Setiap orang pasti memiliki hak dan kewajibannya masing-masing. Hak merupakan sesuatu yang harus didapatkan, sedangkan kewajiban adalah sesuatu yang harus dipenuhi. Hak dan kewajiban ini tidak bisa terpisahkan karena bertujuan untuk membentuk kehidupan yang harmonis, seimbang, dan adil dalam masyarakat.
Meski hak dan kewajiban ini tidak bisa dipisahkan, namun keduanya memiliki perbedaan yang wajib Anda ketahui. Adanya perbedaan ini mengisyaratkan keduanya harus berjalan seimbang supaya tujuannya tercapai. Nah, apa saja perbedaan kedua aspek ini? Simak selengkapnya.
Daftar ISI
Pengertian Hak dan Kewajiban
Sejak lahir manusia sudah memiliki hak dan kewajibannya masing-masing. Misalnya saja hak hidup, hak untuk mendapatkan fasilitas, hak untuk bersekolah, kewajiban belajar, menjaga fasilitas yang ada, dan lain-lain
Kedua aspek ini harus berjalan dengan seimbang agar bisa memberikan kehidupan yang adil bagi seluruh manusia. Sederhananya, jika Anda ingin mendapatkan hak, maka harus menjalankan kewajiban dulu sesuai perannya masing-masing.
Sebagai contoh siswa berhak mendapatkan fasilitas lengkap dari sekolah, maka siswa tersebut berkewajiban untuk menjaga setiap fasilitas yang sekolah berikan. Begitu juga dengan hak bersekolah, setiap anak memiliki hak mendapatkan pendidikan, namun mereka juga harus menjalankan kewajiban yakni belajar.
1. Hak
Salah satu pemikir dan akademisi hukum Indonesia, Prof. Dr. Notonagoro, mengartikan hak adalah kuasa menerima atau melakukan sesuatu yang semestinya diterima oleh seseorang dari pihak tertentu.
Sedangkan menurut KBBI, hak merupakan sesuatu yang benar, milik, kepunyaan, kewenangan dan kekuasan untuk seseorang bisa melakukan sesuatu yang telah ada dalam aturan serta undang-undang.
Sederhananya, hak merupakan sebuah kesempatan untuk seseorang memiliki sesuatu yang diinginkannya. Hak bisa memberikan berbagai potensi kepada individu untuk menyadarkan apa saja yang bisa mereka peroleh dan bisa mereka lakukan.
Misalnya, hak hidup, hak mendapatkan kasih sayang, hak berpendapat dan bersuara, hak mendapatkan pelayanan baik, hak mendapatkan fasilitas yang lengkap, dan lain-lain. Berdasarkan sumbernya, hak ini terbagi menjadi dua macam, yakni:
- Hak legal: merupakan hak yang bersumber dari hukum yang ada. Sumber hak ini bisa dari undang-undang, peraturan, arsip legal, hukum-hukum, dan sebagainya. Contoh hak legal seperti hak berpendapat, bersuara, mendapatkan perlindungan, mendapatkan pendidikan, dan lain-lain.
- Hak moral: berasal dari prinsip, budaya, atau peraturan suatu daerah. Sifat dari hak ini cenderung mengarah ke seorang individu saja, misalnya hak beribadah atau hak berbuat baik sesuai prinsipnya.
Hak yang terpenuhi dengan baik akan menciptakan kestabilan dalam masyarakat. Misalnya dalam lingkup keluarga, apabila anak-anak mendapatkan kasih sayang, pendidikan yang layak dari orang tuanya, maka mereka akan tumbuh menjadi anak-anak baik di masa mendatang.
Kalau hak anak terpenuhi, ketika anak-anak tersebut sudah masuk usia dewasa, mereka bisa menjalankan kewajibannya dengan baik dan tanpa paksaan. Oleh karena itu, pemenuhan hak menjadi penting untuk menciptakan keseimbangan.
2. Kewajiban
Di samping mendapatkan hak, setiap individu juga harus melakukan kewajiban dengan baik sesuai perannya masing-masing. Hak dan kewajiban memang harus berjalan beriringan. Kewajiban menurut Prof. Notonagoro adalah beban seseorang yang diberikan oleh pihak tertentu.
Individu yang punya kewajiban tidak bisa memberikan kewajiban tersebut kepada pihak lain, alias tidak bisa diwakilkan. Artinya, setiap orang yang memiliki kewajiban harus benar-benar menjalankan kewajibannya dan memastikan apa yang dilakukan sudah baik agar terciptanya keseimbangan dan keadilan.
Jika seseorang tidak memenuhi kewajiban tersebut, orang yang bersangkutan bisa saja dituntut, mendapatkan sanksi atau mendapatkan teguran dari pihak lain.
Misalnya saja ada seorang pekerja mendapatkan kewajiban untuk melakukan pekerjaan dengan teliti. Ketika seorang pekerja tersebut lalai, maka bisa saja orang itu mendapatkan teguran dari atasannya.
Bisa juga misalnya seorang suami yang berkewajiban mencari dan memberikan nafkah kepada keluarga. Ketika suami tersebut tidak menjalankan kewajibannya dengan baik, alhasil akan mendapatkan teguran, atau bahkan bisa dituntut ke pengadilan.
Nah berdasarkan sumbernya, kewajiban terbagi menjadi dua bagian, yakni:
- Kewajiban hukum: kewajiban yang terikat dengan hukum yang sudah ada. Setiap warga negara pasti sudah memiliki kewajiban hukum yang berlaku di negaranya masing-masing. Apabila ada yang melanggar, maka bisa terkena sanksi.
