Selain hutan, danau juga memiliki ekosistemnya sendiri. Ekosistem danau ini dibentuk oleh 2 komponen, yakni abiotik dan biotik. Selain itu, ekosistem ini terdiri beberapa macam yang dibagi menjadi berdasarkan jenis dan kapasitas air serta produksi materi organiknya. Agar lebih jelas, simak penjelasan lake ecosystem di bawah ini!
Daftar ISI
Pengertian Ekosistem Danau
Menurut Welch (1952), ekosistem danau (Lake ecosystem) merupakan habitat air tawar yang memiliki perairan tenang. Pasalnya, danau memiliki arus yang lambat, yakni sekitar 0,0001-0,01m/s. Ini karena gerakan pada air danau tercipta oleh gelombang dan aliran air. Keduanya dipengaruhi oleh kecepatan angin, kedalaman, dan bentuk tepian.
Ekosistem ini terdiri dari kumpulan tanaman biotik, ikan, hewan, dan mikroorganisme lain yang hidup di sekitarnya. Selain itu, dalam ekosistem ini terjadi interaksi kompleks antara komponen biotik dan abiotik, seperti cuaca, tanah, air, dan cahaya matahari.
Danau juga mempunyai siklus biogeokimia nya sendiri. Siklus ini adalah siklus alami untuk mempertahankan unsur penting di Bumi yang mencakup daur air, daur sulfur, daur karbon, daur nitrogen, dan daur fosfor. Misalnya, fotosintesis alga dan tanaman air mengubah CO2 menjadi O2.
Sedangkan organisme pengurai dalam ekosistem ini, seperti fungi akan mengurai bahan organik mati, sehingga dapat mengeluarkan nutrisi kembali ke lingkungan sekitar.
Ciri-Ciri Ekosistem Danau
Berikut adalah ciri-ciri yang dimiliki oleh lake ecosystem, antara lain:
- Dihuni oleh hampir semua filum hewan: Salah satunya adalah nekton. Nekton adalah organisme yang mampu berenang atau bergerak aktif menggunakan ototnya yang kuat di dalam air. Contohnya adalah ikan, paus, dan lobster.
- Ganggang dan tumbuhan biji mendominasi: Karena jenis airnya yang cenderung tawar, ekosistem ini memiliki flora khas, seperti ganggang dan tumbuhan biji. Adapun ciri-ciri tumbuhan yang hidup dalam ekosistem air tawar ini adalah bersel satu, punya dinding yang kuat, memiliki jangkar berupa akar sulur, dan memiliki osmosis yang sama yang sama dengan isotonis.
- Memiliki penetrasi cahaya yang kurang: Hal ini karena cahaya matahari tidak dapat masuk ke permukaan danau secara maksimal, sehingga hanya menembus beberapa meter saja.
- Memiliki variasi suhu yang tidak begitu berbeda antara siang dan malam: Karena sulitnya cahaya matahari yang menembus permukaan danau, maka perbedaan suhu antara siang dan malam pun tidak terlalu mencolok.
- Terpengaruh oleh iklim dan cuaca: Ini karena letaknya di wilayah daratan dengan cakupan terbatas. Misalnya, volume air akan meningkat ketika musim penghujan tiba. Selain itu, ada juga danau yang membeku karena terpengaruh musim dingin.
Komponen Ekosistem Danau
Sama seperti hutan, danau juga memiliki komponen-komponen di dalamnya. Komponennya terdiri dari komponen biotik dan abiotik. Berikut penjelasannya:
1. Komponen Biotik
Komponen biotik adalah komponen yang terdiri dari organisme atau makhluk hidup dan jumlahnya cukup banyak. Biotik berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Misalnya, hewan air. Hewan air ini terdiri dari ikan dan makhluk amfibi, seperti katak dan salamander. Ada juga mollusca, yang terdiri dari siput air dan kerang.
Selain moluska dan amfibi, danau juga terdapat hewan lain seperti udang, kepiting air tawar, capung, dan nyamuk. Selain hewan, terdapat tumbuhan air, seperti eceng gondok dan teratai yang hidup di perairan tepi danau. Mereka berfungsi sebagai sumber makanan, tempat bertelur, dan tempat berlindung hewan yang hidup di sana..
Selain itu, terdapat mikroorganisme seperti fitoplankton dan zooplankton. Fitoplankton terdiri dari alga dan bakteri fotosintetik yang berperan sebagai produsen primer dalam ekosistem. Sementara zooplankton adalah pemakan plankton dan termasuk protozoa.
2. Komponen Abiotik
Komponen abiotik adalah komponen yang berupa benda mati.atau tidak hidup. Dalam ekosistem danau, Komponen abiotik terdiri dari suhu, air, cahaya matahari, angin, batu, hingga tingkat keasaman (pH). Komponen ini merupakan faktor non-hayati maupun fisik dan kimia yang keberadaannya mempengaruhi komponen biotik yang ada di ekosistem.
