Masyarakat sering membahas tentang bidang UMKM ketika mereka berbicara tentang topik ekonomi. Padahal, bidang ekonomi makro juga tidak boleh luput dari pikiran dan pengetahuan kita. Maka dari itu, simak artikel ini supaya lebih tahu tentang ruang lingkupnya.
Daftar ISI
Apa Itu Ekonomi Makro?
Pengertian paling dasar dari makroekonomi atau ekonomi makro ialah suatu cabang perekonomian yang berusaha meneliti aktivitas perdagangan yang terjadi dalam suatu negara.
Pokok-pokok dari kegiatan ekonomi, termasuk pergerakan jangka pendek dan jangka panjangnya, ialah topik yang sering diteliti oleh cabang ekonomi ini.
Anda wajib tahu bahwa yang namanya makroekonomi bukan berarti mampu meraup untung besar. Makro pada ranah ini mengacu pada kemampuan bisnis tersebut dalam berkontribusi kepada negara. Bidang ekonomi ini memiliki hubungan yang erat dengan kebijakan moneter suatu negara.
Bidang ekonomi mikro hanya memikirkan tentang perilaku individu, baik itu produsen maupun konsumen, dalam perdagangan yang sifatnya jangka pendek. Sementara itu, ekonomi makro lebih berfokus kepada struktur usaha, kinerja pegawai, serta perilaku seluruh masyarakat dalam jangka panjang.
Keuntungan materi bukan selalu jadi target utama dari makroekonomi ini, melainkan lebih terfokus pada upayaterfokus pada upaya menganalisis tumbuh kembang perekonomian suatu negeri. Selain itu, cabang ekonomi ini memiliki orientasi yang lebih besar dan luas daripada sekadar mengejar target penjualan.
Tujuan Adanya Ekonomi Makro
Setiap bentuk kegiatan ekonomi pasti mempunyai suatu tujuan yang perlu dipenuhi. Pada bagian berikut ini, Anda akan menemukan beragam macam tujuan adanya makroekonomi ini.
1. Menciptakan Pekerjaan bagi Masyarakat
Belum tentu kita dapat menciptakan lapangan kerja baru bagi orang-orang yang ada di sekitar kita. Oleh karena itu, harus ada suatu bentuk roda ekonomi yang mampu memberikan pekerjaan bagi masyarakat. Pekerjaan tersebut haruslah layak dan bermanfaat bagi seluruh warga negara.
Itulah tujuan paling utama dari ekonomi makro, yaitu mencegah pengangguran lewat pembukaan lapangan kerja baru. Lapangan pekerjaan tersebut bukan cuma di pabrik atau di kantor. Jenisnya bisa berupa kerja logistik, pergudangan, dan marketing sesuai kebutuhan.
2. Menyeimbangkan Neraca Finansial Negara
Bukan hanya rakyat biasa saja yang selalu melakukan aktivitas transaksi; pemerintah sendiri pun perlu melakukan transaksi dengan negara lain. Baik itu dalam bidang ekspor maupun impor, transaksi antar negara itu akan sangat berpengaruh besar terhadap neraca finansial negeri kita.
Penyeimbangan neraca finansial atau neraca pembelian ini patut pihak pemerintah perhatikan dalam setiap kegiatan transaksi. Jika Indonesia terlalu banyak mengimpor atau mengekspor suatu produk, maka akan timbul gejala inflasi maupun deflasi pada mata uang Rupiah.
3. Menumbuhkan Produksi Barang Dalam Negeri
Negeri Indonesia tidak boleh selamanya tergantung kepada barang-barang impor, apalagi sembako, sebab itu hanya akan mematikan ekonomi dalam negeri. Pemerintah perlu mencari solusi agar roda ekonomi rakyat Indonesia bisa bergerak tanpa terbebani oleh impor barang yang berlebihan.
Penumbuhan dan pengembangan produksi barang dalam negeri supaya tetap tinggi dan lancar ialah tujuan ekonomi makro yang ketiga bagi negeri kita. Tujuan ini juga berkaitan dengan peningkatan investasi asing di Indonesia serta menambah jumlah kas atau devisa negara.
4. Mendistribusikan Pendapatan secara Adil
Ketahuilah bahwa kelangsungan hidup bisnis-bisnis besar sangat bergantung kepada daya beli para konsumennya. Apabila sampai terjadi ketimpangan ekonomi di masyarakat, maka daya beli para konsumen akan jatuh, sehingga semua orang pun akan merugi.
Supaya hal itu tidak terjadi, maka adanya makroekonomi ini memiliki tugas penting, yaitu memeratakan pendapatan secara adil kepada seluruh warga negara. Distribusi pendapatan ini bertujuan untuk meningkatkan daya beli semua golongan konsumen dan menyeimbangkan ekonomi negara.
Ruang Lingkup Ekonomi Makro
Ruang lingkup dalam hal ini mengacu kepada hal-hal yang berkaitan secara langsung dengan penyelenggaraan makroekonomi. Ada kurang lebih tiga hal dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara yang menjadi ruang lingkup utama pada makroekonomi ini. Ruang lingkup tersebut yakni sebagai berikut:
1. Pengentasan Masalah Ekonomi
Masalah ekonomi itu pasti ada di semua negara di dunia tanpa kecuali. Baik itu pengangguran, pendapatan yang tidak merata, dan bahkan inflasi, semua persoalan itu tidak bisa terelakkan. Jika tidak pemerintah tangani dengan cepat, maka persoalan ekonomi itu akan makin melebar dan memberatkan rakyat.
