Integritas nasional dibutuhkan untuk menyatukan perbedaan dalam masyarakat. Secara umum, konsep ini mencerminkan komposisi dari kesatuan proses berkumpulnya individu-individu dari berbagai daerah yang berbeda dan beragam dalam satu wilayah Negara yang berdaulat. Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Daftar ISI
Pengertian Integritas Nasional
Integritas nasional merupakan proses penggabungan atau asimilasi berbagai bangsa sehingga membentuk kesatuan yang utuh. Definisi konsep ini sangat beragam, seperti yang tercantum dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), yang mengartikannya sebagai penyatuan hingga membentuk kesatuan yang utuh.Â
Penting untuk dicatat bahwa kata “nation” dalam konteks ini mengacu pada bangsa. Dalam konteks politik, national integrity adalah upaya penggabungan berbagai kelompok sosial dan budaya ke dalam wilayah nasional yang mengembangkan identitas nasional.
Dari sudut pandang antropologis, national integrity adalah proses penyesuaian terhadap berbagai faktor budaya untuk mencapai keselarasan atas fungsi-fungsi yang ada dalam kehidupan masyarakat. Dengan demikian, national integrity adalah konsep yang esensial dan harus dipahami oleh semua warga Negara.
Syarat Integritas Nasional
Dalam praktiknya, mencapai integritas nasional butuh sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi. Hal ini karena integritas tidak akan muncul dengan sendirinya tanpa usaha. Berikut adalah tiga persyaratan utama yang perlu Anda ketahui:
1. Kesadaran Massal yang Mendalam
Syarat mendasar dalam membangun integritas dan persatuan nasional adalah kesadaran yang dimiliki oleh seluruh masyarakat. Kesadaran bahwa hubungan dan kerjasama adalah hal yang penting untuk memenuhi kebutuhan bersama. Integritas nasional hanya dapat terwujud dengan kontribusi dari semua elemen masyarakat.
2. Kesepakatan tentang Norma dan Nilai Bersama
Persyaratan lainnya adalah adanya kesepakatan di antara masyarakat tentang norma dan nilai-nilai sosial yang harus dijaga dan dijadikan pedoman. Semua masyarakat harus menyetujui peraturan hidup yang telah ditetapkan.
3. Pematuhan terhadap Nilai dan Norma yang Berlaku
National integrity juga bisa Anda capai dengan memastikan adanya nilai dan norma sosial yang diakui dan dihormati sebagai pedoman dalam melaksanakan proses integritas sosial. Nilai-nilai dan norma-norma tersebut sangat penting sebagai aturan yang berlaku dalam masyarakat.
Faktor Pembentuk Integritas Nasional
Kepatuhan terhadap nilai dan norma yang berlaku merupakan salah satu faktor penting dalam terbentuknya integritas nasional. Berikut adalah beberapa faktor yang menjadi pengaruh atau pembentuk dari integritas dan persatuan nasional:
1. Semangat Persatuan dan Perjuangan
Salah satu faktor yang sangat signifikan dalam membangun integritas dan persatuan nasional adalah semangat kesetiaan dan perjuangan bersama. Faktor ini berasal dari masa kolonial.
Pada masa kolonial, rakyat Indonesia dapat bersatu dan berjuang bersama untuk meraih kemerdekaan dengan hasrat yang sama. Hal ini bisa dilakukan karena rakyat Indonesia tidak memandang suku, agama, ras, atau kelas ketika berjuang bersama untuk kemerdekaan.
2. Keinginan untuk Bersatu
Keinginan bangsa Indonesia untuk bersatu tercermin dalam peristiwa Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Bangsa Indonesia bersatu dengan semangat perjuangan yang sama, sesuai dengan cita-cita untuk bersatu dalam satu Negara yang berdaulat.
3. Cinta terhadap Tanah Air
Integritas nasional juga dipengaruhi oleh cinta yang mendalam dari masyarakat Indonesia terhadap tanah airnya. Hal ini dapat terlihat dalam upaya masyarakat Indonesia untuk menjaga dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
4. Konsep Idealisme Nasional
National integrity adalah hasil dari kesepakatan bersama terhadap ideologi nasional. Melalui Pancasila, Indonesia yang kaya akan perbedaan dan keragaman dapat terus bersatu. Hal ini terjadi karena nilai-nilai Pancasila digunakan sebagai pedoman bagi masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
5. Budaya Gotong Royong
Gotong royong merupakan budaya yang menjadi faktor pendukung terjadinya persatuan nasional. Budaya ini menjadi ciri khas dari masyarakat Indonesia yang turun-temurun dari generasi ke generasi dan masih tetap lestari hingga saat ini.
6. Antisipasi Ancaman dari Luar
Persatuan nasional juga sangat penting untuk mengantisipasi ancaman dari luar. Ancaman tersebut dapat berupa pendudukan wilayah atau pulau terluar Indonesia.
Faktor Penghambat Integritas Nasional
Selain faktor-faktor yang mendukung pembentukan integritas nasional, ada juga faktor-faktor yang dapat menghambatnya. Berikut adalah faktor-faktor yang menghambat persatuan nasional:
1. Keragaman Masyarakat Indonesia
Masyarakat Indonesia sangat beragam, mencakup berbagai suku, agama, ras, budaya, dan kelompok lainnya. Bahkan, terdapat ribuan suku bangsa di Indonesia yang memunculkan perbedaan yang signifikan. Perbedaan tersebut dapat menjadi hambatan dalam upaya mencapai persatuan nasional.
2. Kompleksitas Wilayah Indonesia
Kepulauan Indonesia yang luas juga dapat menjadi hambatan bagi persatuan nasional. Indonesia memiliki lebih dari 17.000 pulau yang tersebar di seluruh lautan luas. Wilayah yang tersebar tersebut dapat menjadikan koordinasi dan komunikasi antar wilayah menjadi sebuah tantangan untuk mewujudkan persatuan nasional.
3. Kuatnya Etnosentrisme
Kuatnya pandangan etnosentris, yaitu konsep di mana kelompok etnis meyakini bahwa budaya mereka lebih superior daripada budaya lain, tentu bisa menjadi penghambat persatuan nasional.
Situasi ini juga bisa menyebabkan setiap suku bangsa di Indonesia percaya bahwa budaya mereka lebih unggul daripada budaya suku-suku lain. Keyakinan inilah yang yang dapat mengancam persatuan nasional.
4. Ketimpangan Pembangunan
Karena wilayah Indonesia yang luas, salah satu hambatan dalam mencapai integritas nasional adalah tidak meratanya pembangunan. Wilayah seperti Jawa dan bagian barat Indonesia mungkin lebih berkembang daripada wilayah bagian timur Indonesia.
Ketimpangan pembangunan ini dapat menyebabkan ketidakpuasan di kalangan beberapa pihak sehingga mengancam konsep persatuan nasional.
5. Erosi Budaya Tradisional
Erosi budaya adat juga dapat menghambat persatuan nasional. Penurunan nilai budaya suatu Negara dapat bermula dari pengaruh budaya asing yang kuat. Terutama budaya yang tidak selaras dengan nilai, norma, dan identitas nasional.
Ancaman erosi budaya tersebut juga bisa terjadi melalui interaksi langsung maupun tidak langsung.
Contoh Integritas Nasional
Penerapan integritas nasional bisa Anda terapkan dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan sekolah maupun masyarakat. Berikut ini adalah contoh-contoh penerapan persatuan nasional di lingkungan sekolah dan masyarakat:
1. Uniformitas
Penggunaan seragam sekolah yang seragam untuk semua siswa tanpa memandang latar belakang kelas sosial, ekonomi, etnis, agama, atau ras mereka adalah sebuah wujud dari integritas nasional di sekolah.
Seragam ini menciptakan keseragaman di antara siswa, dengan karakteristik institusi yang menjadi satu-satunya yang membedakan mereka. Misalnya, jika sekolah tersebut adalah sekolah berbasis agama, seragamnya mungkin memiliki ciri-ciri tertutup atau hijab untuk siswa perempuan.
2. Prinsip Gotong Royong
Bangsa Indonesia dikenal dengan nilai kemanusiaan yang tinggi. Nilai tersebut tercermin dalam prinsip gotong royong. Gotong royong adalah semangat untuk bekerja sama dan meninggalkan perbedaan dalam masyarakat demi mencapai tujuan bersama.
Konsep ini masih bisa Anda jumpai pada komunitas masyarakat yang tinggal di wilayah pedesaan. Anda bisa menemukan orang-orang bekerja bersama untuk menyelesaikan masalah bersama. Bagi masyarakat yang tinggal di wilayah perkotaan, praktik ini pasti sudah jarang Anda jumpai.
3. Sikap Saling Menghormati
Sikap saling menghormati dan menghargai merupakan bentuk persatuan nasional yang penting, terutama dalam masyarakat yang beragam seperti Indonesia. Konsep ini melibatkan penghargaan dan apresiasi terhadap individu dari berbagai suku, budaya, adat, ras, dan agama yang berbeda.
Tidak hanya itu, sikap ini juga dapat membantu menciptakan kehidupan yang damai dan rukun antar komunitas masyarakat.
4. Proses Akulturasi dan Asimilasi Budaya
Setiap daerah di Indonesia memiliki budaya dan adat istiadatnya sendiri. Proses persatuan nasional dalam konteks budaya terjadi melalui akulturasi dan asimilasi, dimana budaya-budaya yang sejalan berusaha bersatu dan beradaptasi.
Contohnya adalah ketika pendatang dari Jawa menetap di Lampung. Awalnya, perbedaan budaya dan etnis sering memicu konflik. Tetapi seiring berjalannya waktu, mereka mampu hidup berdampingan secara damai.
5. Kepatuhan terhadap Hukum
Kepatuhan terhadap aturan hukum yang dikeluarkan untuk kepentingan umum juga merupakan bentuk persatuan nasional. Pemerintah merancang dan menetapkan aturan tersebut untuk memastikan bahwa hak individu tidak bertentangan dengan hak orang lain.
Contohnya adalah patuh terhadap peraturan lalu lintas. Masyarakat yang tidak patuh terhadap aturan lalu lintas akan dapat menyebabkan kekacauan di jalan raya.
6. Toleransi Beragama
Indonesia mengakui enam agama sebagai agama Negara dan melindungi hak asasi manusia. Konsep ini menciptakan suasana yang mendukung kebebasan beragama dan toleransi antar umat beragama.
Toleransi ini juga telah menjadi kunci keberhasilan persatuan nasional selama beberapa dekade.
7. Upacara Bendera
Upacara bendera adalah contoh identitas nasional yang penting dalam persatuan nasional. Melalui upacara ini, siswa akan mengibarkan bendera merah-putih, menyanyikan lagu kebangsaan, dan menunjukkan rasa cinta kepada tanah air.
Selain itu, upacara ini juga membantu melatih disiplin dan ketaatan terhadap peraturan di sekolah.
Baca Juga : Kebangkitan Nasional: Pengertian, Sejarah, Faktor, dan Tujuan
Sudah Tahu Apa Itu Integritas Nasional?
Itulah beberapa penjelasan tentang integritas nasional, mulai dari pengertian hingga contoh penerapannya. Sebagai bagian dari generasi bangsa Indonesia, Anda harus memahami konsep integritas ini dengan baik untuk menjaga keutuhan dan persatuan nasional. Jadi bagaimana? Sudah paham dengan konsep yang satu ini?