Hormon diartikan sebagai zat kimia yang dihasilkan oleh sistem endokrin dalam tubuh yang memiliki fungsi untuk membantu melakukan pengendalian terhadap hampir seluruh fungsi tubuh mulai dari proses tumbuh dan kembang, metabolisme, hingga fungsi organ. Salah satu hormon dalam tubuh yakni hormon insulin yang memiliki fungsi khusus dalam melakukan pengontrolan kadar gula dalam tubuh.
Lalu, apakah fungsi dari hormon tersebut yang lebih spesifik? Bagaimana mekanisme kerja hormon pengontrol gula darah itu dalam tubuh? Bagaimana proses sekresinya hingga dapat menjalankan fungsinya? Yuk pahami informasi mengenai hormon yang satu ini!
Daftar ISI
Pengertian Hormon Insulin
Insulin merupakan hormon polipeptida yang diproduksi oleh kelenjar langerhans pankreas utamanya pada sel beta.
Sebenarnya, jenis hormon ini dapat diproduksi secara alami oleh tubuh yang disebut dengan insulin endogen. Namun, dalam kondisi tertentu kadar insulin dalam tubuh tidak dapat menyeimbangi kadar glukosa yang masuk sehingga tidak mampu menjalankan fungsinya dengan optimal.
Kondisi ini juga diperburuk dengan adanya masalah pada kelenjar pankreas dalam mensekresikan insulin yang mengakibatkan kadar glukosa dalam darah tidak terkontrol.
Oleh karena itu, untuk beberapa orang yang mengalami masalah tersebut utamanya pasien diabetes mellitus 2 membutuhkan pasokan insulin eksogen yang asalnya dari luar tubuh dan merupakan hormon buatan.
Pemberian hormon eksogen ini bertujuan untuk mengontrol kadar glukosa berada dalam jumlah yang normal. Namun biasanya, sebagian besar orang yang memperoleh hormon insulin eksogen didiagnosis sebagai penderita diabetes mellitus 2 atau sering disebut dengan penyakit kencing manis.
Insulin tersusun dari dua rantai polipeptida yakni A dan B dengan ikatan disulfida sebagai penghubungnya. Hormon ini terdiri atas 51 asam amino dengan rincian rantai A memiliki 21 asam amino sedangkan rantai B memiliki 30 asam amino.
Hal ini membuat hormon tersebut memiliki peranan penting dalam menjaga kesehatan tubuh manusia.
Dengan kata lain, insulin merupakan komponen yang harus ada dalam tubuh dan apabila tubuh tidak dapat memproduksinya maka diperlukan tindakan dari luar tubuh untuk memasok hormon tersebut supaya dapat menjalankan fungsinya dengan baik.
Fungsi Hormon Insulin
Dari penjelasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa hormon ini memiliki beberapa fungsi penting untuk tubuh, di antaranya:
1. Metabolisme Glukosa
Insulin memiliki peranan untuk mengubah glukosa menjadi glikogen yang nantinya disimpan pada organ hati. Pengubahan ini bertujuan supaya diperoleh keseimbangan pada tubuh, dan glikogen tersebut juga akan tersimpan dalam massa otot sehingga mampu menjadi sumber energi bagi tubuh.
2. Metabolisme Glikogen
Insulin dalam tubuh juga memiliki fungsi untuk mengubah glikogen yang tersimpan dalam hati menjadi glukosa pada kondisi tubuh tertentu. Hal ini terjadi apabila tubuh sedang memerlukan pasokan energi lebih seperti saat melakukan pekerjaan yang berat, aktivitas olahraga, dan hal lain yang membutuhkan pasokan energi tambahan.
Dengan kata lain, hormon ini secara otomatis menjalankan fungsinya sesuai dengan kondisi tubuh manusia.
3. Mengontrol Glukosa dalam Darah
Fungsi insulin yang lainnya adalah mengontrol kadar glukosa dalam darah. Hal ini terjadi saat seseorang mengonsumsi karbohidrat yang nantinya akan dipecah menjadi glukosa sehingga kadar gula dalam darah akan meningkat.
