Dalam sistem reproduksi, tentu manusia memiliki hormon yang bekerja. Hormon pada pria maupun wanita sendiri berbeda. Jika pada pria bernama testosteron, maka pada wanita bernama estrogen. Hormon tersebut berperan penting dalam reproduksi dan seksualitas wanita. Yuk, pelajari lebih dalam tentang hormon estrogen!
Daftar ISI
Apa Itu Hormon Estrogen?
Ini merupakan hormon yang berperan dalam perkembangan dan pertumbuhan seksualitas wanita serta proses reproduksinya. Hormon ini tidak hanya diproduksi oleh wanita saja, melainkan pria juga. Namun, pada pria kadarnya jauh lebih rendah.
Hormon ini berperan penting dalam proses berlangsungnya kehidupan manusia. Mulai dari tahapan pubertas, menstruasi, kehamilan, hingga terjadinya menopause pada usia yang sudah mulai lanjut. Jika Anda seorang wanita, maka mengenali tentang hormon ini akan membuat Anda lebih paham tentang perubahan dalam tubuh.
Fungsi Hormon Estrogen
Setelah mengetahui pengertian dari hormon wanita ini, maka Anda juga perlu memahami apa saja fungsinya sebagai berikut:
1. Memperkuat Tulang dan Gigi
Fungsi yang pertama adalah memperkuat tulang dan gigi sehingga mencegah terjadinya pengeroposan. Cara kerjanya, yaitu vitamin D dan kalsium saling bekerja sama hingga membentuk tulang dan gigi menjadi lebih kuat sampai usia 30 tahun.
Ketika kadar hormon tersebut sudah turun atau menopause, maka tubuh bisa mengalami pengeroposan dan keretakan tulang. Hal itulah yang menyebabkan wanita menopause yang sudah lanjut usia mulai kehilangan 20 persen massa tulangnya.
2. Memulai Siklus Menstruasi
Fungsi hormon estrogen selanjutnya, yaitu berperan dalam siklus menstruasi saat masa pubertas wanita. Hormon ini berperan penting dalam pertumbuhan rambut kemaluan, rambut ketiak, dan payudara.
Ketika wanita menginjak usia subur, yaitu pada rentang usia 15-49 tahun, maka biasanya akan memproduksi lebih banyak estrogen. Terutama menjelang masa menstruasi. Dalam masa ini, terjadi penebalan lapisan rahim kemudian membuat sel telur menjadi lebih matang dan siap untuk pembuahan.
Proses pembuahan yang tidak terjadi akan membuat sel telur atau ovum keluar dan terjadilah menstruasi. Setelah itu, kadar estrogen akan menurun ke angka normal.
3. Menjaga Vagina dan Saluran Kemih
Tidak hanya berfungsi sebagai penguat tulang, hormon pada wanita ini juga berperan penting untuk menjaga kesehatan saluran kemih dan vagina. Adanya estrogen, membuat vagina menjadi tebal, tidak mudah kering, dan dapat meningkatkan gairah seksual.
Namun sebaliknya, jika kadar hormon tersebut rendah, maka wanita akan memiliki vagina yang kering dan menyebabkan rasa nyeri saat berhubungan seksual.
Selain kesehatan vagina, saluran kemih juga menjadi salah satu saluran yang akan terganggu jika kadar estrogen menurun. Ini karena lapisan uretra dari saluran kemih ke luar tubuh yang membawa urine akan mengalami penipisan. Jika hal ini sering terjadi, maka akan memicu terjadinya Infeksi Saluran Kemih (ISK) yang berbahaya.
4. Menjaga Kehamilan
Selama fase kehamilan, hormon wanita ini akan lebih meningkat dari sebelumnya. Fungsinya, yaitu untuk menjaga kesehatan ibu dan janin seperti berikut:
- Menjaga rahim agar tetap kuat.
- Meningkatkan perkembangan organ pada janin.
- Menyebarkan nutrisi untuk janin.
- Memicu terjadinya gejala kehamilan seperti mual dan payudara bengkak.
Setelah masuk pada fase melahirkan dan menyusui, hormon akan kembali pada kadar normal. Kadar estrogen wanita harus seimbang tidak boleh lebih maupun kurang, karena bisa menyebabkan beberapa masalah. Misalnya seperti rendahnya gairah seksual, osteoporosis, dan obesitas.
5. Menurunkan Resiko Penyakit Kanker
Fungsi hormon estrogen yang berkadar tinggi juga bermanfaat untuk menurunkan berbagai risiko kanker. Misalnya seperti kanker usus besar dan rektum atau kolorektal, kanker payudara, dan kanker ovarium.
Wanita yang menjalani terapi dan bertujuan untuk meningkatkan kadar estrogen akan mengalami penurunan risiko terjadinya kanker usus besar. Namun, kegiatan terapi hormon masih menimbulkan berbagai kontroversi dengan persentase pengaruh terhadap kanker sebagai berikut:
- Kanker usus besar menurun sebanyak 37 persen.
