Hasil Olahan Minyak Bumi di Kehidupan Sehari-Hari, Wajib Tahu!

Sebagai salah satu sumber daya alam terbesar dan memiliki sejuta manfaat, minyak bumi tentu menjadi incaran banyak orang. Proses pengolahannya yang cukup rumit dan membutuhkan waktu panjang menjadi alasan mengapa keberadaannya menjadi sangat berharga. Lantas, apa saja sebenarnya hasil olahan minyak bumi?

Apa Pengertian dan Hasil Olahan Minyak Bumi?

Jika mendengar kata minyak bumi, mungkin yang pertama kali tercetus dalam pikiran adalah hubungannya dengan pembuatan bahan bakar fosil. Pada kenyataannya, minyak bumi memang menjadi salah satu bahan utama dalam produksi bahan bakar fosil. Namun di luar itu, minyak bumi memiliki peran yang lebih.

Minyak bumi sendiri adalah hasil dari campuran material organik, umumnya tumbuhan dan alga, dengan endapan material lain yang larut dalam suhu sangat tinggi. Seringnya minyak bumi akan dianggap sebagai zat cair. Namun sebenarnya, ada juga bentuk minyak bumi dalam material lain seperti gas dan padat. 

Terlepas dari itu semua, sadar atau tidak, keberadaan minyak bumi sebenarnya selalu ada di sekeliling kita, hanya saja dalam bentuk lain. Bentuk lain inilah yang menjadi hasil olahan dengan proses panjang dari minyak bumi. Lantas, dalam bentuk seperti apa saja hasil olahan minyak bumi di kehidupan manusia?

Hasil Olahan Minyak Bumi di Kehidupan Sehari-hari

Dengan melihat beberapa contoh hasil olahan dari minyak bumi di bawah ini, kamu akan sadar bahwa keberadaan minyak bumi sangatlah dekat dengan kehidupan manusia. Maka, dalam bentuk apa sajakah minyak bumi bisa diolah untuk bermanfaat bagi kehidupan?

1. Bensin

Bensin
Bensin | Image source: pexels.com

Hasil olahan yang satu ini tentu hampir semua orang membutuhkannya, yaitu bensin. Manusia sebagai makhluk yang bermobilisasi, khususnya menggunakan kendaraan, tentu membutuhkan bahan bakar, utamanya bensin. Menariknya, bensin adalah hasil olahan minyak bumi yang tanpa kita sadar, ada di mana-mana.

Sebagai bahan bakar penggerak kendaraan, bensin memiliki kandungan utama seperti oktana dan n-heptana. Kualitas masing-masing cairan bensin juga kadang berbeda. Hal ini bergantung pada besarnya kandungan oktan pada bensin. Jika kadar oktan banyak, maka dorongan tenaga yang bensin hasilkan juga akan besar.

Selain itu, sebelum bensin siap menjadi bahan bakar, pengolahannya harus melewati beberapa tahapan dulu, seperti blending. Proses ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas bensin melalui penambahan zat aditif sehingga memunculkan grade yang berbeda pada bensin, contohnya premium, pertalite hingga pertamax.

2. LPG

Selain untuk kebutuhan pada kendaraan, minyak bumi juga menghasilkan manfaat pada aktivitas dapur. Untuk kamu yang terbiasa di dapur, pasti sadar betul tentang pentingnya LPG atau Liquid Gas Petroleum. Tanpa LPG, mayoritas orang akan kesusahan untuk memasak karena kompor membutuhkan gas untuk menyala. 

LPG adalah hasil olahan dari minyak bumi yang berikutnya. Lebih tepatnya, ia berasal dari hasil penyulingan minyak bumi, khususnya yang gas cair. Beberapa kandungan yang ada di dalam LPG contohnya adalah etana, propana, pentana, dan butana. Melalui proses panjang, setelahnya LPG akan menuju pendistribusian.

Namun sebelum itu, sesaat sebelum masuk ke pasaran, LPG juga mendapat tambahan zat pembau yang bernama senyawa merkaptan. Mengapa perlu menambahkan senyawa ini? Tujuannya adalah untuk menyebarkan bau khusus kepada konsumen jika terjadi kebocoran gas. 

3. Solar

Solar menjadi hasil olahan minyak bumi yang berikutnya. Meski memiliki fungsi yang hampir sama seperti bensin, yaitu sebagai bahan bakar, namun dalam penggunaannya, solar memiliki sedikit perbedaan. Sebagai informasi, solar adalah hidrokarbon cair yang merupakan hasil dari tahap cracking.

Perihal kandungannya, solar sendiri memiliki kandungan 9 hingga 25 atom per molekul, dengan titik didih mencapai angka 350 derajat celcius. Kemudian, hal pertama yang membedakan dengan bensin adalah solar memiliki tingkat densitas lebih tinggi yaitu sekitar 11 persen. 

