Domain Adalah: Pengertian, Jenis, Fungsi, dan Contohnya

Domain adalah salah satu konsep penting dalam dunia internet, khususnya pada website. Ketika Anda mengakses website atau mengirim email, mungkin Anda sering kali berinteraksi dengan domain tanpa menyadarinya. Contoh sederhana dari domain yang sering Anda temui adalah .com dan .net.

Artikel berikut ini akan menjelaskan lebih banyak hal terkait domain, mulai dari definisi, jenis, fungsi utama, dan beberapa contohnya. Jadi, baca hingga akhir artikel dan catat beberapa poin pentingnya, ya!

Domain Adalah?

Secara teori, domain adalah sebuah nama yang digunakan untuk mengidentifikasi alamat atau lokasi dari website. Domain akan mempermudah pengguna untuk mengunjungi halaman website dengan menggantikan Internet Protocol (IP) yang sebelumnya berupa angka.

Domain adalah bagian dari Uniform Resource Locator (URL) dan biasa digunakan untuk mengarahkan komputer dan server ke sumber daya yang sesuai di internet. Sebagai contoh, jika Anda ingin mengunjungi website Google, maka Anda dapat mengetik “www.google.com” pada web browser

Domain juga dapat berfungsi sebagai alamat email seperti “nama@domain.com”. Dalam hal ini, konsep penamaan akan banyak berguna untuk mengarahkan pesan email ke server yang tepat.

Jenis-jenis Domain

Jenis-jenis Domain
Jenis-jenis Domain | Sumber Gambar: Freepik.com

Ada beberapa jenis server nama yang populer dan masing-masing memiliki karakteristiknya sendiri. Berikut adalah beberapa jenisnya:

1. Top Level Domain (TLD)

TLD atau Top Level Domain adalah jenis server nama yang paling umum dan dikenal oleh banyak orang. TLD adalah ekstensi server nama yang biasanya berada pada bagian paling kanan dari sebuah alamat website

Jenis TLD ini juga memberikan indikasi tentang jenis organisasi atau asal negara dari suatu website. Selain itu, TLD dapat membedakan kategori dari sebuah website, seperti “.edu” yang menunjukkan situs pendidikan, “.gov” yang menandakan situs pemerintah, atau “.mil” yang merujuk pada situs militer.

Pemilihan Top Level Domain yang sesuai dapat membantu pengguna internet dalam mengenali serta mengakses website dengan lebih mudah dan efisien. Adapun contoh umum Top Level Domain adalah:

  • .com: Merupakan jenis server nama untuk oleh perusahaan komersial.
  • .org: Umumnya untuk organisasi nirlaba yang fokus pada tujuan sosial atau non-profit.
  • .net: Awalnya digunakan secara khusus untuk penyedia layanan jaringan, tetapi sekarang sudah bisa digunakan secara luas untuk berbagai jenis website.
  • .edu: Untuk institusi pendidikan seperti sekolah dan universitas.
  • .gov: Pemerintah Amerika Serikat menggunakannya untuk website resmi mereka.
  • .mil: Militer Amerika Serikat menggunakannya untuk situs dan sumber daya yang berkaitan dengan pertahanan nasional.
  • .int: Berguna untuk organisasi internasional dan lembaga yang berskala global.

2. Second Level Domain

Second Level Domain adalah bagian dari sebuah server nama yang berada pada sebelah kiri TLD. Biasanya, pemilik server nama dapat menyesuaikan bagian ini sesuai dengan kebutuhan, seperti penggunaan nama yang mewakili merek perusahaan dan sebagainya. 

Sebagai contoh, dalam alamat www.microsoft.com, kata “microsoft” merupakan server nama level kedua yang mewakili perusahaan Microsoft. Selain itu, SLD juga dapat mencakup subdomain yang lebih spesifik, seperti office.microsoft.com, yang mana kata “office” bertindak sebagai subdomain dari SLD “microsoft”.

Peran Second Level Domain adalah sangat krusial terutama dalam proses identifikasi dan pemisahan website satu sama lain pada internet. Dengan adanya SLD, setiap website memiliki identitas unik agar pengguna bisa mengenali dan mengakses sumber daya online yang mereka butuhkan dengan lebih mudah.

3. Subdomain

Subdomain adalah bagian dari domain yang berada di depan domain utama. Adanya subdomain ini sering kali berfungsi untuk mengorganisasi dan mengarahkan lalu lintas pengguna ke bagian-bagian khusus dari sebuah website atau server. 

Misalnya, “news.google.com” adalah subdomain yang mengarah ke bagian berita dari website Google. Adanya subdomain akan memberikan pengguna lebih banyak kontrol dan navigasi dalam sebuah website.

