Pengertian Ekspansi, Jenis, Tujuan, Tahapan, dan Contohnya

Bagi para pelaku bisnis, istilah ekspansi bukan suatu hal yang asing lagi. Umumnya, istilah ini akan berlaku ketika bisnis mulai menunjukkan perkembangan dan pertumbuhan yang positif. Sehingga, mendorong upaya agar bisnis mendapatkan keuntungan yang lebih banyak.

Dalam kasus ini, perusahaan akan melakukan beberapa kepentingan agar proses pengembangan setidaknya bisa tetap stabil atau mendapatkan kemajuan yang lebih baik lagi. Bagi Anda seorang pemilik bisnis yang sudah berhasil tumbuh, berikut adalah penjelasan lengkap tentang istilah ekspansi.

Apa Itu Ekspansi?

Singkatnya, ekspansi adalah segala bentuk aktivitas yang perusahaan lakukan untuk memperbesar ataupun memperluas target pasar. Sedangkan berdasarkan Kamus Bank Indonesia, ekspansi memiliki arti proses pembangunan ekonomi yang mengikuti pola konjungtur.

Pola konjungtur sendiri merupakan bentuk pertumbuhan ataupun penurunan sistem perekonomian yang terjadi secara berkala. Ada beberapa pertanda yang bisa menjadi acuan untuk mengetahui proses tersebut. 

Beberapa di antaranya adalah jumlah uang yang beredar, total produksi, kenaikan harga produk, dan peningkatan jumlah konsumsi.

Jenis-Jenis Ekspansi

Seperti yang sudah kami jelaskan di awal, upaya ekspansi menjadi salah satu strategi perusahaan untuk memperluas jangkauannya. Maka dari itu, penerapannya pun tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Perusahaan harus menyesuikan keperluan bisnisnya, berikut ini jenis-jenis bentuk perluasan bisnis:

1. Pertumbuhan Internal

Jenis strategi perluasan yang pertama adalah pertumbuhan internal. Jenis ini mengharuskan perusahaan untuk bergantung pada sumber daya beserta kemampuan internalnya guna meningkatkan ukuran bisnis. Ada beberapa contoh kegiatan yang umumnya bisa perusahaan lakukan, yakni:

  • Menawarkan varian baru dari produk tertentu ke pasar.
  • Memperluas segmentasi pasar dengan cara menjangkau segmen lain yang masih berhubungan dengan segmentasi perusahaan saat ini. Misalnya saja melakukan ekspor.
  • Melakukan pembelian terhadap mesin-mesin baru atau membangun pabrik baru untuk membantu meningkatkan kapasitas produksi.
  • Membuka gerai atau kantor cabang baru agar mampu menjangkau pasar secara luas.

2. Merger

Strategi perluasan dengan cara merger mengacu pada upaya penggabungan antara dua perusahaan atau lebih menjadi satu perusahaan yang utuh. Tujuan dari strategi penggabungan ini ialah memperluas bisnis agar bisa menguasai daerah tertentu. 

Dalam proses merger, perusahaan yang dianggap memiliki pengaruh besar atau dominan akan tetap menjaga identitas aslinya. Sementara perusahaan yang mana memiliki pengaruh yang tidak terlalu kuat, identitasnya akan menjadi tidak jelas. Merger bisa terbagi menjadi tiga bagian, di antaranya adalah sebagai berikut:

  • Merger horizontal: Upaya perusahaan dalam membeli perusahaan dengan level operasi yang sama. Artinya, perusahaan tersebut masih berada dalam satu industri yang sama.
  • Merger vertikal: Upaya penggabungan perusahaan yang masih dalam satu industri yang sama, namun berbeda level ataupun tingkat operasional.
  • Konglomerasi: Proses penggabungan perusahaan yang tidak memiliki hubungan apa pun terhadap perusahaan yang diakuisisi. Merger konglomerasi bertujuan untuk meningkatkan keuntungan perusahaan dari beberapa sumber ataupun unit bisnis.

3. Hostile Takeover

Hostile takeover merupakan proses ekspansi yang suatu perusahaan lakukan dengan cara paksa. Kasus ini biasanya terjadi dalam proses jual beli saham, contohnya saat perusahaan-perusahaan yang sudah berkembang akan mulai menjual sahamnya. 

Kondisi tersebut berguna dalam memperluas relasi kerja sama dengan perusahaan atau orang lain. Ketika saham yang dimiliki salah satu investor melebihi jumlah saham pemilik perusahaan, maka secara tidak langsung kepemilikan perusahaan akan beralih. 

Apabila hal tersebut terjadi pada perusahaan Anda, maka perusahaan Anda akan mengalami perubahan manajemen secara keseluruhan.

4. Akuisisi

Sederananya, akuisisi juga banyak dikenal sebagai take over. Istilah ini memiliki arti bahwa pengambilalihan kepemilikan saham maupun aset perusahaan dilakukan oleh satu kelompok tertentu maupun investor. Adapun tujuannya adalah untuk menambah pemasukan dan keuntungan yang perusahaan dapatkan nantinya.

5. Levered Buyout

Levered buyout merupakan jenis perluasan bisnis yang membutuhkan modal dalam jumlah yang sangat banyak. Sebab, levered buyout mengacu pada upaya memiliki bisnis yang dilakukan dengan cara berhutang untuk melakukan pembelian. 

Maka dari itu, biasanya jika suatu perusahaan tidak mampu berjalan dengan baik, maka perusahaan tersebut bisa mengalami kebangkrutan.

Tujuan Ekspansi

Perusahaan melakukan ekspansi tentu didasari atas tujuan yang pasti. Adapun tujuan umumnya adalah sebagai berikut:

  • Menarik konsumen dengan jumlah yang lebih besar.
  • Mendominasi pasar sehingga mampu menjadi pengendali bagian bisnis tertentu.
  • Mempengaruhi keputusan investor melalui jumlah keuntungan yang perusahaan dapatkan.
  • Menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi dengan cara menjual produk yang lebih banyak.
  • Meningkatkan proses penawaran produk atau layanan bisnis melalui beberapa pihak. Mulai dari pihak konsumen, pemegang saham (stakeholder), pemasok (supplier), dan distributor.
  • Meningkatkan daya saing bisnis dalam sektor industri utamanya.

Tahapan Ekspansi

Dalam melakukan ekspansi, perusahaan harus melewati tiga tahapan khusus untuk memperoleh hasil yang lebih baik. Apa saja tahapan tersebut? Berikut ini penjelasannya.

1. Membuat Perencanaan

Perusahaan bisa dikatakan maju apabila mereka sudah mempunyai perkembangan dan perencanaan bisnis yang tergolong baik. Melalui perencanaan ini, perusahaan bisa melakukan kegiatan perluasan bisnisnya. 

Oleh karena itu, wajib bagi perusahaan membuat daftar pertanyaan berupa:

  • Apa tujuan perusahaan melakukan ekspansi?
  • Apa target yang akan atau harus perusahaan tuju di masa depan?
  • Bagaimana perkembangan bisnis dalam lima hingga delapan tahun ke depan? 
  • Persiapan apa yang harus perusahaan lakukan dan apa yang perlu mendapatkan perbaikan?
  • Bagaimana proses penjualan perusahaan saat ini?

Melalui pertanyaan-pertanyaan tersebut, Anda bisa mendapatkan kesimpulan dengan mudah berupa kesiapan perusahaan dalam menjalankan strategi perkembangan bisnisnya. Apabila sudah siap, Anda harus segera menjalankan rencana tersebut.

2. Menentukan Model Bisnis

Saat upaya perluasan sudah berlangsung, perusahaan akan membutuhkan berbagai penambahan, misalnya tempat baru, karyawan baru, modal tambahan, tempat produksi baru, dan lain sebagainya. 

Tentu saja, dalam penerapan ini, Anda harus memahami betul SOP atau Standard Operating Procedures. Selain itu, jangan lupa untuk menentukan model bisnis utama perusahaan. 

Sebab, seiring berjalannya waktu, akan ada banyak aspek yang pasti berubah, termasuk prosedur penjualan bisnis Anda. Berkat penggunaan model bisnis yang tepat, Anda akan lebih mudah menjalankan aktivitas bisnis, baik dalam jangka waktu pendek maupun jangka panjang.

3. Mempersiapkan Modal yang Dibutuhkan

Tahapan terakhir ekspansi adalah mempersiapkan modal yang dibutuhkan. Modal tersebut sangat bermanfaat agar perusahaan dapat menjalankan operasional bisnisnya dengan lancar. 

Sebut saja kebutuhan membuat atau menyewa gedung baru, membangun toko fisik, mempersiapkan gudang, melakukan promosi, membayar karyawan baru, dan lain sebagainya. Namun, sebenarnya dari mana asal modal untuk bisnis? 

Anda bisa memperoleh modal dengan mudah melalui pinjaman ataupun memutar uang hasil penjualan (keuntungan) untuk memperluas jangkauan pasar. Apabila Anda memilih melakukan pinjaman, maka sebaiknya pertimbangkan dulu kemampuan perusahaan dalam melunasinya.

Contoh-Contoh Ekspansi

Kegiatan perluasan bisnisn sebenarnya tidak asing lagi di sekitar kita. Terutama mereka yang berkecimpung di lingkup industri ataupun memiliki bisnis sendiri. Lantas, bagaimana contoh kegiatan ini pada perusahaan-perusahaan besar di dunia?

1. Semen Gresik Tbk

Semen Gresik Tbk mendirikan perusahaan induk untuk merek bisnis Semen Gresik. Kemudian, perusahaan tersebut membuka cabang yang berada di bawahnya. 

Melalui kegiatan tersebut, perusahaan Semen Gresik kemudian dikenal baik oleh masyarakat secara menyeluruh. Bahkan telah menjadi kepercayaan masyarakat ketika mereka hendak membangun bangunan tertentu. 

Hingga saat ini, Semen Gresik Tbk menjadi perusahaan raksasa yang menaungi beberapa perusahaan kecil lainnya. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa ekspansi yang mereka lakukan berhasil dan membuahkan hasil yang maksimal.

2. Alibaba Group Holding

Beralih ke perusahaan raksasa internasional Alibaba Group Holding. Siapa yang tak mengenal perusahaan milik Jack Ma yang satu ini. 

Alibaba Group Holding bergerak di bidang bisnis digital (e-commerce) yang mana telah melakukan pelebaran sayapnya ke berbagai belahan dunia. Misalnya Eropa dan Amerika yang menjadi target utama untuk mempromosikan produk-produknya. 

Melalui kegiatan tersebut, Alibaba Group Holding mampu mendirikan anak cabang dalam lingkup internasional pula. Alhasil, perusahaan semakin berkembang pesat sampai ke beberapa negara tertentu.

Perusahaan Perlu Melakukan Tindakan Ekspansi

Perusahaan tidak hanya memiliki tugas untuk menjual produk ke pasar saja, melainkan juga melakukan beberapa kegiatan seperti ekspansi. 

Melalui penjelasan pada artikel ini, Anda bisa memahami bahwa kegiatan tersebut memiliki dampak yang cukup besar untuk menunjang kemajuan dan perkembangan perusahaan di masa depan. Semoga artikel ini bermanfaat, ya.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page