Salah satu fenomena alam yang paling bermanfaat untuk kehidupan manusia adalah penguapan atau evaporasi. Proses ini terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan bahkan mungkin kita rasakan setiap harinya. Pada artikel ini akan dibahas mengenai pengertian, penyebab, dan contoh dari fenomena penguapan ini.
Daftar ISI
Pengertian Evaporasi
Evaporasi secara sederhananya adalah proses penguapan yang melibatkan perubahan bentuk dari cair menjadi gas. Proses ini adalah salah satu bagian yang sangat penting dalam kehidupan. Adapun salah satu manfaatnya yaitu pada siklus air hingga terbentuknya hujan yang setiap hari kita lihat.
Penguapan ini akan melibatkan proses pertukaran energi di alam akibat dari perubahan suhu. Fenomena lainnya yang paling mudah untuk Anda lihat adalah saat memasak air.
Ketika air dipanaskan dan kemudian mendidih, air tersebut akan menghasilkan uap yang mengandung gas. Nah gas ini berasal dari susunan air yang terpisah atau terpecah karena panas dari api kompor sehingga menjadi uap.
Air yang semakin lama dipanaskan tersebut lama kelamaan akan menyusut kemudian habis karena menguap semua.
Selain itu, ada banyak lagi contoh dari proses penguapan ini yang bisa Anda temukan di kehidupan sehari-hari, seperti menjemur pakaian, keringat yang kering, dan sebagainya.
Faktor Penyebab Evaporasi
Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan evaporasi, antara lain:
1. Radiasi Matahari
Penyebab pertama penguapan adalah adanya radiasi matahari yang berhubungan dengan suhu bumi. Semakin tinggi tingkat sinar matahari yang menyinari bumi, maka semakin tinggi juga panas yang sampai ke bumi.
Tingginya panas yang sampai ke bumi ini akan mempengaruhi tingkat penguapan yang terjadi. Hal ini karena, penguapan akan membutuhkan panas untuk mengubah air menjadi uap, sehingga dengan tingginya tingkat radiasi matahari, maka semakin tinggi juga penguapan yang terjadi di bumi.
2. Temperatur Udara
Temperatur atau suhu udara merupakan ukuran dari panas atau dinginnya suatu benda. Suhu suatu benda juga akan mempengaruhi tingkat penguapan di suatu daerah. Semakin tinggi suhunya, maka tingkat penguapan di daerah tersebut juga akan semakin tinggi.
Hal ini karena semakin tinggi suhu di bumi, maka jumlah air yang menguap juga akan semakin banyak atau dengan kata lain penguapan akan meningkat. Begitu juga sebaliknya, yaitu jika suhu bumi menurun maka tingkat penguapan juga semakin rendah dan malah mungkin akan menyebabkan air tersebut membeku.
3. Kecepatan Angin
Faktor yang mempengaruhi evaporasi berikutnya adalah kelembaban. Hal ini erat kaitannya dengan kemampuan angin untuk membuat udara menjadi lebih sejuk dan segar. Saat udara sejuk biasanya tingkat penguapan akan menurun, begitu juga sebaliknya.
Tidak hanya itu, angin juga berperan besar dalam membantu proses penguapan karena bisa lebih mempermudah uap air tersebut bergerak ke udara. Angin ini bisa membawa uap air ke udara melalui gerakannya atau dengan kata lain bisa memperlancar proses penguapan.
Di lain sisi, angin juga bisa membawa panas ke suatu tempat atau daerah tertentu. Nah dengan bantuan panas dari angin inilah yang nantinya akan mempengaruhi tingkat penguapan di tempat tersebut.
Semakin banyak energi panas yang dibawa oleh angin ke tempat tersebut, maka semakin besar juga tingkat penguapan yang akan terjadi.
Contoh Evaporasi
Ada cukup banyak sekali contoh penguapan yang bisa Anda temukan di kehidupan sehari-hari, antara lain:
1. Pengering Rambut
Saat rambut basah sehabis keramas, biasanya Anda akan mengeringkan rambut dengan hairdryer. Nah, pada proses pengeringan rambut inilah akan terjadi penguapan.
Rambut yang basah mengandung air dengan jumlah tertentu dan hairdryer bisa menghasilkan panas yang bisa membuat air di rambut menguap. Melalui proses evaporasi inilah, air yang ada di rambut akan menguap sehingga membuat rambut Anda menjadi lebih kering.
2. Uap Panas Kopi
Contoh lainnya dari penguapan yang bisa Anda lihat dalam kehidupan sehari-hari adalah uap panas dari kopi. Kopi yang ditambahkan dengan secangkir air panas akan menghasilkan uap air yang Anda lihat seperti beterbangan ke atas.
