Ekosistem Kebun: Manfaat, Komponen, hingga Rantai Makanan di Dalamnya

Ekosistem yaitu interaksi yang berlangsung antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Interaksi tersebut bisa dalam bentuk memakan dan dimakan. Hal ini karena masing-masing makhluk hidup memerlukan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Terdapat beberapa jenis ekosistem dan salah satunya yaitu ekosistem kebun. 

Ekosistem di kebun ini agak berbeda dengan ekosistem alam pada umumnya karena terdapat campur tangan manusia dalam proses pembentukannya. Meski demikian, hampir seluruh komponen dan peran di dalamnya tak jauh berbeda dengan ekosistem di lingkungan yang lainnya. Berikut informasi selengkapnya.

Pengertian Ekosistem Kebun

Kebun merupakan ekosistem buatan manusia dengan tujuan memenuhi kebutuhan hidup bagi setiap komponen yang ada di dalamnya. Umumnya, kebun terdiri dari berbagai tanaman budidaya, namun tentunya terdapat beberapa hewan maupun satwa di dalamnya.

Karena merupakan ekosistem buatan, penentuan produsen maupun tanaman pada ekosistem tersebut juga tergantung manusia. Misalnya sayuran, buah-buahan, maupun bunga baik yang dijual maupun dikonsumsi sendiri.

Interaksi yang terjadi antara komponen tanaman budidaya yang merupakan produsen dengan hewan maupun manusia akan menimbulkan ketergantungan satu dengan yang lain. Ketergantungan tersebut bersifat menguntungkan, khususnya interaksi yang terjadi antara organisme tingkat trofik rendah ke tingkat tinggi.

Pada ekosistem kebun, tanaman budidaya merupakan produsen. Sementara hewan bahkan manusia merupakan konsumen. Lalu ada juga komponen pengurai yang berperan sebagai penyubur tanah sehingga tanaman mampu tumbuh dan berkembang.

Manfaat Ekosistem Kebun

Manfaat utamanya yaitu untuk memenuhi kebutuhan makhluk hidup di dalamnya. Selain itu, melalui ekosistem juga akan terwujud keanekaragaman baik dari sisi komponen biotik maupun abiotik.

Semakin beragam flora dan fauna, maka ekosistem bisa dikatakan semakin stabil. Ekosistem juga menjadi ruang bagi makhluk hidup untuk tumbuh dan berkembang biak.

Komponen pada Ekosistem Kebun

Sebenarnya komponen pada ekosistem di kebun sama dengan komponen ekosistem pada umumnya. Terdapat dua jenis komponen pada ekosistem yaitu komponen biotik dan abiotik. Beberapa komponen biotik seperti sawi, bunga, rumput, ayam, ular, ulat, musang, dan sebagainya.

Sementara untuk komponen abiotiknya seperti tanah, air, daun kering, dan lain-lain. Kedua komponen tersebut akan berinteraksi sehingga berpengaruh terhadap dinamika populasi di dalam ekosistem tersebut.

Rantai Makanan pada Ekosistem Kebun

Rantai makanan merupakan peristiwa makan atau dimakan antara makhluk hidup di suatu ekosistem. Proses makanan dan dimakan tersebut berada dalam urutan tertentu. Pada setiap ekosistem, ada makhluk hidup yang merupakan produsen, konsumen, sampai pengurai.

Setiap tingkat rantai makanan di dalam sebuah ekosistem disebut tingkat trofik. Untuk trofik pertama merupakan produsen, lalu trofik tingkat kedua biasanya merupakan herbivora, trofik tingkat III adalah karnivora, dan begitu seterusnya.

Mulai produsen, konsumen, hingga pengurai mempunyai perannya masing-masing. Jika salah satu bermasalah misalnya jumlahnya lebih sedikit, maka sudah pasti akan menyebabkan masalah pada yang lain.

Beberapa ciri ekosistem di kebun yaitu:

  • Tidak terbentuk secara alami, namun hasil kreasi atau buatan manusia.
  • Keanekaragaman flora serta flora pada ekosistem tersebut cenderung rendah.
  • Tanaman budidaya merupakan produsen pada rantai makanan.
  • Tumbuhan yang menjadi produsen tergantung keinginan manusia.
  • Umumnya hewan yang ada di area kebun adalah hewan peliharaan serta beberapa merupakan hama pengganggu.

Jenis Rantai Makanan pada Ekosistem Kebun

Terdapat beberapa jenis rantai makanan dalam ekosistem tersebut, di antaranya:

1. Rantai Makanan Perumput

Rantai makanan ini adalah yang paling sering ditemukan. Alurnya dimulai dari tumbuhan yang merupakan produsen pada trofik pertama. Kemudian rumput dimakan hewan herbivora. Selanjutnya hewan herbivora atau pemakan tumbuhan tersebut akan dimakan karnivora atau pemakan daging.

2. Rantai Makanan Detritus

Selanjutnya ada rantai makanan yang dimulai dari detritivor yang memakan detritus. Detritivor adalah organisme heterotrof yang memperoleh banyak energi dengan cara memakan sisa organisme atau makhluk hidup. Sementara itu, detritus merupakan fragmen pada organisme hewan maupun tumbuhan mati.

Hewan mati, daun kering, rantai yang gugur, sampai kotoran hewan akan diuraikan oleh pengurai atau detritus. Sementara detritivor atau organisme yang memakan detritus yaitu cacing, rayap, dan lain-lain.

3. Rantai Makanan Parasit

Selanjutnya ada parasit yang merupakan organisme yang bertahan hidup dengan cara merugikan organisme yang lain. Umumnya makanan parasit tersebut terdapat di organisme kecil yang mencari makan atau bahkan memakan organisme besar.

