Intervensi: Pengertian, Jenis, Bentuk, Fungsi, dan Penerapannya

Intervensi adalah tindakan campur tangan seseorang ke dalam suatu kelompok yang memiliki tujuan tertentu. Walaupun kosa kata ini bermakna negatif atau perlakuan intimidasi, faktanya tidak selalu begitu. 

Terkadang tindakan seseorang untuk ikut campur dalam suatu kondisi bisa berarti sebagai tindakan membantu. Nah, untuk memahami lebih dalam seputar konsep intervensi, baca artikel ini sampai selesai!

Apa Itu Intervensi?

Berdasarkan KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), definisi intervensi adalah tindakan untuk campur tangan dalam perselisihan antara dua belah pihak (orang, golongan, kelompok), sehingga dapat memberikan keuntungan pada pihak yang diintervensi.

Sedangkan menurut etimologinya, istilah intervensi atau intervention berasal dari bahasa Latin “intervenire” yang berarti hadir di antara atau mencela. Secara luas, intervensi merupakan campur tangan oleh pihak lain yang memiliki konflik pribadi, kenegaraan, sosial, maupun kelompok untuk kepentingan tertentu. 

Istilah tersebut memiliki berbagai sudut pandang, seperti sosial, politik, ekonomi, pendidikan, pemerintahan, dan kesehatan. Misalnya, pada bidang politik, intervensi merujuk pada campur tangan secara diktator antar dua negara lain dengan maksud memelihara atau membantu urusan di dalamnya. 

Pengertian Intervensi Menurut Para Ahli

Penjabaran definisi intervensi secara luas dapat dijelaskan oleh para ahlinya seperti berikut ini:

1. Dr. Wirjono Prodjodikoro

Beliau merupakan ahli hukum yang menjelaskan intervention sebagai perilaku campur tangan oleh negara lain dalam bentuk kekerasan dan ancaman. Perilaku tersebut terjadi saat keinginannya tidak terpenuhi.

2. Ophenheiman Lauterpacht

Menurut Oppenheiman Lauterpacht, intervensi merupakan campur tangan oleh negara satu dengan negara lain secara diktator. Tujuannya adalah untuk memperbaiki ekonomi negara yang berkonflik.

3. Yeni Duriana Wijaya

Menurut Yeni Duriana Wijaya yang merupakan seorang psikolog, intervention merupakan kegiatan psikoterapi yang membutuhkan ahli terapi dalam menolong orang lain. Pertolongan tersebut berupa membantu mengatasi permasalahan kesehatan mental, pasca stres, kualitas hidup, dan pola perilaku seseorang.

4. Parry dan Grant

Menurutnya, intervensi adalah kegiatan ikut campur urusan negara lain secara diktator dengan tujuan menjaga atau mengubah suatu keadaan tertentu. Secara spesifik, campur tangan yang dilakukan mengacu pada bidang sosial, kesehatan, atau lingkungan untuk mencapai perbaikan dan kemajuan kehidupan manusia.

5. J. G. Starke

Intervention merupakan suatu bentuk propaganda kepada negara lain. Tujuannya adalah untuk menimbulkan perputaran atau perang saudara di negara tujuan.

Jenis-Jenis Intervensi

Intervensi
Intervensi | Image Source: Freepik

Berdasarkan penjabaran tersebut, intervention dibedakan menjadi dua jenis, yaitu berdasarkan jangkauan dan dampaknya. Berikut ini masing-masing penjelasannya:

1. Berdasarkan Jangkauan

Berikut merupakan penjelasan jenis intervention yang ditinjau berdasarkan jangkauannya:

a. Campur Tangan Internal

Suatu tindakan negara dalam perselisihan antar negara lain yang memberontak terhadap pemerintah. Biasanya, perselisihan ini memiliki maksud untuk mendukung kelompok pemberontak sehingga mereka dapat menjatuhkan kepemimpinan.

b. Campur Tangan Eksternal

Campur tangan suatu negara dengan dua negara lainnya yang bertujuan untuk mendamaikan. Selain itu, intervensi eksternal juga bertujuan untuk menyelesaikan konflik antar dua negara atau mendukung salah satu negara. Sehingga, tindakan campur tangan ini bisa memiliki hubungan multilateral dengan banyak negara.

c. Campur Tangan Reprisal

Tindakan campur tangan ini bertujuan untuk membalas kerugian negara lain akibat kekalahan pada konflik dengan negara lainnya. Biasanya, pihak yang melakukan pembalasan adalah antara negara yang lebih kuat terhadap negara lemah yang menimbulkan kerugian.

