Intonasi atau aksen adalah bagian dari musik yang berkaitan erat dengan penekanan suara yang dikeluarkan oleh seseorang. Tak hanya itu, istilah ini juga berkaitan dengan percakapan sehari-hari, di mana nada yang keluar dari mulut seseorang saat berbicara dapat memengaruhi arti dari kalimat yang diucapkan tersebut.
Lantas, sebenarnya apa yang dimaksud dengan aksen? Apa saja jenis dan teknik yang biasa digunakan dalam dunia musik? Kemudian, apa saja fungsinya dan bagaimana teknik melatihnya dengan tepat? Bagi kamu yang penasaran, simak penjelasan selengkapnya dalam artikel di bawah ini, ya.
Daftar ISI
Pengertian Intonasi
Secara umum, intonasi adalah sebuah ketepatan pengucapan dan juga irama kalimat yang diucapkan dalam sebuah dialog. Beberapa orang lainnya juga mengartikan istilah aksen sebagai akurasi pada penyajian tinggi rendahnya sebuah nada.
Dalam dunia musik, istilah ini sering kali disebut dengan nama lagu kalimat. Hal inilah yang membuat istilah ini berfungsi untuk memberikan sebuah penekanan dalam sebuah kata. Dengan begitu, nada yang sudah dihasilkan bisa tersampaikan dari si penerima pesan. Khususnya yang berkaitan dengan makna dari kata yang diucapkan.
Dalam komunikasi sehari-hari, seseorang juga perlu memahami bagaimana penggunaan aksen yang tepat pada saat mengobrol dengan lawan bicaranya. Hal ini juga berlaku ketika seseorang sedang membawakan acara diskusi atau sedang mempresentasikan sesuatu kepada banyak orang.
Misalnya, seorang aktor dalam pertunjukkan teater harus bisa membawakan suatu lakon dengan dialog yang telah dibuat tanpa perlu menggunakan pengeras suara. Aktor tersebut mau tidak mau harus mempelajari penggunaan aksen suara yang tepat, agar isi cerita bisa dipahami oleh penonton.
Adapun pengertian aksen yang lainnya bisa dipahami sebagai lagu kalimat maupun ketepatan penyajian yang berkaitan dengan tinggi rendahnya sebuah nada kalimat. Beberapa contohnya adalah sebagai berikut.
- Apa maksud dari semua ini? (Menggunakan aksen naik)
- Kita harus bekerja lebih keras lagi. (Menggunakan aksen datar)
- “Malam ini, semua pekerjaan itu harus sudah selesai’, kata ibu. (Menggunakan aksen menurun)
Sedangkan dalam struktur penulisan sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia, aksen dapat dipengaruhi dari penggunaan tanda baca, seperti koma (,), titik (.), tanda tanya (?), dan juga tanda seru (!).
Semua tanda baca itulah yang nantinya akan menentukan nada dan juga aksen yang akan terucap. Pola aksen dalam sebuah kalimat tersebut akan bergantung pada tujuan yang dimaksud oleh si penutur.
Pola tersebut juga bisa menjadi sebuah perpaduan dari tekanan, durasi, nada, serta suara yang meninggi ataupun merendah dalam pelafalan sebuah kalimat. Tak hanya itu saja, aksen juga bisa memperlihatkan keragaman dalam rangkaian nada dalam ujian kebahasaan.
Pengertian Intonasi dalam Dunia Musik
Setelah mengetahui apa itu intonasi secara umum, kamu juga perlu memahami apa yang dimaksud dengan aksen dalam dunia musik, khususnya dalam olah vokal.
Dalam olah vokal, aksen mempunyai makna pada ketepatan dalam suatu nada atau pitch. Dengan kata lain, bunyi nada yang tepat sudah pasti akan menghasilkan suara yang jernih, nyaring, dan juga enak didengar. Begitu pula sebaliknya.
Adapun dalam olah vokal, setidaknya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membentuk aksen, antara lain:
1. Pendengaran yang Baik
Seseorang yang memiliki pendengaran yang baik tentu akan sangat membantu mereka agar bisa menghasilkan nada-nada yang jernih dan enak didengar.
2. Kontrol Pernapasan
Seseorang yang berkecimpung di dunia musik harus mampu mengontrol pernapasan mereka. Khususnya pada nada-nada tinggi yang ingin dicapai.
3. Rasa Musikalitas
Musikalitas atau perasaan seseorang terhadap musik harus benar-benar dikembangkan oleh seorang penyanyi. Tujuannya adalah agar seseorang dapat mengikuti tempo, gerak irama, maupun menirukan bunyi pada nada pertama.
Pada dasarnya, latihan dalam sebuah kalimat lagu dengan berbagai nada dasar akan sangat membantu dalam mempertajam musikalitas seseorang.
Macam-Macam Intonasi
Sebenarnya, intonasi berkaitan erat dengan tinggi rendahnya sebuah nada pada sebuah kalimat yang diucapkan oleh seseorang. Selain itu, aksen juga dapat memberikan penekanan pada kata-kata tertentu yang ada dalam kalimat tersebut.
Secara umum, terdapat tiga macam aksen yang perlu kamu pahami dengan baik, yakni tekanan dinamik, tekanan nada, dan juga tekanan tempo. Berikut ini adalah penjelasan selengkapnya tentang ketiga macam-macam aksen tersebut:
1. Tekanan Dinamik
Dalam aksen, tekanan dinamik merupakan keras lembutnya nada pada saat diucapkan di setiap kata yang keluar dari mulut seseorang. Jika kamu perhatikan, terkadang ada beberapa kata yang penekanannya lebih keras saat diucapkan oleh seseorang. Itulah yang disebut dengan tekanan dinamik.
Jadi, mengenali macam aksen yang satu ini terbilang mudah. Khususnya pada kalimat yang diucapkan secara lisan. Penekanan pada kata tertentu dilakukan agar tidak terjadi kesalahpahaman pada saat berbicara atau bahkan si pendengar jadi kehilangan informasi yang didengarnya barusan.
2. Tekanan Nada (Tinggi)
Macam intonasi yang selanjutnya adalah tekanan nada atau tinggi. Aksen yang satu ini bisa kamu sadari saat seseorang berucap atau berbicara dengan menggunakan nada atau aksen yang jarang digunakan.
Dari kalimat yang diucapkan tersebut, kamu bisa merasakan akan ada beberapa kalimat yang diucapkan dengan nada yang naik maupun turun. Penekanan pada setiap kata pun akan cenderung berubah-ubah. Hal inilah yang kemudian disebut sebagai tinggi rendahnya nada dalam sebuah kalimat.
3. Tekanan Tempo
Tekanan tempo merupakan pengucapan yang diperlambat atau bisa juga dipercepat secara sengaja oleh orang yang menuturkannya. Tekanan tempo tersebut sering dipergunakan dengan tujuan untuk mempertegas makna maupun ucapan yang keluar dari mulut seseorang.
Biasanya, saat seseorang sedang berlatih membaca naskah atau puisi, kamu pasti akan menemukan tempo yang berbeda pada setiap kata atau kalimat yang diucapkan oleh orang tersebut.
Membaca sebuah teks dengan tempo yang cepat atau lambat ini juga dapat memengaruhi arti dari kalimat yang diucapkan tersebut. Oleh karena itulah, seseorang perlu mengatur sedemikian rupa tempo dari kata-kata yang diucapkan, agar si pendengar bisa memahami maknanya dengan baik.
Fungsi Intonasi dalam Percakapan Sehari-hari
Walaupun sering kali dianggap sepele, namun sebenarnya penggunaan intonasi menjadi sebuah hal yang sangat penting. Terutama bagi kehidupan sehari-hari maupun bagi orang yang mempunyai profesi sebagai pembaca berita, penyanyi, dan juga pembicara.
