Investasi Langsung dan Tidak Langsung: Ciri, Jenis, Cara Membedakan

Investasi kini mulai menjadi tren seiring orang-orang sadar peranan pentingnya. Seperti yang Anda tahu, investasi adalah salah satu cara mendapat keuntungan dalam jangka waktu yang panjang. Jenisnya pun terbagi menjadi dua, yaitu investasi langsung dan tidak langsung. Lantas, apa saja yang membedakan keduanya? 

Apa itu Investasi Langsung dan Tidak Langsung? 

Sebelum ke definisi, perlu Anda ketahui, investasi langsung bisa juga disebut direct investment. Sedangkan investasi tidak langsung sama dengan portfolio investment

Investasi langsung (direct investment) adalah investasi yang berdasar pada aset atau faktor produksi guna mengembangkan sebuah usaha. Sederhananya, direct investment adalah investasi yang hasilnya terlihat secara riil atau nyata. Dalam artian, jenis usaha yang Anda kembangkan untuk investasi jelas bentuknya.

Kemudian, investasi tidak langsung (portfolio investment) adalah sebuah kondisi yang memungkinkan si investor mengembangkan investasinya tanpa terlibat secara langsung. Hal tersebut bisa dari segi mekanisme pengelolaan sampai transaksi jual belinya. 

Sederhananya, perbedaan mendasar antara keduannya adalah pada apa yang diinvestasikan. Investasi langsung lebih kepada aset yang mendukung faktor produksi, sedangkan investasi tidak langsung fokus pada aset finansial. 

Ciri-Ciri Investasi Langsung dan Tidak Langsung

Jika membaca dari definisinya, mungkin Anda masih belum mendapatkan gambaran yang jelas. Maka dari itu, Anda bisa memahaminya lebih dalam dengan melihat ciri-ciri atau sifatnya. Berikut penjabarannya: 

1. Ciri dan Karakteristik Investasi Langsung

Seperti yang ada di penjelasan sebelumnya, investasi langsung lebih menekankan pada keberadaan aset sebagai sarana pengembangan kegiatan produksi. Berbanding terbalik dengan investasi tak langsung, di direct investment, si investor memiliki tanggung jawab dan kuasa penuh atas manajemen perusahaan.

Selain itu, dalam hal pengelolaan sampai pemasaran, investor juga akan terlibat dalam setiap pengambilan keputusan. Kemudian, berhubung investasi langsung berjalan dengan mengembangkan faktor produksi, maka ciri kedua adalah bentuk atau wujud bisnis yang menjadi aset investasi memiliki wujud jelas.

Dengan begitu, izin dan keresmian bangunan maupun tempat yang menjadi aset investasi tersebut juga tercatat sesuai hukum dan aturan di wilayah setempat. 

2. Ciri dan Karakteristik Investasi Tidak Langsung

Sebenarnya mudah saja untuk membedakan investasi langsung dan tidak langsung. Tinggal balikkan saja keadaan, maka disitulah perbedaannya. Jika di investasi langsung, si investor sepenuhnya terlibat dan bertanggung jawab atas apa yang diinvestasikan. Maka, di portfolio investment, keadaan tidak seperti itu.

Investasi tidak langsung yang pada dasarnya fokus pada aset finansial, tidak membuat si investor terlibat atau bertanggung jawab pada manajemen perusahaan karena memang tidak ada. Sederhananya, investasi jenis ini tidak mengharuskan investornya untuk mendirikan badan usaha apalagi mengambil kendali di dalamnya. 

Lantas bagaimana cara investasi tidak langsung bekerja? Investasi tidak langsung terjadi apabila si investor memperjualbelikan surat-surat berharga miliknya kepada orang lain melalui lembaga investasi yang menjadi pihak perantara. 

Begitu surat-surat tersebut berhasil terjual ke pihak ketiga, maka selanjutnya investor akan mendapat keuntungan dari lembaga investasi tersebut. 