2. Berdasarkan Dampaknya

Selanjutnya, sesuai dengan dampak yang ditimbulkan, jenis-jenis intervensi terbagi menjadi dua, yaitu dampak positif dan negatif. Berikut ini ulasannya:

a. Dampak Positif

Dampak positif dari tindakan intervensi terjadi apabila berdampak baik bagi negara yang dicampuri urusannya. Sebagai contoh, interferensi PBB dalam menjaga keamanan dan tidak adanya pelanggaran di seluruh dunia. 

Sedangkan dampak positif bagi kesehatan adalah terbantunya seorang dokter dalam merawat pasien dengan adanya seorang perawat. Penting untuk diingat bahwa dampak positif dari tindakan ikut campur tidak selalu terjamin, dan kebijakan serta pelaksanaannya harus dilakukan dengan sangat hati-hati.

b. Dampak Negatif

Berkebalikan dengan sebelumnya, dampak negatif bagi perilaku intervention adalah tindakan yang berdampak buruk bagi negara yang dicampuri urusannya. Kebiasaan buruk dari intervention adalah negara yang lebih kuat mengambil keuntungan sumber daya atau politik dari negara yang lemah.

Bentuk-Bentuk Intervensi

Bentuk Intervensi
Bentuk Intervensi | Image Source: Pexels

Menurut Kalevi J. Holsti, intervention memiliki berbagai bentuk campur tangan yang patut untuk disimak. Adapun bentuk-bentuknya adalah sebagai berikut:

1. Diplomatik

Campur tangan diplomatik terjadi apabila seorang diplomat memihak suatu persoalan krisis atau politik yang menimpa di negaranya saat sedang dinas. Campur tangan diplomatik yang sukses adalah yang dilakukan dengan bijaksana, mempertimbangkan implikasi politik dan etika, serta berfokus pada perdamaian.

2. Klasik

Bentuk kedua adalah campur tangan klasik yang merupakan bagian dari kegiatan gelap atau misi rahasia. Contohnya adalah tindakan penyuapan kepada pejabat dan jajarannya.

3. Pameran Kekuatan Militer

Kekuatan militer merupakan campur tangan yang memiliki resiko rendah dan biayanya murah daripada ekspedisi militer yang sebenarnya. Sebab, intervensi militer penuh seringkali melibatkan pengiriman pasukan bersenjata dengan tujuan mencapai perubahan signifikan dalam situasi tertentu

4. Subversi

Subversi atau gerakan bawah tanah merupakan pergerakan politik dan militer yang diorganisasikan dan diarahkan ke negara lain. Tujuannya adalah untuk memanfaatkan berbagai elemen pada negara target.

5. Gerilya

Gerilya merupakan gabungan antara subversi dengan perang konvensional. Umumnya, gerilya tidak selalu berasal dari kekuatan campur tangan asing, akan tetapi sudah banyak kegiatan gerilya yang merupakan perwujudan dari intervention.

6. Campur Tangan Militer

Seperti namanya, campur tangan militer adalah suatu tindakan campur tangan dengan mengirimkan pasukan ekspedisi militer. Biasanya, tujuannya adalah untuk membantu pemerintahan suatu negara atau kelompok pemberontak.

Tujuan Intervensi

Dengan adanya dampak positif dan negatif yang telah dijelaskan sebelumnya, lalu sebenarnya apa tujuan dari perilaku campur tangan itu?

Salah satu tujuan dari pencampuran tangan terhadap konflik antar negara adalah dapat menyelesaikan masalah negara lain. Jika tidak mendapat bantuan, maka konflik antar negara dapat merugikan seluruh dunia.

Selain itu, konotasi intervention pun juga bukan perihal negara. Banyak implementasi yang bisa dijadikan tujuan positif untuk kedamaian antar kedua belah pihak. Tentunya, tujuan utamanya adalah menengahi sengketa konflik yang terjadi, baik itu politik, ekonomi, sosial, budaya, dan pendidikan.

Penerapan dan Fungsi Intervensi di Berbagai Bidang

Penerapan dan Fungsi Intervensi
Penerapan dan Fungsi Intervensi | Image Source: Freepik

Nah, agar tidak bingung bagaimana implementasi proses campur tangan di bidang selain kenegaraan, Anda bisa simak penjelasan di bawah ini:

1. Bidang Kesehatan

Campur tangan di ranah kesehatan umumnya berkaitan dengan tindakan pemeriksaan pasien. Salah satu contohnya adalah tindakan kolaborasi seorang dokter dalam mengoperasi pasiennya dan campur tangan perawat untuk membantu seorang dokter.

Kasus tersebut tentu tidak ada yang dirugikan, karena keduanya sama-sama mendapatkan keuntungan. Dokter bisa menyelamatkan pasiennya dan perawat mendapat pengalaman lebih dalam menangani pasien.

2. Bidang Pemerintahan

Sejenis dengan politik, bidang pemerintahan terdapat berbagai macam kelompok yang sering menimbulkan pertikaian. Kebanyakan, perselisihan yang sering muncul perihal penekanan secara sengaja oleh pihak tertentu. Sengketa antara kedua kelompok tersebut disebut sebagai intervensi.

3. Bidang Hukum

Dalam bidang hukum, terdapat campur tangan sebagai pihak ketiga dalam hukum perdata antara pihak penggugat dan tergugat. Hukum ketenagakerjaan juga berperan dalam pembentukan regulasi yang tepat. 

Salah satunya berkaitan tentang peraturan perundang-undangan, menjamin keadilan dan perlindungan, serta menjamin hak dan kewajiban pekerja. Sehingga, dalam konteks hukum ketenagakerjaan, campur tangan dapat terjadi melalui pengawasan pemerintah, serikat pekerja, atau lembaga arbitrase ketenagakerjaan.

4. Bidang Psikologi

Penerapan intervensi yang keempat berkaitan dengan perilaku, sikap, mental, dan jiwa dalam hubungan kemasyarakatan. Sedangkan, implementasi tindakan campur tangan seorang psikologi adalah untuk mengubah perilaku, pikiran, dan perasaan seseorang ke arah yang lebih baik.

Pada cakupan bidang psikologi, terdapat macam-macam ranahnya, yaitu psikoterapi, behavioral, phenomenological, dan rehabilitasi psikososial. Dari banyaknya macam-macam itulah yang membantu dalam pencampuran tangan seorang psikolog.

5. Bidang Sosial

Penerapan campur tangan di bidang sosial adalah melaksanakan rencana pengasuhan atau pelayanan anak di lingkungan keluarga atau kesejahteraan sosial. Fungsinya adalah untuk memberikan tindakan yang dilakukan oleh pekerja sosial dengan harapan tercapainya kondisi suatu kelompok yang sejahtera.

Kapan Waktu yang Tepat untuk Melakukan Intervensi?

Dengan demikian, Anda jadi tahu bagaimana pengertian serta macam-macam yang berkaitan dengan intervensi. Perlu teori lebih lanjut jika Anda membutuhkan pembahasan detail sesuai bidang yang dibutuhkan.

Sebab, pola suatu tindakan campur tangan sangat beragam. Bahkan, permasalahan sosial dalam kasus kesejahteraan juga berkaitan. Oleh karena itu, waktu yang tepat untuk campur tangan pun juga tidak terbatas. Kapan pun jika campur tangan dibutuhkan saat itu, Anda boleh melakukannya dalam batas wajar.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page