12 Fungsi Darah dan Karakteristiknya pada Tubuh Manusia

Memiliki banyak kegunaan, darah adalah kombinasi dari plasma dan sel-sel tubuh. Karena memiliki peran penting dalam tubuh, darah memiliki zat-zat yang bermanfaat. Mulai dari oksigen, hormon, oksigen, dan lain sebagainya. Lantas, apa saja fungsi darah untuk tubuh manusia?

Karakteristik Darah

Berdasarkan buku karya Heri Setiadi, yakni “Sistem Peredaran Darah” tahun 2020. Darah adalah jaringan ikat khusus yang terdiri sel-sel darah, plasma darah, darah keping darah di dalamnya. Nah, berikut ini karakteristik darah yang perlu Anda diketahui:

  • Darah memiliki tekstur yang lebih kental dan berat daripada air.
  • Darah memiliki bau yang sangat khas.
  • Darah memiliki pH yang mencapai 7,35 hingga 7,45.
  • Warna darah sangat bervariasi, hal ini karena adanya pigmen khusus yang memiliki sebutan Haemoglobin (Hb). Darah bisa berwarna merah terang sampai merah tua yang kebiruan. Itu tergantung dari kadar oksigen yang ada pada sel darah merahnya.
  • Volume darah yang beredar dalam tubuh memiliki jumlah 8% dari berat badan makhluk hidup. Orang dewasa yang tubuhnya dalam kondisi sehat, maka rata-rata mereka memiliki darah sekitar 5 liter. 

Selain itu, laki-laki akan memiliki volume lebih banyak daripada wanita. Namun, tergantung pada ukuran tubuh dan jaringan lemak di dalam tubuhnya.

Fungsi Darah bagi Tubuh Manusia

Terdiri dari berbagai komponen, kombinasi darah antara lain sel darah merah, sel darah putih, plasma, dan trombosit. Setiap komponen memiliki fungsi untuk mendukung tubuh manusia bekerja secara normal. Berikut ini beberapa fungsinya untuk tubuh manusia:

1. Membawa Oksigen

Tubuh manusia membutuhkan udara yang berupa oksigen, kemudian udara tersebut akan masuk ke dalam paru-paru. Setelah mengalami berbagai proses, oksigen masuk ke pembuluh darah kapiler.

Kemudian oksigen akan masuk ke plasma darah. Proses selanjutnya oksigen akan berdifusi dengan sel-sel darah merah. Ini karena sel darah merah berfungsi untuk membawa kandungan Hemoglobin sebagai pengikat oksigen di dalam darah.

Proses pengikatan tersebut dijuluki sebagai Deoksigenasi. Oksigen yang berada di dalam tubuh berubah HbO2, di mana perubahannya mencapai 97%. Baru sisa kandungannya akan masuk ke dalam plasma darah.  Dengan demikian, oksigen dapat dibawa dan disebarkan pada seluruh jaringan tubuh.

2. Melawan Kuman dan Bakteri

Fungsi darah lainnya adalah untuk melawan kuman dan bakteri yang masuk ke tubuh. Ini karena sel darah putih yang dapat menyerangnya. Setidaknya ada lima sel darah putih yang dimiliki oleh tubuh manusia, mulai dari eosinofil, basofil, neutrofil, monosit, dan limfosit.

Neutrofil menjadi darah putih yang memiliki ukuran paling besar. Darah putih jenis ini memiliki jumlah yang mencapai 60%. Dengan demikian, neutrofil berperan penting untuk menyerang bakteri dan kuman di dalam tubuh manusia.

Meskipun demikian, sel darah putih yang lain juga memiliki peran penting dalam melawan bakteri dan kuman. Sebagai contoh, misalnya seperti memproduksi antibodi, membuang sel rusak, menyerang kuman, dan lain sebagainya.

