Sebagai individu, kita tidak akan bisa pernah hidup sendiri. Manusia pasti membutuhkan sesamanya untuk memenuhi kebutuhan dan membentuk kelompok sosial agar tidak merasa jenuh dan stres. Dalam prosesnya, kelompok sosial tidak terbentuk begitu saja. Lantas, apa saja faktor pembentuk kelompok sosial?
Daftar ISI
Pengertian Kelompok Sosial
Kelompok sosial merupakan perkumpulan individu yang yang memiliki kesadaran sama dan saling berinteraksi satu sama lain. Terbentuknya kelompok sosial menunjukkan berhasilnya penerapan nilai sosial yang ada.
Selain itu, Rolland L. Warren mendefinisikan kelompok sosial sebagai sekumpulan individu yang berinteraksi. Lalu, dalam interaksi tersebut terdapat pola yang dipahami antar individu di dalamnya.
Sementara itu, Mac Iver dan Charles H. Pages mengartikan kelompok sosial sebagai perhimpunan individu yang hidup secara bersama-sama. Di mana hubungan tersebut saling memengaruhi dan memicu kesadaran untuk saling membantu satu sama lain.
Faktor Pembentuk Kelompok Sosial
Kelompok sosial terbentuk karena beberapa faktor, seperti faktor keturunan darah, geografis, daerah asal, dan kepentingan. Berikut merupakan penjelasan detail mengenai faktor pembentuk kelompok sosial:
1. Faktor Keturunan Darah
Faktor pembentuk yang pertama adalah keturunan darah atau keluarga. Kelompok sosial ini bertujuan untuk terus menyambung tali silaturahmi antar keluarga agar tidak pernah terputus.
2. Faktor Kepentingan
Faktor pembentuk kelompok sosial selanjutnya, yaitu faktor kepentingan. Kepentingan dan kesukaan yang sama dapat melatarbelakangi terbentuknya kelompok sosial. Sebagai contoh yang mungkin sudah sering kamu temui adalah komunitas pecinta sepeda, motor trail, mobil klasik, dan lain sebagainya.
3. Faktor Daerah Asal
Kelompok sosial ini akan sering kamu temui pada perantauan dan lingkungan perkuliahan. Di mana banyak mahasiswa yang sering mengadakan perkumpulan atas dasar persamaan daerah asalnya.
Di luar negeri, perkumpulan semacam ini tak hanya memudahkan untuk berkomunikasi, melainkan juga mengobati kerinduan akan tanah air.
4. Faktor Wilayah Tempat Tinggal
Persamaan lingkungan tinggal juga menjadi faktor pembentuk kelompok sosial. Orang yang tinggal berdekatan otomatis akan memiliki komunikasi yang lebih intens. Terlebih jika mengingat bahwa, manusia selalu membutuhkan manusia lainnya untuk bertahan hidup
Meskipun memiliki latar belakang berbeda-beda, kelompok sosial karena wilayah tinggal seperti kelompok arisan Rukun Tetangga (RT) akan tetap rutin mengadakan pertemuan. Tujuannya untuk saling bersosialisasi dan menerapkan nilai kekeluargaan.
5. Faktor Persamaan Keyakinan
Kelompok sosial yang terbentuk karena persamaan keyakinan bertujuan untuk memperkuat ukhuwah atau persaudaraan dan memudahkan dalam melakukan peribadatan.
Sebab, manusia terkadang akan semangat melakukan kebaikan jika dilakukan bersama-sama. Adapun contoh kelompok sosial ini adalah Remaja Masjid, Pemuda Kristiani, dan lain sebagainya.
Ciri Kelompok Sosial
Setelah mengetahui faktor pembentuk kelompok sosial, kamu juga perlu memahami cirinya. Sebuah perkumpulan atau kelompok dapat dikatakan kelompok sosial jika memiliki beberapa ciri sebagai berikut:
1. Kesadaran
Setiap individu yang tergabung dalam kelompok sosial memiliki kesadaran bahwa dirinya terlibat dalam suatu perkumpulan. Di mana mereka seharusnya saling memahami satu sama lain dan tidak meninggikan ego.
Tak hanya itu, kesadaran juga meliputi aspek berupa peran dan tanggung jawabnya terhadap kelompok sosial. Sudah semestinya setiap individu memahami perannya tanpa harus didikte terlebih dahulu.
2. Interaksi
Ciri kelompok sosial kedua, yaitu adanya interaksi. Kelompok sosial yang baik pasti memiliki interaksi aktif antar anggotanya. Tanpa suatu interaksi, kelompok sosial tidak akan bisa berkembang. Oleh karena itu, ketika tergabung dalam suatu kelompok sosial, hendaknya kamu tidak memiliki sifat individualis.
3. Pembagian Tugas
Ketiga adalah adanya pembagian tugas. Demi mencapai tujuan bersama-sama, tentu tidak mungkin semua tugas diemban oleh 1 orang saja. Misalnya adalah ketuanya saja.