- Kanker payudara meningkat sebanyak 26 persen.
- Tidak ada pengaruh dalam pencegahan kanker endometrium.
Oleh sebab itu, jika Anda berminat menjalani terapi ini, lakukan konsultasi kepada dokter terlebih dahulu supaya mendapatkan penanganan yang tepat.
6. Menjaga Kesehatan Jantung
Estrogen berperan penting dalam organ maupun jaringan pada wanita, salah satunya pembuluh darah dan jantung. Berikut manfaat estrogen untuk jantung wanita:
- Meningkatkan kadar kolesterol yang baik dan menurunkan kolesterol jahat.
- Membentuk gumpalan darah yang bisa membuat aliran darah menjadi lebih meningkat.
- Mempengaruhi terjadinya sistem kardiovaskular.
- Melindungi jantung dari berbagai penyakit jantung.
- Menyerap radikal bebas dalam tubuh.
Adanya hormon ini memungkinkan wanita mengalami penyakit jantung dalam waktu 10 tahun lebih lambat dari pria. Namun, saat wanita sudah berusia lebih dari 65 tahun atau usia menopause, maka risiko terkena penyakit jantung sama saja dengan pria. Karena kadar estrogen sudah menurun.
Ketika estrogen menurun, maka kadar kolesterol jahat akan meningkat dan kadar kolesterol baik berkurang. Hal tersebut menjadi penyebab penumpukan lemak dan kolesterol pada pembuluh darah arteri, sehingga menyebabkan penyakit atau berbagai gangguan jantung.
Cara Kerja Hormon Estrogen
Estrogen memiliki peran yang sangat penting dalam seksualitas dan reproduksi wanita. Lalu, bagaimana cara kerjanya?
Organ wanita yang bernama ovarium dan berfungsi sebagai alat yang memproduksi sel telur merupakan sumber terbentuknya estrogen pada wanita. Selain itu, terdapat kelenjar adrenal pada bagian atas ginjal yang juga memiliki peran dalam pembentukan hormon ini.
Pada dasarnya, tubuh akan memproduksi tiga tipe hormon estrogen, antara lain:
- Estradiol yang akan terbentuk setelah wanita melahirkan.
- Estriol terbentuk selama wanita menjalani masa kehamilan.
- Estrone terbentuk saat wanita sudah masuk masa menopause.
Setiap wanita akan mengalami penurunan dan peningkatan kadar estrogen dalam masa pertumbuhannya. Peningkatan hormon ini akan terjadi saat wanita menjelang masa menstruasi dan selama fase kehamilan. Kemudian akan menurun kembali setelah menstruasi dan melahirkan.
Cara Meningkatkan Hormon Estrogen
Pentingnya hormon ini bagi tubuh manusia terutama wanita, tentu membuat Anda ingin mempertahankan kadarnya agar tetap normal dan seimbang, bukan? Nah, berikut beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk meningkatkan kadar estrogen dalam tubuh:
- Perbanyak konsumsi buah kering, seperti kurma, buah plum, aprikot, dan buah lain yang memiliki kandungan fitoestrogen tinggi.
- Memperbanyak konsumsi makanan berjenis kacang, seperti kacang kedelai. Karena kacang merupakan jenis makanan yang bisa Anda jadikan sebagai sumber fitoestrogen pengikat reseptor estrogen. Selain itu, kacang kedelai juga bermanfaat untuk mencegah terjadinya kanker payudara.
- Perbanyak konsumsi biji wijen yang bermanfaat untuk mempengaruhi kadar estrogen setelah wanita mengalami masa menopause. Selain estrogen, mengonsumsinya secara rutin akan membantu wanita meningkatkan kolesterol baik dalam darah.
- Melakukan terapi hormon. Ini berfungsi untuk menambah kadar estrogen, mengurangi gejala menopause, dan mencegah terjadinya penyakit osteoporosis.
- Konsumsi vitamin B yang bermanfaat untuk mencegah kanker payudara. Serta vitamin D sebagai suplemen makanan yang bisa meningkatkan kadar estrogen dan menurunkan risiko penyakit kardiovaskular.
- Mengonsumsi asupan probiotik yang merupakan bakteri alami untuk mengisi saluran pencernaan dan membantu tubuh memproduksi estrogen, mengurangi tingkat kecemasan, dan meningkatkan imunitas tubuh. Contoh asupan probiotik adalah miso sup, yoghurt, kubis, tempe, dan lain sebagainya.
- Menjaga berat badan agar tetap ideal, sehingga hormon juga akan seimbang.
Sudah Mengerti tentang Hormon Estrogen beserta Fungsinya?
Setelah membaca artikel ini, tentu Anda sekarang lebih mengerti betapa pentingnya peran hormon estrogen untuk wanita. Mulai dari menjaga kesehatan tubuh sampai menunjang pertumbuhan dan perkembangan sistem reproduksi dan seksualitas. Oleh sebab itu, jagalah agar hormon Anda tetap seimbang, tidak kurang dan tidak lebih.