Bahkan saat Anda mencoba menutup kopi tersebut, maka akan timbul air di bagian penutupnya yang merupakan bukti adanya penguapan. Sekedar informasi, proses penguapan pada kopi ini sebagai salah satu cara untuk membantu kopi menjadi dingin.
3. Menyetrika Pakaian
Proses menyetrika baju juga menjadi salah satu bukti penguapan. Namun hal ini paling mudah untuk Anda lihat saat menyetrika pakaian yang sedikit basah.
Pada saat menyetrika pakaian yang sedikit basah, Anda akan melihat beberapa uap yang beterbangan ke atas. Uap inilah yang menjadi bukti adanya proses penguapan pada saat Anda menyetrika.
Efek uap yang mengepul tersebut akan membuat pakaian yang lembab menjadi kering. Hal ini karena air yang ada di baju basah akan diubah menjadi gas oleh panas yang dihasilkan oleh setrika.
4. Pengeringan Lantai
Fenomena evaporasi yang bisa Anda lihat berikutnya yaitu proses pengeringan lantai. Beberapa saat setelah di pel, lantai akan terlihat basah dan terdapat beberapa genangan air.
Namun setelah beberapa lama, mungkin sekitar 10 menit lebih, Anda akan melihat lantai tersebut cukup kering. Hal ini erat kaitannya dengan proses penguapan yang terjadi pada air yang ada di lantai tersebut.
5. Mencairkan Segelas Es
Proses evaporasi juga bisa Anda lihat pada saat mencairnya segelas es. Es bisa mencair karena suhu yang lebih tinggi di sekitarnya.
Untuk melihat fenomena ini, Anda bisa coba letakkan segelas es di bawah sinar matahari, tunggu beberapa saat, kemudian lihat hasilnya. Es tersebut pasti akan mencair beberapa lama setelah diletakkan di bawah terik matahari.
Adapun dalam proses pencarian es ini akan dimulai dengan segelas es yang menjadi air akibat panas, kemudian nantinya jika suhu terlalu panas akan menyebabkan air tersebut menguap hingga habis. Salah satu fenomena alami yang bisa Anda lihat yaitu mencairnya es di kutub akibat dari pemanasan global.
6. Sanitasi Tangan
Contoh evaporasi yang bisa Anda lihat berikutnya yaitu saat sanitasi tangan atau menyemprotkan alkohol ke tangan. Alkohol yang Anda semprotkan ke tangan tentu saja akan cepat mengering di tangan bahkan tidak terasa sama sekali setelah beberapa saat Anda semprotkan.
Hal ini karena alkohol memiliki tingkat penguapan yang lebih cepat jika dibandingkan dengan air, sehingga mudah habis setelah beberapa lama Anda semprotkan. Bahkan proses penguapannya benar-benar jauh lebih cepat daripada air yaitu bisa sepersekian detik lebih cepat.
7. Penguapan Air Laut
Fenomena penguapan selanjutnya yaitu saat penguapan air laut. Matahari yang menyinari bumi setiap harinya akan menghasilkan panas yang seringkali terlampau tinggi.
Panas yang dihasilkan oleh matahari inilah yang membuat air laut mengalami penguapan. Tidak hanya air laut, sungai dan danau juga mengalami penguapan akibat dari sinar matahari.
Prosesnya yaitu sinar matahari yang menyinari bumi akan menghasilkan panas. Panas ini akan membuat air laut menguap sehingga menghasilkan gas.
Gas hasil dari penguapan tersebut akan dibawa ke atmosfer sehingga menghasilkan kumpulan awan yang biasa kita lihat. Selain itu, uap yang mengumpul tersebut jika terlalu banyak juga bisa menghasilkan hujan dan jatuh ke bumi.
8. Menjemur Baju
Contoh proses penguapan selanjutnya yaitu saat menjemur baju. Saat selesai mencuci baju, maka kondisi baju pastinya basah. Baju yang basah ini menandakan adanya kandungan air di dalamnya, entah itu banyak ataupun sedikit.
Jika baju tersebut dijemur dibawah sinar matahari, maka akan menyebabkan air tersebut menguap akibat dari panas yang dihasilkan oleh matahari.
Adanya proses penguapan ini juga akan membuat baju yang awalnya basah menjadi kering. Semakin terik tempat Anda menjemur baju, maka semakin cepat juga baju tersebut akan kering.
9. Merebus Air
Saat merebus air di atas kompor, Anda juga bisa melihat proses penguapan disana. Hal ini karena kompor akan menghasilkan panas sehingga membuat air yang Anda masak akan mendidih.
Dari proses mendidih inilah nantinya akan timbul uap air sehingga menyebabkan jumlah air yang Anda masak semakin lama semakin sedikit. Untuk itulah jika Anda memasak air terlalu lama, bisa menyebabkan air tersebut habis.