- Kewajiban moral: berbeda dengan hukum, kewajiban ini tidak terikat dengan hukum negara apapun. Jadi ketika ada yang melanggar tidak akan terkena sanksi apapun. Namun, bisa saja muncul rasa tidak enak atau yang lain. Contohnya seperti menghormati orang tua dan merawat kedua orang tua.
Contoh tersebut membuktikan bahwa segala tindakan kewajiban ini penting dilakukan agar bisa memberikan dampak baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Jadi tidak melulu menuntut mendapatkan hak, tapi juga menyadari ada kewajiban yang harus terlaksana.
Sebab dari kesadaran melaksanakan kewajiban itulah nantinya akan membentuk sifat tanggung jawab individu dalam melakukan tugasnya masing-masing.
Perbedaan dan Persamaan Hak dan Kewajiban
Jika Anda perhatikan dari pengertiannya, hak dan kewajiban ini sudah memiliki definisi yang berbeda. Waktu mendapatkan keduanya pun tidaklah sama. Hak bisa Anda peroleh sejak lahir, sedangkan kewajiban biasanya ada saat individu sudah memiliki tugas tertentu.
Selain itu, perbedaan hak dan kewajiban bisa Anda lihat dari beberapa aspek berikut:
1. Fungsi
Adanya hak berfungsi agar individu bisa memiliki atau mendapatkan sesuatu yang ia inginkan. Sedangkan kewajiban adalah bentuk tanggung jawab yang harus dilaksanakan agar individu bisa mendapatkan hak.
2. Hubungan dengan Masyarakat
Hak adalah suatu hal yang individu dapatkan dari lingkungan sekitarnya, misalnya hak untuk mendapat kasih sayang, mendapatkan akses pendidikan, dan mendapatkan penghormatan.
Sementara kewajiban adalah sesuatu yang individu harus lakukan untuk lingkungan sekitarnya. Misalnya kewajiban membuang sampah pada tempatnya, menjaga keamanan dan kebersihan lingkungan, dan mematuhi aturan yang ada.
3. Tujuan
Hak ditujukan untuk diri sendiri yang bisa Anda peroleh dari lingkungan. Sedangkan kewajiban itu untuk diri sendiri dan untuk orang lain.
4. Landasan
Hadirnya hak berlandaskan pada semua hak yang diberikan kepada individu. Kalau kewajiban berlandaskan pada kinerja individu dalam melaksanakan tanggung jawab dan tugasnya masing-masing.
5. Ketetapan
Pengadilan bisa saja berpotensi untuk mempertahankan atau menantang hak seseorang. Namun kewajiban, pengadilan tidak bisa menantang kewajiban seorang warga negara.
Adapun persamaan hak dan kewajiban antara lain sama-sama wajib dijalankan dengan baik. Tanpa mendapatkan hak, seseorang akan berat saat menjalankan kewajiban. Begitu juga dengan kewajiban, tanpa ada kewajiban yang diberikan, seseorang akan terus menuntut haknya tanpa mempedulikan sekitar.
Mengapa Hak dan Kewajiban Harus Berjalan Seimbang?
Melihat keduanya yang saling berkaitan dan sifatnya timbal balik, maka dalam pelaksanaannya harus ada keseimbangan.
Seseorang tidak bisa hanya menuntut haknya saja, namun tidak melaksanakan kewajiban. Begitu juga seseorang tidak bisa hanya melaksanakan kewajiban tanpa mendapatkan haknya. Alasannya adalah agar tercipta kerukunan, keseimbangan, kedamaian dalam masyarakat.
Selain itu, ada beberapa alasan lain mengapa hak dan kewajiban perlu seimbang, yakni:
1. Terciptanya Keharmonisan
Lingkungan yang harmonis bisa tercipta jika antara hak dan kewajiban masyarakatnya berjalan seimbang. Dengan begini, masyarakat bisa lebih peduli terhadap dirinya sendiri dan orang lain. Ini penting untuk menghindari adanya kecemburuan sosial yang menyebabkan adanya perselisihan.
2. Bisa Mengatur Kehidupan Masyarakat
Kedua aspek ini penting juga untuk mengatur kehidupan masyarakat ke arah lebih baik. Hak memberikan keleluasaan kepada seseorang untuk berekspresi, bertindak, dan mendapatkan kehidupan yang layak. Sedangkan kewajiban berperan sebagai pembatasnya agar seseorang tidak sewenang-wenang.
Semua orang wajib mematuhi dan melaksanakan kedua aspek ini. Jika sudah melaksanakan kewajibannya dengan baik, maka seseorang tersebut akan mendapatkan haknya yang sesuai. Ini tentu akan menghasilkan lingkungan yang sejahtera dan tertib.
3. Tercipta Lingkungan yang Aman dan Nyaman
Ketidakseimbangan antara hak dan kewajiban tidak hanya menyebabkan perselisihan, namun bisa juga menyebabkan terjadinya kesenjangan sosial yang mengakibatkan banyaknya angka kriminal yang ada di sekitar.
Ini bisa terjadi karena salah satu pihak tidak memenuhi kewajibannya, sementara pihak lain terus menuntut untuk mendapatkan hak yang layak.
Sebagai contoh seorang bos yang tidak melakukan kewajiban penuh untuk membayar upah para pegawai, kemudian pegawai merasa haknya tidak terpenuhi lama kelamaan akan terjadi perselisihan yang bisa saja berujung pada tindakan kriminal seperti pencurian, kekerasan, dan lain-lain.
Sudah Tahu Pentingnya Menjalankan Hak dan Kewajiban?
Hak dan kewajiban memang dua hal yang saling melengkapi. Oleh karena itu setiap orang harus menjalankan dan mendapatkannya dengan baik agar kehidupan menjadi lebih sejahtera dan harmonis.