Mengenal Apa Itu ICU? Jenis, Kondisi yang Membutuhkan ICU, & SOP

Anda tentu sudah tidak asing dengan ruang intensive care unit (ICU) yang berada di rumah sakit, bukan? Meskipun cukup familiar di telinga, masih banyak yang belum paham tujuan ruangan serta karakteristik kesehatan pasien yang mendapat perawatan di dalamnya. Penasaran? Simak di sini!

Apa Itu ICU?

pengertian 3
Sumber: unsplash

Ruang perawatan intensif merupakan ruangan di rumah sakit khusus pasien dengan kondisi kesehatan yang parah. Para pasien yang ditempatkan di intensive care unit biasanya memerlukan pemantauan kondisi dan pengobatan terus menerus oleh para tenaga medis.

Tidak mengherankan jika kemudian ICU menjadi salah satu unit perawatan di rumah sakit dengan peralatan medis paling lengkap dan canggih. Tidak hanya itu, tenaga kesehatan mulai dari dokter hingga perawat juga memiliki kualifikasi yang lebih tinggi dari unit lain.

Ragam Jenis ICU di Rumah Sakit

jenis
Sumber: linkedin

Selama ini, mayoritas masyarakat – khususnya yang jarang atau tidak pernah datang langsung ke rumah sakit menganggap intensive care unit hanya satu ragam. Padahal, ruang perawatan intensif terbagi menjadi beberapa jenis berbeda. Berikut penjabarannya:

1. General Intensive Care Unit

Ruangan ICU umum juga bisa Anda sebut dengan istilah unit kritis. Semua pasien yang masuk ke sana mayoritas memiliki tingkat kesadaran yang rendah, bahkan tidak sadarkan diri sepenuhnya. Pasien ruang perawatan intensif juga sangat bergantung pada ventilator.

2. Neonatal Intensive Care Unit (NICU)

Ruang perawatan intensif khusus bayi baru lahir, itulah penjelasan sederhana tentang NICU. Bayi-bayi dengan kebutuhan observasi setelah lahir atau menunjukkan gejala sakit berat biasanya akan masuk ke NICU untuk mendapatkan perawatan khusus.

3. Pediatric Intensive Care Unit (PICU)

Jika NICU fokus untuk perawatan bayi baru lahir sampai di bawah usia setahun. Maka, PICU adalah untuk anak-anak usia 1 – 8 tahun dengan diagnosa kesehatan parah. Kondisi yang meliputi bidang penanganan PICU adalah adanya infeksi, mengidap asma, atau kecelakaan.

4. High Care Unit (HCU)

Pada dasarnya, ruang HCU memiliki fungsi mirip seperti ICU umum. Namun, HCU fokus untuk para pasien yang masih memiliki kesadaran cukup baik dan menunjukkan progres dalam pemulihan kondisi. Tentunya tetap disertai kontrol ketat tenaga medis yang bertugas.

5. Intensive Coronary Care Unit (ICCU)

Ruang perawatan intensif yang fokus bagi pengidap gangguan jantung, serta pembuluh darah. Kondisi pasien dengan kasus kardiovaskuler yang tidak stabil memerlukan perawatan sangat ekstra, sehingga ICCU menjadi ruang rawat yang tepat.

6. Post Anesthesia Care Unit (PACU)

Bilik perawatan yang berfungsi untuk tempat mengobservasi kondisi pasien pasca operasi. Tenaga medis melakukan pemantauan beberapa jam hingga beberapa hari setelah operasi untuk mengetahui respon pasien begitu efek anastesi (bius) habis.

7. Surgery Intensive Care Unit (SICU)

Jika kondisi Anda tidak memungkinkan untuk pindah ke PACU, HCU, maupun ruang rawat umum setelah operasi, SICU merupakan areal tepat. Pasien di SICU biasanya menunjukkan tidak adanya respon maupun perkembangan setelah operasi, bahkan bisa masuk dalam kondisi kritis.

Lengkap bukan jenis-jenis ICU yang digunakan untuk kebutuhan dan hak medis masyarakat? Perlu Anda pahami bahwa, setiap rumah sakit memiliki kewajiban untuk menyediakan semua jenis ruang perawatan intensif, khususnya institusi yang pemerintah miliki.

Karakteristik Pasien yang Membutuhkan Perawatan di ICU

pasien
Sumber: lecturio

Ketika rumah sakit memiliki begitu banyak jenis ruang perawatan intensif sebagaimana dijabarkan di atas, lantas bagaimana dengan pasien yang dirawat? Seperti apa kriteria pasien yang membutuhkan perawatan di intensive care unit? Berikut penjelasannya:

1. Mengidap Sepsis

Pasien yang mengidap sepsis atau infeksi seluruh tubuh dengan risiko kematian tinggi. Infeksi yang pasien derita akan terus menjalar hingga potensi kegagalan organ turut meningkat tajam. Oleh sebab itu, pasien dengan kondisi sepsis sesuai untuk pihak rumah sakit tempatkan di ICU.

2. Cedera Otak

Kondisi medis selanjutnya yang wajib mendapat perawatan di intensive care unit adalah pasien dengan kasus cedera otak. Dalam hal ini, jaringan dalam otak mengalami trauma – bisa skala ringan hingga berat akibat terjadi pendarahan dan pembengkakan.

Ketika otak mengalami cedera, hal tersebut secara otomatis akan mempengaruhi atau bahkan menghilangkan kesadaran pasien secara total. Pemicu cedera otak umumnya benturan keras di bagian kepala atau wajah.

