Pengertian Ekspansi, Tahapan beserta Contohnya

Ekspansi merupakan proses paling kronis dan penting dalam pengembangan bisnis menjadi lebih besar. Sayangnya, banyak bisnis masih ragu untuk melangkah karena belum memahami betul tahapan, waktu, dan kondisi yang tepat untuk melakukan proses tersebut. Karena itu, mari pelajari penjelasannya pada artikel berikut ini!

Apa itu Ekspansi?

Umumnya, proses ini melibatkan berbagai tahapan untuk perluasan sebuah bisnis yang sudah stabil. Dengan harapan akan datangnya manfaat dan keuntungan lebih besar dari penyebaran pengaruh bisnis yang lebih luas dari sebelumnya. 

Jadi, dalam prosesnya bisnis akan mengalami peningkatan aktivitas ekonomi yang nantinya akan berdampak pada pertumbuhan bisnis. Secara teknik, perluasan pada bisnis hanya bisa terjadi jika keuangan bisnis sudah mulai stabil dengan pace yang terbilang baik.

Selain itu ekspansi hanya bisa terjadi setelah menilai adanya peluang yang bisa Anda ambil, baik secara geografis, produk, diversifikasi, akuisisi perusahaan lain, atau pengembangan kanal distribusi. Dengan proses ini, diharapkan mampu membuka peluang baru yang akan meningkatkan pangsa pasar dan mendatangkan keuntungan.

Namun, perlu diingat bahwa perluasan ini hanya bisa Anda lakukan ketika bisnis sudah memiliki kualifikasi tertentu. Seperti halnya bisnis sudah melakukan dan berinisiasi produksi massal atas produk yang memiliki minat besar di pasaran. Selain itu, target pasar juga harus meningkat dari wilayah regional ke tingkat yang lebih luas.

Sehingga Anda dapat melatih SDM kompeten untuk memaksimalkan potensi seluruh bisnis yang Anda jalani. Termasuk menunjuk beberapa staf ahli yang nantinya Anda percaya untuk menjalankan proses perluasan bisnis tersebut.

Bentuk-Bentuk Ekspansi

Proses perluasan ini sebenarnya memiliki berbagai bentuk. Berikut penjelasan dari beberapa bentuknya:

1. Perluasan Geografis

Bentuk pertama adalah perluasan yang melibatkan pengaruh bisnis ke wilayah atau negara baru. Perusahaan dapat membuka cabang baru, membentuk aliansi dengan sistem mitra lokal, atau membangun fasilitas produksi di lokasi baru.

2. Perluasan Produk

Perusahaan juga dapat melakukan perluasan lini produk atau jasa yang Anda tawarkan atau pasarkan kepada pelanggan. Hal tersebut mencakup pengembangan produk baru, peningkatan variasi produk, hingga memasuki segmen pasar yang berbeda dengan produk serupa.

3. Perluasan Pasar

Bentuk ekspansi berikutnya adalah aktivitas yang bertujuan menjangkau target pasar yang baru atau yang lebih luas. Umumnya, bentuk ini adalah upaya perluasan di mana sasaran target berada pada segmen atau geografis yang belum terjamah.

4. Perluasan Metode Online

Dalam era digital, banyak perusahaan memanfaatkan platform online dan e-commerce menjadi salah satu bentuk perluasan bisnisnya. Proses ini sering disebut migrasi atau go digital dengan maksud memasarkan produk secara online atau menggunakan strategi pemasaran digital masa kini.

5. Perluasan Usaha

Bentuk terakhir adalah perluasan yang perkembangan kegiatan ekonomi secara proses atau upaya untuk mendapatkan keuntungan atau kekuasaan yang lebih tinggi. Umumnya, hal ini mencakup kenaikan harga, penambahan layanan, hingga peningkatan perputaran uang di masyarakat.

Jenis Ekspansi dalam Bisnis

Secara teori akuntansi dan ekonomi, perluasan bisnis memiliki berbagai jenis yang bisa Anda pilih untuk menjalankan proses perluasan ini. Mulai dari:

1. Merger

Jenis perluasan yang bisa Anda coba adalah merger (penggabungan). Pada proses perluasan ini, Anda akan menggabungkan dua perusahaan atau lebih menjadi satu entitas perusahaan yang lebih besar. 

Biasanya, perusahaan dominan akan menjadi entitas tersebut, namun ada juga kasus yang memang keduanya melebur menjadi entitas baru. Merger juga dikelompokkan lagi dalam beberapa kasus, seperti horizontal (industri berbeda) dan vertikal (industrinya masih sama).