4. Rantai Makanan Saprofit

Lalu ada rantai makanan saprofit yang dimulai dengan menguraikan jasad makhluk hidup. Beberapa contoh organisme saprofit ini yaitu jamur, bakteri, maupun lumut kerak. Istilah saprofit sendiri ditujukan pada organisme yang mampu menguraikan sisa-sisa dari organisme yang telah mati.

Saprofit tidak sama dengan detritivor yang menguraikan makanan kemudian diserap tumbuhan. Adapun contoh dari rantai makanan saprofit yaitu kayu lapuk dimakan jamur, kemudian jamur dimakan ayam, dan ayam dimakan rubah atau musang.

Alur Rantai Makanan di Ekosistem Kebun

Berikut alur rantai makanan yang berlangsung pada sebuah ekosistem.

1. Produsen

Produsen pada rantai makanan kebun merupakan tumbuhan berklorofil serta mampu melakukan fotosintesis. Dengan begitu, tumbuhan tersebut mampu membuat makanannya sendiri atau yang juga dinamakan autotrof.

Dalam menghasilkan makanannya, tumbuhan tersebut memanfaatkan bantuan sinar matahari. Adapun contoh organisme yang menjadi produsen pada rantai makanan yaitu bunga, tanaman budidaya, pohon mangga, serta beberapa tanaman produktif lainnya.

2. Konsumen I

Konsumen tingkat I yang terdapat di ekosistem kebun yaitu pemakan produsen. Konsumen ini umumnya terdiri dari hewan pemakan tumbuhan atau herbivora. Beberapa contoh hewan tersebut yaitu belalang, ulat, tikus kebun, dan beberapa hewan herbivora lainnya.

3. Konsumen II

Kemudian ada konsumen tingkat II yang memperoleh sumber makanan atau energinya dari konsumen I. Untuk konsumen tingkat II ini umumnya merupakan hewan pemakan daging atau karnivora. Beberapa contohnya yaitu ular, burung, musang, dan lain-lain.

4. Konsumen III

Lalu ada konsumen tingkat III yang memperoleh sumber makanan atau energinya dari konsumen II. Beberapa contoh hewan tersebut yaitu burung elang, burung alap-alap, dan lain-lain.

5. Pengurai atau Dekomposer

Kemudian ada dekomposer atau pengurai yang merupakan organisme dalam ekosistem dan tugasnya yaitu mengurai bangkai-bangkai dari makhluk hidup. Dalam ekosistem kebun, beberapa contoh dekomposer yaitu jamur dan bakteri.

Ketiga dekomposer tersebut merupakan mikroba yang akan bekerja pada makhluk hidup yang sudah mati. Melalui pengurai, energi akan dikembalikan lagi ke lingkungan dalam bentuk nutrisi sehingga dapat menyuburkan tanah.

Contoh Rantai Makanan pada Ekosistem Kebun

Setelah memahami alur pada rantai makanan kebun, berikut beberapa contohnya:

  • Energi matahari – bunga – ulat – ayam – burung elang – pengurai.
  • Energi matahari – teh – ulat – ayam – burung elang – pengurai.
  • Energi matahari – sawi – ulat – burung pipit – kucing – pengurai.
  • Energi matahari – sawi – ulat – ayam – burung elang – pengurai.
  • Energi matahari – teh – ulat – belalang – burung – ular – burung elang – bakteri pengurai.
  • Energi matahari – bayam – ulat – ayam – burung elang – pengurai.
  • Energi matahari – bayam – ulat – ayam – ular – burung elang – pengurai.
  • Energi matahari – rumput – kelinci – ular – burung elang – pengurai.
  • Energi matahari – rumput – kelinci – burung elang – pengurai.
  • Energi matahari – bunga – belalang – ayam – burung elang – pengurai.
  • Energi matahari – bunga – belalang – ayam – ular – burung elang – pengurai.
  • Energi matahari – rumput – ulat – ayam – ular – burung elang – pengurai.
  • Energi matahari – mangga – ulat – burung pemakan ulat – burung elang – pengurai.
  • Energi matahari – mangga – ulat – burung pemakan ulat – ular – burung elang – pengurai.
  • Energi matahari – bunga matahari – ulat – burung pemakan ulat – ular – pengurai.
  • Energi matahari – sawi – ulat – burung pipit – burung elang – pengurai.
  • Energi matahari – sawi – belalang – burung pipit – ular – burung elang – pengurai.
  • Energi matahari – sawi – belalang – burung pipit – burung elang – pengurai.
  • Energi matahari – sawi – katak – ular – burung elang – pengurai.
  • Energi matahari – sawi – tikus kebun – ular – burung elang – pengurai.
  • Energi matahari – sawi – tikus kebun – burung elang – pengurai.
  • Daun pisang – ulat – ayam – musang – pengurai.
  • Tanaman bayam – belalang – katak – ular – pengurai.

Sudah Paham tentang Ekosistem Kebun dan Rantai Makanannya?

Sekian informasi seputar ekosistem di kebun mulai pengertian, ciri, sampai beberapa contohnya. Intinya, pada ekosistem kebun yang menjadi produsennya menyesuaikan dengan keinginan atau kebutuhan manusia.

Umumnya, yang menjadi produsen yaitu tumbuhan autotrof atau tumbuhan yang mampu membuat makanannya sendiri melalui proses fotosintesis. Sementara untuk alur rantai makanannya tidak jauh berbeda dengan jenis ekosistem lainnya.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page