5 Macam Jaringan pada Hewan dan Fungsinya, Wajib Tahu!

Jaringan pada hewan berperan penting dalam menjaga kelangsungan hidup dan fungsi tubuh mereka. Seperti halnya konstruksi yang kokoh, jaringan-jaringan ini bekerja sama untuk membangun dan menyokong tubuh hewan dengan cara yang luar biasa. Penasaran ada jaringan apa saja? Yuk, simak pembahasan berikut ini.

Jaringan Pada Hewan

Jaringan pada hewan adalah struktur fundamental dan terdiri dari berbagai jenis sel yang bekerja bersama-sama untuk menjalankan fungsi khusus. Setiap jenis jaringan memiliki peran penting dalam memastikan kelangsungan hidup dan fungsi normal organisme tersebut.

Untuk memahami jaringan hewan dengan lebih mendalam, silahkan simak pembahasan lengkap berikut ini.

1. Jaringan Epitel

sel jaringan epitel
Sumber: sehatq.com

Jaringan pada hewan yang pertama adalah jaringan epitel. Jaringan ini berperan sebagai pelapis yang melindungi organ dan rongga tubuh bagian luar. Terdapat tiga jenis jaringan epitel berdasarkan letak dan bentuk selnya, yakni: 

  • Epitelium yang melapisi permukaan tubuh 
  • Mesotelium yang membatasi rongga tubuh
  • Endotelium yang membatasi organ tubuh

Fungsi utama jaringan epitel meliputi:

  • Perlindungan: Melindungi jaringan di bawahnya dari kerusakan dan infeksi dari lingkungan eksternal.
  • Transportasi zat: Bertindak sebagai pengangkut zat antar jaringan, memungkinkan proses difusi zat dan infiltrasi zat secara selektif.
  • Sekresi: Berperan sebagai kelenjar untuk menghasilkan dan mengeluarkan enzim, hormon, lendir, atau sekret lainnya.

Jaringan pada hewan ini dibagi berdasarkan bentuknya yang terdiri dari tiga jenis, yakni epitel pipih, epitel batang (silindris), dan epitel kubus. Masing-masing jenis memiliki karakteristik bentuk dan fungsi yang khas.

  • Epitel Pipih: Memiliki sel-sel pipih dengan inti sel berbentuk bulat di tengah. Letaknya berada di kapsula bowman, ginjal, alveolus dan paru-paru, selaput bagian dalam telinga, dan kelenjar tertentu.
  • Epitel Batang (Silindris): Dibentuk oleh sel-sel berbentuk batang dengan inti sel yang berada di dekat dasar sel. Terdapat pada usus, dinding lambung, saluran rahim, dan saluran pernapasan bagian atas.
  • Epitel Kubus: Sel-selnya memiliki bentuk seperti kubus dengan inti sel yang besar dan bulat pada bagian tengah. Terdapat pada kelenjar air liur, retina mata, dan kandung kemih.

Setiap jenis jaringan epitel juga dapat berlapis, tergantung pada fungsi dan lokasinya. Beberapa jenis jaringan epitel berlapis meliputi epitel pipih berlapis, epitel batang berlapis, dan epitel kubus berlapis. Selain itu, jaringan epitel berlapis banyak berfungsi sebagai pelindung dan penghasil mukus.

Jaringan epitel pada hewan juga memiliki peran penting sebagai reseptor rangsang, terutama di sekitar alat indra. Jaringan ini juga berperan sebagai pintu gerbang lalu lintas zat, mengatur penyerapan, dan pengeluaran zat dari tubuh. 

Misalnya, pada nefron ginjal yang mengatur urine, jonjot usus sebagai penyerap zat makanan, dan alveolus paru-paru yang memungkinkan pertukaran O2 dan CO2.