Jenis Investasi Langsung dan Tidak Langsung

Menelusuri lebih lanjut tentang keduanya, kali ini Anda akan memahaminya dari segi jenis. Pembahasan ini mungkin juga bisa menjadi referensi apabila Anda ingin melakukan investasi ke depannya. Berikut uraiannya:

1. Jenis Investasi Langsung

Apa saja yang tergolong ke dalam jenis investasi langsung? Simak selengkapnya di bawah ini:

a. Investasi untuk Diperjualbelikan

Investasi jenis ini sangat memungkinkan investor melakukan kegiatan jual beli, sesuai dengan namanya. Biasanya, kegiatan jual beli ini akan terjadi di waktu tertentu, tergantung kapan harga-harga barang tersebut akan meningkat. 

Beberapa contohnya adalah seperti properti meliputi bangunan toko, gerai atau bidang tanah. Kemudian bisa juga emas dan berlian, saham atau produk di pasar modal, sampai berbagai produk di pasar uang.

b. Investasi Tidak untuk Diperjualbelikan

Lantas bagaimana dengan jenis investasi langsung yang berikut ini? Sederhana saja, contohnya adalah investasi yang meliputi tabungan atau deposito bank. Di mana keduanya tidak bisa diperjualbelikan. 

Investasi jenis ini memungkinkan para investor untuk menghadapi risiko jangka panjangnya. Selain itu, mereka juga harus teliti untuk memikirkan seberapa besar potensi pengembalian dari jumlah penanaman modal sebelumnya. 

2. Jenis Investasi Tidak Langsung

Apa sajakah jenis investasi tidak langsung dan apa yang membedakan dari jenis investasi langsung? Berikut penjabarannya:

a. Equity Participation

Equity participation juga memiliki arti lain partisipasi modal atau penyertaan. Jenis investasi ini memungkinkan untuk terjadinya proses jual beli saham tanpa adanya kendali penuh atas pengelolaan manajemen perusahaan.

b. Equity Securities

Equity securities merupakan suatu kegiatan investasi berupa pembelian surat berharga dengan adanya penyertaan. Beberapa contoh dari jenis investasi tidak langsung ini adalah pembelian saham, saham preferen, atau bisa juga melakukan jual beli surat berharga bersifat utang seperti pinjaman dan obligasi. 

c. Perjanjian Kontraktual

Maksud dari perjanjian kontraktual di sini adalah meliputi izin resmi atau turnkey contract tanpa adanya kendali dari manajemen perusahaan. 

Turnkey contract sendiri merupakan metode pembayaran untuk pihak kontraktor setelah mereka selesai merancang, membangun, dan menyatakan sebuah bangunan siap beroperasi. Tentu, ini berdasarkan kontrak yang telah mendapat persetujuan kedua belah pihak di awal.

Contoh Nyata Investasi Langsung dan Tidak Langsung

Setelah memahami definisi, ciri-ciri, hingga jenisnya. Maka, sekarang saatnya Anda mengetahui contohnya. Apa saja bentuk nyata dari kedua jenis investasi tersebut di kehidupan sehari-hari? Berikut penjelasannya:

1. Contoh Investasi Langsung

Berhubung investasi langsung menekankan pada pengembangan faktor produksi, berikut beberapa contoh nyatanya yang mungkin juga sering Anda lihat:

a. Pembangunan Pabrik Hyundai di Cikarang

Siapa yang mengikuti berita perilisan SUV Hyundai Creta akhir tahun 2021 lalu? Mobil Sport Utility Vehicle milik Hyundai ini hadir dua tahun lalu sebagai versi khusus yang hanya dirilis untuk pasar tanah air. Bagaimana bisa itu terjadi? 

