Belakangan ini, ekonomi Islam di Indonesia mendapatkan perhatian yang cukup banyak dari pemerintah, sehingga muncul bank syariah, asuransi syariah, pegadaian syariah, dan masih banyak lagi yang menyangkut perekonomian dan keuangan.
Seringnya, jika ada kemunculan kata syariah yang mengikuti kalimat pada aspek perekonomian, maka akan terdapat perbedaan antara penjelasan mengenai ekonomi Islam dengan ekonomi pada umumnya.
Lalu apa saja yang membedakan antara keduanya? Apa saja penjelasan arti, tujuan, sistem dan juga prinsip dari perekonomian Islam? Mari simak penjelasan berikut!
Daftar ISI
Pengertian
Ekonomi adalah berputarnya keuangan antar manusia. Sedangkan kata “Islam” setelah “ekonomi” memiliki fungsi sebagai identitas dari kata sebelumnya serta tanpa mempengaruhi arti atau pengertian kata ekonomi itu sendiri.
Ekonomi Islam merupakan ilmu pengetahuan yang menjabarkan tentang kegiatan ekonomi manusia berdasarkan ketentuan agama Islam dan juga tauhid yang merujuk pada rukun iman dan rukun Islam. Tentu saja perekonomian Islam dengan yang konvensional memiliki prinsip dan aturan berbeda secara signifikan.
Ekonomi Islam atau biasa disebut dengan ekonomi syariah memiliki sistem yang bergantung pada syariat Islam dan berlandaskan atas Al-Quran dan hadis atas hukum yang ada di dalamnya.
Maka dari itu, Islam sebagai landasan ketentuan ekonomi menjadi agama yang fleksibel dan mengikuti perkembangan zaman tapi juga dengan tetap memperhatikan ajaran dan larangan dalam Islam.
Tujuan Ekonomi Islam
Sistem perekonomian yang dijalankan sesuai dengan syariat Islam bertujuan agar terciptanya keseimbangan perekonomian dan hilangnya kesenjangan sosial. Apalagi beberapa sistem ekonomi konvensional dianggap hanya menguntungkan beberapa golongan saja.
Akan tetapi, adanya ekonomi syariah akan menciptakan keadilan karena sistem ekonomi sudah diatur sedemikian rupa agar tidak terjadi kerugian di salah satu pihak saja.
Selain mensejahterakan para pemeluk agama Islam dan umat agama lain, tujuan utama adanya ekonomi syariah adalah agar umat muslim tetap dapat menerapkan pengolahan uang di bank dan memiliki sistem yang hampir mirip.
Akan tetapi beberapa landasan dan rujukan tetap harus sesuai dengan syariat Islam agar menghindari umat muslim melakukan riba, dzalim, ikhtikar, dan masih banyak lainnya.
Dengan menggunakan layanan ekonomi berbasis syariah, pendapatannya pun dapat terdistribusi secara merata dan adil berdasarkan rasa persaudaraan. Selain itu, setiap orang juga bebas untuk mengatur finansialnya masing-masing asalkan masih sesuai dengan norma agama Islam.
Adanya ekonomi syariah ini membuat masyarakat yang ingin menggunakan fasilitas seperti bank tetap dapat terpenuhi, namun hukum serta ketentuannya disesuaikan dengan syariat dan ajaran Islam.
Sistem Ekonomi Islam
Pada dasarnya, semua sistemnya sama saja dengan yang non syariah. Namun perbedaannya pada ekonomi syariah adalah bisnis tersebut hanya dapat melakukan transaksi pada produk syariah, memudahkan cicilan haji, dan juga terhindar dari riba suku bunga bank.
Pada surat Al-Maidah ayat 3, sistem ekonomi Islam yang dimaksud yakni sistem ekonomi yang berlandaskan pada ajaran dan syariat Islam, serta bersumber pada Al Quran, As Sunnah, ijma, dan qiyas.
Berbeda dengan sistem ekonomi kapitalis dan sosialis di mana sistem ini hanya mengambil sifat positifnya dan menghindari sifat negatifnya.
Selain bersumber pada Al Quran dan hadis, sistem ekonomi syariah ini tidak semata-mata lahir dari pemikiran manusia saja, tapi juga pengembangan dari sumber dan pemikiran manusia yang sesuai dan ahli dalam bidangnya.
Setelah ketentuannya dikembangkan menjadi lebih fleksibel sesuai dengan perkembangan zaman dan tetap menganut syariat Islam, sistem ekonomi ini menjadi tidak hanya bermanfaat bagi orang Islam, namun juga semua umat beragama.
Perbedaan Sistem Ekonomi Islam dengan Ekonomi Konvensional
Perbedaan antara sistem ekonomi syariah dengan sistem ekonomi konvensional maupun sosialis mencakup filsafat ekonomi, konsep pokok, serta tatanan praktisnya meskipun terdapat perbedaan pada dasar sistemnya.
Perbedaan sistem ekonomi Islam dengan sistem ekonomi konvensional memiliki sifat yang mendasar.
- Pertama, memberikan contoh permasalahan manusia beserta cara atau solusi untuk menyelesaikannya.
- Kedua, konsep kepemilikan harta kekayaan.
- Ketiga, perbedaan konsep tentang mengolah kepemilikan harta.
- Terakhir, perbedaan konsep mengenai distribusi kekayaan di tengah masyarakat.
Konsep Ekonomi Syariah
Pemahaman konsep ekonomi syariah dibutuhkan untuk dapat menerapkan prinsip ekonomi yang sesuai dengan syariat-syariat Islam. Prinsip ekonomi syariah berlandaskan pada nilai universal sebagai pondasi dari sistem perekonomian yang meliputi konsep keimanan, keadilan, kenabian, pemerintahan dan hasil.