Dengan mengetahui penggunaan aksen yang tepat, maka si pendengar bisa memahami makna dari kalimat yang diucapkan tersebut. Adapun berbagai fungsi aksen dalam percakapan sehari-hari adalah sebagai berikut:
1. Membentuk Makna
Fungsi aksen yang pertama adalah membentuk makna dalam sebuah kalimat, khususnya dalam percakapan di kehidupan sehari-hari. Penggunaan aksen yang tepat dapat memberikan kesan maupun makna tertentu dari sebuah informasi yang ingin disampaikan.
2. Mementingkan Suatu Bagian dalam Kalimat
Selanjutnya, intonasi juga berfungsi untuk mementingkan suatu bagian dalam kalimat. Hal ini sering kali juga ditandai dengan adanya penekanan dalam kata tertentu. Penekanan inilah yang bisa mempengaruhi dalam pengertian dan juga makna pada sebuah kalimat.
3. Menimbulkan Kesan Tertentu
Aksen juga dapat berfungsi untuk menimbulkan kesan tertentu, sehingga bisa menunjukkan perasaan gembira, sedih, dan juga perasaan lainnya. Hal inilah yang membuat aksen dalam sebuah kalimat bisa menunjukkan ekspresi tertentu.
4. Menarik Perhatian
Fungsi aksen yang terakhir adalah untuk menarik perhatian dari pihak penerima pesan. Dengan adanya variasi nada yang diterapkan dalam sebuah penekanan kata di sebuah kalimat, maka si penerima pesan akan merasa lebih senang saat mendengarkannya.
Teknik Melatih Intonasi yang Tepat
Merujuk dari penjelasan terkait dengan pengertiannya, penerapan intonasi sebenarnya tidak bisa terlepas dari bagian lafal, tekanan, dan juga jeda. Dari keseluruhan unsur tersebut, maka sebuah kalimat akan menjadi satu kesatuan yang utuh ketika dituturkan oleh seseorang.
Agar bisa menguasai penggunaan teknik aksen yang tepat, tentu saja dibutuhkan latihan olah vokal yang teratur. Dengan kata lain, melatih kemampuan berbicara sesuai dengan aksen yang tepat tidak bisa dilakukan secara instan.
Nah, berikut ini adalah berbagai tips yang bisa coba kamu terapkan untuk melatih aksen agar penggunaannya bisa lebih tepat:
1. Menumbuhkan Percaya Diri
Salah satu teknik melatih aksen yang paling utama dan harus dimiliki oleh semua orang adalah menumbuhkan rasa percaya diri. Tentu semua orang tahu bahwa berbicara di depan banyak orang bukanlah sebuah hal yang mudah. Tak jarang kita akan merasa gugup dan juga malu saat harus tampil di atas panggung.
Agar bisa mengatasi hal tersebut, tentu saja kamu harus bisa menumbuhkan rasa percaya pada diri sendiri terlebih dahulu. Dengan begitu, nantinya kamu bisa lebih mudah dan lancar dalam berbicara di depan umum. Bukan cuma itu saja, rasa percaya diri juga dapat membuat aksen kalimat yang kamu sampaikan menjadi lebih jelas.
Adapun cara untuk menumbuhkan rasa percaya diri bisa dilakukan dengan berbagai macam. Akan tetapi, salah satu cara termudah dan paling ampuh untuk meningkatkan rasa percaya diri adalah berlatih berbicara di depan sebuah cermin.
Meskipun metode yang satu ini terbilang cara lama, namun nyatanya hal tersebut cukup efektif untuk melatih aksen suara dan bagaimana cara berbicara dengan baik di atas panggung, lho.
2. Melatih Pernapasan
Langkah selanjutnya yang perlu kamu lakukan adalah melatih pernapasan. Pada dasarnya, aksen adalah sebuah bagian dari teknik vokal. Oleh karena itu, agar bisa menguasai teknik tersebut, kamu juga harus rutin melatih pernapasan.
Salah satu metode yang bisa dilakukan untuk melatih pernapasan adalah dengan melakukan pernapasan perut. Pada saat seseorang telah menguasai teknik pernapasan tersebut, maka biasanya orang tersebut akan memiliki suara yang bulat dan jernih serta aksen kalimat yang terdengar jelas.
3. Melatih Artikulasi
Intonasi dan juga artikulasi adalah dua hal yang tidak bisa dilepaskan saat berbicara tentang teknik olah vokal. Hal ini karena artikulasi pengucapan seseorang akan berpengaruh terhadap jelas atau tidaknya sebuah kata yang diucapkan oleh orang tersebut.
Bagi kamu yang ingin mencoba latihan artikulasi dengan tepat, maka dapat menggunakan metode termudah, yakni melafalkan huruf vokal ‘a, i, u, e, dan o’ setiap hari secara rutin. Cukup 15-20 menit saja perhari. Dijamin setelahnya artikulasi kata yang kamu ucapkan bisa menjadi lebih jelas.
4. Mengatur Variasi Kecepatan Berbicara
Selanjutnya, kamu juga perlu mengatur variasi kecepatan berbicara dengan baik. Seperti pada penjelasan sebelumnya, intonasi adalah suatu bentuk penekanan dalam suatu kata maupun dalam sebuah kalimat.
Oleh karena itulah, sangat penting bagimu untuk bisa mengatur variasi kecepatan berbicara dengan baik. Dengan mengatur kecepatan berbicara tersebut, maka sudah pasti kamu akan lebih mudah dalam menyesuaikan ketepatan pengucapan kata pada sebuah kalimat.
5. Menggunakan Jeda Buku
Salah satu teknik aksen yang tepat untuk dilakukan adalah dengan menggunakan jeda buku. Tanpa kamu sadari, tanda baca dalam sebuah penulisan ternyata juga mempunyai fungsi untuk jeda maupun berhenti.
Cara inilah yang akan membantumu berlatih aksen dengan tepat. Jadi, saat sedang berlatih, kamu bisa menggunakan sebuah jeda yang mengikuti sebuah tanda baca. Contohnya seperti berhenti yang digambarkan dengan tanda titik (.). Pada saat berhenti, kamu bisa menarik napas sejenak sebelum melanjutkan kata.
6. Mengatur Volume Suara
Pada saat bertutur, seseorang sudah pasti harus bisa mengatur volume suara dengan baik dan benar. Hal inilah yang akan memungkinkan seseorang untuk bisa menentukan aksen dengan tepat dalam sebuah kalimat maupun kata.
Perbedaan Tekanan, Nada, Jeda, dan Durasi
Dari penjelasan di atas, tentunya kamu menyadari bahwa dalam intonasi terdapat beberapa istilah, seperti tekanan, nada, jeda, dan juga durasi, yang mungkin saja terdengar asing.
Nah, agar lebih mudah dalam mempraktikkan teknik aksen dengan tepat, tentunya kamu harus memahami keempat istilah itu terlebih dahulu. Dengan begitu, nantinya akan lebih mudah bagimu dalam membedakan penggunaan keempat istilah tersebut.
Hal ini menjadi penting, karena bunyi menjadi bagian krusial dalam penerapan aksen di sebuah kalimat, khususnya dalam bentuk percakapan lisan. Tak hanya itu saja, pemaknaan seseorang terhadap bahasa juga bisa dipengaruhi oleh sebuah nada, tekanan, jeda, dan juga durasi.
Keempat faktor inilah yang termasuk ke dalam bagian dari bunyi dan aksen yang perlu kamu perhatikan dengan baik. Berikut ini adalah penjelasan singkat tentang tekanan, nada, jeda, dan durasi yang perlu kamu ketahui:
1. Tekanan
Tekanan atau yang biasa disebut juga dengan stres adalah bagian dari bunyi yang perlu dipahami. Jadi, pada dasarnya, bunyi bisa dikaji berdasarkan kekuatannya. Hal inilah yang membuat bunyi kadang bisa terdengar lemah dan kadang terdengar kuat.
