Hutan merupakan salah satu aset berharga di bumi. Selain sebagai penyangga lingkungan, hutan juga menyediakan berbagai manfaat bagi kehidupan manusia dan ekosistem di sekitarnya. Namun, tahukah kamu bahwa jenis hutan dapat dibedakan menjadi beberapa macam berdasarkan karakteristik dan fungsinya? Kalau mau tahu lebih lanjut, yuk simak artikel di bawah ini!
Daftar ISI
Jenis Hutan Berdasarkan Iklim
Ada beberapa varian hutan yang sangat berbeda, dan salah satu cara untuk membedakannya adalah berdasarkan iklim di kondisi geografis hutan tersebut tumbuh, di antaranya:
1. Hutan Hujan Tropis
Yang pertama ada hutan hujan tropis, yakni ekosistem hutan yang tumbuh di daerah dengan curah hujan tinggi sepanjang tahun, yakni antara 1.750 – 2.000 mm per tahun. Jenis hutan ini biasanya dimiliki oleh negara-negara yang berada di garis khatulistiwa.
Melansir dari Greenpeace, tiga negara yang memiliki hutan hujan terbesar di dunia adalah Kongo, Brazil, dan Indonesia. Keberadaan hutan hujan tropis sangat unik, karena tanaman di sini hidup dalam kondisi yang basah dan lembab sepanjang waktu.
Kondisi ini memungkinkan pertumbuhan tumbuhan yang sangat lebat dan beragam, sehingga hutan ini menjadi rumah bagi berbagai spesies flora dan fauna yang endemik.
2. Hutan Muson atau Musim
Jenis hutan ini umumnya berlokasi di daerah tropis yang memiliki 2 iklim, yakni musim hujan dan musim kemarau. Curah hujan di hutan musim (monsoon forest) relatif lebih rendah, dibandingkan dengan hutan hujan tropis, yakni sekitar 1.000 mm per tahun dengan suhu rata-rata sekitar 21 – 23 derajat Celcius.
Pepohonan yang tumbuh di hutan musim umumnya berupa tumbuhan yang tahan terhadap kekeringan, alias tropofit. Tumbuhan tropofit seperti pohon jati, pohon mahoni, dan pohon kapuk randu, biasanya akan meranggas saat musim kemarau tiba dan tumbuh dengan lebat kembali saat musim hujan.
Contoh hutan musim di Indonesia, di antaranya hutan musim di Jawa Timur yang didominasi oleh pohon jati. Di Sulawesi Selatan, hutan musimnya didominasi oleh pohon damar endemik. Adapun hutan musim di Yogyakarta didominasi oleh pohon cemara dan pinus.
3. Hutan Mangrove
Hutan mangrove adalah tipe hutan yang tumbuh di wilayah pesisir pantai tropis dan rawa-rawa dengan kadar garam tinggi. Jenis hutan ini menjadi garis pertahanan alami pantai, karena akar-akarnya yang kuat membentuk suatu jaringan yang menahan sedimentasi dan abrasi pantai akibat gelombang laut dan arus air.
Berikut ini beberapa contoh hutan mangrove yang tersebar di Indonesia dan beberapa belahan dunia lain, di antaranya:
- Taman Nasional Tanjung Puting, Kalimantan Tengah.
- Hutan Mangrove Karimunjawa.
- Gulf of Panama.
- Florida Mangrove, USA.
- Pichavaram, India.
- The Sundarbans, Bangladesh.
Jenis Hutan Berdasarkan Fungsinya
Jika dilihat dari fungsinya, hutan dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
1. Hutan Lindung
Hutan lindung adalah tipe hutan yang memiliki fungsi utama sebagai penyangga dan pemelihara keanekaragaman hayati. Jenis hutan ini berperan dalam melindungi ekosistem dan habitat bagi berbagai spesies tumbuhan dan hewan, termasuk spesies endemik yang rentan terhadap kepunahan.
Menurut PP Nomor 44 Tahun 2004, ada beberapa kriteria hutan lindung, di antaranya memiliki lereng lapangan minimal sebanyak 40% dan berada di ketinggian minimal 2.000 mdpl.
Selain untuk melindungi flora dan fauna serta mencegah bencana alam, hutan lindung juga kerap dimanfaatkan sebagai sarana rekreasi dan edukasi, contohnya:
- Hutan Lindung Wehea, Kalimantan Timur.
- Hutan Lindung Betung Kerihun, Kalimantan Barat.
- Taman Nasional Gunung Leuser, Sumatera Utara.
- Hutan Sasaot, NTB.
2. Hutan Produksi
Ini adalah jenis hutan yang sering dikelola untuk kepentingan produksi hasil hutan, baik itu dalam bentuk kayu maupun non-kayu. Dalam pengelolaannya, hutan produksi wajib di bawah naungan Perum Perhutani serta memiliki izin usaha yang legal, meliputi Izin Usaha Pemanfaatan Kawasan, Izin Usaha Pemungutan Hasil Hutan Kayu, dsb.
3. Hutan Wisata
Persis namanya, hutan wisata adalah jenis hutan yang dimanfaatkan untuk tujuan rekreasi dan pariwisata. Fungsi utama hutan wisata adalah sebagai objek wisata alam yang menarik perhatian wisatawan, baik dari dalam maupun luar negeri.
Hutan wisata sering dilengkapi dengan fasilitas pendukung, seperti jalur hiking, tempat berkemah, hingga penginapan. Contohnya Hutan Pinus Mangunan di Yogyakarta, Hutan Pinus Gunung Pancar di Bogor, dan masih banyak lagi.
4. Hutan Suaka Alam
Hutan suaka alam adalah jenis hutan yang ditetapkan sebagai area perlindungan untuk melestarikan ekosistem, flora, dan fauna yang langka atau terancam punah. Fungsi utama hutan suaka alam adalah sebagai tempat konservasi dan penelitian ilmiah untuk memahami serta memelihara keanekaragaman hayati.
Selain itu, hutan suaka alam juga menjadi tempat pendidikan dan kesadaran bagi masyarakat mengenai pentingnya kelestarian alam. Beberapa contohnya adalah cagar alam, taman nasional, suaka margasatwa, atau cagar biosfer.
5. Hutan Cadangan
Setiap hutan produksi, hutan lindung, maupun hutan lainnya biasanya memiliki lahan yang belum secara pasti ditentukan untuk apa pemanfaatannya. Lahan hutan inilah yang disebut dengan hutan cadangan. Hutan ini biasanya lebih banyak difungsikan sebagai pemukiman atau lahan pertanian dan perkebunan bagi penduduk.
Jenis Hutan Berdasarkan Jenis Pohon
Berdasarkan tipe pohonnya, hutan terbagi menjadi 2 jenis utama, di antaranya:
1. Hutan Homogen
Hutan homogen adalah tipe hutan yang didominasi oleh satu jenis pohon yang sama secara luas dan seragam. Artinya, mayoritas komposisi tumbuhan dalam hutan ini hampir identik, dengan sebagian besar pohon yang berasal dari satu spesies yang dominan. Contohnya hutan bambu, hutan pinus, atau hutan jati.
2. Hutan Heterogen
Kebalikan dari hutan homogen, jenis hutan ini memiliki keragaman dan variasi jenis pohon dan tanaman. Tidak hanya pohon dengan berbagai jenis dan ukuran, kamu juga bisa menjumpai berbagai macam tanaman lain yang berbeda warna, bentuk, maupun karakteristiknya.
Jenis Hutan Berdasarkan Asalnya
Jika berbicara mengenai varian hutan berdasarkan asal terbentuknya, maka hutan terbagi menjadi dua kategori utama, yakni:
1. Hutan Alam
Hutan alam adalah tipe hutan yang terbentuk secara alami melalui proses alamiah tanpa campur tangan manusia secara signifikan. Jenis hutan ini berkembang melalui proses suksesi alam, yaitu perubahan tahap-tahap pertumbuhan tumbuhan dari waktu ke waktu.
2. Hutan Buatan
Ini adalah jenis hutan yang dibentuk dan dikelola oleh manusia untuk tujuan tertentu. Hutan buatan biasanya ditanam dengan spesies pohon tertentu yang diinginkan, seperti untuk tujuan produksi kayu atau bahan baku industri.
Proses pembentukan hutan buatan melibatkan penanaman pohon secara sengaja dan pengelolaan yang terencana, seperti reboisasi atau rehabilitasi pada lahan non-hutan. Contohnya adalah Hutan Solohana di NTT yang dulunya merupakan lahan gersang dan berbatu, menjadi hutan yang sejuk dengan banyak pohon tinggi dan kolam.
Jenis Hutan Apa yang Paling Dominan di Indonesia?
Di Indonesia, jenis hutan yang paling mendominasi adalah hutan hujan tropis. Wilayah Indonesia yang mayoritas berada di kawasan tropis, memberikan kesempatan bagi hutan ini untuk berkembang dengan subur.
Hutan hujan tropis di Indonesia memiliki tingkat keanekaragaman hayati yang sangat tinggi dan berperan sebagai salah satu paru-paru dunia. Contohnya saja Hutan Hujan Tropis Sumatera yang memiliki luas 2,5 juta hektar (pengukuran tahun 2004), bahkan pernah dinobatkan menjadi Warisan Alam Dunia oleh UNESCO.
Namun, sayangnya hutan hujan tropis ini terancam akan dicoret dari daftar warisan alam warisan dunia, jika dalam kurun waktu 10 tahun tidak ada upaya serius untuk melestarikannya.
Menurut UNESCO, Hutan Hujan Tropis Sumatera, tengah terancam kelestariannya lantaran maraknya pembangunan jalan, pembakaran liar, perburuan satwa, gangguan perluasan lahan pertanian, dan lemahnya kebijakan pemerintah.
Kini, Kamu Sudah Tahu Apa Saja Jenis Hutan!
Duabelas jenis hutan, baik itu berdasarkan tipe pohon, iklim, fungsi, hingga asalnya, yakni Hutan Hujan Tropis, Hutan Lindung, Hutan Homogen, hingga Hutan Buatan. Hutan-hutan tersebut memiliki fungsi dan manfaatnya sendiri bagi makhluk hidup maupun lingkungan.
Sehingga, ketika mengetahui bahwa kondisi hutan di tanah air tergolong memprihatinkan, sudah sepatutnya kita sebagai generasi bangsa turut berkontribusi untuk menjaga kelestariannya.