Fixed asset merupakan jenis properti yang dimiliki oleh perusahaan. Keberadaan aset ini berperan penting dalam keberhasilan suatu bisnis dalam mendapatkan keuntungan. Simak ulasan lebih detailnya di bawah ini!
Daftar ISI
Mengenal Apa Itu Fixed Asset
Seperti penjelasan singkat di atas, fixed asset atau aset tetap merupakan salah satu jenis aset berbentuk properti atau peralatan yang bersifat jangka panjang.
Seperti namanya, aset tetap tidak akan berubah-ubah seperti aset tidak tetap. Dalam sebuah perusahaan, keberadaan aset tetap memiliki peran yang cukup penting dalam mendapatkan keuntungan bisnis.
Berbicara tentang keuntungan, aset tetap tidak memberikan keuntungan berupa uang dalam kurun waktu satu tahun.
Sebab, aset ini bersifat jangka panjang, artinya keuntungan yang diperoleh perusahaan bisa tercapai lebih dari satu tahun lamanya.
Dalam sebuah neraca keuangan, aset tetap juga dikenal sebagai aktiva tetap yang biasanya merujuk pada properti, seperti bangunan dan peralatan. Sedangkan bentuk fixed asset sendiri dikenal sebagai aset modal.
Jenis-Jenis Aset Tetap
Setelah mengetahui apa itu aset tetap, hal berikutnya yang juga penting untuk diketahui adalah apa saja jenis-jenis dari aset tetap. Berikut rangkuman lengkapnya:
1. Fixed Asset (Aset Tetap) Berwujud
Seperti namanya, aset tetap berwujud merupakan aset yang memiliki bentuk fisik, bisa dilihat dan dirasakan. Nilai dari aset ini bisa mengalami penyusutan, depresiasi, dan tidak mengalami deflasi. Berikut beberapa contoh dari aset tetap berwujud:
a. Tanah
Contoh pertama ada tanah. Jika sebuah perusahaan memiliki aset tetap berupa tanah, maka perusahaan bisa berinvestasi jangka panjang untuk membuka cabang atau memperbesar bangunan kantor maupun toko.
Dari investasi tersebut perusahaan akan mendapatkan berbagai keuntungan. Mulai dari menambah omset hingga berpeluang untuk menjual aset ini di masa depan dengan harga lebih tinggi.
b. Bangunan
Kedua, ada bangunan atau gedung yang menjadi bagian dari aset tetap. Gedung atau bangunan juga bisa dijadikan sebagai investasi jangka panjang oleh perusahaan demi meningkatkan keuntungan bisnis sebagai tempat usaha, kamu sewakan, maupun dijual kembali di masa depan.
Namun, pastikan pencatatan bangunan atau gedung dipisahkan dari tanah yang digunakan untuk pembangunan tersebut.
c. Mesin
Selanjutnya, ada mesin yang juga termasuk contoh dari fixed asset. Mesin menjadi alat pendukung paling penting demi keberlangsungan proses produksi barang. Jumlah produksi barang akan berkaitan dengan jumlah penjualan. Maka dari itu, mesin memiliki peran penting terhadap target keuntungan bagi perusahaan.
Adapun contoh-contoh dari mesin tersebut, antara lain komputer, printer, telepon, mesin fax, mesin produksi, dan lainnya. Tidak hanya itu, peralatan di dalam kantor seperti meja, kursi, lemari, dan lainnya juga masuk ke dalam jenis aset tetap.
d. Alat Pengangkut
Selanjutnya, ada alat pengangkut. Seperti namanya, alat pengangkut berfungsi untuk mengangkut dan mengantar hasil produksi hingga ke tangan konsumen. Contohnya, mobil pengangkut, truk, dan kendaraan lainnya yang digunakan oleh perusahaan untuk kepentingan distribusi produk.
e. Prasarana
Jenis terakhir adalah prasarana, seperti jalan, pagar, hingga jembatan. Prasarana tersebut menjadi bagian penting bagi perusahaan dalam proses memproduksi dan mendistribusikan barang.