Dalam fonologi Bahasa Indonesia, bunyi segmental yang diucapkan dengan arus udara dapat menyebabkan amplitudo melebar yang kemudian dibarengi dengan tekanan keras. Begitu pula sebaliknya, sebuah bunyi segmental yang diucapkan dengan arus udara lemah, maka amplitudonya menyempit dan dibarengi dengan tekanan lunak.
Adapun maksud dari bunyi segmental ini adalah bunyi vokal dan konsonan. Dalam Bahasa Indonesia, tekanan menjadi penilaian paling pentingnya, terutama dalam hal komunikasi lisan. Sebab, tekanan bisa membantu menegaskan makna yang ada pada sebuah frasa, klausa, maupun kalimat.
2. Nada
Tinggi dan rendahnya bunyi terbagi ke dalam beberapa nada yang merupakan bagian dari unsur suprasegmental. Nada tinggi umumnya berkaitan dengan frekuensi getaran yang tinggi, sedangkan nada rendah berkaitan dengan frekuensi getaran yang rendah.
Nada menjadi bagian penting dalam intonasi berbagai bahasa, khususnya bahasa Vietnam, Thailand, dan China. Sebab, nada pada sebuah kata bisa mengubah makna dalam tataran fonemis, apabila tidak diucapkan dengan benar. Akan tetapi, dalam bBahasa Indonesia, nada cenderung bekerja secara sintaksis.
Secara umum, terdapat empat jenis nada yang perlu kamu kenali, antara lain:
- Rendah dengan tanda angka 1
- Sedang dengan tanda angka 2
- Tinggi dengan tanda angka 3
- Sangat tinggi dengan tanda angka 4
Namun, ada juga yang berpendapat bahwa variasi nada sebagai titi nada hanya terbagi ke dalam tiga jenis. Mulai dari titi nada rendah dengan simbol angka 1, titi nada sedang dengan simbol angka dua, serta titi nada tinggi yang menggunakan simbol angka 3.
Umumnya, aksen dan titi nada ini digunakan untuk menganalisis bentuk deklaratif, interogatif, dan juga imperatif.
3. Jeda
Pengertian jeda secara umum adalah hentian bunyi dalam sebuah arus ujaran yang menjadi titik berat. Jadi, keberadaan jeda ini dapat membatasi silabel dalam sebuah kata. Contoh, seperti kata mobil yang jedanya bisa dibentuk menjadi mo+bil.
Selain itu, ada juga beberapa bentuk jeda yang perlu dipahami, antara lain:
- Antarkata dalam frasa yang dilambangkan ke dalam bentuk garis miring tunggal (/).
- Antarfrasa dalam bentuk klausa yang dilambangkan dengan bentuk garis miring double atau ganda (//).
- Antarkalimat dalam sebuah wacana atau dalam sebuah paragraf yang dilambangkan dengan tanda pagar (#).
Adapun dalam percakapan sehari-hari, jeda ini menjadi bagian yang penting, karena penerapannya dapat mengubah bentuk makna, apabila tidak dilakukan dengan benar.
4. Durasi
Secara umum, durasi adalah unsur suprasegmental yang berkaitan dengan panjang atau pendeknya pelafalan sebuah kata atau kalimat. Dalam berbagai bahasa, seperti bahasa Arab, durasi menjadi bagian penting yang bersifat fonemis, karena dapat mengubah makna sebuah kata.
Berbeda halnya dalam Bahasa Indonesia, di mana penerapan durasi ini tidak mempunyai sifat yang fonemis.
Sudah Paham Tentang Apa Itu Intonasi?
Nah, itu dia penjelasan lengkap tentang intonasi. Mulai dari pengertian, fungsi, jenis-jenis, hingga teknik penerapannya yang benar. Dari informasi di atas, apakah kini kamu sudah semakin paham tentang aksen dan penerapannya dalam percakapan lisan maupun tulisan di kehidupan sehari-hari?