10. Cat yang Mengering
Pernahkah Anda mengecat rumah atau melukis dengan cat cair? Saat sedang mengecat dinding atau melukis dengan cat air, Anda akan menemukan bahwa cat tersebut akan lebih mudah mengering setelah beberapa lama Anda oleskan.
Ini karena terjadi proses penguapan di dalamnya. Cat cair akan mengalami penguapan setelah Anda oleskan karena kandungan airnya akan langsung menguap. Cepat lambatnya proses pengeringan cat ini tergantung dari seberapa tinggi suhu yang ada di ruangan atau tempat Anda mengecat tersebut
11. Keringat
Keringat yang sering keluar saat cuaca panas atau setelah berolahraga juga akan menguap. Anda tentunya sering merasakan bahwa keringat yang baru saja keluar akan mengering dengan sendiri. Proses inilah yang dimaksud dengan penguapan.
Penguapan ini melibatkan suhu panas di tubuh kita dan suhu panas yang ada di luar. Suhu panas tersebut bisa membuat keringat akan menguap dengan sendirinya sehingga membuat keringat tersebut hilang dan mengering tanpa Anda sadari.
12. Pembuatan Gula
Contoh lain dari proses penguapan yaitu dalam pembuatan gula. Pada proses pembuatan gula, sari tebu akan diuapkan terlebih dahulu hingga lebih kental untuk kemudian diubah menjadi gula pasir yang sering Anda gunakan sebagai pemanis makanan.
Pada proses penguapan ini, sari tebu yang mengandung air tersebut akan diuapkan dengan panas yang mencapai 100 derajat celcius sampai kandungan airnya berkurang. Tanpa proses penguapan ini, sari tersebut tidak akan bisa diubah menjadi gula pasir.
Proses Evaporasi
Gambaran mengenai proses evaporasi yang setiap hari kita lihat tidak semudah dan sesederhana yang dibayangkan. Dalam fenomena setiap harinya, proses penguapan ini akan melibatkan proses pelepasan energi oleh benda tertentu sehingga bisa menghasilkan uap atau gas.
Energi yang dimaksud disini adalah energi panas dari lingkungan sekitar yang bisa mengubah air menjadi gas atau uap. Adapun proses ini terjadi di daerah manapun yang mengandung air seperti danau, sungai, laut, atau bahkan di rumah Anda sendiri.
Untuk prosesnya di alam bebas, uap air hasil dari penguapan di laut bisa menyebabkan hujan. Hal ini karena uap air tersebut akan menuju ke udara dan pada saat kondisi tertentu akan turun menjadi hujan.
Hujan yang turun ke bumi tersebut akan berkumpul di laut, sungai, ataupun danau di sekitarnya. Setelah hujan berakhir dan panas matahari kembali muncul, maka proses penguapan akan kembali terjadi.
Proses inilah yang dinamakan dengan siklus air yang biasanya Anda dengar dalam pelajaran IPA. Siklus air ini terjadi setiap tahunnya dan tanpa siklus ini hujan tidak akan muncul. Untuk itulah, penguapan sangat penting dalam kehidupan kita.
Tujuan Evaporasi
Pada dasarnya, ada banyak sekali tujuan dari evaporasi dalam kehidupan sehari-hari. Berikut beberapa tujuan dari penguapan yang jarang orang ketahui.
1. Mengurangi Air
Tujuan utama dari proses penguapan adalah mengurangi air pada suatu benda. Hal ini karena melalui proses penguapan tersebut, air akan diubah menjadi uap sehingga bisa berkurang.
Untuk itulah, salah satu pemanfaatan penguapan ini adalah saat menjemur pakaian. Pakaian yang basah jika dijemur lama-lama akan kering karena kandungan airnya berkurang.
Tidak hanya itu, kandungan air yang terlalu banyak di bumi ini terutama di laut terkadang merugikan seperti akan menyebabkan banjir ataupun abrasi. Melalui proses penguapan yang biasanya terjadi saat cuaca panas, jumlah air di laut bisa sedikit berkurang sehingga bisa mengurangi risiko banjir dan jumlah air di setiap daerah bisa sedikit lebih stabil.
2. Memekatkan Larutan
Penguapan juga bermanfaat untuk memekatkan larutan sehingga bisa menjadi suatu produk yang lebih bernilai. Sebagai contoh saat membuat gula merah dari aren. Aren tersebut perlu dimasak dulu hingga bisa lebih kental dan menjadi gula merah.
3. Meningkatkan Konsentrasi
Tujuan berikutnya dari penguapan yaitu untuk meningkatkan konsentrasi dari suatu larutan. Hal ini memungkinkan karena kandungan air pada larutan bisa menyebabkan konsentrasi murni dari larutan tersebut berkurang.
