Apa itu Formulasi Strategi? Pengertian, Tujuan, dan Tahapannya

Dalam menjalankan sebuah bisnis, penerapan manajemen strategis sangat penting untuk perusahaan lakukan demi tercapainya tujuan masa depan bisnis yang lebih baik. Adapun salah satu tahapan utama dalam jenis manajemen tersebut ialah formulasi strategi yang berperan sebagai proses perwujudan tujuan dan harapan perusahaan.   

Kendati demikian, meskipun teorinya terlihat mudah, namun mengembangkan formulasi strategi tidak semudah yang kebanyakan orang bayangkan. Baik pelaku bisnis atau beberapa orang yang terlibat berkewajiban untuk mengetahui serta menerapkan segala tahapan yang telah terkonsep pada strategi tersebut secara bersama-sama.   

Tentang Formulasi Strategi

Berdasarkan konsep manajemen strategis, formulasi strategi adalah penggunaan elemen pengetahuan, data, dan informasi yang tersedia sebagai proses untuk membentuk arah bisnis. Biasanya, tahapan ini sering dilakukan untuk pengalokasian sumber daya, pembuatan daftar prioritas, dan langkah validasi sasaran bisnis.  

Dalam setiap prosesnya, perusahaan dapat menentukan rumus dengan perencanaan strategis yang tepat supaya mampu mengembangkan visi, misi, dan kebijakan bisnis. Lalu, peninjauan keberhasilan perumusan ini terlihat dari beberapa faktor utama, seperti pasar, kompetitor, lingkungan bisnis, maupun struktur, kekuatan, dan kelemahan bisnis.  

Apabila terbukti sukses dalam merumuskan formulasi strategi, maka dapat memunculkan tujuan yang jelas pada sebuah bisnis. Alhasil, perusahaan dapat menekan potensi dan risiko terjadinya miskomunikasi serta mampu membantu pelacakan kinerja dengan indikator yang telah terukur.      

Selain bidang bisnis, perumusan ini juga tersebar dalam berbagai jenis sektor, seperti korporat dan fungsional. Secara garis besar, formulasi strategi akan melibatkan dan menyangkut pengambilan keputusan tertentu dalam taraf divisi atau unit usaha yang berbeda sekalipun. 

Tujuan dari Formulasi Strategi

Tujuan dari Formulasi Strategi
Tujuan dari Formulasi Strategi | Image source : pixabay.com

Tujuan formulasi strategi tak terbatas pada penentuan arah bisnis saja, melainkan juga dapat membantu perusahaan untuk mengevaluasi sumber daya dan menemukan cara terbaik untuk peningkatan laba atas investasi (ROI).

Sebagai hasilnya, pegawai yang bekerja di perusahaan terkait dapat dengan mudah menjalankan perannya berdasarkan kerangka atau pedoman yang telah sesuai.   

Selain itu, adanya strategi bisnis dapat membantu perusahaan mempunyai pemahaman terkait kelebihan dan kelemahan seluruh kompetitor perusahaan. Sehingga, perusahaan dapat memanfaatkan seluruh informasi tersebut untuk penerapan strategi mendalam yang nantinya dapat mengungguli pesaing lain melalui kenaikan hasil penjualan bisnis. 

Rangkaian Tahapan Formulasi Strategi

Tahapan Formulasi Strategi
Tahapan Formulasi Strategi | Image source : pexels.com

Secara umum, tahapan formulasi strategi dapat dibedakan menjadi delapan rangkaian penting seperti penjelasan sebagai berikut.

1. Perumusan Visi dan Misi

Menjadi tahapan pertama dalam formulasi strategi, visi dan misi wajib ada pada sebuah organisasi atau perusahaan. Keberadaannya sangatlah penting karena untuk mengontrol serta agar perusahaan mempunyai gambaran yang jelas terkait masa depan bisnis.

Perumusan visi dan misi ini akan menyuguhkan titik fokus yang dapat membantu penyelerasan kerjasama antara seluruh orang dan perusahaan terkait. Selain itu, keduanya akan menjadi dasar dan acuan pokok mengenai perkembangan serta pencapaian tujuan oleh perusahaan. 

Adapun penciptaan visi dan misi tersebut merupakan tanggung jawab dari manajemen pusat. Pada prosesnya, setiap penciptaan keduanya tak boleh secara asal-asalan, namun harus selalu mewakili tujuan dasar dari perusahaan. 

Biasanya, visi terdiri dari beberapa kalimat pernyataan yang ringkas, padat, dan jelas. Sementara itu, misi meliputi poin-poin yang berisikan tujuan dan penjabaran yang lebih mendalam daripada visi.

2. Identifikasi Formulasi Strategi

Pada bagian ini, pihak yang sangat berperan dalam pembentukan formulasi strategi yang tepat adalah manajer. Seorang manajer harus memiliki kemampuan dalam hal pengidentifikasian berbagai jenis strategi yang telah ada sebelumnya ataupun yang masih eksis hingga saat ini.  

Lebih lanjut, manajer harus mempertimbangkan apakah strategi yang ada telah efektif dan terfokus atau harus mengalami peningkatan yang lebih baik. Dengan demikian, manajer dapat menentukan strategi dan proses implementasi sekaligus yang sesuai untuk pengembangan bisnis di era yang akan datang.   

Sebagai informasi, kekuatan dari perumusan strategi sangat bergantung pada proses yang telah tim perusahaan lalui saat membuat keputusan tersebut.    

3. Perencanaan Proyek

Tak hanya sebatas menyuguhkan rencana strategi saja, manajemen perusahaan juga harus mampu menyusun strategi yang berpotensi menjadikan perusahaan unggul secara kompetitif. Manajemen dapat menerapkan beragam cara untuk menempatkan posisi perusahaan yang lebih tinggi dari kompetitor. 

