saja doa qunut yang dibaca oleh imam, tanpa harus ikut membacanya.
Sedangkan, jika kamu melaksanakan salat subuh sendiri alias munfarid, maka lafal bacaan qunutnya adalah sebagai berikut:
Allaah hummahdinii fii man hadaiit, wa ‘aafinii fii man ‘aafaiit, wa tawallanii fi man tawallaiit, wa baarik lii fiimaa a’thaiit. Wa qinii syarra maa qadhaiit. Fa innaka taqdhii wa laa yuqdhaa ‘alaiik. Innahu laa yadzillu man waalaiit.
Wa laa ya’izzu man ‘aadaiit. Tabaarakta rabbanaa wa ta’aalait. Fa lakal-hamdu ‘alaa maa qadhaiit, astaghfiruka wa atuubu ilaik wa shallallahu ‘ala sayyidina muhammadin nabiyyil ummiyyi wa ‘alaa aalihii wa shahbihii wa sallam.
Artinya:
“Ya Allah, berilah hamba petunjuk seperti orang-orang yang telah Engkau beri petunjuk. Berilah hamba kesehatan seperti orang yang telah Engkau beri kesehatan. Pimpinlah hamba bersama-sama orang-orang yang telah Engkau pimpin.
Berilah berkah pada segala apa yang telah Engkau berikan kepada hamba. Dan peliharalah hamba dari kejahatan yang Engkau pastikan. Karena sesungguhnya Engkau-lah yang menentukan dan tidak ada yang menghukum (menentukan) atas Engkau. Sesungguhnya, tidaklah akan hina orang-orang yang telah Engkau beri kekuasaan.
Dan tidaklah akan mulia orang yang Engkau musuhi. Maha Berkahlah Engkau dan Maha Luhurlah Engkau. Segala puji bagi-Mu atas yang telah Engkau pastikan. Hamba mohon ampun dan tobat kepada Engkau. Semoga Allah memberi rahmat dan salam atas junjungan kami Nabi Muhammad SAW beserta seluruh keluarganya dan sahabatnya.”
Asal Usul Doa Qunut
Menurut Ustadz Adi Hidayat dalam ceramahnya, beliau bercerita perihal sejarah adanya doa qunut. Dalam ceramah tersebut, beliau menyampaikan bahwasannya Nabi Muhammad SAW dahulu pernah menerima tamu utusan dari wilayah lain yang bernama Distrik Bi’Ma’un.
Tamu tersebut berkata pada Rasulullah bahwa ada banyak orang di wilayahnya yang baru saja menjadi mualaf. Mendengar kabar ini, tentu membuat hati Rasulullah gembira. Kemudian, utusan ini meminta kepada Nabi SAW agar mau mengirimkan para guru ke wilayahnya untuk mengajarkan agama di sana.
Nabi SAW kemudian mengirimkan 70 penghafal Qur’an ke daerah tersebut. Akan tetapi, setelah sampai di daerah tersebut, seluruh tahfidz ini malah dianiaya dan dibunuh. Peristiwa tersebut kemudian membuat Nabi SAW amat murka.
Lantas, Nabi SAW berdoa kepada Allah SWT secara terus menerus kepada Allah ta’ala agar melaknat Distrik Bi’Ma’un beserta setiap suku yang ada di sana. Alih-alih mengabulkan doa Nabi, Allah menurunkan firman bahwa tugas Nabi bukanlah untuk melaknat kaum, melainkan untuk berdakwah.
Allah SWT memberikan kesabaran kepada Rasulullah, kemudian memintanya untuk mengubah doa laknat tersebut menjadi sebuah doa untuk para tahfidz yang telah meninggal. Doa inilah yang kemudian kita kenal sebagai doa qunut.
Keutamaan Membaca Doa Qunut
Melansir dari berbagai sumber, berikut ini rangkuman dari keutamaan-keutamaan yang bisa kamu peroleh dengan membaca doa qunut:
1. Diberikan Petunjuk
Dengan membaca doa ini saat shalat subuh, secara otomatis kita memohon petunjuk kepada Allah SWT supaya bisa dipermudah segala urusan kita. Petunjuk tersebut berupa hidayah agar terhindar dari kesesatan dan tetap berada di jalan yang lurus.
2. Diberikan Perlindungan
Sebagaimana yang kamu tahu, bahwa di dalam bacaan qunut terdapat lafadz “wa’aafinii fii man’aafaiit” yang artinya “Berikanlah hamba keselamatan layaknya hamba-Mu yang lain yang sudah diberikan keselamatan.”
Jadi, dengan membaca doa qunut berarti juga memohon kepada Allah SWT supaya kita senantiasa mendapatkan perlindungan-Nya dari segala macam malapetaka atau godaan setan. Tujuannya agar kita selamat di dunia maupun akhirat.
3. Menambah Rasa Syukur
Membaca doa ini akan mengingatkan kepada kita bahwa Allah ta’ala senantiasa memberikan kenikmatan kepada setiap hamba-Nya, baik sedikit maupun banyak. Oleh sebab itu, kita semua patut untuk mensyukurinya.
4. Terhindar dari Penyakit
Lafadz “wa’aafinii fii man haadaiit” dalam bacaan qunut artinya adalah permohonan kepada Allah SWT agar memperoleh perlindungan-Nya dari berbagai penyakit. Penyakit yang dimaksud di sini lebih mengarah pada penyakit hati, terutama iri dan dengki.
5. Akan Diberikan Pengampunan
Membaca doa qunut juga bisa menjadi salah satu cara untuk meminta pengampunan kepada-Nya, serta mengharapkan rahmat dan ridha-Nya untuk kesejahteraan hidup yang lebih baik.
Sekarang, Kamu Tahu Lafadz Doa Qunut!
Itulah penjelasan terkait lafadz bacaan doa qunut, hukum, serta keutamaannya. Semoga dengan mengetahui lafadz dan manfaatnya, kamu bisa tergerak untuk menghafal serta rajin mengamalkan doa ini.