Pengertian Influencer: Jenis, Contoh, dan Cara Kerjanya

Influencer menjadi salah satu istilah yang tidak asing lagi untuk masyarakat, tak terkecuali para pebisnis yang sering menggunakan jasanya untuk mempromosikan produk-produknya. Jasa ini juga dinobatkan menjadi perantara penjualan yang dapat memberi impact baik untuk perusahaan. 

Bagaimana tidak, mereka bisa saja mempromosikan produk ke ribuan atau jutaan orang hanya dalam satu kali postingan. Hal ini tentu akan membuat orang-orang penasaran tentang sehebat apa produk yang dipromosikan. Lantas, apa itu influencer? Bagaimana cara kerja mereka?

Pengertian Influencer

Sebelum kita membahas lebih banyak tentang pekerjaan seorang influencer, akan lebih baik jika Anda mengetahui pengertiannya. Jadi, influencer adalah sebutan untuk seseorang yang mempunyai ribuan hingga jutaan pengikut (followers) di media sosialnya.

Orang-orang tersebut biasanya juga mempunyai kemampuan khusus untuk memberikan pengaruh terhadap khalayak umum. Istilah pekerjaan ini berasal dari kata “influence” yang artinya ialah pengaruh. Sehingga, seorang influencer akan berfokus pada sesuatu yang dapat mempengaruhi atau memberi dampak tertentu.

Bagi orang awam, mereka hanya dipandang sebatas idola atau inspirator belaka. Namun, bagi pebisnis, sosok tersebut mempunyai peranan yang penting dalam proses pemasaran dan promosi produknya. 

Mereka tidak hanya akan meningkatkan penjualan saja, melainkan juga dapat meningkatkan brand awareness, mempengaruhi keputusan pembelian, hingga memperluas jangkauan produk ke target pasar. 

Sekilas tugasnya hanya sebatas promotor saja, namun apabila kita ungkap secara luas, tugas-tugas dari pekerjaan tersebut adalah sebagai berikut:

  • Membuat konten yang memiliki kualitas bagus, menarik, dan relevan dengan target audiens.
  • Mengembangkan dan mempertahankan personal branding media sosial mereka secara konsisten.
  • Membangun interaksi antar audiens secara aktif di media sosial.
  • Menghadiri acara atau event-event untuk memperluas jaringan.
  • Selalu mengikuti tren yang sedang berkembang di bidang industri agar tetap up to date.

Jenis-Jenis Influencer

Pada dasarnya, semua influencer mempunyai tugas dan tanggung jawab yang sama. Hanya saja, ada beberapa kategori yang membuat pekerjaan ini pun dibagi menjadi beberapa jenis. Berikut penjelasannya:

1. Nano

Jenis yang pertama adalah nano influencer. Singkatnya, mereka masih mempunyai jumlah pengikut yang relatif kecil, namun mampu memberikan tingkat engagement yang tinggi dengan para followers mereka. Biasanya, jumlah pengikutnya berkisar antara 1.000 hingga 10.000 orang.

Meski jumlah followers-nya masih sedikit, namun nano influence tetap akan fokus pada niche yang spesifik. Bahkan, karena lingkupnya masih cukup kecil, influencer ini juga mampu membangun komunitas kecil yang anggotanya bisa aktif dalam topik yang dibahas.

Sehingga, mereka akan lebih mudah membagikan konten secara pribadi dan melakukan interaksi dengan para audiensnya. Maka dari itu, tak sedikit para pebisnis yang menyasar nano influence untuk menjadi jembatan bagi mereka memperkenalkan produk-produknya, terutama produk atau brand yang baru rilis.

2. Micro

Micro Influencer merupakan seseorang yang mempunyai wawasan mendalam dan spesifik terhadap niche tertentu, sehingga memungkinkan mereka membuat konten yang cocok untuk para pengikutnya. Basis pengikut untuk jenis pelaku influence ini berkisar antara 10.000 hingga 100.000 orang.

Jumlah pengikut ini juga mampu memberikan impact yang bagus untuk perusahaan. Sebab, konten-konten mereka berkemungkinan besar untuk sampai ke audiens secara relevan dan pasti dengan daya jangkau yang lebih luas.

Dengan daya jangkau yang lebih luas, pelaku micro influence bisa mempengaruhi keputusan pembelian dan membangun hubungan yang baik dengan pengikutnya.

3. Macro

Jenis yang ketiga adalah macro influencer. Umumnya, jenis ini mempunyai jumlah pengikut yang lebih besar ketimbang dengan jenis lainnya. Adapun followers tersebut berkisar antara 100.000 hingga 1 juta orang. Mereka yang sudah berada di level ini dianggap memiliki keahlian yang lebih baik.

Hal tersebut dikarenakan pengaruhnya yang cukup kuat kepada masyarakat sehingga memiliki dampak yang besar untuk mempengaruhi keputusan pembelian audiens targetnya. Selain itu, para pengikutnya juga merupakan orang-orang yang memiliki loyalitas tinggi.

Artinya, mereka mempunyai sekelompok pengikut atau komunitas yang setia. Sehingga, apa yang di-posting oleh idolanya pasti akan langsung memberikan dampak yang cukup signifikan untuk mereka. Misalnya saja keinginan besar untuk membeli produk yang sama.

Oleh sebabnya, tidak heran juga apabila macro influencer lebih banyak melakukan kerjasama dengan perusahaan-perusahaan besar yang memiliki brand terkenal. Sebab, tanpa melakukan promosi besar-besaran, produk mereka akan langsung tersampaikan kepada masyarakat secara luas melalui pengikut macro.

4. Mega

Mega influencer merupakan jenis terakhir yang mempunyai jumlah pengikut sangat besar, mulai dari jutaan hingga ratusan juta orang. Seringkali mereka sudah dikenal hingga kancah internasional lantaran mereka mempunyai reputasi yang kuat di dunia media sosial.

Para pelakunya bisa memberikan efek yang kuat untuk beberapa aspek, seperti mempengaruhi tren dan budaya hingga menciptakan trendsetter. Serta bahkan mampu “menyihir” orang-orang untuk ikut memakai atau menggunakan produk yang sama dengan mereka.

Kehadiran orang-orang ini sangat berdampak untuk penjualan perusahaan Anda. Sebab, mereka sudah memiliki nama yang besar, sehingga bisa dengan mudah membuat brand terkenal. Hanya saja, untuk bisa bekerja sama dengan mereka, biasanya Anda membutuhkan budget yang lebih besar.

Cara Kerja Influencer

Berdasarkan beberapa sumber, influencer memiliki cara kerja dengan membuat konten atau unggahan terkait topik tertentu melalui media sosial milikinya. Tujuannya adalah menggaet pengikut yang antusias dan loyal agar tertarik dengan apa yang mereka publish.

Dalam menjalankan tugasnya, influencer akan mendapatkan endorsement terlebih dahulu. Sistem ini merupakan strategi promosi yang dilakukan antara perusahaan dan orang tertentu dengan tujuan mempromosikan produk ke publik. Dalam proses ini, mereka tidak selalu menjamin strategi promosinya pasti berhasil.

Sebab, ada beberapa faktor yang mempengaruhinya, seperti kedekatan antara selebgram dengan pengikutnya dan engagement rate yang didapatkan. Engagement rate merupakan tolak ukur jumlah followers yang aktif dalam melakukan interaksi di media sosialnya.

Semakin tinggi jumlahnya, maka semakin besar pula peluang keberhasilan endorsement yang mereka jalankan. Maka dari itu, perusahaan pun akan melakukan riset terlebih dahulu untuk mempercayakan marketing-nya melalui selebgram yang sudah ditargetkan.

Hal tersebut dilakukan untuk meminimalkan adanya kegagalan yang mungkin saja bisa terjadi. Perusahaan tidak akan mungkin membuang uang dalam jumlah besar tanpa memberikan keuntungan apapun. Maka dari itu, semakin besar jumlah pengikut yang aktif di media sosial influencer, maka semakin mahal harganya.

Contoh Influencer yang Sering Perusahaan Gunakan

Selanjutnya, Anda perlu mengetahui beberapa contoh influencer yang sering perusahaan gunakan dalam ajang promosi. Adapun contoh itu adalah sebagai berikut:

1. Youtuber

Contoh influencer pertama ialah YouTuber. Tidak ada yang tidak mengenal pekerjaan ini. Sebab, YouYube sudah menjadi channel kedua untuk pengguna internet mendapatkan informasi maupun hiburan.

Hingga saat ini, terhitung sudah ada beberapa YouTuber terkenal di Indonesia. Misalnya Ria Ricis, Atta Halilintar, Deddy Corbuzier, Jerome Poline, dan lain sebagainya. Mereka mempunyai topik tertentu yang diangkat menjadi konten.

2. Selebgram

Selain YouTuber, selebgram pun menjadi influencer yang paling banyak menggaet pengikut melalui postingan media sosial Instagram-nya. Mereka biasanya membagikan konten-konten berupa foto maupun video untuk para pengikutnya. Adapun selebgram Indonesia yang terkenal ialah Anya Geraldine.

3. Blogger

Blogger biasanya mendapatkan pengikut melalui tulisan yang mereka unggah melalui situs pribadi. Biasanya, blogger mempunyai hubungan yang paling aktif dengan para pengikutnya. Selain itu, topik yang mereka angkat pun lebih luas, contohnya seperti blogger Trinity.

Ingin Mencoba Berkarir Menjadi Influencer?

Berdasarkan penjelasan di atas, apakah Anda ingin mencoba berkarir menjadi influencer atau menjalin kerja sama dengan mereka yang sudah berkecimpung di dunia ini?

Jika iya, maka Anda membutuhkan berbagai pengetahuan dan wawasan dasar agar mampu menarik perhatian orang-orang di media sosial, salah satunya adalah kekuatan penyuguhan konten.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page