3. Mengedarkan Nutrisi

Sistem endokrin membutuhkan darah dalam mendukung pencernaannya. Hal tersebut terjadi karena nutrisi yang diserap ke dalam darah harus melalui pembuluh kapiler terlebih dahulu. 

Adapun berbagai nutrisi, mulai dari asam lemak, glukosa, asam amino, mineral, dan vitamin. Semua nutrisi tersebut akan diedarkan darah ke sel-sel tubuh. Sehingga sistem endokrin akan berfungsi secara maksimal.

4. Menebarkan Hormon

Penyebaran hormon di dalam tubuh manusia dapat terjadi karena adanya darah. Ini karena terdapat rangsangan yang berupa menjadi hormon. Rangsangan tersebut berasal dari dalam maupun luar tubuh manusia.

Kemudian darah akan membawa hormon tersebut masuk ke tubuh. Setelah itu, hormon yang tidak memiliki manfaat akan diambil oleh kelenjar eksokrin. Proses selanjutnya adalah pembuangan hormon menggunakan saluran khusus.

Sementara itu, darah berperan mengangkut hormon-hormon yang telah disaring menuju saluran biasa. Sehingga penyaringan tersebut tidak membutuhkan aliran khusus seperti kelenjar eksokrin.

5. Mengendalikan Suhu Tubuh

Fungsi darah selanjutnya adalah untuk mengatur suhu tubuh manusia. Darah akan menyerap dan mengedarkan suhu pada ke sel tubuh. Dengan demikian, homeostasis dapat dipertahankan melalui konservasi kehangatan.

Homeostasis merupakan pengaturan pada kondisi tubuh, misalnya seperti kadar karbon dioksida, suhu, kadar air, dan lain sebagainya. Selain itu, darah juga dapat mengembangkan dan bereaksi terhadap organisme yang ada di luar.

Mulai dari perubahan kimiawi, hormon internal, hingga bakteri. Tindakan tersebut dapat mengakibatkan panas yang dibawa darah ke kulit akan menjadi lebih banyak lagi. Namun, panas tersebut bisa hilang karena udara. Sehingga pembuluh darah bisa menyusut dan mengurangi panas pada tubuh. Jadi, suhu tubuh menjadi normal.

6. Mengobati Luka

Sel darah ternyata dapat menyembuhkan luka pada tubuh manusia. Ketika mengalami cedera, maka pembuluh darah juga akan ikut robek. Dengan demikian, plasma dan trombosit akan bekerja untuk menghentikan pendarahan tersebut.

Trombosit menjadi alat untuk menghasilkan zat, di mana zat tersebut nantinya bekerja sama dengan vitamin K. Sehingga darah akan menggumpal dan membentuk sumbatan pada area rusak. Plasma darah akan membentuk benang sebagai pelengkap sumbatan trombosit. Dengan demikian, luka dapat ditutupi kembali.

7. Mengantarkan Oksidasi Sel

Darah dapat berguna untuk membawa sisa oksidasi dari sel tubuh. Hal tersebut terjadi karena oksidasi tidak memiliki kegunaan untuk tubuh. Dengan demikian, oksidasi harus dikeluarkan dari tubuh. Proses pengeluarannya sendiri melalui sistem pernapasan manusia.

Di sistem tersebut ada proses untuk mengangkut oksigen. Kemudian oksigen diangkut melalui darah menuju organ jantung. Setelah itu, jantung mengalami proses untuk mengedarkannya ke semua bagian tubuh.

Dari proses organ jantung tersebut, oksigen akan menghasilkan karbon dioksida yang berakhir terbuang oleh darah. Proses pembuangan berlangsung saat dihembuskan melalui pernapasan.

8. Mengangkut Limbah

Fungsi darah selanjutnya berkaitan dengan pengangkutan limbah. Di mana darah membantu mengangkut limbah ke berbagai organ. Organ yang dituju khusus bertugas untuk mengeluarkan dan memproses pembuangan limbah. Khususnya organ hati dan ginjal.

Pada ginjal terdapat berbagai zat, di antaranya seperti asam urat, urea, dan kreatinin. Zat-zat tersebut nantinya akan disaring melalui plasma darah. Setelah itu, zat-zat tersebut masuk ke dalam ureter. Ini bertujuan agar dapat keluar dari tubuh dengan bentuk urine.

Selain itu, hati juga dapat membuang limbah. Karena hati berfungsi untuk membuang racun yang berasal dari darah. Darah tersebut memiliki vitamin hasil penyerapan organ, sehingga akan dibersihkan hati. Lalu vitamin baru akan tercipta dan disebarkan ke seluruh sel tubuh.

9. Mencegah Penyakit Baru

Tidak bisa dipungkiri bahwa bibit penyakit dapat berkembang. Namun, darah berfungsi untuk mencegah munculnya penyakit baru. Dengan demikian, manusia dapat memiliki tubuh yang tetap sehat. Proses pencegahan ini akan dilakukan oleh darah melalui trombosit yang ada di dalamnya.

Nantinya kepingan darah tersebut dapat digunakan untuk memendam bibit penyakit, sehingga tidak akan menyebar ke tubuh manusia. Ini karena darah akan mengendalikannya. Selain itu, kepingan darah tersebut juga dapat mematikan bibit penyakit. Dengan demikian, tubuh manusia akan terasa lebih sehat.

10. Menyerang Penyakit

Leukosit atau sering disebut sebagai sel darah putih adalah komponen darah yang bertugas untuk menyerang penyakit. Meskipun begitu, sel darah memiliki jumlah yang sedikit. Kemungkinan hanya sekitar 1% saja dari darah yang ada di tubuh.

Namun, sel darah putih dapat melakukan perkembangan biak yang signifikan. Sel darah putih mengalami perkembanganbiakan pada saat peradangan atau infeksi terjadi. Dengan demikian, sel darah putih akan menjadi lebih banyak.

11. Menjaga Kadar Asam Basa

Dengan adanya darah, tubuh manusia dapat memiliki kadar asam dan cairan basa yang terjaga. Fungsi darah ini digunakan untuk membantu mencegah terjadinya kerusakan pada jaringan tubuh. Biasanya kerusakan jaringan terjadi disebabkan oleh senyawa buffer.

Selain itu, kadar asam basa dalam darah juga berfungsi untuk membantu berbagai organ tubuh. Mulai dari metabolisme, produksi hormon, pencernaan, dan lain sebagainya. Oleh sebab itu, kadar asam basa harus seimbang untuk membuat tubuh bekerja secara baik.

Pada darah, kadar asam basah diukur dengan menggunakan skala pH. Mulai dari 0 yang berarti sangat asam, hingga 14 yang artinya sangat basa. Secara normal, kadar pH dalam darah harus berjumlah sekitar 7,35 hingga 7,45.

12. Mengalirkan Air

Tubuh manusia memiliki volume yang sebagian besarnya dari air. Air akan tersimpan dalam plasma darah. Nantinya air akan dialirkan melalui pembuluh kapiler dan pembuluh darah.

Dengan demikian, air bisa mencapai semua bagian organ di dalam tubuh manusia. Adanya kebutuhan air di tubuh manusia tentu akan mendatangkan manfaat, khususnya mencegah berbagai masalah kesehatan.

Bukan hanya itu saja, air juga dapat mempermudah terjadinya proses pencernaan. Aliran air di dalam darah mampu membuat sistem metabolisme manusia berkembang dengan sempurna.

Sudah Tahu Apa Saja Fungsi Darah?

Setiap manusia harus menjaga pola hidup, supaya darah di dalam tubuhnya dapat bekerja dengan baik. Dari berbagai fungsi darah di atas, dapat disimpulkan bahwa darah adalah salah satu kebutuhan yang berperan penting dalam hidup manusia.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page