Namun, dengan adanya insulin maka sel yang terdapat di dalam hati, otot, dan juga lemak dapat melakukan penyerapan glukosa yang ada pada aliran darah. Penyerapan tersebut bertujuan untuk menstabilkan jumlah glukosa dalam darah dan menggunakan glukosa tersebut untuk sel.
4. Menyimpan Kelebihan Glukosa
Fungsi insulin dalam mengontrol kadar glukosa juga dapat berupa penyimpanan kelebihan gula. Hal ini terjadi apabila hati telah menyimpan glikogen dalam jumlah yang cukup dan tubuh tidak membutuhkan glukosa berlebih.
Maka dari itu, kelebihan gula ini akan disimpan oleh sel otot yang nantinya akan diubah menjadi lemak yang ada pada lapisan bawah kulit.
Beberapa Jenis Hormon Insulin
Terdapat beberapa jenis insulin yang biasanya diberikan pada orang yang membutuhkannya. Jenis-jenis tersebut antara lain:
1. Rapid-acting Insulin
Jenis insulin yang pertama adalah rapid-acting insulin yang memang memiliki mekanisme kerja dalam menurunkan glukosa di darah dengan waktu yang singkat. Biasanya jenis insulin ini disuntikkan dalam waktu 15 menit sebelum makan.
2. Intermediate-acting Insulin
Berbeda dengan insulin sebelumnya, intermediate-acting insulin cenderung memiliki waktu kerja menengah. Umumnya, jenis insulin ini membutuhkan waktu 1 hingga 3 jam untuk memberikan efek teraupetik.
Jenis insulin ini memiliki waktu kerja optimal yaitu selama 8 jam. Namun, intermediate-acting insulin dapat mengontrol kadar glukosa dalam waktu 12 hingga 16 jam.
3. Long-acting Insulin
Jenis insulin ini memiliki waktu kerja yang paling panjang. Dengan kata lain, long-acting insulin dapat memberikan efek teraupetik dalam jangka waktu yang lama yakni sekitar 35 jam. Hal ini tentunya dapat memberikan kenyamanan bagi pasien dalam menjalani proses pemulihan.
Insulin jenis ini diberikan saat malam hari dan waktu pemberiannya pun hanya sekali dalam sehari. Bahkan, long-acting insulin seringkali digunakan bersamaan dengan short-acting insulin atau rapid-acting insulin.
4. Short-acting Insulin
Jenis insulin yang terakhir ini memiliki mekanisme kerja yang cepat. Namun, kecepatan efek teraupetik yang dihasilkan tidak secepat rapid-acting insulin.
Short-acting insulin umumnya disuntikkan dalam waktu 30 hingga 60 menit sebelum makan. Jenis insulin ini mampu mengontrol kadar glukosa dalam keadaan normal selama 5 hingga 8 jam.
Mekanisme Kerja Hormon Insulin
Dalam menjalankan fungsinya, hormon ini memiliki mekanisme kerja untuk melakukan penyerapan glukosa dalam darah. Saat makanan berkarbohidrat tinggi masuk ke dalam tubuh, makanan tersebut akan diuraikan menjadi glukosa. Hal ini membuat kadar glukosa dalam darah semakin meningkat.
Kondisi ini menjadi sinyal bagi kelenjar pankreas untuk mengeluarkan hormon insulin menuju aliran darah. Pada kondisi ini, insulin bertugas sebagai “key” atau kunci pada sel untuk memasukkan glukosa dalam sel tubuh hingga akhirnya glukosa tersebut akan dipecah menjadi energi.
Bagaimana Proses Pembuatan Hormon Insulin?
Proses produksi insulin dilakukan melalui rekayasa genetika teknologi plasmid. Proses ini melibatkan tahap transplantasi gen pengendali insulin ke dalam plasmid bakteri.