Bahkan, komponen abiotik berperan dalam membentuk kondisi lingkungan di sekitar danau. Misalnya pada suhu, mempengaruhi tingkat metabolisme organisme air. Selain itu, suhu juga berpengaruh pada pertumbuhan dan reproduksi organisme yang hidup di dalamnya. Pada air, kualitasnya akan menentukan organisme yang hidup di dalamnya.
Sementara itu, sinar matahari yang berhasil mencapai permukaan danau berpengaruh terhadap proses fotosintesis fitoplankton dan tumbuhan air lainnya.
Jenis-Jenis Ekosistem Danau
Jenis-jenis lake ecosystem sangat beragam. Jenis-jenis ini dibedakan berdasarkan beberapa kategori. Kategori tersebut, antara lain:
1. Berdasarkan Kapasitas Air
Berdasarkan kapasitas air, ekosistem danau dibagi menjadi 2 macam, antara lain:
a. Danau Permanen
Danau permanen adalah danau, dimana kapasitas airnya tidak dipengaruhi oleh musim di suatu wilayah. Alhasil volume air yang ada di danau permanen tidak memiliki ketergantungan pada musim-musim tertentu. Bisa dibilang danau jenis ini memiliki sumber air yang stabil, sehingga keberadaannya bertahan sepanjang tahun.
b. Danau Temporer
Danau temporer adalah danau, dimana musim-musim akan mempengaruhi kapasitas airnya. Kapasitas air yang mengisi danau akan fluktuatif, misalnya, ketika musim dengan curah hujan yang tinggi, maka danau akan meluap. Sedangkan saat musim dengan curah hujan yang rendah, seperti kemarau, danau akan surut.
2. Berdasarkan Jenis Air
Berdasarkan jenis air, danau terbagi menjadi 3, yakni:
a. Danau Air Tawar
Dana ini berada di daerah basah dengan kondisi hujan yang cukup sering. Jadi, danau ini akan terus mendapatkan pasokan air dari hujan. Selain itu, danau ini juga memiliki pelepasan berupa sungai di sekitarnya, yang kemudian airnya dialirkan ke laut. Contoh danau air tawar di Indonesia terdapat di Sumatera Utara, yakni Danau Toba.
b. Danau Air Asin
Sesuai namanya, danau ini diisi oleh air dengan rasa asin. Danau ini berada di daerah kering dengan tingkat evaporasi yang tinggi. Selain itu, danau ini tidak memiliki pelepasan berupa aliran air ke sungai. Sebab, biasanya danau ini menjadi tujuan akhir dari sungai-sungai tersebut. Danau ini ada di Papua, yakni bernama Danau Sentani.
c. Danau Air Asam
Danau air asam mempunyai air dengan tingkat keasaman yang tinggi. Umumnya, air di danau ini diciptakan dari belerang. Danau ini biasanya berbentuk kawah gunung berapi yang airnya merupakan campuran air hujan dan berwarna hijau kekuning-kuningan. Contohnya adalah Danau/Kawah Gunung Tangkuban Perahu di Jawa Barat.
3. Berdasarkan Produksi Materi Organik
Terakhir, jenis ekosistem danau terbagi berdasarkan produksi materi organiknya, yakni:
a. Danau Eutrofik
Danau eutrofik adalah danau dangkal yang memiliki banyak kandungan makanan. Biasanya, danau ini berisi fitoplankton produktif. Ada beberapa ciri-ciri dari danau eutrofik, misalnya airnya keruh, organisme di dalamnya bermacam-macam, dan ada oksigen di bagian dalam sungai. Contoh danau eutrofik, yakni Danau Singkarak.
b. Danau Oligotropik
Danau ini memiliki kedalaman yang panjang dari permukaannya. Selain itu, nutrisi dan ketersediaan makanannya cukup langka. Hal ini karena fitoplankton di danau oligotropik tidak berkembang biak dengan baik. Ciri-ciri danau ini adalah air jernih dan dihuni sedikit makhluk hidup. Contoh danau oligotrofik adalah Danau Towuti, Sulsel.
c. Danau Tektonik
Danau tektonik merupakan danau yang diciptakan saat proses perubahan bentuk kulit bumi. Lebih jauh, danau ini terbentuk dari gerakan-gerakan tektonik, seperti cekungan akibat patahan dan lipatan. Contoh danau tektonik yang bisa kita temui adalah Danau Tempe dan Danau Tondano.
Sudah Tahu Apa Itu Ekosistem Danau?
Demikian penjelasan mengenai lake ecosystem mulai dari pengertian hingga jenis-jenisnya. Selain hutan, danau juga menjadi tempat berkembangnya organisme-organisme yang ada di Bumi. Selain itu, air yang ada di danau pun dimanfaatkan dengan baik oleh komponen biotik, seperti ikan sampai manusia.
Kemudian, danau juga dapat bermanfaat dalam bidang ekonomi, yakni bisa mendatangkan pendapatan bila dijadikan sebagai objek wisata. Sehingga, warga sekitar pun dapat membuka lapak jualan maupun menawarkan jasa permainan di sekitarnya. Namun, jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihannya!