Jenis-jenis Imunisasi serta Jadwal Tepat Masing-masingnya

Memberikan imunisasi lengkap pada anak merupakan salah satu hal yang wajib orang tua lakukan. Hal ini bertujuan untuk mencegah anak rentan terserang berbagai penyakit di masa depan. Tidak hanya satu atau dua, melainkan ada jenis-jenis imunisasi yang harus orang tua ketahui dan berikan pada anak.

Imunisasi dapat mencegah anak untuk terserang berbagai penyakit. Sebab, imunisasi menciptakan kekebalan terhadap sejumlah penyakit di tubuh anak, sehingga anak tidak mudah sakit. 

Pemberian imunisasi ini dilakukan secara bertahap. Ada dua jenis imunisasi berdasarkan waktu pemberiannya, yaitu imunisasi dasar dan imunisasi lanjutan.

Apa Saja Jenis-jenis Imunisasi?

Apa Saja Jenis jenis Imunisasi
pixabay

Di bawah ini adalah contoh jenis-jenis imunisasi yang orang tua harus berikan pada anak, antara lain:

1. Polio (IPV)

Salah satu dari jenis-jenis polio yang harus orang tua berikan pada anak yaitu vaksin polio. Vaksin ini penting untuk mencegah penyakit polio (poliomielitis).

Vaksin polio merupakan salah satu vaksin yang masuk dalam rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai vaksin yang harus diberikan pada semua anak tanpa terkecuali.

Setelah pemberian vaksin ini, akan muncuk reaksi kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) pada anak, antara lain:

  • Mudah lelah
  • Munculnya ruam kemerahan dengan rasa gatal di kulit
  • Anak kehilangan nafsu makan
  • Tubuh demam  

2. BCG

BCG (Bacillus Calmette-Guérin) merupakan vaksin yang dapat mencegah anak dari terserang penyakit tuberkulosis (TB). Tuberkulosis adalah infeksi yang menyerang paru-paru. Setelah melakukan jenis vaksin ini, anak akan mengalami sejumlah reaksi KIPI, yaitu:

  • Demam
  • Anak merasakan sakit ketika buang air kecil (BAK)
  • Terdapat ruam kemerahan di area suntik
  • Muntah
  • Anak mengalami sakit perut

3. Hepatitis B

Hepatitis B merupakan penyakit yang muncul karena virus bernama hepatitis B dan menyerang organ hati. Beberapa reaksi KIPI yang akan muncul pada anak setelah melakukan vaksin hepatitis B antara lain:

  • Anak merasakan nyeri pada area suntik
  • Kulit gatal dan kemerahan
  • Wajah bengkak
  • Mudah lelah
  • Anak mengalami demam

4. Hepatitis A

Selain hepatitis B, vaksin hepatitis A merupakan satu dari sekian jenis-jenis imunisasi yang diberikan pada anak. Hepatitis A adalah penyakit yang sama seperti hepatitis B, yaitu menyerang organ hati. Namun yang membedakan adalah penyebab dari penyakit ini adalah virus hepatitis A.

Biasanya, seseorang bisa terkena penyakit hepatitis A karena terpapar oleh makanan atau minuman yang telah terkontaminasi virus hepatitis A. Jadi, penyebab penyakit ini karena masalah yang berkaitan dengan higienitas. Ada beberapa gejala KIPI yang muncul setelah anak mendapatkan vaksin hepatitis A, yaitu:

  • Mual
  • Anak kesulitan untuk bernafas
  • Anak merasakan sakit kepala
  • Demam
  • Anak kehilangan nafsu makan
  • Wajah, bibir, atau lidah mengalami pembengkakan
  • Adanya ruam merah atau bengkak di bagian yang disuntik 

5. DPT

Maksud dari DPT adalah singkatan dari tiga penyakit, yaitu difteri, pertussis, dan tetanus. Ini adalah vaksin gabungan yang berguna untuk memberikan anak kekebalan tubuh terhadap ketiga penyakit tersebut. Pemberian vaksin ini menimbulkan beberapa reaksi KIPI, seperti:

  • Tubuh anak mengalami demam
  • Anak kehilangan nafsu makan
  • Muntah
  • Anak merasakan nyeri di area suntik
  • Lelah

6. MMR

Sama halnya dengan DPT, vaksin MMR (measles, mumps, dan rubella) merupakan salah satu dari beberapa jenis-jenis imunisasi gabungan yang memberikan kekebalan tubuh pada sejumlah penyakit. Vaksin MMR dapat melindungi anak dari penyakit campak, gondongan, dan rubella (campak jerman).

Reaksi KIPI yang dapat muncul setelah vaksin yaitu:

  • Kulit mengalami gatal-gatal
  • Area suntikan mengalami bengkak, sakit, dan berwarna merah
  • Anak demam selama 2-3 hari

7. Hib

Hib merupakan vaksin yang bertujuan untuk mencegah anak rentan terserang infeksi dari bakteri Haemophilus influenzae type B.

Penyakit ini sangat berbahaya bagi anak karena akan menyebabkan anak mengalami radang paru-paru (pneumonia), radang selaput otak (meningitis), radang sendi (septic arthritis), dan radang di lapisan jantung (perikarditis). Reaksi KIPI setelah anak memperoleh vaksin Hib meliputi:

  • Kehilangan nafsu makan
  • Mengantuk
  • Anak mengalami demam
  • Adanya bengkak dan kemerahan di area suntik

8. Rotavirus

Pemberian vaksin jenis ini sangat penting agar anak tidak rentan terkena infeksi rotavirus yang menyebabkan penyakit diare. Vaksin rotavirus ini pun juga akan menimbulkan KIPI pada anak, seperti:

  • Anak mengalami gatal-gatal
  • Diare
  • Anak mengalami mual hingga muntah
  • Bengek atau mengi
  • Jantung berdebar-debar 

9. Pneumokokus (PCV)

Vaksin pneumokokus atau PCV (Pneumococcal Conjugate Vaccine) adalah vaksin yang bertujuan untuk mencegah infeksi bakteri Streptococcus pneumoniae. Jika anak tidak menerima vaksin ini, maka anak akan rentan terkena sejumlah penyakit, seperti pneumonia (paru-paru basah), sepsis, dan meningitis (radang selaput otak).

Reaksi KIPI yang bisa timbul setelah anak menerima vaksin ini antara lain:

  • Area suntik mengalami bengkak dan timbul kemerahan
  • Anak mengalami demam

10. COVID-19

Vaksin COVID-19 merupakan jenis-jenis imunisasi yang tergolong baru dan muncul karena adanya pandemi COVID-19. Pemberian vaksin COVID-19 tidak termasuk ke dalam daftar imunisasi dasar. Namun, anak usia 6 hingga 11 tahun disarankan untuk menerima vaksin COVID-19.

Sejumlah temuan KIPI pada anak setelah menerima vaksin COVID-19 antara lain:

  • Anak mudah mengalami lelah
  • Area suntik mengalami pegal dan nyeri
  • Diare
  • Sakit kepala
  • Demam
  • Sendi dan otot terasa pegal 

11. Dengue

Demam berdarah (DBD) adalah penyakit tropis yang kasusnya cukup umum di Indonesia, terutama saat musim hujan. Ternyata, risiko terkena penyakit demam berdarah bisa ditekan melalui vaksinasi.

Pemberian vaksinasi dengue dapat mengurangi risiko anak terkena demam berdarah dan mencegah timbulnya gejala demam berdarah yang parah.

Vaksin ini tergolong vaksin lanjutan. Pemberian vaksin ini dilakukan pada anak usia 9 hingga 16 tahun dengan riwayat seropositif dengue. Dengan kata lain, anak telah memiliki riwayat diagnosis demam berdarah sebelumnya. Gejala KIPI yang timbul dari vaksin dengue antara lain:

  • Kulit mengalami ruam
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot
  • Demam

12. HPV

Vaksin HPV (Human Papillomavirus Vaccine) adalah vaksin yang pemberiannya gencar dilakukan bagi anak perempuan. Vaksin ini bermanfaat untuk mencegah risiko terkena kanker serviks. Setelah menerima vaksin ini, ada sejumlah KIPI yang bisa muncul, seperti:

  • Demam
  • Sakit kepala
  • Mengalami nyeri otot
  • Area suntik mengalami kemerahan dan bengkak. Selain itu, nyeri saat ditekan

13. Varisela

Varisela atau dengan nama lain cacar air adalah penyakit yang pencegahannya bisa melalui pemberian vaksin. Penyakit ini timbul karena virus Varicella zoster. Pemberian vaksin varisela ini bermanfaat untuk mencegah cacar air dan menghindari gejala yang parah jika terkena penyakit ini. Reaksi KIPI yang terjadi antara lain:

  • Demam
  • Area bekas suntik mengalami benjol
  • Area bekas suntik mengalami kemerahan, bengkak, dan sakit jika ditekan.

14. Japanese Encephalitis (JE)

Japanese encephalitis merupakan penyakit infeksi yang menyerang otak. Penyakit ini menyebar karena gigitan nyamuk. Vaksin JE adalah salah satu contoh jenis-jenis imunisasi yang bisa anak terima. Beberapa reaksi KIPI yang bisa timbul karena pemberian vaksin JE antara lain:

  • Sakit kepala
  • Demam
  • Nyeri otot
  • Area bekas suntik mengalami bengkak, kemerahan, dan jika ditekan akan ada rasa nyeri

Jadwal Imunisasi, Kapan Saja?

Jadwal jenis-jenis imunisasi terbagi menjadi dua, yaitu imunisasi dasar dan lanjutan. Lebih lengkapnya sebagai berikut:

1. Imunisasi Dasar

Imunisasi Dasar
pixabay.com

Berikut jadwal imunisasi dasar:

  • Bayi baru lahir (usia kurang dari 24 jam): Hepatitis B
  • 1 bulan: BCG dosis ke-1
  • 2 bulan: Polio dosis ke-1, DTP dosis ke-1, Hib dosis ke-1, PCV dosis ke-1, rotavirus dosis ke-1, dan hepatitis B dosis ke-2
  • 3 bulan: Polio dosis ke-2, Hib dosis ke-2, DTP dosis ke-2, rotavirus dosis ke-2, dan hepatitis B dosis ke-3
  • 4 bulan: Hepatitis B dosis ke-4, DTP dosis ke-3, polio dosis ke-3, Hib dosis ke-3, rotavirus dosis ke-3
  • 6 bulan: Influenza, PCV dosis ke-2, rotavirus dosis ke-4
  • 9 bulan: JE dan MR 

2. Imunisasi Lanjutan

Imunisasi Lanjutan
pexels

Berikut adalah jadwal imunisasi lanjutan:

  • 1-2 tahun: Polio, FTP, MR/MMR, hepatitis A, hepatitis B, varisella, PCV
  • 2-3 tahun: JE
  • 5-7 tahun: MR/MMR
  • 9-14 tahun: HPV
  • 9-16 tahun: Dengue

Pentingnya Pemberian Jenis-jenis Imunisasi ke Anak

Pemberian berbagai jenis imunisasi ke anak sangat penting karena perannya dalam mencegah anak terserang berbagai penyakit. Mencegah lebih baik dari mengobati. 

Alangkah baiknya bagi orang tua untuk memahami jenis-jenis imunisasi dan waktu pemberiannya agar dapat memberikan anaknya imunisasi dengan lengkap. Sehingga, anak dapat hidup lebih sehat.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page