Apa itu Heartburn: Pengertian, Penyebab, Gejala & Cara Mengatasinya

Selamat datang, para pembaca yang budiman. Dalam dunia kesehatan, seringkali kita dihadapkan pada berbagai kondisi yang bisa mempengaruhi kenyamanan dan kualitas hidup kita. Salah satu kondisi yang mungkin pernah Anda alami atau dengar adalah heartburn atau yang dikenal sebagai masalah maag. 

Dalam artikel ini, kami akan membahas dengan mendalam mengenai heartburn, mengurai pengertian, penyebab, gejala, serta memberikan pandangan yang lebih komprehensif mengenai kondisi yang sering kali menimbulkan ketidaknyamanan ini.

Apa Heartburn Itu Sebenarnya?

Heartburn, atau yang dikenal juga sebagai refluks asam lambung, adalah kondisi di mana asam lambung naik ke kerongkongan dan menimbulkan sensasi panas atau terbakar di dada. 

Meskipun disebut “heartburn“, sebenarnya kondisi ini tidak ada hubungannya dengan jantung. Nama ini muncul karena rasa terbakar yang terasa di dada, yang bisa menyerupai rasa sakit di sekitar jantung.

Penyebab Terjadinya Heartburn

Berikut adalah penjelasan detail mengenai penyebab-penyebab terjadinya heartburn:

1. Makanan dan Minuman

Konsumsi makanan dan minuman tertentu dapat memicu terjadinya heartburn. Makanan yang tinggi lemak, pedas, atau asam seperti tomat, cokelat, minuman berkafein, minuman berkarbonasi, serta makanan cepat saji dapat mengendurkan sfingter esofagus bagian bawah dan memungkinkan asam lambung naik ke kerongkongan.

2. Refluks Asam

Salah satu penyebab utama heartburn adalah refluks asam lambung. Saat sfingter esofagus bagian bawah melemah atau tidak berfungsi dengan baik, asam lambung bisa naik kembali ke kerongkongan dan menyebabkan sensasi terbakar.

3. Obesitas

Kelebihan berat badan dapat meningkatkan tekanan pada perut dan menyebabkan refluks asam. Selain itu, lemak disekitar perut juga bisa mempengaruhi fungsi sfingter esofagus bagian bawah.

4. Kehamilan

Pada wanita hamil, peningkatan hormon progesteron bisa membuat otot-otot rileks, termasuk sfingter esofagus bagian bawah. Tekanan yang meningkat pada perut juga bisa mendorong asam lambung naik.

5. Merokok

Nikotin dalam rokok dapat merelaksasi otot-otot, termasuk sfingter esofagus bagian bawah. Ini membuat lebih mudah bagi asam lambung untuk naik ke kerongkongan.

6. Kebiasaan Makan

Makan dalam porsi besar dan makan terlalu cepat bisa meningkatkan risiko refluks asam. Begitu juga dengan makan sebelum tidur.

7. Pakaian Ketat

Pakaian yang ketat di sekitar perut bisa menekan perut dan mendorong asam lambung naik ke kerongkongan.

8. Membungkuk

Membungkuk atau membungkukkan badan setelah makan bisa memicu asam lambung naik. Disarankan agar setelah makan, hendaknya berada di posisi duduk untuk beberapa saat.

9. Obat-Obatan

Beberapa obat-obatan seperti obat penghambat kalsium, nitrates, dan obat-obatan untuk tekanan darah tinggi bisa melemahkan sfingter esofagus bagian bawah.

10. Stress dan Emosi

Stres dan emosi bisa mempengaruhi fungsi pencernaan dan menyebabkan refluks asam.

11. Penyakit Gastroesofageal Refluks (GERD)

GERD adalah kondisi kronis di mana refluks asam terjadi secara teratur dan menimbulkan gejala seperti heartburn. Penyebabnya bisa melibatkan faktor-faktor di atas dan juga masalah struktural pada sfingter esofagus bagian bawah.

Gejala- Gejala Heartburn

Nah, seperti apa gejala-gejala penyakit ini? Berikut adalah penjelasan mengenai gejala-gejala heartburn yang perlu untuk dipahami:

1. Sensasi Terbakar di Dada (Pirai)

Ini adalah gejala paling umum dari heartburn. Sensasi terbakar atau panas di dada bisa terasa seperti api yang menjalar dari perut menuju tenggorokan. Meskipun disebut heartburn, kondisi ini tidak memiliki hubungan dengan jantung. Sensasi ini sering kali meningkat setelah makan atau saat berbaring.

2. Rasa Asam atau Pahit di Mulut

Ketika asam lambung naik ke kerongkongan, Anda mungkin merasakan rasa asam atau pahit di mulut. Ini bisa terjadi bersamaan dengan sensasi terbakar di dada.

3. Rasa Tidak Nyaman di Dada atau Tenggorokan

Selain sensasi terbakar, beberapa orang merasakan rasa tidak nyaman di dada atau tenggorokan. Ini bisa terasa seperti adanya benda asing yang mengganggu.

4. Nyeri Dada

Pada beberapa kasus, penyakit ini bisa menyebabkan nyeri dada yang mirip dengan nyeri jantung. Namun, nyeri ini biasanya tidak berkaitan dengan aktivitas fisik atau emosi, seperti nyeri jantung.

5. Batuk atau Suara Serak

Selanjutnya, sakit ini dapat memicu refleks batuk atau membuat suara suara serak, terutama saat asam lambung mencapai tenggorokan.

