Memahami Fungsi Tulang Betis, Struktur, dan Jenis Kelainannya

Tahukah Anda bahwa pada dasarnya ada banyak fungsi dari tulang betis? Dalam hal ini, tulang betis manusia berperan penting dalam membantu pelaksanaan aktivitas sehari-hari, terutama yang melibatkan gerakan.

Utamanya, tulang betis berfungsi sebagai batang pengikat untuk memperpanjang rentang gerak pergelangan kaki, terutama untuk rotasi medial dan lateral kaki. Namun lebih dari itu, tulang betis memiliki peran penting lainnya bagi tubuh. Ketahui penjelasan selengkapnya di bawah ini!

Fungsi Tulang Betis Bagi Tubuh

Tulang betis adalah salah satu tulang panjang yang terdapat di bagian bawah tungkai manusia. Secara anatomi, tulang betis juga dikenal sebagai tulang tibia. Fungsi tulang betis sangat penting dalam mendukung berbagai gerakan dan fungsi tubuh. Beberapa fungsi tersebut adalah:

1. Dukungan Struktural

Tulang betis berperan sebagai bagian dari kerangka tubuh yang memberikan dukungan struktural serta membantu tubuh dalam menjaga postur yang tepat dan stabil. Tulang betis mendukung tubuh kita saat berdiri, berjalan, dan beraktivitas sehari-hari.

2. Fungsi Tulang Betis dalam Pergerakan Tubuh

Tulang betis berperan penting dalam mendukung berbagai gerakan tubuh. Bersama dengan tulang fibula yang terletak di sebelahnya, tulang betis membentuk persendian lutut dan pergelangan kaki. Struktur ini memungkinkan Anda untuk melakukan gerakan seperti membungkuk, merentangkan, dan memutar kaki.

3. Penopang Otot

Tulang betis merupakan tempat melekatnya banyak otot pada tungkai bagian bawah. Otot-otot ini berfungsi untuk menggerakkan tulang betis dan membantu dalam berbagai gerakan, seperti berjalan, berlari, melompat, dan lainnya.

4. Perlindungan Organ Dalam

Meskipun lebih kecil daripada tulang paha yang ada di atasnya, tulang betis juga memiliki fungsi untuk melindungi organ-organ dalam tubuh. Sebagai contoh, tulang betis melindungi bagian depan dari tulang paha dan sendi lutut serta melindungi arteri dan vena utama yang melewati tulang tersebut.

5. Produksi Sel Darah

Tulang betis juga berfungsi sebagai tempat produksi sel darah. Dalam sumsum tulang betis, terdapat sumsum merah yang bertanggung jawab untuk menghasilkan sel-sel darah. Mulai dari sel darah merah (eritrosit), trombosit, dan sel darah putih (leukosit).

6. Penyimpanan Mineral

Fungsi tulang betis lainnya adalah sebagai tempat menyimpan mineral penting seperti kalsium dan fosfor. Kalsium dan fosfor adalah dua mineral yang sangat penting untuk menjaga kekuatan dan densitas tulang, serta berperan dalam berbagai fungsi fisiologis tubuh.

7. Fungsi Sensorik pada Tulang Betis

Fungsi terakhir adalah berkaitan dengan aspek sensorik tubuh. Tulang betis memiliki saraf dan reseptor sensorik yang membantu tubuh dalam mendeteksi perubahan tekanan, suhu, dan rasa sentuhan di sekitar area tulang betis.

Struktur Tulang Betis

Selain fungsi tulang betis, Anda juga perlu mengenal strukturnya. Umumnya, struktur tulang betis memiliki bentuk tulang panjang yang tipis, ramping, dan terletak di bagian belakang kaki. 

Tulang betis atau fibula memiliki ujung proksimal dengan kepala dan leher, batang, serta ujung distal yang mana mirip dengan jenis tulang panjang lainnya. Tulang betis dan tulang kering memiliki panjang yang hampir sama dan sejajar. 

Meskipun demikian, bentuk tulang betis dan tulang kering secara spesifik berbeda. Karena tulang betis lebih tipis, sedangkan tulang kering lebih tebal. Sehingga, penopang utama beban tubuh dari lutut hingga mata kaki diberikan oleh tulang kering karena bentuknya yang lebih tebal. 

Walaupun begitu, tulang kering ditopang oleh tulang betis yang mana ukurannya lebih kecil. Meski tidak secara langsung menopang berat badan, tulang betis pada dasarnya memiliki fungsi yang sama pentingnya, terutama dalam hal menjaga keseimbangan dan stabilitas di pergelangan kaki. 

Kelainan pada Fungsi Tulang Betis

Kelainan pada tulang betis dapat mencakup berbagai kondisi yang mempengaruhi struktur atau fungsi tulang betis. Berikut adalah beberapa kelainan pada tulang betis yang umum terjadi pada manusia:

1. Fraktur Tulang Betis

Fraktur atau patah tulang betis adalah kondisi di mana tulang betis mengalami retak atau pecah akibat trauma atau cedera. Kondisi fraktur dapat terjadi pada bagian atas (proksimal), tengah (diafisis), atau bawah (distal) tulang betis.

