Etika profesi menjadi hal yang sangat penting untuk diketahui setiap karyawan. Etika tersebut bukan sekadar sebagai formalitas melainkan harus dijunjung tinggi serta diterapkan. Dengan begitu, apa yang menjadi rencana perusahaan bisa berjalan secara baik.
Daftar ISI
Pengertian Etika Profesi
Etika profesi yaitu panduan terkait profesionalisme yang harus dijalankan ketika bekerja. Seseorang wajib memahami serta mempelajari etika sebagai seorang profesional sehingga mereka tahu bagaimana berbicara serta bertindak saat melakukan pengambilan keputusan.
Apa yang mereka lakukan nanti menunjukkan bahwa tindakannya sudah sesuai secara profesional.
Etika tersebut bukan sekadar berlaku untuk satu profesi saja. Akan tetapi, seluruh profesi juga harus memahaminya. Bahkan pada profesi tertentu akan ada tambahan aturan etika khusus dengan menyesuaikan profesi tersebut.
Dalam dunia kerja, seseorang harus paham serta mengingat terus seperti apa etika yang pantas. Dengan begitu, mereka mampu menjalin hubungan secara baik dengan seluruh bagian di tempat kerja, instansi, maupun organisasi.
Ada juga yang menerangkan jika etika profesi berkaitan dengan sikap hidup. Bagaimana sikap tentang kesediaan dalam memberikan pelayanan secara profesional bagi masyarakat.
Prinsip Etika Profesi
Beberapa prinsip penting yang harus dipahami serta dipegang teguh, yaitu:
1. Tanggung Jawab
Tanggung jawab mempunyai arti yaitu seluruh profesional wajib melaksanakan apa yang sudah menjadi tanggung jawabnya terkait pekerjaan yang dikerjakan. Selain bertanggung jawab terhadap pekerjaan, seseorang juga harus bertanggung jawab mengenai hasil pekerjaannya nanti.
Untuk menjadi seorang profesional, karyawan harus selalu siap akan tanggung jawab yang diberikan padanya. Misalnya bertanggung jawab terhadap dampak atas keputusan yang mereka buat.
2. Keadilan
Di dalam etika profesi, prinsip keadilan artinya karyawan yang secara profesional harus menjunjung tinggi nilai keadilan di dalam setiap pekerjaan.
Apa saja yang mereka lakukan harus mempunyai unsur keadilan. Apalagi jika karyawan tersebut melaksanakan pekerjaan yang berhubungan dengan pelayanan masyarakat. Misalnya petugas kesehatan, pegawai kecamatan, polisi, dan lain-lain. Prinsip tersebut harus benar-benar dipegang teguh dan selalu mereka terapkan.
3. Otonom
Berikutnya yaitu prinsip otonom di mana seseorang profesional juga harus mempunyai kebebasan. Seorang karyawan mempunyai wewenang dalam menjalankan tugas atau pekerjaan sesuai profesi atau tupoksi yang memang harus mereka laksanakan.
Maksudnya, mereka mempunyai hak dalam melakukan atau tidak terhadap sesuatu berdasarkan kode etik pada pekerjaan tersebut.
4. Integritas Moral
Integritas moral merupakan prinsip yang juga sangat penting. Ini karena prinsip tersebut menunjukkan sebuah kualitas dari kejujuran serta prinsip ini harus mereka jalankan secara konsisten.
Tujuan menerapkan prinsip tersebut yaitu untuk menjaga kepentingan diri sendiri dan orang lain. Sama dengan prinsip-prinsip yang lain, integritas moral juga harus dijunjung dan dipegang teguh. Dengan begitu, karyawan tersebut akan menjadi seorang pekerja yang profesional dan bahkan disegani oleh rekan-rekannya.
Tujuan
Menerapkan etika bertujuan untuk mengembangkan norma, sikap, maupun kebiasaan agar sesuai dengan profesinya, baik terhadap rekan kerja, perusahaan, atau konsumen.
Etika tersebut mampu meningkatkan keterampilan intelek seseorang di dalam berpikir serta mengambil tindakan yang secara moral dapat dipertanggungjawabkan.
Secara spesifik, beberapa tujuan penerapan etika profesi yaitu:
- Memunculkan kesadaran moral maupun kemahiran di dalam mengenali permasalahan moral yang terjadi dalam profesi.