3. Stroke

Karakteristik berikutnya dari pasien yang perlu mendapatkan perawatan di ICU adalah mengidap stroke – baik ringan maupun berat. Stroke sendiri terjadi karena pasokan oksigen dalam otak kurang hingga menyebabkan penyumbatan pembuluh darah.

4. Kesulitan Pernapasan

Pasien yang tidak mampu bernapas sendiri sehingga membutuhkan bantuan ventilator juga harus mendapat perawatan di intensive care unit. Hal tersebut biasanya terjadi karena kadar karbon dioksida dalam tubuh terlalu tinggi, sedangkan sirkulasi udara cukup buruk.

5. Riwayat Penyakit Jantung

Jantung merupakan organ vital yang menentukan hidup dan mati seseorang. Oleh sebab itu, pasien dengan riwayat penyakit jantung koroner, gagal jantung, dan lain-lain perlu ditempatkan di ICU. Tujuannya untuk mendapatkan perawatan terkontrol yang maksimal.

6. Pengidap Kanker

Jika pasien kanker dalam kondisi tubuh yang relatif baik, mereka bisa masuk di ruang rawat biasa. Namun, saat pasien kanker baru saja mendapatkan kemoterapi apalagi menjalani prosedur transplantasi sumsum tulang, ICU menjadi rujukan utama.

7. Syok

Syok merupakan peristiwa kurangnya aliran darah ke salah satu organ vital, seperti otak, paru-paru, atau jantung. Ini membuat organ-organ tersebut tidak dapat berfungsi dengan baik dan harus segera mendapat perawatan di ruang intensif agar stabil.

8. Perawatan Pasca Operasi

Khusus untuk operasi bedah yang melibatkan organ vital seperti otak, jantung, dan paru-paru, pasien harus ditempatkan di ICU selama beberapa waktu. Sebagaimana telah Anda baca sebelumnya, tindakan ini penting untuk pemantauan perkembangan pasien.

Jadi, tidak semua pasien di rumah sakit pasti akan dirawat di intensive care unit. Hanya pasien-pasien dengan karakteristik di atas yang akan dan harus memperoleh perawatan di sana.

SOP Pasien ICU yang Wajib Diterapkan

Lantas, bagaimana dengan prosedur standar operasional (SOP) pasien ruang perawatan intensif? Masing-masing rumah sakit tentu memiliki aturan berbeda, namun memiliki pakem utama yang sama, antara lain:

1. Alur Penerimaan Pasien

Pasien yang mendapat perawatan di ICU berasal dari:

  • IGD (Instalasi Gawat Darurat).
  • Instalasi Bedah.
  • Instalasi Rawat Inap.

Pasien-pasien dengan karakteristik sebagaimana telah dijabarkan sebelumnya akan mendapatkan perawatan selama beberapa waktu di intensive care unit.

Pasien pindah menggunakan ranjang medis dan wajib mendapat pendampingan dari tenaga medis profesional dari bangsal semula. Kondisi pasien harus dilaporkan secara lengkap pada petugas yang tengah berdinas di intensive care unit tujuan.

2. Standar Perawatan Pasien

Pasien harus mendapat perawatan berupa pemberian obat-obatan dan penggunaan peralatan medis sesuai dengan kebutuhan pasien. Alat-alat medis umum di ruang ICU antara lain:

  • Ventilator (alat bantu napas).
  • Monitor jantung.
  • Selang makanan.
  • Infus.
  • Kateter.
  • Defibrillator.

Serangkaian peralatan medis tersebut wajib ada di ruang perawatan intensif dan diatur secara tegas dan jelas dalam SOP rumah sakit.

3. Aturan Penjaga dan Jam Besuk

Pasien di ruang ICU hanya boleh mendapat penjagaan dari maksimal satu orang. Tidak boleh tinggal seorang diri dalam waktu lama tanpa izin tenaga medis yang bertugas. Segala keperluan dan barang milik pasien menjadi tanggung jawab si pendamping.

Pasien di ruang perawatan intensif boleh mendapatkan kunjungan pada jam besuk yang tertera. Namun, terdapat batasan pengunjung yang bisa masuk ruangan, khususnya untuk pasien dengan alat bantu pernapasan. Sebab, semakin banyak orang di ruangan akan mengakibatkan kadar oksigen ruangan menurun.

4. Pemulangan atau Pemindahan Pasien

Ketika kondisi pasien membaik, dokter yang bertugas dapat menentukan apakah pasien bisa langsung pulang atau pindah ke ruang rawat biasa. Keputusan dokter ambil melalui tindakan observasi harian terhadap perkembangan kondisi pasien bersangkutan.

Namun, jika kondisi pasien memburuk hingga tidak tertolong lagi, petugas ICU wajib membantu proses pemulangan jenazah. Petugas wajib berkoordinasi dengan pihak administrasi dan akomodasi terkait proses tersebut.

Sudah Mengenal Apa itu ICU?

Intensive care unit (ICU) merupakan areal perawatan krusial di rumah sakit. Bangsal ini menerapkan pemantauan dan kontrol intensif terhadap pasien. Hal tersebut menentukan kondisi pasien yang terdiagnosa kesehatan yang parah semakin membaik atau memburuk.

Petugas di unit perawatan intensif harus tenaga medis yang ahli. Mengapa? Sebab, mereka harus siaga 24 jam serta cepat tanggap bila pasien mendadak berada dalam kondisi kritis.

Karakteristik pasien yang parah otomatis membutuhkan dukungan peralatan-peralatan yang lengkap dan canggih. Tidak mengherankan jika intensive care unit menjadi salah satu bangsal rumah sakit yang peralatan medisnya selalu diperbarui. 

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page