Hal tersebut sangat mungkin karena pabrikan asal Korea Selatan tersebut telah membangun pabrik resmi untuk segala macam aktivitas produksi di Cikarang, Jawa Barat. Ini merupakan bentuk investasi langsung di mana terdapat badan usaha dengan tujuan meraup keuntungan dalam waktu jangka panjang. 

b. Membeli Lahan Perkebunan

Contoh kedua berasal dari industri perkebunan maupun pertanian. Ini juga merupakan salah satu contoh nyata melakukan investasi langsung dengan hasil yang sangat menjanjikan. Ketika seseorang membeli sepetak perkebunan, katakanlah kebun kelapa sawit, teh atau karet, di situlah investasi bermula.

Hanya saja, si investor perlu memastikan pengelolaan berjalan baik dengan dukungan pekerja yang telaten dan biaya perawatan yang tidak murah. Dengan begitu, mereka bisa mendapatkan hasil sesaat setelah melakukan panen. 

2. Contoh Investasi Tidak Langsung

Untuk pemahaman lebih dalam terkait perbedaan investasi langsung dan tidak langsung, berikut contoh nyata portfolio investment:

a. Saham

Saham menjadi contoh investasi tidak langsung yang banyak kita temui. Ini merupakan surat berharga yang isinya menunjukkan kepemilikan investor atas beberapa aset atau perusahaan atas namanya. 

Bagaimana investor mendapat keuntungan dari saham ini? Nantinya, jika harga saham mengalami kenaikan atau ada sebagian keuntungan perusahaan yang biasa kita sebut dividen. Maka, investor berhak mendapatkan jatahnya karena telah menaruh saham di sana. 

b. Reksa Dana

Melakukan investasi tidak langsung melalui reksa dana sama saja memungkinkan investor untuk membeli unit reksa dana. Meski dalam jumlah yang tidak besar sekali pun. 

Bagaimana memperoleh keuntungan dari jenis investasi tidak langsung ini? Dana yang dihimpun oleh investor akan masuk ke dalam berbagai macam instrumen investasi guna memperkecil kemungkinan rugi. Keuntungan dari berbagai instrumen investasi inilah yang nantinya akan investor terima. 

c. Obligasi

Contoh ketiga, investor bisa mendapatkan untung dari uang yang dia pinjamkan sebagaimana tertulis di surat utang berjangka atau obligasi. Mereka bisa meminjamkan uang-uang tersebut entah ke pemerintah atau perusahaan sebagai penerbit obligasi. 

Nantinya, bunga dari utang yang perusahaan atau pemerintah bayarkan itulah yang akan menjadi keuntungan bagi si investor. Jika kita bandingkan dengan saham, risiko kerugian obligasi lebih kecil. Meski begitu, bukan berarti risiko keuntungannya lebih tinggi. 

Cara Membedakan Investasi Langsung dan Tidak Langsung

Jika rencana untuk melakukan investasi ada di daftar keinginan Anda, pertama ketahuilah dulu jenis investasi apa yang akan Anda pilih. Dengan berbekal apa yang sudah tertulis di artikel ini, tentu lebih mudah untuk membedakan antara dua investasi tersebut.

Jika Anda ingin melakukan investasi dengan peran dan tanggung jawab penuh di dalamnya, mulai dari perencanaan, pengembangan hingga pengelolaan mekanisme pasar dan manajemen perusahaan. Maka, pilihlah investasi langsung. Mulailah untuk membeli aset atau properti apa pun yang sekiranya berpeluang besar.

Namun, jika menghendaki investasi jangka pendek tanpa perlu ambil pusing dengan segala urusan di dalamnya, maka investasi tidak langsung adalah pilihan tepat. Sebenarnya, memang semudah itu untuk membedakan hal mendasar dari kedua jenis investasi ini. Keduanya sama-sama menguntungkan, namun beda di caranya. 

Investasi Langsung dan Tidak Langsung, Anda Pilih Mana?

Mulai dari sekarang, pastikan masa depan aman dan mumpuni secara finansial dengan cara investasi. Gunakan juga dana yang tepat karena setiap investasi memiliki risiko tersendiri. Anda juga bisa melakukan diversifikasi. Misalnya, selain investasi pada logam mulia seperti emas, Anda juga bisa investasi pada saham.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page