Hormon merupakan salah satu bagian penting dalam tubuh yang memiliki banyak fungsi untuk kelangsungan hidup makhluk hidup. Nah, salah satu jenis hormon yang memiliki fungsi penting dalam tubuh manusia yaitu hormon oksitosin. Lantas, apa itu oksitosin dan apa fungsi utamanya untuk manusia?
Daftar ISI
Apa Itu Hormon Oksitosin?
Secara teori, hormon oksitosin merupakan jenis hormon yang dihasilkan oleh otak, tepatnya di kelenjar hipotalamus. Hormon ini sering disebut sebagai “hormon cinta” karena perannya dalam merangsang perasaan cinta dan ketertarikan kepada seseorang.
Otak akan mengalirkan oksitosin menuju bagian tertentu dalam tubuh melalui kelenjar pituitari. Oleh karena itu, beberapa kasus menemukan bahwa hormon ini membantu seorang ibu selama proses kehamilan, melahirkan, hingga menyusui.
Selama proses persalinan, oksitosin membantu merangsang kontraksi otot rahim untuk mendorong proses kelahiran. Setelah melahirkan pun produksi hormon ini akan terus meningkat dalam jumlah besar. Karena selama menyusui, oksitosin memicu respons pelepasan air susu ibu.
Fungsi Hormon Oksitosin
Berdasarkan penjelasan singkat di atas, berikut adalah beberapa fungsi utama dari hormon oksitosin:
1. Mempersiapkan Kelahiran Bayi
Hormon ini memiliki peranan besar dalam mempersiapkan kelahiran bayi. Seiring mendekati waktu persalinan, tubuh wanita umumnya menghasilkan oksitosin sebagai respons untuk merangsang kontraksi otot rahim.
Tidak hanya itu, hormon ini juga bisa meningkatkan produksi prostaglandin yang berfungsi untuk membuat kontraksi rahim semakin intens, sehingga mempengaruhi proses pembukaan. Untuk itulah, dokter atau bidan akan menyuntikkan obat perangsang oksitosin saat persalinan.
Berkat hormon ini, seorang ibu juga dapat mengeluarkan plasenta dan terhindar dari risiko pendarahan berlebihan pasca melahirkan. Bahkan, tubuh akan terus menghasilkan oksitosin sampai ukuran rahim kembali seperti semula sebelum masa kehamilan.
2. Melancarkan ASI
Hormon oksitosin memiliki fungsi dalam memicu letdown reflex pada tubuh. Melalui proses ini, ibu akan merasakan sensasi geli di bagian payudaranya untuk kemudian membuat ASI mengalir dari puting. Untuk itulah, jika ada ibu yang ASI-nya terhambat, bisa saja terpengaruh oleh terganggunya produksi hormon ini.
3. Memperkuat Ikatan antara Ibu dan Bayi
Penelitian telah mengungkapkan bahwa oksitosin memainkan peran penting dalam memperkuat perasaan cinta dan kasih sayang seorang ibu terhadap anaknya. Oleh sebab itu, seorang ibu dengan kadar oksitosin yang tinggi cenderung akan lebih cermat dalam merawat bayinya.
Tidak hanya itu, hormon ini berperan dalam merangsang sentuhan fisik antara bayi dengan ibu dan ayahnya. Melalui sentuhan fisik inilah nantinya yang juga akan meningkatkan ikatan antara orang tua dan anaknya.
4. Menumbuhkan Perasaan Tertarik
Perasaan tertarik mungkin sering Anda rasakan, namun tahukah Anda jika perasaan ini dikendalikan oleh hormon oksitosin?
Yap, oksitosin dapat merangsang perasaan jatuh cinta dan ketertarikan kepada seseorang. Bahkan, sebuah riset mengungkapkan bahwa orang yang mulai menyukai orang lain biasanya akan mengalami peningkatan terhadap kadar hormon ini.
5. Membantu Hubungan Langgeng
Oksitosin tidak hanya berperan untuk membuat seseorang merasa jatuh cinta, tetapi juga membantu dalam membuat hubungan langgeng. Hal ini karena hormon ini bisa menimbulkan rasa empati dan kesetiaan pada seseorang terhadap pasangannya.
6. Meredakan Stress pada Ibu
Ibu yang baru melahirkan, apalagi jika itu melahirkan anak pertama, maka biasanya akan rentan mengalami stres. Nah, otak yang menerima sinyal stres selepas melahirkan ini nantinya akan memproduksi oksitosin untuk kemudian mengurangi stres pada ibu hamil.
Proses Pembuatan, Cara Kerja, dan Sekresi Hormon Oksitosin
Apabila Anda mencermati fungsi-fungsinya, adapun proses pembentukan hingga cara kerja hormon oksitosin antara lain:
1. Saat Persalinan
Saat proses persalinan, terutama saat kontraksi dinding rahim, otak akan menangkap sinyal tersebut. Selanjutnya, bagian hipotalamus akan bekerja dan menghasilkan hormon ini untuk mempermudah proses persalinan ibu hamil. Semakin besar kontraksi, maka semakin banyak kadar oksitosin yang dihasilkan.
Setelah hormon ini berhasil diproduksi dalam jumlah yang cukup, otak akan membantu mengalirkannya menuju ke bagian tubuh yang mengalami kontraksi melalui aliran darah oleh kelenjar pituitari. Proses sekresi ini tergantung pada aktivitas neuron atau syaraf di bagian hipotalamus.
