Apakah Anda pernah merasa terpesona dengan keindahan bacaan Al-Quran yang mengalun begitu merdu? Salah satu faktor yang membuat bacaan Al-Quran terdengar begitu indah adalah penerapan hukum tajwid yang tepat. Selain itu, salah satu hukum tajwid yang penting untuk dipahami adalah Idgham Mimi.
Dalam artikel ini, Anda akan menjelajahi pengertian idgham mimi, cara membacanya, hukum yang terkait, dan contoh-contoh penerapannya dalam ayat-ayat Al-Quran. Mari kita mulai!
Daftar ISI
Pengertian Idgham Mimi
Pentingnya penerapan hukum tajwid dalam membaca Al-Quran tidak bisa diragukan lagi. Setiap hukum tajwid memiliki peran penting dalam menjaga kesempurnaan bacaan dan pemahaman terhadap ayat-ayat suci. Salah satu hukum yang sering dijumpai dalam Al-Quran adalah idgham mimi.
Idgham mimi terjadi ketika huruf hijaiyah Mim sukun (مْ) bertemu dengan huruf hijaiyah Mim yang memiliki harakat, yaitu Mim dengan harakat fathah (مَ), Mim dengan harakat kasrah (مِ), atau Mim dengan harakat dammah (مُ).
Hukum bacaan ini adalah salah satu hukum tajwid yang mengharuskan penggabungan atau penyatuan antara huruf Mim sukun dengan huruf Mim yang memiliki harakat di atasnya.
Ketika huruf-huruf ini bertemu, pengucapan Mim sukun akan dimasukkan ke dalam Mim dengan harakat, sehingga terjadi penggabungan suara yang halus dan terdengar seperti satu suara yang panjang.
Hukum Bacaan
Hukum idgham mimi mengatur cara pengucapan ketika huruf Mim sukun (مْ) bertemu dengan huruf Mim dengan harakat [مَ مِ , مُ ]. Saat terjadi pertemuan ini, pengucapan Mim sukun akan dimasukkan ke dalam Mim dengan harakat, menghasilkan penggabungan suara yang halus.
Aturan tajwid ini memiliki beberapa hukum bacaan yang perlu diperhatikan. Berikut ini adalah beberapa poin penting dalam hukum bacaannya:
1. Dibaca dengan Ghunnah atau Dengung
Hukum bacaan dari aturan tajwid yang satu ini adalah wajib dibaca dengan cara diidghamkan dengan suara dengung atau ghunnah. Ghunnah adalah suara berdengung yang dihasilkan dengan menggerakkan suara di tenggorokan.
Huruf Mim sukun harus dibaca dengan memanjangkan suara Mim sekitar 2-3 harakat hingga 1,5 alif. Hal ini memberikan penekanan pada penggabungan suara antara Mim sukun dan Mim dengan harakat.
2. Dalam Al Quran Sudah Diberi Tanda Tasydid di Atasnya
Tanda tasydid adalah sebuah penanda idgham mimi di dalam Al-Quran. Ayat-ayat yang mengandung hukum bacaan tajwid ini biasanya telah ditandai dengan adanya tanda tasydid (ـّ) pada huruf Mim dengan harakat.
Tasydid pada bacaan ini berfungsi sebagai penanda hukum peleburan atau pertemuan antara Mim sukun dan Mim dengan harakat. Fungsi ini menjadikan tasydid sebagai salah satu jenis tasydid hukum.
Dengan memahami dan menerapkan hukum bacaan tajwid yang satu ini dengan benar, kita dapat membaca Al-Quran dengan tartil dan memperoleh keberkahan dari setiap ayat yang kita baca.
Cara Membaca
Setelah mengetahui pengertian dan hukum bacaannya, selanjutnya kita akan membahas bagaimana melafalkan atau cara membaca hukum bacaan ini. Untuk dapat membacanya dengan tepat, kita perlu memerhatikan langkah-langkah berikut:
1. Pahami Ayat yang Mengandung Idgham Mimi
Perhatikan ayat-ayat dalam Al-Quran yang memiliki tanda tasydid pada huruf Mim dengan harakat. Identifikasi ayat-ayat ini untuk memahami kapan terjadi hukum bacaan ini dan menerapkannya saat membaca Al-Quran.
2. Panjangkan suara Mim Sukun
Ketika bertemu dengan Mim dengan harakat, panjangkan suara Mim sukun. Dalam hal ini, perlu diperhatikan bahwa ghunnah harus dipertahankan selama sekitar 2-3 harakat hingga 1,5 alif sesuai dengan durasi bacaan.