2. Jaringan Ikat

Jaringan ikat adalah jaringan pada hewan yang berkembang dari mesenkim pada lapisan tengah embrio (mesoderm). Fungsi jaringan ini yaitu sebagai penyokong utama tubuh hewan dan manusia. Jaringan ini juga biasa disebut sebagai jaringan penyokong atau jaringan penyambung.

Sel-sel jaringan ikat bisa ditemukan pada matrik yang diekskresikan oleh sel-sel penyusunnya. Terdapat beberapa jenis jaringan ikat yang penting dalam tubuh hewan, penjelasannya adalah sebagai berikut:

  • Jaringan ikat sebenarnya: Merupakan jaringan ikat yang ada di seluruh tubuh hewan, menghubungkan berbagai organ dan mengisi ruang antar jaringan yang berdekatan. Selain itu, jaringan pada hewan ini dibedakan menjadi beberapa jenis, yakni jaringan ikat longgar, jaringan ikat padat, dan juga jaringan lemak.
  • Jaringan tulang atau rangka: Jaringan ikat ini berfungsi sebagai penyokong tubuh dan dilengkapi dengan rangka yang kaku. Terdapat dua jenis jaringan tulang yang meliputi tulang rawan dan tulang keras.
  • Jaringan darah dan limfa: Jaringan ikat ini terdiri dari sel-sel darah merah (eritrosit), sel-sel darah putih (leukosit), dan keping-keping darah dan berada dalam cairan yang disebut plasma.

Fungsi jaringan ikat pada hewan mencakup:

  • Pelekat antar jaringan: Jaringan pada hewan ini menghubungkan dan menyatukan berbagai jaringan tubuh, seperti otot dengan tulang, sehingga membentuk struktur yang kokoh.
  • Pelindung organ: Jaringan ikat membungkus dan melindungi organ-organ tubuh agar terhindar dari kerusakan fisik dan infeksi.
  • Pengisi ruang: Jaringan ikat mengisi ruang antara organ-organ tubuh untuk memberikan dukungan dan fleksibilitas pada organ-organ tersebut.
  • Pertahanan tubuh: Jaringan ikat longgar berperan sebagai benteng pertahanan dengan mengandung sel-sel pertahanan untuk melawan infeksi bakteri.
  • Penyokong kerangka tubuh: Jaringan ikat pada tulang membentuk rangka tubuh (skeleton) yang memberikan dukungan, bentuk tubuh, dan perlindungan untuk organ-organ vital.
  • Isolator termal: Jaringan lemak berperan sebagai isolator termal untuk mencegah kehilangan panas tubuh terlalu cepat dan menyimpan cadangan energi dalam bentuk lemak.
  • Produksi sel darah: Jaringan darah merupakan sumber produksi sel darah merah, sel darah putih, dan keping darah untuk menjaga kesehatan dan fungsi tubuh.

Dengan fungsi-fungsinya, jaringan pada hewan ini memainkan peran penting dalam menjaga struktur tubuh, memberikan dukungan, dan melindungi organ-organ vital dalam tubuh hewan.

3. Jaringan Otot

muscle tissue1 4
Sumber: scientistcindy

Jaringan otot adalah jaringan pada hewan yang terdiri dari sel-sel khusus yang disebut neuron. Jaringan ini memiliki kemampuan untuk berkontraksi dan menghasilkan gerakan. Sel-sel otot mengandung miofibril, yaitu elemen kontraktil yang memungkinkan jaringan otot untuk bergerak.

Jaringan otot ini membentuk sekitar 40% dari berat tubuh vertebrata, termasuk manusia. Fungsinya adalah sebagai alat gerak aktif karena kemampuannya berkontraksi.