2. Saat Menyusui
Saat menyusui, hisapan bayi pada payudara akan memicu impuls saraf yang akan dikirim ke otak, khususnya ke bagian hipofisis posterior. Setelah mendapatkan sinyal ini, otak pun akan mengeluarkan hormon oksitosin, sehingga menyebabkan sel alveoli kelenjar ASI berkontraksi dan ASI keluar dari payudara.
Walau begitu, kerja hormon di bagian payudara juga dipengaruhi oleh kondisi psikis ibu itu sendiri. Seorang ibu yang memiliki pikiran positif dan bahagia bisa meningkatkan kerja dari hormon ini, sehingga ASI menjadi lancar.
Begitupun sebaliknya, saat ibu stres dan pikirannya selalu negatif, maka akan membuat kerja dari oksitosin terganggu dan produksi ASI berkurang. Sebegitu pentingnya oksitosin bagi seorang ibu.
3. Saat Jatuh Cinta
Adapun proses sekresi oksitosin saat jatuh cinta dimulai dari rasa ketertarikan. Saat Anda tertarik pada lawan jenis, sinyal ini akan tersampaikan ke otak. Sehingga, otak pun akan menghasilkan hormon oksitosin dan vasopresin.
Hormon ini akan langsung memenuhi otak, sehingga seseorang akan merasakan jatuh cinta dan menimbulkan efek bahagia. Tidak hanya itu, peningkatan oksitosin juga menyebabkan kadar neurotransmitter serotonin dalam tubuh menjadi berkurang.
Saat tingkat serotonin rendah, maka akan menyebabkan rendahnya tingkat stres dan memicu rasa bahagia. Untuk itulah, saat jatuh cinta, Anda juga jarang merasakan stres dan selalu ingin bersama orang yang Anda cintai.
Hormon ini memang baik untuk tubuh, namun jika terlalu banyak, maka akan menyebabkan dampak buruk untuk tubuh. Salah satunya menyebabkan prostatic hyperplasia atau kondisi di mana jumlah kelenjar prostat meningkat dan akan menyebabkan produksi urin terganggu.
Namun, jumlah oksitosin yang terlalu sedikit juga akan menyebabkan beberapa masalah bagi tubuh. Salah satunya adalah dapat menimbulkan efek Autism Syndrom pada anak.
Cara Meningkatkan Hormon Oksitosin
Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk meningkatkan hormon oksitosin pada tubuh, antara lain:
1. Lakukan Yoga
Cara pertama dalam meningkatkan hormon ini dalam tubuh yaitu dengan melakukan yoga. Gerakan yoga dipercaya bisa menurunkan stres seseorang yang memicu produksi oksitosin dalam otak.
Tidak hanya itu, gerakan yoga yang tepat juga bisa membuat tubuh Anda lebih sehat dan bugar. Jadi, tidak hanya oksitosin yang meningkat, tetapi tubuh Anda juga akan lebih sehat.
2. Pijat
Aktivitas pijat juga bisa meningkat hormon oksitosin dalam tubuh. Namun, tidak semua bentuk pijatan akan meningkatkan hormon ini.
Ada beberapa titik tertentu yang harus ditekan untuk bisa meningkatkan hormon ini dalam tubuh. Untuk itu, sebaiknya Anda melakukan pijat pada orang yang profesional agar tujuan bisa tercapai.
3. Ungkapkan Perasaan Sayang pada Orang Lain
Mengungkapkan perasaan sayang pada orang lain juga bisa meningkatkan oksitosin dalam tubuh. Anda bisa mengungkapkan rasa sayang dan perhatian pada orang tua, sahabat, pasangan, ataupun anak.
Mengungkapkan rasa sayang bisa Anda lakukan melalui kata-kata atau tindakan secara langsung. Namun, tindakan secara langsung mungkin akan jauh lebih baik untuk meningkatkan kadar hormon ini dalam tubuh.
4. Memasak Bersama
Jika Anda suka memasak, maka cobalah untuk memasak bersama dengan pasangan. Hal ini karena memasak dengan pasangan atau teman bisa meningkatkan hormon oksitosin dalam tubuh.
Selain itu, memakan makanan yang telah Anda masak bersama orang terkasih juga bisa meningkatkan produksi oksitosin. Perasaan bahagia ketika mengobrol bersama sambil mencicipi hasil masakan akan membuat bahagia, sehingga mendorong produksi hormon ini.
5. Berbagi Makanan
Jika Anda ingin meningkatkan kadar oksitosin dalam tubuh, maka bisa coba berbagi makanan kepada sesama. Hal ini karena biasanya saat berbagi, Anda akan melihat orang lain bahagia.
Melihat orang bahagia bisa memicu Anda ikut merasa bahagia. Secara tidak langsung, aktivitas ini juga membantu mendorong peningkatan oksitosin dalam tubuh.
6. Memeluk dan Memegang Tangan
Berada di pelukan orang yang Anda sayang juga sangat ampuh untuk meningkatkan oksitosin. Bahkan, hanya melalui pegangan tangan saja, kadar hormon ini akan meningkat secara signifikan.
Oleh sebab itu, ibu hamil yang membutuhkan hormon ini perlu untuk selalu diperhatikan dengan setidaknya memberikan pelukan. Pelukan kecil bisa sangat membantu untuk mengurangi stres selama kehamilan dan mempermudah proses persalinan ibu.
Sudah Tahu Apa Itu Hormon Oksitosin?
Dalam kesimpulannya, hormon oksitosin sangat penting untuk tubuh, terutama untuk ibu hamil karena bisa mempermudah proses persalinan. Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kadar oksitosin dalam tubuh. Salah satunya yang paling sederhana yaitu dengan mengobrol bersama orang tersayang.