Semua permasalahan ekonomi tersebut harus bisa pemerintah perbaiki atau atasi melalui pengaturan kebijakan ekonomi makro yang benar. Kebijakan tersebut juga tidak boleh sekadar untuk tujuan jangka pendek saja, tetapi wajib berjangka panjang dan berkelanjutan hingga masa depan.
2. Penentuan Arah Kebijakan Negara
Makroekonomi ini juga memiliki ruang lingkup yang berupa penentuan arah kebijakan perdagangan negara Indonesia. Kebijakan perekonomian negara yang termasuk ke dalam ruang lingkup makroekonomi ini misalnya investasi, belanja negara, hingga ekspor dan impor.
Ruang lingkup ekonomi makro kali ini juga melibatkan hal-hal seperti pajak dan bea cukai. Pemerintah juga perlu mengetahui apakah negeri kita akan lebih fokus kepada transaksi ekspor atau impor. Biasanya perihal ini melibatkan pemeriksaan pada kemampuan produksi dalam negeri.
3. Pengeluaran Biaya yang Menyeluruh
Istilah pengeluaran menyeluruh ini dikenali juga dengan kata agregat. Apa itu agregat dalam bidang ekonomi? Hal ini mengacu kepada biaya yang sudah pemerintah keluarkan untuk mengurus negara. Contohnya seperti biaya membangun infrastruktur, gaji ASN, hingga belanja keperluan negara.
Pengeluaran agregat pemerintah tersebut memiliki tingkat atau batas ideal yang harus dipenuhi. Apa yang akan terjadi apabila tingkatan agregat ini gagal dicapai oleh pemerintah? Akibatnya ialah inflasi yang terus tumbuh dan terhalangnya kesempatan mencari kerja bagi warga negara.
Aspek Kebijakan yang Mengatur Makroekonomi
Pemerintah negara Indonesia melalui Kementerian Keuangan telah menetapkan sejumlah kebijakan yang mengatur jalannya ekonomi makro. Ada yang mengatakan bahwa aspek kebijakan ekonomi tersebut hanya ada dua, tetapi yang lain berkata jika ada tiga kebijakan yang pemerintah tetapkan.
Di bawah ini akan dijelaskan 3 macam aspek kebijakan yang mengatur makroekonomi:
1. Fiskal
Mari kita mulai dari kebijakan pertama yang mengatur bidang ekonomi ini, yaitu bentuk kebijakan fiskal yang berhubungan dengan pengeluaran agregat. Kebijakan ini berkaitan dengan arus kas masuk (pendapatan) dan kas keluar (pengeluaran) pada suatu negara.
Selain itu, ada pula hal-hal lainnya yang menjadi fokus utama dalam urusan kebijakan fiskal pada ekonomi skala besar ini. Hal-hal tersebut ialah distribusi pendapatan, jumlah investasi usaha, serta persentase kesempatan kerja bagi rakyat.
2. Moneter
Berikutnya, ada pula kebijakan lain dalam ranah ekonomi makro, yaitu kebijakan moneter yang mengukur jumlah dana yang bank sentral negara keluarkan. Dana dari bank sentral ini berpengaruh kepada jumlah uang yang berputar di lingkungan khalayak umum.
Anda wajib tahu bahwa terlalu banyak uang yang berputar di masyarakat umum bisa menimbulkan inflasi harga di pasaran. Sebaliknya, jika jumlah uang yang beredar di khalayak umum terlalu sedikit, maka akan timbul deflasi harga-harga.
3. Penawaran
Penawaran dalam hal ini merujuk kepada seimbang atau tidaknya neraca finansial antara pemerintah dengan kaum pengusaha. Salah satu hal yang sering menjadi perhatian dalam kebijakan ini ialah insentif khusus bagi sejumlah badan usaha dari pemerintah.
Bukan cuma insentif dan neraca ekonomi saja, kebijakan ini juga membahas efisiensi operasional untuk beragam badan usaha. Selain itu ada pula tawaran insentif bagi perusahaan asing untuk berinvestasi, serta tawaran pengurangan pajak rumah tangga.
Jenis-Jenis Permasalahan Ekonomi Makro
Beberapa tujuan yang dapat dicapai dari penerapan cabang ilmu ekonomi ini adalah mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar dan memberikan pengaruh pada perekonomian negara.
Meski begitu, tak jarang beberapa negara (termasuk Indonesia) pernah, berpotensi, atau bahkan sedang mengalami berbagai permasalahan yang berkaitan dengan makroekonomi.
Adapun contoh permasalahan makroekonomi tersebut antara lain:
- Terjadi inflasi.
- Krisis nilai tukar mata uang.
- Tingkat kemiskinan dan pengangguran tinggi.
- Pertumbuhan ekonomi mengalami gangguan.
Sudah Paham dengan Pengertian Ekonomi Makro?
Itulah pembahasan mengenai makroekonomi, beserta tujuan dan ruang lingkupnya. Anda wajib tahu bahwa roda perekonomian suatu negara harus berjalan dengan seimbang. Oleh karena itu, tidak boleh ada badan usaha apapun yang dianak-tirikan oleh negara.