1. Keimanan
Keimanan dalam ekonomi syariah mengacu pada kepercayaan dan syariat Islam di mana segala sesuatu yang dilakukan di dunia pasti akan dipertanggungjawabkan di akhirat. Ekonomi syariah memiliki kaidah-kaidah yang digunakan untuk membangun struktur perekonomian berdasarkan Al-Quran dan hadis.
2. Keadilan
Keadilan bermaksud bahwa manusia diperintahkan Allah untuk bersikap adil dan tidak menzalimi saudaranya untuk memperoleh keuntungan demi dirinya sendiri.
3. Kenabian
Konsep kenabian dalam ekonomi syariah adalah perintah untuk menjadikan sikap dan sifat nabi sebagai teladan dalam kehidupan sehari-hari.
4. Pemerintah
Pemerintahan berperan penting dalam menjalankan perekonomian dengan baik, sehingga tidak ada masyarakat yang dirugikan atas sistem tersebut.
5. Hasil
Hasil yang dimaksudkan dalam konsep ekonomi syariah adalah hasil atau laba yang kita terima di dunia nantinya juga akan kita terima di akhirat.
Prinsip Ekonomi Islam
Prinsip ini nantinya akan dijadikan pedoman bagi setiap individu untuk menjalankan perekonomian berdasarkan norma dan nilai yang tertanam di dalam sistem yang sesuai dengan syariat Islam. Beberapa prinsip yang diterapkan dalam ekonomi syariah sendiri terdiri dari:
1. Menerapkan Sistem Bagi Hasil
Sistem bagi hasil dalam ekonomi syariah menjunjung tinggi keadilan, sehingga tidak terjadi ketimpangan antara kedua belah pihak yang terlibat dalam perjanjian.
2. Tidak Menjalankan Praktik Riba
Dalam syariat Islam, penambahan jumlah yang harus dibayarkan ketika seseorang meminjam harta disebut riba. Sistem ekonomi dalam Islam melarang adanya praktik riba karena dapat merugikan salah satu pihak. Hal ini sesuai dengan ayat Al Qur’an surat Ali Imran ayat 130 tentang larangan untuk memakan hasil riba.
3. Memberikan Kebebasan kepada Kedua Belah pihak
Kebebasan dalam melakukan sistem ekonomi syariah dilakukan agar kedua belah pihak tidak merasa dirugikan antara satu sama lain dan menjalankannya sesuai dengan hak dan kewajibannya.
4. Bekerja Sama dengan Pemerintah
Pemerintah sebagai pihak yang berkuasa dalam menjalankan sistem perekonomian di suatu negara diajak bekerja sama agar tidak terjadi kesenjangan sosial antar masyarakat. Selain itu, pemerintah juga dapat berperan sebagai penengah jika suatu saat terjadi hal-hal yang tidak terduga atau perselisihan antar pihak.
5. Tidak Menyimpan Kekayaan
Larangan untuk menyimpan kekayaan merupakan salah satu prinsip ekonomi syariah sesuai dengan ayat Al-Qur’an surat At-Taubah ayat 35. Oleh karena itu, dalam agama Islam, harta kekayaan harus terdistribusi secara merata agar tidak terjadi kesenjangan sosial antar individu.
6. Transaksi Muamalat
Transaksi yang dilakukan dalam ekonomi syariah harus sesuai dengan syariat Islam yang menjunjung tinggi keadilan serta kesetaraan. Aturan untuk transaksi terutama perdagangan yang dijalankan sesuai syariat sudah ada sejak zaman Rasulullah.
Kelebihan dan Kekurangan Ekonomi Syariah
Perekonomian Islam baru diperkenalkan dan diterapkan di pertengahan abad dua puluh. Maka tak heran jika sistemnya masih memiliki kekurangan tapi tetap menawarkan berbagai kelebihan. Berikut adalah beberapa kekurangan dan kelebihan sistem ekonomi syariah.
1. Kekurangan Sistem Ekonomi Syariah
Kekurangannya antara lain:
- Perkembangan literatur ekonomi Islam masih berjalan lambat, sehingga masyarakat lebih mudah mengenali pengetahuan ekonomi konvensional dan membuat pandangan masyarakat berpikir apabila permasalahan ekonomi hanya dapat diselesaikan dengan ekonomi konvensional saja.
- Praktik ekonomi konvensional lebih mudah dikenal masyarakat.
- Tidak adanya negara yang menerapkan ekonomi syariah secara ideal, sehingga masih banyak negara yang menimbang-nimbang ketika mengubah sistem ekonomi di negaranya menjadi ekonomi islam.
2. Kelebihan Sistem Ekonomi Syariah
Kelebihannya antara lain:
- Sistem ekonomi syariah menggunakan moral dan etika, sehingga dapat mengajarkannya pada pelaku kegiatan ekonomi.
- Memiliki landasan pada asas keadilan, seperti yang diajarkan dalam agama Islam untuk menerapkan kesetaraan dan juga keadilan.
- Memberikan kebebasan dalam mengambil suatu keputusan yang masih mengacu pada nilai-nilai agama Islam.
Kesimpulan
Melalui berbagai penjelasan umum di atas, secara garis besarnya, ekonomi Islam adalah konsep yang mengatur perputaran dan keluar masuknya keuangan dan pendapatan manusia yang berlandaskan dari hukum, tatanan, serta syariat islam seperti Al-Quran dan hadis.
Sehingga, hukum perbankan dengan syariat Islam tidak hanya dikaji untuk memudahkan umat Islam saja, melainkan dapat memudahkan semua umat agama karena menjunjung tinggi keadilan bagi semua pihak dan menjauhi larangan dalam Islam.