Pengertian Imbal Hasil, Risiko dan Cara Menghitungnya

Imbal hasil atau return adalah salah satu istilah dalam dunia investasi yang wajib untuk kamu ketahui. Dalam berinvestasi, setiap orang pasti menginginkan keuntungan. Namun untuk mendapatkannya, kamu harus memahami semua aspek teknis dalam investasi, termasuk tentang return yang akan kita bahas di artikel ini.

Pengertian Imbal Hasil

Imbal hasil adalah keuntungan yang kamu peroleh dari investasi dalam jangka waktu tertentu. Nama lainnya yaitu return, jika berbentuk nominal atau yield, jika berbentuk persentase. Dalam istilah yang lebih umum, keuntungan dari investasi disebut dengan gain, sedangkan kerugiannya disebut sebagai loss.

Return mengacu pada keuntungan yang berasal dari selisih harga jual dengan harga beli. Misalnya, jika kamu membeli saham senilai Rp10.000,00; lalu menjualnya di harga Rp12.000,00. Maka, return yang kamu dapatkan adalah Rp2.000,00 per lembar saham. Sedangkan yield dari transaksi tersebut adalah 20%.

Pentingnya Menghitung Persentase Keuntungan/Yield

Seperti yang sudah kamu baca di atas, keuntungan dalam investasi dapat diwujudkan dalam nominal (return) atau persentase (yield). Jika return lebih identik dengan eksekusi dan realisasi, maka yield lebih dekat dengan perencanaan dan strategi. Beberapa alasan pentingnya menghitung imbal hasil dalam bentuk yield, yaitu:

1. Mengevaluasi Kinerja

Dengan melihat yield, kamu dapat menentukan apakah investasi tersebut menghasilkan keuntungan yang memadai atau tidak. Jika yield positif, maka investasi kamu pasti menghasilkan keuntungan. Sebaliknya, jika yield negatif, maka investasi kamu mengalami kerugian, sehingga kamu perlu mencari instrumen lain.

2. Membandingkan Investasi

Dengan yield, kamu dapat melihat mana investasi yang memberikan keuntungan yang lebih tinggi dan mana yang lebih rendah. Dengan membandingkan yield investasi, kamu dapat memilih investasi yang lebih menguntungkan dan sesuai dengan tujuan keuangan kamu.

3. Mengukur Risiko

Yield juga membantu kamu dalam mengukur risiko investasi. Jika sebuah investasi memiliki fluktuasi yield yang besar, maka investasi tersebut memiliki tingkat risiko yang lebih tinggi. Kamu harus mempertimbangkan apakah kamu siap menerima risiko tersebut atau mencari investasi lain yang lebih stabil.

4. Mengatur Tujuan Investasi

Dengan mengetahui berapa persentase yield yang kamu harapkan dari investasi, maka kamu dapat menentukan target keuntungan yang ingin kamu capai. Sehingga, kamu dapat merencanakan investasi dengan lebih baik dan mengelola harapan kamu dengan lebih realistis.

Risiko Jika Yield Investasi Semakin Tinggi

Jika yield investasi semakin tinggi, maka kamu dapat memperoleh imbal hasil yang lebih tinggi dari investasi tersebut. Yield yang tinggi dapat menjadi daya tarik, karena menjanjikan potensi keuntungan yang lebih besar dibandingkan dengan alternatif investasi lainnya.

Namun, perlu kamu ketahui bahwa yield tinggi juga dapat menunjukkan adanya risiko yang lebih tinggi. Investasi dengan yield tinggi seringkali melibatkan aset atau instrumen yang lebih berisiko, seperti saham atau obligasi dengan kredit rendah.

Kamu perlu mempertimbangkan dengan cermat tingkat risiko yang ingin kamu ambil. Pastikan pula bahwa kamu memiliki pemahaman yang baik tentang investasi yang kamu pilih.

Selain itu, yield tinggi juga bisa menjadi sinyal bahwa ada ketidakseimbangan antara risiko dan pengembalian. Misalnya, yield tinggi pada obligasi dapat mengindikasikan adanya risiko gagal bayar atau risiko kredit yang tinggi.

Oleh karena itu, kamu perlu melakukan analisis menyeluruh terhadap investasi yang kamu pilih. Di dalamnya termasuk mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi yield, seperti kondisi pasar, kinerja perusahaan, dan stabilitas keuangan.

Pada akhirnya, meskipun yield tinggi menarik, kamu perlu menjaga keseimbangan antara risiko dan pengembalian yang kamu inginkan. Diversifikasi portofolio juga penting, agar terhindar dari risiko yang mengancam.

Sebaiknya, konsultasikan dengan penasihat keuangan atau ahli investasi untuk membantu mengidentifikasi dan memahami investasi dengan yield tinggi. Bahkan, jika kamu merasa cukup percaya diri dengan analisis kamu, seorang konsultan tetap bisa memberikan masukan dengan kondisi psikologi yang lebih netral.

Jenis-Jenis dan Cara Menghitung Imbal Hasil

Berdasarkan jenisnya, yield alias persentase keuntungan terbagi menjadi beberapa kategori, yaitu:

1. Current Yield

Jenis yield yang pertama adalah current yield, yaitu rasio keuntungan dari sebuah investasi, terutama obligasi atau saham, dalam bentuk pendapatan tunai atau dividen saat ini. Emiten akan membagikan dividen apabila performa finansial perusahaan berakhir positif dan masih ada sisa keuntungan untuk dibagikan.

Rumus untuk menghitung current yield, yaitu:

Current yield = (Nilai obligasi x Persentase pertumbuhan per tahun) / Harga saham terbaru x 100%

2. Yield to Maturity

Yield to maturity adalah keuntungan yang dapat kamu harapkan jika kamu memegang obligasi hingga jatuh tempo. Jenis ini juga mencerminkan tingkat pengembalian dari investasi obligasi, termasuk pendapatan bunga dan perubahan harga obligasi dari saat ini hingga jatuh tempo.

Rumus untuk menghitung yield to maturity yaitu:

Yield to maturity = (keuntungan + (nilai obligasi saat ini – nilai pembelian obligasi) / tenor obligasi) / ((nilai pembelian obligasi + nilai obligasi saat ini) / 2) x 100%.

3. Dividend Yield

Dividend yield adalah imbal hasil untuk menghitung dividen suatu investasi dalam bentuk saham. Semakin tinggi dividend yield, maka semakin besar pula keuntungan yang dapat kamu harapkan. Dividend yield sering menjadi pertimbangan penting bagi investor yang mencari pendapatan reguler dari investasi.

Rumus untuk menghitung dividend yield, yaitu:

Dividend yield = (Harga obligasi / Profit per lembar saham) x 100%.

4. Yield to Call

Yield to call adalah istilah dalam investasi obligasi untuk mengukur keuntungan, jika obligasi dipanggil (ditebus) sebelum jatuh tempo oleh penerbitnya. Obligasi memiliki tanggal jatuh tempo, namun dalam beberapa kasus, penerbit dapat memutuskan untuk menebus (call) obligasi tersebut sebelum jatuh tempo.

Rumus untuk menghitung yield to call, yaitu:

Yield to call = (Keuntungan + (Nilai obligasi saat ini – Nilai pembelian obligasi) / Tenor hingga calling saham) / ((Nilai pembelian obligasi + Nilai obligasi saat ini) / 2) x 100%

5. Yield to Worst

Yield to worst adalah istilah untuk mengukur keuntungan terendah, jika terdapat beberapa opsi penebusan obligasi yang berbeda, misalnya panggilan (call) atau konversi menjadi saham. Dengan mengetahui yield to worst, kamu dapat mempersiapkan diri untuk kemungkinan terburuk.

Contoh Perhitungan Imbal Hasil

Agar lebih memahami kalkulasi keuntungan dalam investasi, sekarang kita akan membuat sebuah contoh sederhana menggunakan obligasi sebagai instrumennya. Kamu bisa menerapkan contoh yang sama pada instrumen investasi lain, misalnya saham atau forex.

Bayangkan jika kamu berinvestasi dalam instrumen obligasi dengan nilai Rp20.000.000,00; kupon tahunan 5%, dan durasi 5 tahun. Untuk menghitung keuntungan investasi, pertama-tama kamu harus menentukan jumlah kupon yang akan kamu terima.

Jumlah kupon per tahun adalah 5% dari nilai obligasi, sehingga kalkulasinya, yaitu:

Jumlah kupon tahunan= 5% x Rp20.000.000,00= Rp1.000.000,00

Dalam 5 tahun, kamu akan menerima 5 kali pembayaran, yaitu:

Total kupon 5 tahun= 5 x Rp1.000.000,00= Rp5.000.000,00

Kemudian, saat jatuh tempo, kamu juga akan menerima nilai pokok obligasi sebesar Rp20.000.000,00. Jumlah total keuntungan investasi kamu, yaitu:

Keuntungan investasi= Total kupon + nilai pokok obligasi 

  = Rp5.000.000,00 + Rp20.000.000,00 = Rp25.000.000,00

Dalam contoh ini, nominal Rp25.000.000,00 merupakan keuntungan kamu dari investasi obligasi tersebut dalam periode 5 tahun. Pada jenis instrumen lain, variabel perhitungannya tentu saja berbeda. Misalnya, pada investasi saham, maka kamu juga perlu mempertimbangkan keuntungan yang berasal dari dividen.

Sudah Mengerti dan Bisa Menghitung Imbal Hasil Investasi?

Demikianlah pengertian, manfaat, risiko, cara menghitung, hingga contoh perhitungan keuntungan dalam berinvestasi. Selalu lakukan analisis dan kalkulasi secara teliti, agar investasi kamu membuahkan keuntungan. Sekarang, apakah kamu sudah mengerti dan bisa menghitung imbal hasil investasi?

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page