6. Kembung dan Perut Terasa Penuh

Kadang-kadang, rasa dada terbakar ini bisa menyebabkan perut terasa kembung dan penuh. Ini disebabkan oleh naiknya asam lambung yang bisa merangsang perut.

7. Mual dan Muntah

Sumber: Unsplash

Beberapa orang dengan heartburn mungkin mengalami mual atau bahkan muntah. Ini terjadi karena iritasi yang diakibatkan oleh asam lambung.

8. Sakit Tenggorokan atau Rasa Tersumbat

Asam lambung yang naik ke kerongkongan bisa menyebabkan tenggorokan terasa sakit atau merasa tersumbat.

9. Sulit Menelan (Disfagia)

Pada kasus yang lebih parah, rasa dada terbakar bisa menyebabkan kesulitan atau rasa tidak nyaman saat menelan makanan atau minuman.

10. Gangguan Tidur dan Kualitas Hidup

Gejala heartburn yang terjadi terutama pada malam hari bisa mengganggu tidur dan kualitas hidup secara keseluruhan.

Bagaimana Cara Mencegah Heartburn?

Bagi Anda yang sudah memiliki riwayat asam lambung, berikut ini adalah penjelasan mengenai cara mencegah penyakit ini:

1. Pola Makan Sehat

Hindari makanan yang bisa memicu refluks asam, seperti makanan berlemak tinggi, pedas, dan asam. Lebih baik mengonsumsi makanan sehat yang kaya serat, seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian.

2. Porsi Kecil dan Lambat

Lebih baik Makan dalam porsi kecil dan mengunyah makanan dengan baik agar lebih mudah dicerna. Hindari makan terlalu cepat untuk mengurangi tekanan pada perut.

3. Jangan Makan Sebelum Tidur

Usahakan untuk makan beberapa jam sebelum tidur agar lambung memiliki waktu untuk mencerna makanan sebelum Anda berbaring.

4. Hindari Mengenakan Pakaian Ketat

Pakaian ketat dapat menekan perut dan meningkatkan risiko refluks asam. Gunakan pakaian yang nyaman.

5. Hindari Merokok dan Alkohol

Nikotin dalam rokok dan alkohol bisa merelaksasi sfingter esofagus bagian bawah. Hindari kedua kebiasaan ini untuk mengurangi risiko penyakit ini.

6. Pola Tidur yang Benar

Jika Anda cenderung mengalami heartburn pada malam hari, coba tidur dengan kepala lebih tinggi menggunakan bantal tambahan.

7. Hindari Makanan Pedas dan Asam

Sumber: Unsplash

Makanan pedas dan asam bisa merangsang produksi asam lambung. Hindari makanan ini terutama jika Anda rentan terhadap heartburn.

8. Hindari Minuman Berkafein dan Berkarbonasi

Sumber: Unsplash

Minuman seperti kopi, teh, dan minuman berkarbonasi seperti soda bisa memicu refluks asam. Pilih minuman non-kafein dan non-berkarbonasi.

Apa yang Dilakukan untuk Mengatasi Heartburn?

Berikut ini adalah beberapa hal yang bisa Anda lakukan saat anda terkena sensasi rasa terbakar di dada:

1. Mengubah Posisi

Jika Anda merasakan sensasi terbakar, cobalah duduk atau berdiri. Hindari berbaring, karena posisi ini bisa membuat asam lambung naik lebih mudah.

2. Minum Air Putih

Minum segelas air putih dapat membantu meredakan sensasi terbakar dan membantu mendorong asam lambung kembali ke perut.

3. Mengunyah Permen Karet

Mengunyah permen karet tanpa gula setelah makan dapat merangsang produksi air liur, yang bisa membantu menetralkan asam lambung.

4. Penghambat Asam

Jika gejala heartburn berlanjut, obat penghambat asam yang dijual bebas seperti antasida bisa membantu meredakan sensasi terbakar.

5. Menghindari Pemicu

Ketahui makanan dan minuman apa yang memicu heartburn pada Anda, dan hindari konsumsinya.

6. Konsultasi dengan Dokter

Jika heartburn sering terjadi atau sangat mengganggu, konsultasikan dengan dokter. Mereka dapat memberikan pengobatan lebih lanjut, termasuk obat resep atau tes medis jika diperlukan.

7. Pentingnya Pola Hidup Sehat

Mengelola berat badan, berhenti merokok, menghindari alkohol berlebihan, dan menjaga pola makan yang sehat dapat membantu mengurangi risiko terjadinya sensasi rasa terbakar di dada ini.

Penting untuk diingat bahwa setiap orang dapat memiliki respons yang berbeda terhadap cara-cara di atas. Jika Anda mengalami gejala secara teratur atau parah, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.

Sudah Pahamkah Anda Apa dan Bagaimana Cara Mengatasi Heartburn?

Heartburn bisa menimbulkan ketidaknyamanan yang signifikan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami penyebab, gejala, serta cara penanganan dan pencegahan yang tepat. Dengan menjalani gaya hidup sehat dan mengelola pola makan, kita dapat mengurangi risiko terjadinya heartburn dan menjalani kehidupan yang lebih nyaman.

Jika gejala berlanjut atau semakin parah, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai. Ingatlah, kesehatan adalah harta yang berharga, dan menjaganya adalah tanggung jawab utama.

Share: