7 Hewan Purba yang Masih Hidup Hingga Sekarang, Simak!

Pernahkah Anda membayangkan bagaimana jadinya jika hewan purba seperti dinosaurus masih hidup di dunia ini hingga sekarang? Bisa jadi kehidupan dunia yang ada saat ini akan kacau dan manusia sibuk bertahan hidup dan melarikan diri.

Namun faktanya, sebagian kecil dari mereka ternyata masih bertahan hidup hingga saat ini. Beberapa dari hewan-hewan tersebut bahkan dapat Anda temui di kebun binatang. Sedangkan beberapa lainnya hidup dengan aman di cagar alam dan terlindungi oleh undang-undang supaya tetap terjaga kelestariannya.

Apa Itu Hewan Purba?

Singkatnya, hewan purba adalah istilah yang mengacu pada jenis hewan yang memiliki akar evolusi sejak jutaan tahun yang lalu. Mereka adalah spesies hewan yang hidup pada zaman prasejarah dan memiliki perbedaan karakteristik dengan hewan saat ini.

Penting untuk Anda ingat bahwa meskipun mereka disebut sebagai hewan “purba”, bukan berarti mereka tidak mengalami proses evolusi sejak kali pertama mereka muncul. Selama jutaan tahun, hewan-hewan ini mengalami sebuah proses transformasi supaya mereka bisa bertahan melawan kejamnya seleksi alam.

Hewan-hewan yang berkategori hewan prasejarah memiliki catatan fosil yang dapat Anda lacak kembali ke zaman saat mereka masih hidup. Keberadaan fosil tersebut memberikan wawasan yang berharga bagi para peneliti untuk memahami sejarah kehidupan di bumi dan bagaimana spesies-spesies tersebut berevolusi.

7 Hewan Purba yang Masih Hidup Hingga Sekarang

Hewan prasejarah yang masih bertahan hidup sampai saat ini tidaklah sebesar dinosaurus yang biasa kita lihat di buku-buku bergambar pada saat kita kecil dulu. Ukuran mungil ini kemungkinan besar merupakan pengaruh dari adanya proses evolusi. Berikut ini 7 jenis hewan purba yang masih hidup hingga sekarang.

1. Komodo

hewan purba komodo
Pexels

Komodo adalah spesies kadal terbesar di dunia yang terkenal atas keganasannya. Kadal bernama ilmiah Varanus komodoensis ini dapat Anda temukan di beberapa wilayah, seperti Pulau Komodo, Rinca, Flores, Gili Motang, dan Padar di Nusa Tenggara Timur. 

Komodo juga sering dikenal dengan “biawak komodo” atau “naga komodo”. Sebab, komodo memiliki ukuran yang cukup besar, dengan panjang sekitar 2 sampai 3 meter dan berat mencapai 90 kilogram pada komodo jantan dewasa. 

Tubuh mereka tertutup sisik kasar berwarna abu-abu atau coklat kemerahan. Jumbai-jumbai pada leher komodo memberikan kesan lebih besar dan menjadi ciri khas tersendiri.

Komodo memiliki peran yang penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem, yaitu dengan cara mengontrol populasi herbivora. Sehingga, kelestarian vegetasi di pulau tempat mereka hidup tetap terjaga. 

Komodo telah terlindungi oleh undang-undang dan karena telah menjadi salah satu hewan purba yang terancam punah di dunia.

2. Trenggiling

hewan purba trenggiling
Unsplash

Trenggiling adalah sejenis mamalia kecil dan unik lantaran memiliki tubuh yang tertutup sisik-sisik yang keras dan kokoh. Hewan ini termasuk dalam ordo Pholidota yang dapat Anda temukan di wilayah benua Asia dan Afrika.

Trenggiling memiliki habitat di hutan-hutan tropis dengan makanan utama berupa serangga kecil seperti semut dan rayap. Lidah panjang dan lengket yang trenggiling miliki sangat membantu mereka dalam memburu mangsanya. 

Kehadiran trenggiling pun turut menjaga ekosistem, dengan cara mengatasi populasi serangga yang dapat meningkat dengan pesat.

Mirisnya, hewan purba yang satu ini seringkali diburu secara ilegal untuk diperdagangkan sebagai hewan peliharaan, makanan, hingga obat tradisional. Oleh karena itu, perlindungan serta konservasi trenggiling menjadi sangat penting untuk mencegah kepunahan serta menjaga fungsi ekologis trenggiling bagi ekosistem.

3. Buaya

hewan purba buaya
Pexels

Hewan purba berikutnya adalah buaya. Buaya merupakan reptil dari keluarga Crocodylia yang sudah ada sejak zaman prasejarah, bahkan sebelum zaman dinosaurus. 

Habitat buaya tersebar di berbagai perairan air tawar di seluruh penjuru dunia, terutama di wilayah tropis dan subtropis. Buaya memiliki sisik yang keras dan moncong panjang yang penuh dengan gigi-gigi tajam.

Perjalanan buaya sepanjang sejarah telah mengalami perubahan atau evolusi yang cukup signifikan, meskipun bentuk umum mereka relatif tetap selama jutaan tahun. Predator ini adalah perenang yang handal dan mampu menyelam dalam waktu yang lama. Selain itu, buaya memangsa hewan lain seperti ikan, mamalia, dan burung.

Upaya konservasi dan perlindungan bagi buaya telah dilakukan untuk menjaga mereka dari kepunahan. Penyebab turunnya populasi buaya secara drastis tidak lain adalah karena maraknya perburuan liar. 

Para pemburu seringkali mengincar kulit buaya yang bernilai fantastis untuk kemudian diperdagangkan sebagai bahan baku berbagai busana.

4. Ubur-Ubur

hewan purba ubur ubur
Pexels

Ubur-ubur termasuk dalam filum Cnidaria dan kelas Schizopoda. Ubur-ubur memiliki tubuh yang lunak dan transparan dengan ukuran yang berkisar dari 2 hingga 40 cm. Adapun spesies ubur-ubur yang mampu tumbuh lebih besar dari itu adalah spesies Cyanea capillata yang mampu mencapai ukuran 1 sampai 2 meter.

Hewan purba ini dapat Anda temukan di perairan laut di seluruh dunia, mulai dari perairan di wilayah tropis sampai ke perairan bersuhu ekstrim seperti  di wilayah kutub. Beberapa spesies ubur-ubur memiliki sifat bioluminescence, yang berarti bahwa mereka dapat memproduksi cahaya mereka sendiri.

Meskipun keindahan ubur-ubur terkadang memikat perhatian, beberapa spesies mereka memiliki tentakel yang mengandung racun berbahaya bagi manusia. Kontak dengan tentakel ini mampu menyebabkan iritasi, luka bakar, hingga reaksi alergi yang dalam beberapa kasus dapat mengancam keselamatan nyawa seseorang.

5. Nautilus

hewan purba nautilus
Pexels

Nautilus adalah hewan purba selanjutnya yang termasuk dalam golongan Mollusca, kelas Cephalopoda, dan ordo Nautilidae. Nautilus hidup di perairan tropis sekitar Filipina, Indonesia, dan Papua Nugini.

Hewan laut ini memiliki ciri khas berupa cangkang yang melingkar dan beruas-ruas, mirip dengan cangkang kerang dan siput. Nautilus juga memiliki kemampuan unik, yaitu menggunakan rongga udara dalam cangkang mereka untuk mengatur tingkat ketinggian mereka di dalam perairan. 

Makanan utama nautilus adalah krustasea dan hewan-hewan kecil menggunakan tentakel yang terdiri atas sebuah alat hisap. Nautilus telah berada di perairan Bumi selama jutaan tahun dan hanya mengalami sedikit perubahan selama evolusi mereka. 

Spesies ini masih sangat primitif, hal ini menyebabkan nautilus mendapat julukan sebagai “living fossil”. Sayangnya, hewan purba satu ini seringkali diburu untuk dijual cangkangnya oleh para oknum yang tidak bertanggung jawab.

6. Coelacanth

hewan purba Coelacanth
Pexels

Hewan purba berikutnya yang juga mendapat julukan sebagai living fossil adalah coelacanth. Coelacanth awalnya telah dianggap punah selama jutaan tahun. Namun, beberapa hewan ini ditemukan kembali di sebuah perairan lepas pantai Afrika Selatan pada tahun 1938 silam.

Coelacanth termasuk dalam kelompok Sarcopterygii, fakta ini membuatnya menjadi berkerabat lebih dekat dengan tetrapoda seperti amfibi dan mamalia daripada dengan ikan-ikan modern lainnya. Sisik pada tubuh coelacanth memiliki lapisan dari bahan yang sama dengan tulang, mirip dengan sisik yang ada pada reptil.

Salah satu hal yang menarik dari coelacanth adalah kemampuan mereka untuk hidup di perairan laut dalam, yaitu pada kedalaman sekitar 200 hingga 700 meter. Coelacanth mampu melakukan hal tersebut karena bantuan sebuah organ khusus dalam tubuh mereka.

7. Penyu

hewan purba penyu
Pexels

Hewan purba terakhir yang akan kita bahas adalah penyu. Siapa sangka jika reptil laut ini telah ada selama ratusan juta tahun lamanya di muka Bumi. 

Secara umum, penyu memiliki ciri khas berupa cangkang keras, kaki yang berbentuk menyerupai dayung, dan mulut yang berparuh. Penyu tergolong dalam ordo Testudines dan memiliki banyak spesies yang tersebar di perairan seluruh dunia.

Penyu telah beradaptasi dan berevolusi selama jutaan tahun untuk bertahan hidup. Beberapa kemampuan unik penyu adalah dapat bernapas di dalam air menggunakan paru-paru. Sebagian spesies penyu juga melakukan migrasi, mereka mampu menempuh jarak yang jauh untuk bertelur dan berkembang biak.

Seperti halnya hewan purba lainnya, penyu juga termasuk hewan yang dilindungi. Kelestarian penyu terancam oleh berbagai hal, mulai dari rusaknya habitat pantai karena sampah plastik yang dibuang secara sembarangan. Selain itu, juga karena polusi air laut dan juga perburuan liar yang kian hari kian marak terjadi. 

Manakah Hewan Purba yang Sudah Pernah Anda Lihat?

Itulah ketujuh hewan purba yang diketahui masih hidup sampai sekarang. Keberadaan hewan-hewan prasejarah tersebut adalah bagaikan bentuk keajaiban dan peninggalan sejarah yang berharga. 

Oleh karena itu, usaha perlindungan dan konservatif perlu diberlakukan demi menjaga kelestarian hidup mereka. Nah, dengan memahami dan menghargai keberadaan mereka, kita dapat belajar dan menyadari betapa pentingnya menjaga keanekaragaman hayati di muka Bumi.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page