- Memberikan dukungan terhadap cara pandang atau pendapat seseorang pada orang lain.
- Memahami dan memberikan penilaian terhadap pandangan pihak lain yang berbeda.
- Menghormati orang lain dengan cara menunjukkan rasa kepedulian pada kesejahteraan orang lain.
- Koherensi moral, caranya dengan membentuk sebuah sudut pandang secara konsisten dan berdasarkan fakta.
- Menerima perbedaan yang terjadi secara wajar di dalam perspektif moral dan profesional pada segi apa pun.
- Dapat bertanggung jawab sebagai seorang profesional.
Manfaat Etika Profesi
Saat etika mampu dilaksanakan secara benar, akan banyak manfaat yang bisa dirasakan sebagai seorang karyawan. Bukan itu saja, perusahaan atau tempat kerja pun juga merasakan manfaatnya.
Dengan etika ini, akan timbul suasana kerja yang terasa kondusif dan positif. Selanjutnya, karyawan yang menerapkan etika ini akan bahagia dan puas dengan hasil pekerjaannya.
Datang ke tempat kerja bukan lagi sebuah hal yang membuat seorang karyawan tidak semangat, melainkan malah selalu antusias untuk datang ke tempat kerja.
Beberapa manfaat lain dengan adanya etika profesi yaitu:
1. Produktivitas Kerja Meningkat
Etika memberikan pengajaran terhadap para karyawan agar mereka bisa lebih menghargai tugas yang menjadi tanggungan atau tanggung jawabnya. Lewat etika tersebut, seseorang akan menjadi pribadi yang lebih bertanggung jawab.
Alhasil, berbagai tugas bisa diselesaikan sesuai waktu atau deadline. Kemudian produktivitas juga akan meningkat dan bukan tidak mungkin tempatnya bekerja nanti akan memberikan apresiasi.
2. Peningkatan Branding Merek
Saat perusahaan beserta karyawannya menjunjung tinggi nilai serta tanggung jawab terhadap lingkungannya, mereka tidak akan membuang limbah secara sembarangan. Akhirnya limbah tersebut tidak akan mengakibatkan pencemaran di lingkungan masyarakat dan tak membahayakan kesehatan. Dengan begitu, kepercayaan dari masyarakat berhasil mereka dapatkan.
Ketika masyarakat sudah bersimpati serta menganggap perusahaan tersebut ramah lingkungan, maka citra merek atau produk perusahaan akan meningkat. Bentuk kepercayaan seperti inilah yang bisa meningkatkan reputasi perusahaan baik di mata konsumen, calon konsumen, maupun pelanggan.
3. Beradaptasi terhadap Perubahan
Prinsip berikutnya dalam etika profesi yaitu beradaptasi terhadap perubahan. Menjunjung prinsip tersebut akan mengantarkan seseorang menuju karier yang sukses di tempat dia bekerja. Hal ini karena karyawan tersebut akan menjadi pribadi yang mudah beradaptasi terhadap berbagai macam perubahan yang ada.
Kemudian perusahaan akan memandangnya sebagai seseorang yang memiliki potensi serta bisa diandalkan. Selain itu, karyawan yang mampu menerapkan prinsip ini akan menjadi pribadi yang lebih siap terhadap konsekuensi yang menanti di depannya.
Kondisi tersebut menjadikan perusahaan lebih mudah di dalam mengambil keputusan sesuai arahan dan kebijakan bisnis. Para karyawan tersebut akan selalu memberikan dukungan dan menghargai apa yang menjadi keputusan perusahaan, asalkan itu baik.
4. Lingkungan Kerja Bebas Masalah
Seseorang yang melaksanakan pekerjaan atau tugasnya tanpa menjunjung nilai etika akan membuat pekerjaannya cenderung tanpa arah. Selain itu, mereka juga berpotensi tidak menghiraukan kepentingan atau perasaan orang lain.
Dari sini mulai bisa timbul kejahatan yang terjadi di dalam lingkungan kerja, misalnya korupsi, sexual harassment, melaksanakan pekerjaan di luar SOP, dan sebagainya. Tentu saja kerugian bukan saja dialami perusahaan melainkan karyawan tersebut atau bahkan karyawan yang lain.
Sebaliknya, ketika seorang karyawan menanamkan nilai ini, maka pekerjaannya pun akan terarah. Berbagai penyimpangan yang kemungkinan bisa terjadi dapat dihindari. Alhasil, lingkungan kerja menjadi lebih baik dan membuat para karyawan semangat bekerja.