4. Country Code Top Level Domain (ccTLD)

Jenis selanjutnya dari domain adalah Country Code TLD. Country code merupakan jenis domain yang berguna untuk mengidentifikasi negara atau wilayah tertentu. Contoh dari ccTLD adalah sebagai berikut:

  • .uk untuk website yang berada di wilayah Inggris. 
  • .fr untuk website yang berada di wilayah Prancis.
  • .jp untuk website yang berada di wilayah Jepang.
  • .de untuk website yang berada di wilayah Jerman.
  • .us untuk website yang berada di wilayah Amerika Serikat.

Setiap negara atau wilayah memiliki ccTLD yang unik. Indonesia sendiri memiliki ccTLD yakni .id yang dikelola oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi Indonesia.

5. Domain Generik Khusus (gTLD)

Selain TLD konvensional seperti .com dan .org, ada juga gTLD yang lebih baru dan juga lebih spesifik. Jenis generic domain adalah mencakup ekstensi seperti .app, .blog, .guru, dan lain sebagainya. 

Penggunaan gTLD ini memberikan kebebasan pada penggunanya dengan lebih banyak opsi untuk mengatur dan menyesuaikan server nama sesuai dengan tujuan dan kebutuhan mereka. Dengan adanya gTLD, server nama menjadi lebih beragam dan relevan dengan keperluan berbagai jenis bisnis dan kebutuhan.

Fungsi Domain

Fungsi Domain
Fungsi Domain | Sumber Gambar: Pexels.com

Server nama memiliki beberapa fungsi utama dalam ekosistem internet. Beberapa fungsinya adalah sebagai berikut:

1. Identifikasi

Fungsi pertama dari domain adalah untuk mengidentifikasi website, alamat email, server, dan banyak lagi. Adanya server nama akan memberikan cara yang mudah dalam hal akses dan mempermudah pengguna untuk mengingat website.

Selain itu, nama ini juga dapat menggantikan alamat IP yang sebelumnya berupa angka-angka rumit seperti 31.13.67.35 yang merupakan alamat untuk media sosial Facebook.com.

2. Penentuan Alamat Server

Fungsi lain domain adalah sebagai penentu alamat suatu server. Domain berperan sebagai alamat yang membantu mengarahkan perangkat dan server ke sumber daya yang benar pada internet. 

Saat Anda memasukkan server nama dalam browser, Domain Name System (DNS) akan mencari tahu alamat IP yang sesuai dengan domain tersebut. Sehingga, server dapat memproses permintaan Anda dan menampilkannya pada halaman web.

3. Identitas Organisasi

Organisasi dan perusahaan menggunakan alamat ini untuk mengatur dan mengelola website yang mereka miliki secara online. Dengan menggunakan server nama, mereka dapat memisahkan dan mengarahkan lalu lintas ke bagian-bagian tertentu dari website mereka.

Contoh Domain

Contoh Domain
Contoh Domain | Sumber Gambar: Freepik.com

Adapun beberapa contoh paling populer dari macam-macam domain adalah:

  • www.google.com: Adalah website Google, yang menggunakan TLD yakni .com.
  • www.wikipedia.org: website Wikipedia yang menggunakan TLD yakni .org.
  • mail.yahoo.com: Ini adalah subdomain yang mengarahkan ke layanan email Yahoo.
  • www.gov.uk: Situs resmi pemerintah Inggris dengan ccTLD yakni .uk.
  • www.apple.news: website Apple yang menggunakan gTLD yakni .news.
  • www.un.org: website Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dengan TLD yakni .org.
  • www.nytimes.com: website New York Times yang menggunakan TLD yakni .com.
  • support.microsoft.com: Subdomain yang mengarahkan ke halaman dukungan Microsoft.
  • www.amazon.co.jp: website Amazon Jepang dengan ccTLD yakni .jp.
  • www.icann.org: website Internet Corporation for Assigned Names and Numbers (ICANN) dengan TLD yakni .org.

Beberapa contoh tersebut menunjukkan berbagai penggunaan server nama dalam berbagai konteks menggunakan TLD, ccTLD, dan gTLD. Server nama banyak berguna untuk mengidentifikasi website dan email untuk membantu pengguna menemukannya dengan lebih mudah.

Baca Juga : Apa Itu Access Point: Definisi, Fungsi, dan Cara Kerjanya

Domain Adalah Nama Alamat yang Harus Ada pada Website

Pada intinya, domain adalah bagian integral dari suatu website yang memungkinkan Anda untuk dapat menemukan alamat situs tertentu dengan lebih mudah. Fungsinya adalah untuk mengidentifikasi alamat website, alamat email, dan lain sebagainya. 

Apabila Anda memahami tentang domain, maka Anda bisa mengakses dan mengelola website secara online dengan lebih mudah. Pastikan nama domain Anda relevan dengan tujuan website atau identitas online Anda. Belilah layanan domain yang mana sudah mencakup hosting yang terpercaya.Pastikan juga layanan DNS (Domain Name System) yang Anda gunakan andal dan stabil. DNS yang bermasalah dapat menyebabkan website Anda tidak dapat diakses. Semoga artikel ini bisa bermanfaat!

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page