Fraktur dapat berkisar dari fraktur stres (patah akibat beban berulang pada tulang) hingga fraktur komunitif (patah tulang menjadi beberapa bagian). Penanganan fraktur meliputi imobilisasi dengan gips, pemasangan pen, atau bahkan pembedahan tergantung pada keparahan dan jenis fraktur.

2. Tumor Tulang

Kelainan fungsi tulang betis berikutnya adalah tumor tulang. Tumor pada tulang betis dapat bersifat jinak (non-kanker) atau ganas (kanker). Tumor jinak, seperti osteoma atau osteoblastoma cenderung tidak menyebar ke jaringan lain dan dapat diangkat melalui pembedahan.

Sementara itu, tumor tulang ganas seperti osteosarkoma atau kondrosarkoma merupakan kanker tulang yang agresif dan membutuhkan perawatan yang komprehensif. Termasuk kemoterapi, radioterapi, dan pembedahan.

3. Sindrom Kompartemen

Kelainan fungsi tulang betis ini terjadi ketika tekanan berlebihan terjadi di dalam ruang kompartemen di sekitar tulang betis, biasanya setelah cedera atau aktivitas fisik yang berat. Contohnya cidera akibat patah tulang, luka tusuk, luka tembak, perdarahan, dan lain sebagainya.

Tekanan tinggi dapat mengurangi aliran darah ke otot dan jaringan di dalam kompartemen, menyebabkan nyeri, pembengkakan, dan bahkan kerusakan jaringan. Sindrom kompartemen memerlukan penanganan segera untuk mencegah kerusakan jaringan yang lebih serius.

4. Osteoporosis

Osteoporosis adalah kelainan tulang yang umum terjadi, terutama pada orang tua. Kelainan ini menyebabkan penurunan massa tulang dan kepadatannya, sehingga tulang menjadi rapuh dan rentan terhadap patah tulang. 

Osteoporosis sering terjadi pada wanita setelah menopause dan memerlukan perawatan untuk meningkatkan kepadatan tulang dan mencegah patah tulang. Mulai dari mengatur pola makan yang baik, olahraga yang sesuai, dan mungkin penggunaan obat-obatan tertentu.

5. Osteomyelitis

Kelainan fungsi tulang betis ini mengacu pada adanya infeksi tulang yang dapat mempengaruhi tulang betis. Infeksi bisa disebabkan oleh bakteri yang masuk ke dalam tulang melalui cedera terbuka, operasi, atau melalui peredaran darah dari infeksi di tempat lain dalam tubuh.

Umumnya, pengobatan osteomielitis melibatkan pemberian antibiotik. Namun, dalam kasus yang lebih parah, seseorang bisa memerlukan pembedahan untuk membersihkan jaringan yang terinfeksi.

6. Bunion (Hallaux Valgus)

Ini adalah kelainan fungsi tulang betis di mana terjadi pembengkakan dan pergeseran tulang pada pangkal ibu jari kaki, yang menyebabkan jari kaki menonjol keluar. Bunion bisa menyebabkan rasa sakit dan sulit untuk memakai sepatu.

Bunions biasanya berkembang akibat tekanan berlebih atau gesekan yang terjadi pada kaki, yang dapat disebabkan oleh faktor genetik, pemakaian sepatu yang tidak nyaman atau sempit, atau gangguan struktural pada kaki. 

Sehingga, perlu adanya pengobatan seperti pemanasan kaki, penggunaan alas kaki yang nyaman, dan dalam kasus yang parah, pembedahan untuk mengoreksi pergeseran tulang.

7. Tibia Vara

Tibia vara atau penyimpangan O-bein adalah kelainan di mana tulang betis miring ke dalam dan menyebabkan jarak yang lebih lebar antara dua tungkai. Kondisi ini bisa menyebabkan masalah saat berjalan dan perlu diawasi oleh dokter untuk memantau pertumbuhan anak dan mengatasi komplikasi potensial.

Yuk, Cegah Kelainan Fungsi Tulang Betis dari Sekarang!

Mencegah kelainan pada fungsi tulang betis merupakan langkah penting dalam menjaga kesehatan tulang dan mobilitas tubuh. Pertama, penting untuk menjaga pola makan sehat dan seimbang dengan asupan nutrisi yang mencukupi, terutama kalsium dan vitamin D.

Selain itu, lakukan olahraga secara teratur untuk memperkuat otot dan tulang, serta menjaga fleksibilitas. Aktivitas fisik seperti berjalan, berlari, bersepeda, atau olahraga beban membantu mempertahankan kesehatan tulang betis. 

Ketika beraktivitas, gunakanlah alas kaki yang nyaman dan sesuai untuk mengurangi tekanan pada fungsi tulang betis. Terakhir, periksakan secara rutin kesehatan tulang ke dokter atau spesialis jika ada keluhan atau riwayat keluarga terkait masalah tulang.

Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda bisa memaksimalkan fungsi tulang betis dan meningkatkan peluang untuk mencegah kelainan pada tulang betis serta menjaga kesehatan tulang secara keseluruhan.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page