Hasil dari pemindahan gen insulin milik manusia ke dalam bakteri berupa bakteri yang tumbuh melalui metode fermentasi. Teknik plasmid ini bertujuan untuk menghasilkan antibodi dan hormon.
Tahukah Anda Kapan Hormon Insulin Dibutuhkan?
Sejatinya, hormon ini diperlukan oleh tubuh meskipun dalam kondisi tubuh sehat dan normal. Selain itu, insulin juga tidak hanya diperlukan oleh penderita diabetes mellitus tetapi juga dalam kondisi sebagai berikut:
1. Kondisi Overweight
Ketika tubuh berada dalam kondisi obesitas atau berat badan berlebih, maka kandungan glukosa dalam darah pun semakin banyak. Maka dari itu, sebagian besar orang yang mengalami keadaan tubuh seperti ini dianjurkan untuk memperoleh pasokan insulin yang lebih untuk mengubah glukosa menjadi glikogen atau energi.
Bahkan, untuk sebagian besar orang yang obesitas juga didiagnosis sebagai penderita diabetes mellitus 2. Oleh karena itu, untuk mencegah terjadinya keparahan penyakit, maka pasokan insulin dalam tubuh pun harus lebih besar.
2. Konsumsi Obat dengan Efek Samping Meningkatkan Kadar Glukosa
Sebagian besar obat tidak hanya memberikan efek teraupetik yang merupakan efek sembuh bagi penggunanya. Tetapi juga terdapat efek samping yang tidak diinginkan seperti meningkatkan kadar glukosa.
Maka dari itu, pada kondisi ini pengguna obat tersebut juga memerlukan tambahan insulin untuk menyeimbangkan kadar glukosa dalam darah. Hal lain yang bisa dilakukan adalah mengurangi konsumsi makanan atau minuman berkarbohidrat dan mengandung kadar gula yang tinggi.
3. Adanya Infeksi Akut
Kondisi lain yang membuat tubuh membutuhkan suntikan insulin adalah adanya infeksi akut. Namun biasanya, hal ini terjadi pada pasien diabetes mellitus. Meskipun demikian, Anda perlu melakukan konsultasi kepada dokter untuk mengetahui terapi yang diperlukan.
4. Terjadi Kerusakan pada Sel Beta Pankreas
Terjadinya resistensi terhadap insulin juga mengakibatkan tubuh membutuhkan pasokan hormon tersebut dalam jumlah yang lebih banyak.
Apabila hal ini terjadi dalam jangka waktu panjang, maka kelenjar pankreas harus untuk bekerja lebih keras hingga akhirnya pankreas tidak mampu memproduksi insulin dan kadar glukosa pun tidak memiliki pengontrol.
Kondisi ini yang menjadikan tubuh seseorang memerlukan suntikan insulin dari luar tubuh untuk menyeimbanhkan kadar gula dalam darah.
Bahaya dari Kekurangan dan Kelebihan Hormon Insulin
Adanya gangguan pada produksi insulin dapat mengakibatkan kondisi kesehatan tubuh menjadi tidak stabil. Apabila kadar insulin dalam tubuh kurang. maka terdapat risiko terjadinya hiperglikemia, diabetes mellitus, sindrom metabolik, resistensi insulin, hingga sindrom ovarium polikistik.
Namun, apabila produksi hormon insulin berlebihan. maka membuat tubuh berada dalam kondisi hipoglikemia. Kondisi ini mengakibatkan seseorang merasa cemas, lemas, berkeringat, dan pucat. Oleh karena itu, hormon ini berperan penting bagi kesehatan tubuh.
Sudah Paham Pentingnya Hormon Insulin bagi Tubuh?
Dari penjelasan tersebut, sudahkah Anda memahami betapa pentingnya insulin bagi kesehatan tubuh? Disamping itu, untuk mencegah terjadinya penyakit akibat gangguan produksi insulin, Anda perlu menjaga pola hidup sehat mulai dari sekarang!