Jenis-jenis jaringan otot pada hewan adalah sebagai berikut:

  • Otot Polos: Jaringan otot polos memiliki sel-sel berbentuk kumparan dengan satu inti di tengahnya. Kontraksi otot polos terjadi tanpa disadari dan gerakannya lambat tetapi terus-menerus. Otot polos terdapat pada dinding pembuluh darah, saluran pencernaan, dan saluran telur.
  • Otot Lurik: Jaringan otot lurik (otot rangka) tersusun oleh serabut-serabut otot dengan banyak inti di tepi sel. Miofilamen otot lurik memiliki susunan teratur yang membentuk garis-garis melintang terang dan gelap. Kontraksi otot lurik juga terjadi tanpa disadari, namun lebih cepat dan kuat. Otot lurik ini meliputi otot bisep dan trisep pada lengan atas.
  • Otot Jantung: jaringan pada hewan ini terdapat di jantung dengan sel-sel yang bercabang-cabang dan saling terhubung. Selain itu, otot jantung memiliki miofilamen seperti otot lurik. Kontraksi otot jantung terjadi secara teratur, lambat, dan punya periode istirahat yang lama agar menghindari kejang.

Fungsi jaringan otot pada hewan meliputi:

  • Gerakan Anggota Tubuh: Jaringan pada hewan yang satu ini menyebabkan gerakan anggota tubuh dan keseluruhan tubuh vertebrata, termasuk manusia. Otot yang melekat pada rangka memungkinkan hewan bergerak dengan berbagai aktivitas seperti berjalan, berlari, dan mengangkat benda.
  • Gerakan Organ-Organ Hallow: Pada organ-organ berongga seperti saluran pencernaan dan pembuluh darah, jaringan otot berfungsi untuk menekan isi organ tersebut dan menyebabkan gerakan makanan dalam usus serta aliran darah ke seluruh tubuh.
  • Fungsi Otot Jantung: Otot jantung berperan dalam menghasilkan tekanan yang mendorong darah untuk mengalir ke seluruh tubuh melalui sistem peredaran darah.

Jaringan otot memainkan peran kunci dalam memberikan kemampuan gerak dan mobilitas pada hewan. Kemampuan berkontraksi dari jaringan otot memungkinkan hewan beradaptasi dengan lingkungan dan menjalankan berbagai aktivitas yang diperlukan untuk kelangsungan hidup dan fungsi organ tubuh.

4. Jaringan Saraf

maxresdefault
Sumber: biologyonline

Jaringan saraf adalah jaringan pada hewan yang terdiri dari kumpulan saraf, yang disebut neuron. Neuron adalah unit fungsional dari sistem saraf yang memiliki kemampuan menghantarkan impuls atau pesan, sehingga terjadi komunikasi antara reseptor dengan efektor.

Reseptor adalah sel atau organ penerima rangsang. Sedangkan efektor adalah jaringan atau organ yang memberikan reaksi, seperti kelenjar atau otot. Berdasarkan fungsinya, neuron dibagi menjadi tiga jenis:

  • Sensory Neuron: Juga dikenal sebagai neuron sensorik, bertugas menyampaikan impuls dari reseptor ke pusat saraf seperti otak dan sumsum tulang belakang.
  • Motor Neuron: Juga dikenal sebagai neuron motorik, bertugas membawa impuls keluar dari pusat saraf ke efektor, seperti otot atau kelenjar.
  • Neuron Penghubung: Menghubungkan neuron sensorik dengan neuron motorik. Selain itu, neuron penghubung memiliki dendrit dan akson yang berhubungan dengan neuron lain.

Neuron memiliki bagian seperti dendrit (menerima sinyal), akson (mengirim sinyal), dan selubung mielin (melindungi sinyal). Jaringan saraf memungkinkan tubuh berfungsi dengan baik, bergerak, dan merespons lingkungan sekitar.

Sudah Tahu Jaringan Pada Hewan?

Itu dia penjelasan lengkap terkait jenis-jenis jaringan pada hewan serta fungsinya. Mulai dari jaringan epitel hingga saraf, semua komponen tersebut menjadi bagian penting bagi fungsi tubuh hewan yang luar biasa dan menopang hidup serta perkembangan mereka.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page