2. Akuisisi

Berikutnya ada jenis yang prosesnya hampir sama dengan merger, bedanya ada proses take over atau ambil alih oleh perusahaan yang dominan. Biasanya, ada sangkut paut dengan kepemilikan saham atau pembelian bisnis oleh perusahaan lain. 

Prosesnya hampir sama, namun akuisisi sama-sama membesarkan identitas masing-masing. Namun, tentunya kini dengan pemilik atau owner berada dalam satu naungan atau payung yang sama.

3. Franchise atau Waralaba

Jenis ekspansi berikutnya melibatkan keterlibatan mitra bisnis untuk memperluas pengaruh bisnis dalam suatu wilayah maupun wilayah baru. Proses ini bisa dilakukan secara auto pilot maupun setengah manual, beli lepas, atau membeli brand atau lisensi saja.

4. Leveraged Buyout

Berikutnya ada proses perluasan yang Anda dapatkan dari hasil pemberian pinjaman pada sebuah bisnis untuk pemenuhan kebutuhan bisnis. Sayangnya, jenis ini sering digunakan untuk membeli kepemilikan bisnis yang hampir pailit karena satu dan lain hal. Namun, masih memiliki potensi untuk dikembangkan.

Bagaimana Tahapan Perluasan Bisnis Terjadi?

Pada dasarnya, ada beberapa tahapan yang Anda akan lalui ketika hendak melakukan perluasan bisnis, seperti halnya:

1. Tahapan Perencanaan

Hal pertama yang harus Anda lakukan adalah membuat perencanaan, melalui analisa bisnis dan pasar. Tujuan analisa adalah untuk mengetahui apakah bisnis sudah layak, mampu, atau berpotensi untuk melakukan perluasan.

Perencanaan ini meliputi analisa bisnis, ekonomi, geografis, pemilihan jenis atau cara perluasan, hingga rencana keuangan dan operasionalnya. Dalam langkah perencanaan, Anda harus memastikan semua hal yang Anda lakukan terhadap perluasan tidak akan mengganggu pace dari bisnis utama.

2. Membuat Strategis Bisnis dan Mind Mapping

Langkah selanjutnya adalah pembuatan strategi yang akan Anda jalankan pada bisnis baru atau proses ekspansi yang akan Anda jalankan. Dalam hal ini, pembuatan rencana bisnis dan analisa awal akan jadi poin penting pembuatan strategi bisnis. 

Biasanya akan meliputi strategi pengenalan produk, promosi, operasiona,l hingga pencarian dan pengelolaan modal. Hal tersebut juga berlaku untuk pembuatan SOP untuk SDM baru dan pemilihan staf ahli sebagai kunci proses perluasan yang Anda tunjuk dan percayai.

3. Persiapan Modal 

Dari strategi dan perencanaan yang sudah Anda buat, kini Anda sudah tahu berapa modal yang Anda butuhkan. Oleh sebab itu, bisnis harus mengumpulkan atau mencari modal yang dibutuhkan dengan cara yang sudah direncanakan. Perolehan modal bisa dari dana pribadi, pinjaman, atau mencari investor.

4. Eksekusi Perluasan Bisnis dan Monitoring

Langkah terakhir, Anda tinggal menjalankan rencana dan strategi yang sudah Anda buat. Jika bisnis sudah berjalan Anda hanya perlu melakukan monitoring, sembari bisnis baru atau prosesnya berjalan.

Contoh Kasus Perluasan Bisnis

Sebenarnya contoh kasus ekspansi bisnis bisa saja ada disekitar Anda, seperti halnya beberapa contoh perluasan bisnis berikut ini:

  • Amazon: Awalnya didirikan sebagai toko buku online, kini menjadi salah satu ecommerce terbesar di dunia.
  • Google: Awalnya dikenal sebagai mesin pencarian yang memperluas portofolio produk kepada layanan internet termasuk Gmail, GMaps, GDrive, YouTube, dan banyak lagi. 
  • Starbucks: Sebuah jaringan kedai kopi yang populer di Amerika Serikat. Lalu, melakukan perluasan hingga memiliki cabang hampir di seluruh dunia.
  • Facebook: Kini dikenal dengan sebutan Meta yang membuat terobosan dengan mengakuisisi berbagai platform sosial media seperti Instagram dan WhatsApp.

Siap untuk Ekspansi Bisnis Anda?

Nah, itulah beberapa penjelasan terkait perluasan bisnis, bentuk, jenis, tahapan, dan contohnya. Dengan memahami artikel ini, kini Anda tahu apakah bisnis Anda sudah bisa melakukan perluasan dan bagaimana menentukan langkah terbaik yang akan Anda tempuh nantinya.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page