Setiap orang yang tergabung dalam kelompok sosial akan memiliki tugasnya masing-masing. Biasanya, tugas tersebut telah disesuaikan dengan keahliannya. Selain itu, pembagian tugas juga menandakan peran dan fungsi masing-masing individu agar tidak terjadi tumpang tindih kedudukan.
4. Faktor Pengikat
Selanjutnya adalah mempunyai faktor pengikat. Seperti faktor pembentuk kelompok sosial, faktor ini biasanya merupakan hal yang mendasari terbentuknya perkumpulan.
Meliputi kesamaan tujuan, kesamaan asal daerah, kesamaan cita-cita, dan lain sebagainya. Secara umum, faktor tersebut akan memperkuat ikatan yang terjalin antar individu di dalam kelompok.
5. Waktu Interaksi
Dapat dikatakan kelompok sosial apabila waktu interaksi yang terjadi dalam suatu waktu tertentu, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Jangka waktu tersebut akan memiliki pengaruh pada tingkat kedekatan tiap individu. Semakin sering dan lama intensitas interaksi, ikatan yang terjalin akan semakin dekat.
6. Hubungan Timbal Balik
Ciri kelompok sosial terakhir, yaitu adanya hubungan timbal balik. Interaksi antar individu yang terjalin sudah semestinya menciptakan hubungan timbal balik. Seperti saling bertukar cerita, bertukar informasi, dan lain sebagainya.
Jenis Kelompok Sosial
Setelah mengetahui ciri dan faktor pembentuk kelompok sosial, kamu harus memahami jenisnya. Kamu pasti sudah sering bukan melihat perkumpulan, bukan? Hal tersebut menunjukkan bahwasanya ada banyak sekali kelompok sosial di sekeliling kita. Nah, berikut merupakan beberapa jenis dan contoh kelompok sosial:
1. Kelompok Primer
Pertama adalah kelompok primer atau keluarga. Dalam kelompok ini setiap individu akan saling mengenal satu sama lain dengan sangat baik. Tak jarang, hubungan sosial yang terjadi akan melibatkan kontak fisik.
2. Kelompok Sekunder
Selanjutnya adalah kelompok sekunder. Kelompok ini terbentuk dengan tujuan untuk bertukar manfaat seperti barang, uang, dan hal lain yang bersifat materiil. Terkadang juga melibatkan nominal yang tidak sedikit. Contohnya adalah kelompok dalam lembaga formal seperti karyawan di perusahaan tertentu.
3. Kelompok Keanggotaan
Ketiga, yaitu kelompok keanggotaan organisasi. Individu yang tergabung dalam kelompok keanggotaan biasanya terpilih melalui serangkaian proses. Contohnya seperti Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS).
4. Paguyuban
Jenis kelompok sosial yang keempat, yaitu paguyuban. Paguyuban biasanya memiliki sifat kekeluargaan, serta tidak memiliki pembagian tugas dan fungsi secara mendetail. Faktor pembentuk kelompok sosial ini adalah adanya kepentingan dan tujuan untuk membentuk kerukunan satu sama lain. Contohnya komunitas wanita.
5. Kelompok Informal
Jenis lainnya adalah kelompok informal. Kelompok ini terbentuk karena terjadinya pertemuan yang berulang kali. Biasanya pertemuan pertama akan mendasari pertemuan-pertemuan selanjutnya. Contohnya adalah kelompok arisan.
6. Publik
Terakhir adalah publik dan masuk ke kelompok tidak teratur. Kelompok ini merupakan sekelompok orang yang mempunyai minat atau hobi yang sama terhadap suatu hal tanpa memperhatikan apakah memiliki pendapat yang sama atau justru berseberangan.
Adapun contohnya adalah netizen di media sosial. Secara sederhana, kelompok ini memang tidak terlihat secara fisik. Namun, jumlahnya sangat banyak dan memiliki concern pada isu yang sama.
Baca Juga : Contoh Kelompok Sosial: Pengertian & Ciri-Cirinya
Sudah Tahu Faktor Pembentuk Kelompok Sosial?
Mengetahui faktor pembentuk kelompok sosial, ciri, dan jenisnya dapat menjadi bekal kamu untuk mengetahui apakah suatu perkumpulan dapat digolongkan sebagai kelompok sosial atau bukan.
Perlu kamu pahami pula bahwa, bergabung dalam kelompok sosial akan membuatmu mendapatkan banyak manfaat. Seperti memperluas relasi, mendapatkan informasi, mendapat teman baru, dan meningkatkan rasa percaya diri.
Hal tersebut bisa terjadi karena akan ada interaksi dengan banyak orang, sehingga wawasan yang kamu miliki pun akan meningkat. Kamu sudah tergabung dalam kelompok sosial apa saja?