Skill Etika Profesi
Beberapa kemampuan yang mesti dimiliki dalam menerapkan etika profesi antara lain:
1. Tingkat Kepekaan
Bagi seseorang profesional, mereka harus memahami seluruh kondisi terkait sistem kerja dan bisnisnya. Agar menjadi seorang profesional bukan sekadar membangun kemampuan dalam bekerja melainkan paham bagaimana cara berinteraksi.
Selain itu, penting juga menghargai seluruh komponen di dalam perusahaan. Kepekaan tersebut akan membawa seseorang menjadi karyawan yang profesional dan disegani.
2. Sikap dan Pola Pikir Positif
Kemampuan dalam bersikap dan berpikir positif akan menjaga lingkungan kerja tetap kondusif. Memang masalah pun akan selalu ada karena ini menjadi hal yang wajar. Bahkan terkadang masalah tersebut cenderung sulit untuk menyelesaikannya.
Akan tetapi, jika permasalahan yang ada dihadapi secara profesional, maka akan terlihat mudah. Kuncinya berpegang teguh pada etika serta memahami aturan yang ada. Kemampuan ini harus dikuasai serta diasah sedini mungkin.
3. Menanamkan Sikap Percaya
Menjadi profesional bukan berarti menjalankan berbagai tugas serta tanggung jawabnya secara sendiri. Siapa pun pasti membutuhkan bantuan orang lain karena pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial. Dalam hal ini, dukungan rekan kerja serta lingkungan menjadi sesuatu yang sangat penting.
Menanamkan sikap percaya pada diri sendiri memang penting. Akan tetapi, jangan lupa untuk menanamkan kepercayaan terhadap atasan, rekan kerja, serta semua komponen perusahaan. Tanpa kemampuan tersebut, seseorang akan mengerjakan tugasnya secara tidak maksimal dan profesional.
Contoh Etika Profesi
Sudah pasti setiap pekerjaan mempunyai etika profesinya masing-masing. Beberapa contohnya yaitu:
1. Pelaku Bisnis
Pelaku bisnis mempunyai etika di dalam berinteraksi dengan klien maupun konsumennya. Misalnya:
- Menjaga kerahasiaan atau informasi yang sifatnya pribadi mengenai klien ketika bekerja sama.
- Perusahaan membuat ketetapan terkait pedoman untuk karyawan dan harus dijalankan agar aktivitas perusahaan mampu berjalan dengan baik.
2. Dokter
Beberapa contoh etika profesi dokter antara lain:
- Menjunjung tinggi serta mengamalkan sumpah dokternya.
- Setiap dokter akan memberikan diagnosis maupun pendapat pasca melaksanakan pemeriksaan sendiri.
- Selalu melakukan pengambilan keputusan secara independen dan profesional.
- Setiap dokter harus menerapkan teknik pengobatan baru maupun yang belum teruji secara hati-hati.
- Dokter juga wajib menghormati hak-hak pasien maupun rekan sejawat.
- Dokter juga wajib menjaga kerahasiaan pasiennya.
- Dokter memiliki kewajiban untuk menyimpan semua hal tentang pasiennya, bahkan ketika pasien sudah meninggal dunia.
3. Profesi Gizi
Etika profesi gizi adalah memperhatikan kewajiban baik pada diri sendiri, kewajiban umum, masyarakat, rekan profesi, dan klien.
- Menjunjung tinggi reputasi profesi gizi.
- Berkontribusi di dalam meningkatkan keadaan gizi serta kesejahteraan masyarakat.
- Selalu memberi pelayanan serta meningkatkan gizi klien.
- Menjalankan profesinya secara tulus, jujur, dan penuh tanggung jawab.
- Melindungi masyarakat akan penyebaran informasi keliru (hoax) serta praktik yang tidak etis mengenai gizi.
- Memberi pelayanan prima serta akurat terhadap klien yang mengalami masalah gizi.
Kesimpulan
Sekian pembahasan tentang etika profesi. Kesimpulan, menjunjung etika tersebut menjadi sebuah kewajiban agar mampu menghadirkan suasana yang kondusif di tempat kerja. Selain itu, seseorang yang menerapkan etika ini akan memberikan manfaat bagi tempat kerja, rekan sejawat, dan masyarakat.