2. Aset Tetap Tidak Berwujud
Jenis kedua dari aset tetap adalah tidak berwujud. Seperti namanya, aset ini tidak memiliki bentuk fisik, tapi bisa memberikan keuntungan bagi perusahaan. Misalnya, hak paten, merek dagang, hak waralaba, hak cipta, logo, dan lainnya.
Manfaat Fixed Asset Bagi Perusahaan
Keberadaan aset tetap memiliki peran penting bagi sebuah perusahaa,n. Adapun manfaat aset tetap bagi suatu perusahaan antara lain:
1. Keberlangsungan Perusahaan Terus Berjalan
Manfaat pertama adalah memastikan keberlangsungan perusahaan akan terus berjalan dan semakin berkembang. Sebab, contoh-contoh aset tetap berhubungan dengan produksi perusahaan.
2. Tercapainya Target Keuntungan
Manfaat kedua adalah tercapainya target keuntungan perusahaan. Jika perusahaan memiliki aset tetap sesuai dengan kebutuhan produksi, maka target keuntungan yang sudah ditetapkan bisa tercapai.
Jika jumlah aset tetap yang dimiliki tidak sesuai dengan kebutuhan produksi, maka sulit bagi perusahaan untuk mendapatkan keuntungan. Bahkan, perusahaan bisa mengalami kerugian.
3. Menarik Banyak Investor
Keberadaan fixed asset juga berperan penting terhadap investasi. Sebelum melakukan investasi, para investor akan melakukan pertimbangan khusus pada sebuah perusahaan, salah satunya adalah mempertimbangkan jumlah aset tetap.
Biasanya, para investor tertarik melakukan investasi kepada perusahaan yang mampu mengelola dan menggunakan aset dengan baik. Karena hal tersebut memperbesar peluang keuntungan yang didapatkan.
4 Karakteristik Aset Tetap
Setiap aset memiliki karakteristik sebagai pembeda satu sama lain, begitu juga dengan aset tetap yang juga memiliki karakteristik sebagai ciri khasnya. Terdapat 4 karakteristik dari aset tetap, yaitu:
1. Manfaat Jangka Panjang
Karakteristik yang pertama adalah manfaatnya bersifat jangka panjang. Keuntungan dari aset tetap umumnya lebih dari satu tahun. Jenis aset tetap yang memiliki nilai keuntungan lebih dari satu tahun adalah properti seperti tanah, bangunan, atau peralatan dalam perusahaan.
Sementara jenis aset tetap yang memberikan manfaat jangka panjang adalah aset berwujud seperti properti dan peralatan produksi. Karena sifatnya yang jangka panjang, maka akan bantu menghemat pengeluaran.
Sebab, perusahaan hanya perlu menyiapkan anggaran untuk maintenance peralatan saja dan tidak melakukan pembelian baru dalam waktu dekat.
2. Adanya Nilai Penyusutan
Fixed asset juga akan mengalami penyusutan pada nilainya. Sebab, beberapa jenis aset tetap digunakan secara terus menerus, sehingga nilainya akan menyusut seiring berjalannya waktu. Misalnya, mesin atau peralatan. Jenis aset tersebut memiliki peran penting terhadap keberlangsungan perusahaan.
Selain nilainya, kualitas dari aset tetap juga akan mengalami penurunan. Inilah yang membuat aset tetap mengalami penurunan nilai dan fungsi. Namun, hal tersebut tidak berlaku untuk aset tetap seperti tanah.
3. Memberikan Keuntungan Bagi Perusahaan
Karakteristik dari aset tetap ketiga adalah memberikan keuntungan bagi perusahaan. Karena beberapa aset tetap memiliki peran penting terhadap proses produksi dan pendistribusian. Tanpa adanya aset tetap, maka keberlangsungan perusahaan akan terganggu, khususnya dalam proses produksi.