Sebab itulah, dalam hal penggunaan, solar juga berbeda dengan bensin. Jika bensin cocok untuk kendaraan beroda dua hingga beroda empat seperti mobil, maka solar lebih dari itu. Solar lebih cocok untuk mesin dengan keluaran torsi lebih besar seperti contoh bus, truk atau tronton hingga mesin-mesin besar di sebuah industri. 

4. Avtur (Aviator Turbine)

Masih seputar bahan bakar, kali ini adalah bahan bakar yang biasa digunakan oleh pesawat terbang, yaitu avtur (aviation turbine). Dengan karakteristik yang memiliki senyawa hidrokarbon dan rantai karbon, avtur pada dasarnya terbuat dari bahan kerosin. Lantas, apa yang menyebabkan avtur memiliki nilai plus dari yang lain?

Ada pun keunggulan dari avtur dibanding bahan bakar lain adalah penguapannya relatif lebih kecil sehingga ia tidak akan cepat habis jika dipakai untuk menerbangkan pesawat. Selain itu, nilai plus lain adalah avtur dibekali energi per volume dengan level sangat tinggi sehingga energi ke pesawat bisa tersalurkan.

Untuk bisa menerbangkan pesawat, seperti apakah karakteristik avtur yang baik itu? Avtur akan melewati kualifikasi layak digunakan sebagai bahan bakar pesawat jika memiliki titik beku pada suhu -47 derajat celcius dan pada suhu 38 derajat celcius untuk titik nyalanya. 

5. Avgas (Aviation Gasoline)

Dari avtur, kini beralih ke avgas (aviation gasoline). Sama hal dengan bensin dan solar yang sama-sama digunakan sebagai bahan bakar kendaraan namun dengan jenis berbeda, avtur dan avgas pun demikian. Avgas lebih cocok untuk menjadi bahan bakar pesawat terbang yang memiliki mesin piston (piston engine).

Selain itu, perbedaan lainnya, avgas dikhususkan untuk pesawat terbang yang memiliki ruang pembakaran internal sendiri. Menariknya, selain untuk pesawat, avgas diketahui juga bisa menjadi bahan bakar untuk pesawat tempur hingga mobil balap. Pertanyaannya, bagaimana sebenarnya avgas ini diperoleh?

Avgas sebenarnya berasal dari bensin yang dikembangkan berdasarkan beberapa titik, seperti titik beku, titik nyala dan titik volatility. Berbeda dengan avtur, avgas juga terbilang lebih cepat menguap dalam penggunaannya. Oleh karena itu, avgas memiliki titik beku maksimal hingga -58 derajat celcius.

6. Aspal

Aspal
Aspal | Image source: pexels.com

Hasil olahan minyak bumi yang berikutnya adalah aspal. Bagaimana peran minyak bumi dalam produksi aspal? Pada dasarnya, aspal memiliki sifat melekat dan sangat kental. Ia juga merupakan jenis hidrokarbon yang tahan terhadap air, berwarna hitam, dengan kandungan sulfur dan oksigen yang sangat tinggi.

Menariknya, aspal ternyata berasal dari residu minyak bumi yang mendapat pengolahan ke dalam dua jenis, yaitu aspal padat dan aspal cair. Lantas apakah fungsinya aspal? Aspal dalam jalan raya berfungsi untuk melapisi dan merekatkan bebatuan pada jalan. Dengan demikian, kontur jalan raya akan menjadi halus. 

7. Minyak Tanah

Bentuk olahan dari minyak bum yang terakhir adalah minyak tanah. Hidrokarbon yang berisi 12 hingga 15 atom karbon per molekul ini didapatkan dari fraksi kerosin. Seperti apa penerapan penggunaan minyak tanah dalam kehidupan manusia? Umumnya, di Indonesia, minyak tanah bermanfaat sebagai bahan bakar kompor.

Namun sayangnya, seiring maraknya penggunaan kompor gas yang didukung oleh LPG, kini minyak tanah tidak banyak lagi digunakan pada aktivitas dapur. Meski begitu, minyak tanah tetap bermanfaat karena ia juga bisa digunakan sebagai cairan penyemprot serangga dan sebagainya. 

Selain itu, sebagai informasi, minyak tanah juga kurang disarankan untuk kegiatan di dapur karena memiliki kandungan zat pengotor. Bahkan zat pengotor ini memiliki sifat korosif meski sudah beberapa kali melalui proses pemurnian.

Sudah Tahu Hasil Olahan Minyak Bumi?

Minyak bumi adalah salah satu sumber daya alam yang perlu dijaga dan dipelihara ketersediaannya. Manfaatnya yang begitu banyak dalam aspek kehidupan menunjukkan betapa besarnya ketergantungan manusia terhadap minyak bumi. Karena permintaan yang tinggi inilah, minyak bumi rentan menipis di masa depan. 

Share: