Sejauh mana kamu memahami ekosistem air tawar? Mungkin kamu masih bingung membedakan ekosistem air tawar dan air laut. Singkatnya, perairan air tawar mencakup kolam, sungai, waduk, rawa, dan danau. Sedangkan teluk, selat, laut, hutan bakau, dan samudra merupakan bagian dari perairan air laut.
Bisa dikatakan perairan air tawar memiliki daerah yang relatif kecil. Habitat air tawar hanya memiliki kurang lebih 3â„… dari total keseluruhan ekosistem perairan di bumi. Lalu, bagaimana ciri-ciri dan apa saja jenis ekosistem yang satu ini? Gulir terus ke bawah untuk mengetahui penjelasan selengkapnya. .
Daftar ISI
Pengertian Ekosistem Air Tawar
Ekosistem air tawar atau payau adalah bagian dari ekosistem perairan bumi yang memiliki konsentrasi garam yang sangat rendah, jika dibandingkan dengan ekosistem laut. Hal ini menjadikan lingkungan yang cocok untuk berbagai hewan dan tumbuhan tertentu.
Berbagai spesies dari tumbuhan, hewan, mikroba, dan makhluk non-hidup lainnya yang tinggal di perairan air tawar, akan membentuk suatu ekosistem. Selain itu, ekosistem yang ada pada air tawar sangat kaya akan mineral, dengan pH air sekitar 6.
Sumber air tawar bervariasi dalam hal ukuran, mulai dari yang sangat kecil hingga yang besar. Air tawar ditemukan dalam bentuk danau, sungai, kolam, rawa, dll. Mereka sangat kaya akan keanekaragaman hayati yang penting untuk keberlangsungan hidup.
Tanpa kamu sadari, ekosistem ini memainkan peran penting dalam kehidupan manusia. Sebagai contoh, air tawar menjadi sumber air untuk kehidupan sehari-hari, baik digunakan untuk keperluan rumah tangga maupun sebagai irigasi pertanian.
Ciri-Ciri Ekosistem Air Tawar
Setelah mengetahui pengertian secara garis besar, tentu kamu penasaran apa saja ciri-ciri dari ekosistem air tawar. Berikut kami berikan penjelasannya secara lengkap:
1. Kadar Garam Rendah
Ciri yang pertama yang membedakan ekosistem air payau dengan air laut, yaitu tingkat salinitas atau kadar garam yang rendah. Begitupun juga dengan larutan mineral yang ada di dalamnya. Oleh karena itu, air tawar tidak terasa asin seperti air laut .
2. Suhu Tidak Terlalu Bervariasi
Suhu yang ada di dalam air tawar akan bervariasi tergantung pada lokasi, musim, dan kedalaman dari permukaan air. Jika dibandingkan dengan perairan laut, air tawar memiliki suhu yang cenderung hangat.
Umumnya, suhu di air tawar berkisar antara 30-71 derajat Fahrenheit selama musim panas. Sedangkan ketika musim dingin, suhu akan berada pada titik 35-45 derajat Fahrenheit.
3. Intensitas Cahaya Matahari Kurang
Ciri-ciri lainnya pada ekosistem air tawar adalah intensitas cahaya matahari yang cenderung kurang. Tingkat kedalaman perairan tawar menjadi faktor berkurangnya cahaya yang masuk. Terkadang, cahaya matahari tidak mampu menembus ke dalam air hingga bawah.
4. Terdapat Hewan dan Tumbuhan
Selanjutnya, habitat perairan tawar dihuni oleh beberapa spesies makhluk hidup dan non-hidup. Hewan maupun tumbuhan yang cocok hidup di air tawar akan menjadikan air ini sebagai tempat huniannya.
Ikan merupakan contoh salah satu hewan yang dapat hidup di air tawar. Berbeda dengan ikan yang ada di air laut yang memiliki bau amis seperti laut, ikan air tawar cenderung seperti bau tanah atau lumpur. Untuk rasa, baik ikan laut maupun ikan air tawar sama-sama menggugah selera dengan tekstur daging yang lembut.
Jenis-jenis ikan air tawar, antara lain ikan Nila, Patin, Tambakan, Gurami, ikan Lele, ikan Arwana, Mas, Mujair, Gabus, Nilem, Wader, Bawal, dan masih banyak jenis ikan lainnya. Sementara itu, terdapat juga beberapa hewan yang hidup di air tawar, seperti Kepiting air tawar (yuyu), Siput, Katak, dan Kura-kura sawah.
Selain hewan, air tawar juga menjadi rumah untuk beberapa jenis tumbuhan. Umumnya tumbuhan bersel satu dengan dinding yang tebal dapat hidup di perairan tawar. Seperti eceng gondok, teratai air, alga hijau, ekor kuda/bambu air, kala lili air, lotus, talas hijau, lidi air, dan lain lain. Kalian pasti tidak asing dengan tumbuhan tersebut.