Seperti yang diketahui, produksi berhubungan erat dengan jumlah penjualan dan keuntungan perusahaan. Jika perusahaan berhasil memproduksi barang dalam jumlah yang banyak dan berkualitas, maka bisa meningkatkan keuntungan bagi perusahaan.
Keuntungan yang diperoleh ini berasal dari penjualan barang yang diproduksi sendiri menggunakan aset tetap milik perusahaan. Jadi, keberadaan aset tetap tidak hanya bantu proses produksi barang saja, tapi juga bantu meningkatkan keuntungan perusahaan.
4. Bukan Berbentuk Likuid
Terakhir, aset tetap tidak berbentuk likuid, artinya aset tetap tidak bisa dikonversikan menjadi uang atau kas perusahaan. Sebab, aset tetap masuk ke dalam jenis aset non-likuid, yaitu aset yang sulit untuk dicairkan dalam waktu yang cepat.
Selain itu, aset tetap juga memiliki nilai yang cukup tinggi, sehingga calon pembeli harus menyiapkan modal yang besar. Ketika dicairkan menjadi uang, maka nilai aset tetap bisa mengalami perubahan nilai yang cukup besar dari nilai sebelumnya. Kondisi tersebut akan menimbulkan kerugian bagi perusahaan.
Cara-Cara Perusahaan Mendapatkan Aset Tetap
Keberadaan aset tetap yang cukup penting membuat pemilik perusahaan harus memiliki aset tetap. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan oleh perusahaan untuk mendapatkan fixed asset:
1. Pembelian Tunai
Cara pertama adalah melakukan pembelian tunai. Dalam pencatatannya, harga pembelian aset tetap harus sama dengan harga yang ditetapkan. Misalnya, harga sebidang tanah mencapai Rp100.000.000,00, maka angka dalam pencatatan aset tetap tersebut juga Rp100.000.000,00.
2. Pembelian Sistem Angsuran
Selanjutnya dengan cara pembelian sistem angsuran. Selain pembelian tunai, perusahaan juga bisa mendapatkan aset tetap dengan cara mengangsur pembayaran tersebut. Proses pembayaran dilakukan dalam waktu tertentu sesuai dengan kesepakatan.
3. Penukaran Aset Tetap Tidak Berwujud
Berikutnya adalah melalui penukaran aset tetap tidak berwujud. Contoh dari aset tidak berwujud adalah hak cipta, merek dagang, hak paten, dan surat berharga lainnya.
4. Penukaran dengan Aset Lain
Selain menukar dengan surat berharga, perusahaan juga bisa mendapatkan aset tetap dengan cara menukarkan aset lain. Proses penukaran ini terkenal dengan istilah tukar tambah.
Sederhananya, fixed asset diperoleh dari pertukaran dengan aset lama yang dimiliki oleh perusahaan.
5. Sistem Hibah
Perusahaan juga bisa mendapatkan aset tetap dari hasil hibah. Artinya, aset tetap diberikan secara gratis oleh pemiliknya.
Meski diberikan secara cuma-cuma, perusahaan harus melakukan pencatatan harga sesuai dengan harga pasar dari aset tersebut pada neraca keuangan. Pencatatan tersebut bertujuan untuk mempermudah perhitungan, jika terjadi penyusutan nilai pada aset tetap.
Sudah Lebih Tahu Tentang Aset Tetap Serta Manfaatnya?
Dari penjelasan lengkap di atas, keberadaan fixed asset penting bagi keberlangsungan dan keuntungan perusahaan. Selain harus memiliki aset tetap berwujud seperti properti dan peralatan, perusahaan juga harus memiliki aset tetap tidak berwujud seperti merek dagang.
Kemudian, perusahaan juga harus mengelola dan menggunakan aset tetap sebaik mungkin, agar menarik banyak investor, sehingga keuntungan semakin meningkat.