Kendati demikian, setiap penentuan strategi harus senantiasa mengedepankan keputusan yang matang dan sesuai dengan tujuan yang telah terkonsep sebelumnya dalam visi dan misi perusahaan. 

Adapun metode perencanaan proyek bisa perusahaan terapkan dengan cara menyusun, menjelaskan, mengagendakan, menerapkan, serta melakukan pemantauan secara maksimal. Jadi, metode perencanaan proyek bisa digalakkan secara lebih maksimal dalam sebuah portofolio perusahaan.  

4. Analisa SWOT

Terdiri dari kata strength (kekuatan), weaknesses (kelemahan), opportunity (peluang), dan threats (ancaman), SWOT juga merupakan bagian penting dari tahapan formulasi strategi. Harus dilakukan secara menyeluruh, pemaparan SWOT tak boleh terlewatkan satupun.

Sejatinya, analisis SWOT patut terlaksana guna menyeimbangkan antara kekuatan dan kelemahan dari internal perusahaan dengan potensi peluang dan ancaman yang berasal dari pihak eksternal. Sehingga, perusahaan akan mampu melakukan penerapan kebijakan strategis beserta sistem manajemen yang lebih efektif dan efisien.     

5. Penentuan Sasaran

Pertanyaan tentang apa yang perusahaan tuju itulah yang bernama sasaran. Tujuan menentukan sasaran bukanlah tanpa alasan, sebab untuk memberikan gambaran perusahaan terkait arah dan tujuan yang pasti dalam formulasi strategi. 

Pada umumnya, terdapat dua jenis sasaran yang perlu manajer lakukan, seperti sasaran jangka panjang dan pendek.   

  • Sasaran Jangka Panjang

Tujuan jangka panjang harus dapat mendukung serta tidak bertentangan dengan misi perusahaan untuk beberapa tahun ke depan. Meski terdapat perbedaan, baik tujuan dan misi harus saling berkesinambungan antara satu dan yang lain.     

Sebagai contoh, misi perusahaan yaitu mengirimkan barang dengan cepat ke pelanggan di beberapa kota. Maka, tujuan jangka panjangnya yakni berupa peningkatan penjualan secara lebih khusus dalam jangka waktu 4 tahun ke depan.    

  • Sasaran Jangka Pendek

Sebagai turunan dari versi sebelumnya, tujuan jangka pendek yakni menunjang tercapainya sebuah tujuan jangka panjang. Jenis tahapan ini harus tersusun dengan jelas, ringkas, dan sistematis. Selanjutnya, seluruh pihak yang terlibat harus senantiasa memahami dengan detail terkait harapan utama dari sebuah bisnis.    

6. Penerapan Formulasi Strategi

Tak kalah penting dari proses yang lainnya, implementasi strategi merupakan tahapan vital untuk memastikan semua rencana telah berjalan dengan lancar atau tidak. Sebagai informasi, kualitas sebuah bisnis menjadi poin utama yang harus selalu menjadi perhatian khusus dalam tahap ini. 

Oleh karena itu, perusahaan harus mempunyai sistem komunikasi yang cakap, cepat, dan akurat serta menyeluruh mulai dari manajemen tingkat rendah (lower management) hingga manajemen paling tinggi (top management).  

7. Peninjauan dan Pembaharuan Formulasi Strategi

Tahap selanjutnya adalah peninjauan dan pembaharuan strategi. Perusahaan akan membutuhkan sebuah indikator internal yang mencakup langkah strategis beserta kemajuan proyek sekaligus. Lalu, ada pula indikator eksternal yang meliputi validitas asumsi dasar yang nantinya menjadi penciptaan visi.  

Lalu, perlu adanya pengoptimalan dalam hal umpan balik dari berbagai sumber kegiatan untuk jangka panjang atau pendek. Apabila dirasa terdapat strategi yang melenceng dari tujuan, perusahaan bisa melakukan pembaharuan strategi sesegera mungkin.  

8. Penilaian Kinerja

Melakukan evaluasi kinerja adalah tahap finalisasi dari formulasi strategi. Penilaian kinerja berfungsi untuk menentukan pokok-pokok perubahan yang terkait dengan performa perusahaan yang telah ada sebelumnya. 

Untuk mengetahui evaluasi kinerja yaitu dengan cara pembuatan diagnosis melalui beberapa faktor antara lain proses, kinerja, dan efisiensi organisasi. 

Kemudian, jenis analisis keuangan dan diagnosis juga menjadi cakupan dari evaluasi kinerja. Oleh sebab itu, pimpinan perusahaan harus menyampaikan gambaran yang jelas,  rinci, dan detail tentang segala macam keadaan perusahaan terhadap karyawan.       

Sudah Paham tentang Formulasi Strategi? 

Demikian penjelasan mengenai formulasi strategi, mulai dari pengertian, tujuan, hingga rangkaian tahapannya. Menjadi salah satu bagian yang terpenting pada manajemen strategis, penyusunan strategi berperan untuk merancang langkah khusus dalam rangka mewujudkan tujuan dan harapan perusahaan ke arah yang lebih baik.  

Lebih lanjut, perumusan strategi tidak boleh sembarangan, melainkan wajib dengan perhitungan serta mengedepankan visi dan misi perusahaan. Oleh karena itu, setiap perusahaan harus senantiasa melalui tahapan perumusan strategi secara benar dan tepat, supaya mampu menjalankan lini bisnis dengan lancar serta terbebas masalah pula.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page