Dengung ini memberikan penggabungan suara yang halus antara kedua huruf tersebut. Dengan melafalkan Mim dengan cara yang benar, kita menciptakan harmoni suara yang memancarkan keindahan dan kelembutan dalam bacaan Al-Quran.
Maka dari itu, hindari membaca dengan terburu-buru yang dapat menyebabkan tidak adanya dengungan dalam bacaan ini.
3. Melatih Pengucapan yang Benar
Untuk membaca hukum bacaan ini dengan baik, perlu dilakukan latihan pengucapan yang benar. Latih kemampuan melafalkan Mim sukun dengan memperpanjang suara Mim, sehingga terjadi penggabungan suara yang tepat saat berpindah ke huruf Mim dengan harakat.
Contoh-contoh Bacaan
Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas, berikut ini adalah contoh-contoh penggunaan idgham mimi dalam membaca Mushaf Al-Qur’an.
1. Contoh 1: QS. Al Baqarah Ayat 18
فِيْٓ اٰذَانِهِمْ مِّنَ الصَّوَاعِقِ حَذَرَ الْمَوْتِۗ
Pada contoh yang pertama ini terdapat huruf mim (م) sukun bertemu dengan huruf mim (م) yang berharakat kasrah. Pelafalannya adalah “Fii aadzaanihimminash showaa’iqi khadzarol mauut” dengan mim sukun yang dipanjangkan ghunnah atau dengungnya.
2. Contoh 2: QS. Al Baqarah Ayat 10
فِيْ قُلُوْبِهِمْ مَّرَضٌۙ فَزَادَهُمُ اللّٰهُ مَرَضًاۚ
Kedua, terdapat ayat dimana terdapat huruf mim (م) sukun bertemu dengan huruf mim (م) yang berharakat fathah. Cara membaca ayat tersebut yaitu, “Fii quluubihim marodhun fazadahumullahu marodho” dengan dengung atau memanjangkan bacaan mim sukun.
3. Contoh 3: QS. Ali Imran Ayat 10
اَوْلَادُهُمْ مِّنَ اللّٰهِ شَيْئًاۗ
Selanjutnya, contoh ini sama seperti contoh kedua, dimana terdapat huruf mim (م) sukun bertemu dengan huruf mim (م) yang berharakat fathah. Cara membaca ayat tersebut yaitu “ulaaduhumminallahi syai a” dengan mim sukun yang didengungkan panjang.
4. Contoh 4: QS. Ali Imran Ayat 22
وَمَا لَهُمْ مِّنْ نّٰصِرِيْنَ
Pada contoh keempat ini juga terdapat huruf mim (م) sukun bertemu dengan huruf mim (م) yang berharakat kasrah. Cara membaca ayat tersebut yaitu “Wamaa lahumminnaashiriin” dengan mim sukun yang didengungkan panjang.
5. Contoh 5: QS. Al Baqarah Ayat 23
وَادْعُوْا شُهَدَاۤءَكُمْ مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ
Lagi, pada contoh kelima, terdapat huruf mim (م) sukun bertemu dengan huruf mim (م) yang berharakat kasrah. Cara membacanya adalah dengan mendengungkan huruf mim sukun menjadi “Wad’uu syuhadaa a kumminduunillah”.
6. Contoh 6: QS. Al Baqarah Ayat 10
وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ
Kemudian pada contoh di atas ini juga terdapat huruf mim (م) sukun yang bertemu dengan huruf mim (م) yang berharakat dhummah. Cara membacanya adalah menjadi “Waantummuslimuun ” dengan mim sukun yang didengungkan panjang selama 2-3 harakat.
Sudah Paham Hukum Idgham Mimi dalam Tajwid?
Demikianlah penjelasan lengkap tentang aturan tajwid idgham mimi. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda dalam mengeksplorasi dan memperdalam pengetahuan tentang hukum bacaan ini dalam tajwid.
Dalam mempelajari Al-Quran, penting bagi kita untuk memperhatikan hukum tajwid yang terkandung di dalamnya. Dengan memahami pengertian idgham mimi, cara membacanya, dan contoh-contohnya dalam ayat-ayat Al-Quran, kita dapat meningkatkan keindahan dan kualitas bacaan kita.
Saat melafalkan Al-Quran, marilah kita berusaha untuk memahami dan menerapkan hukum tajwid dengan baik. Dengan demikian, kita tidak hanya memperoleh pahala dari membaca Al-Quran, tetapi juga mampu mendapatkan pemahaman yang lebih dalam terhadap pesan yang terkandung dalam ayat-ayat-Nya.
Semoga bacaan Al-Quran kita selalu menginspirasi dan membawa hidayah kepada kita dan orang-orang di sekitar kita.