Jenis Ekosistem Air Tawar
Apa saja jenis-jenis ekosistem di air tawar? Terdapat dua jenis ekosistem air payau, yaitu:
1. Ekosistem Mengalir (Lotik)
Secara sederhana, arus ekosistem air payau lotik selalu bergerak satu arah, dari hulu ke hilir. Contohnya adalah sungai, anak sungai, parit, dan air terjun. Ciri-ciri dari air tawar lotik adalah airnya yang terus mengalir, baik secara lambat maupun cepat dan kadar oksigen terlarut di dalamnya sangat tinggi.
2. Ekosistem LentikÂ
Sementara itu, ekosistem air tawar lentik adalah kebalikan dari perairan air tawar lotik, yang tidak berarus dan cenderung menggenang atau tenang. Contoh dari ekosistem lentik, yaitu danau, rawa, dan kolam.
Air tawar lentik dibagi menjadi 3 zona berdasarkan kedalaman dan jaraknya dari tepi, sebagai berikut:
a. Zona Litoral
Zona litoral adalah zona paling atas yang berada di dekat tepi kolam atau danau. Kedalaman dari zona litoral sangatlah dangkal. Daerah ini hangat, karena cahaya matahari dapat menembus secara optimal.
Di zona litoral terdapat berbagai organisme yang bisa ditemui, seperti serangga, katak, berbagai jenis siput, crustacea, kerang, kura-kura, ular, reptilia air, dan lain sebagainya. Mereka menggunakan daerah tersebut sebagai tempat berlindung dan bertahan hidup.
b. Zona Limnetik
Zona perairan limnetik merupakan daerah yang jauh dari tepi, namun masih bisa ditembus oleh sinar matahari. Kawasan tersebut memainkan peran penting dalam rantai makanan ekosistem air payau, karena daerah tersebut didominasi oleh plankton, zooplankton, fitoplankton, dan berbagai organisme lainnya.
c. Zona Afotik atau Zona Profundal
Zona selanjutnya yang ada pada air tawar, yaitu zona afotik yang memiliki intensitas pencahayaan kurang, karena sinar matahari sulit menjangkau kedalamannya. Bisa dikatakan bahwa daerah ini tidak memiliki fotosintesis dan lebih dingin daripada zona litoral dan zona limnetik.
Singkatnya, zona afotik atau biasa disebut dengan zona profundal adalah daerah di dasar air. Hewan yang hidup pada zona afotik adalah hewan yang bersifat heterotrof, seperti predator dan bentos. Hewan tersebut mengkonsumsi senyawa organik yang ditemukan pada dasar danau.
Rantai Makanan Ekosistem Air Tawar
Di dalam ekosistem air payau pasti terdapat rantai makanan yang mana merupakan proses makan dan dimakan antar organisme satu dengan lainnya. Rantai makanan ini menandakan bahwa adanya kehidupan berlangsung di dalam ekosistem tersebut.
Pada urutan pertama dalam rantai makanan, yaitu produsen yang memiliki peran untuk menghasilkan makanannya sendiri. Kemudian, di urutan kedua yaitu konsumen primer (herbivora) diikuti dengan konsumen sekunder (karnivora) dan konsumen sekunder (karnivora). Puncak dari rantai makanan adalah predator yang menguraikan makanan.
Ada berbagai contoh proses rantai makanan di perairan air tawar yang bisa diketahui, seperti:
- Energi matahari – tumbuhan air – ikan herbivora – ikan karnivora – buaya – pengurai
- Energi matahari – serangga – katak – ular – elang – pengurai
- Energi matahari – fitoplankton – ikan – burung bangau – pengurai
- Energi matahari – ikan – ular – elang – pengurai
- Energi matahari – tanaman air – ikan-ikan sungai – bangau – ular – dekomposer
- Energi matahari – alga – ikan sepat – bangau – pengurai
- Energi matahari – alga – serangga – air – katak – ular – elang – pengurai
- Energi matahari – tumbuhan air – ikan – herbivora – manusia – pengurai
- Energi matahari – alga – kodok – ular – elang – dekomposer
- Energi matahari – alga – ikan sepat – bangau – buaya – pengurai
Ekosistem Air Tawar Sangat Beragam, Bukan?
Itulah tadi penjelasan seputar pengertian, jenis, hingga contoh dari ekosistem air tawar. Mengenal habitat air tawar bisa menjadi tambahan pengetahuan yang bermanfaat. Sekaligus dapat menjadi bekal untuk kedepannya, jika ingin mengembangbiakkan ikan air tawar.
Selain itu, dengan mengetahui ekosistemnya, kamu bisa lebih menghargainya dan dapat menjaga kebersihan perairan ini. Karena jika kamu membuang sampah sembarangan di perairan ini, bukan hanya air yang akan tercemar, tapi juga kelangsungan makhluk hidup di perairan tersebut akan terganggu.