Untuk itulah proses penguapan ini bisa meningkatkan konsentrasi larutan. Salah satu contohnya yaitu saat pembuatan gula manis dari nira tebu yang awalnya tidak terlalu manis.
Manfaat Evaporasi dalam Kehidupan Sehari-hari
Ada cukup banyak manfaat dari evaporasi untuk kehidupan sehari-hari, beberapa di antaranya yakni:
1. Mengawetkan Makanan
Manfaat pertama dari adanya proses penguapan ini adalah bisa untuk mengawetkan makanan. Hal ini memungkinkan karena proses penguapan bisa mengurangi kadar air dan meningkatkan kepadatan dari suatu bahan makanan.
Ini memungkinkan karena kandungan air yang tinggi pada makanan bisa mempercepat proses pembusukan. Dengan adanya pengurangan kadar air melalui proses ini, bisa menyebabkan makanan lebih awet.
Beberapa contoh penerapan penguapan untuk mengawetkan makanan yaitu pembuatan ikan asin dan kripik pisang. Ikan asin dan kripik pisang biasanya akan dijemur untuk mengurangi kadar air di dalamnya.
2. Mempermudah Produksi Makanan
Evaporasi juga bermanfaat dalam proses produksi makanan. Pemanfaatan penguapan ini juga ada dalam proses pembuatan makanan seperti roti, cake, dan sebagainya.
Pada proses pembuatan roti atau cake, adonan yang basah akan dimasukkan ke dalam pemanggang. Saat proses pemanggangan ini akan melibatkan suhu yang tinggi.
Karena adanya suhu yang tinggi inilah menyebabkan adonan basah yang mengandung air tersebut menguap. Setelah beberapa lama melalui proses penguapan tersebut, maka adonan tadi akan mengering dan menjadi cake atau roti.
3. Mempermudah Bisnis Laundry
Pada bisnis laundry akan ada proses pengeringan baju, entah di bawah matahari langsung ataupun dikering anginkan. Apapun itu, proses pengeringan ini membuat uap air yang ada pada baju akan menguap dan baju menjadi cepat kering.
Baju yang cepat kering ini tentunya akan jauh lebih mempermudah bisnis laundry. Atau bahkan dengan kata lain, tanpa adanya proses penguapan ini bisnis laundry tidak akan bisa berjalan.
4. Membuat Garam
Dalam proses pembuatan garam air laut akan melibatkan proses penguapan. Pada pembuatan garam, air laut akan dikumpulkan pada satu area. Selanjutnya air laut tersebut akan dibiarkan hingga mengering dan menghasilkan kristal garam.
Proses ini menggunakan panas matahari sebagai agen untuk membuat air menguap. Garam yang merupakan susunan dari air laut tersebut akan tetap diam sehingga menciptakan butiran garam. Tanpa adanya proses penguapan ini, maka garam tidak akan pernah ada.
5. Menyeimbangkan Jumlah Air
Manfaat lainnya dari proses penguapan adalah bisa menyeimbangkan jumlah air di bumi. Hal ini karena pada saat penguapan, air di laut ataupun di sungai akan diubah menjadi gas yang kemudian akan naik ke langit dan menjadi awan.
Jumlah gas yang ada di awan tersebut jika terlalu banyak akan menghasilkan hujan. Jika hujan tersebut terjadi di tempat yang kering, maka akan menyebabkan kadar air di tempat tersebut bertambah atau mengurangi kekeringan di tempat tersebut.
Tanpa adanya proses penguapan ini, maka akan menyebabkan kadar air menumpuk di satu area saja. Jika hal ini terjadi, maka daerah lainnya akan mengalami kekeringan.
Secara tidak langsung, hal ini juga akan sangat bermanfaat untuk setiap kehidupan di muka bumi ini. Seperti yang diketahui sendiri bahwa air merupakan salah satu kebutuhan pokok setiap makhluk hidup.
Dengan jumlah air yang seimbang di setiap daerah akibat dari proses evaporasi ini, maka makhluk hidup terutama manusia bisa bertahan hidup dengan baik karena kebutuhan air yang tercukupi.
Tidak hanya itu, adanya penguapan juga sangat bermanfaat untuk mengurangi risiko banjir di setiap daerah. Hal ini karena tidak adanya penumpukan kadar air di area tertentu.
Sudah Tahu Apa itu Evaporasi?
Penguapan merupakan bagian penting dalam kehidupan manusia karena bisa mempermudah di segala aspek kehidupan. Mulai dari untuk mengeringkan baju hingga menghasilkan hujan setiap harinya adalah manfaat penguapan yang bisa kita rasakan sampai sekarang.