Jenis Jenis Plastik Berdasarkan Tingkat Keamanan dan Kegunaannya

Plastik menjadi salah satu bahan yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan modern. Namun, tidak semua plastik tercipta sama. Berdasarkan komposisinya, ada jenis-jenis plastik yang memiliki karakteristik, penggunaan, tingkat keamanan, dan dampak lingkungan yang berbeda. 

Walau begitu, semua jenis plastik akan membutuhkan waktu puluhan hingga bahkan ribuan tahun untuk terurai di alam. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi beberapa jenis plastik yang umum manusia gunakan, serta memahami bagaimana plastik memengaruhi lingkungan.

Jenis Jenis Plastik dan Kegunaannya

Plastik merupakan material polimer yang serbaguna dan banyak masyarakat gunakan dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, hingga saat ini terdapat jenis-jenis plastik yang mungkin umum Anda temui di lingkungan sekitar. Berikut ini penjelasannya:

1. Polyethylene Terephthalate (PET)

PET adalah jenis plastik yang tahan peregangan dan ringan, serta memiliki tingkat transparansi yang baik. Biasanya, plastik PET sering berguna dalam pembuatan botol air mineral, minuman bersoda, serta kemasan makanan. 

Uniknya, PET menjadi jenis plastik yang dapat Anda daur ulang dan ubah menjadi serat sintetis untuk pakaian atau bahan baku botol baru. Namun, limbah PET yang tidak terkelola dengan baik dapat mencemari lingkungan dan lautan.

2. High-Density Polyethylene (HDPE)

HDPE merupakan jenis plastik yang memiliki sifat padat, tahan bahan kimia, dan kuat. Sehingga, plastik ini akan sering Anda temui pada botol susu, botol deterjen, botol shampo, pipa saluran air, serta berbagai wadah tahan lama. 

Sama seperti plastik PET, plastik HDPE juga dapat Anda daur ulang menjadi berbagai produk. Termasuk pipa plastik dan wadah plastik lainnya yang relatif kuat.

3. Polyvinyl Chloride (PVC)

Sejak dahulu, PVC terkenal sebagai salah satu dari jenis-jenis plastik yang tahan air dan bahan kimia. Plastik ini dapat dibuat fleksibel atau kaku tergantung pada bahan tambahan. PVC kerap berguna dalam pipa saluran air, kabel listrik, dan produk-produk seperti tirai shower, serta berbagai produk konsumen lainnya.

4. Low-Density Polyethylene (LDPE)

Low-Density Polyethylene (LDPE)
Low-Density Polyethylene (LDPE) | Image Source: Freepik

Selanjutnya, LDPE adalah plastik fleksibel yang tahan air dan tahan bahan kimia ringan, sehingga relatif tidak mudah mengalami korosi. Tak heran jika plastik ini banyak berguna dalam pembuatan kantong belanja plastik, kantong makanan, dan kemasan ringan yang fleksibel lainnya.

5. Polypropylene (PP)

Jika Anda mencari jenis plastik kuat yang tahan panas dan bahan kimia, maka plastik Polypropylene solusinya. Sering disebut PP, plastik ini berguna untuk wadah makanan, tutup botol, perlengkapan rumah tangga, karpet, serta berbagai produk industri.

6. Polystyrene (PS)

Selanjutnya, plastik Polystyrene atau PS adalah satu dari jenis-jenis plastik ringan yang mudah dibentuk dan bisa berupa kaku atau busa. Terkenal dengan sebutan styrofoam, PS umumnya berguna dalam wadah makanan sekali pakai, mainan anak-anak, kemasan produk elektronik, bungkus makanan, kotak telur, dan lainnya.

7. Polycarbonate

Jenis plastik terakhir adalah Polycarbonate. Plastik ini bersifat tahan benturan, transparan, dan tahan terhadap suhu tinggi. Oleh sebab itu, plastik Polycarbonate sering berguna dalam pembuatan botol tahan benturan, lensa kacamata, perlengkapan medis, serta produk industri dan otomotif.

Penggolongan Jenis-jenis Plastik

Jenis-jenis plastik umumnya dapat Anda kelompokkan berdasarkan beberapa kategori berikut ini:

1. Penggolongan Plastik Berdasarkan Sifat Fisikanya

Pertama, plastik dapat Anda golongkan berdasarkan sifat fisiknya, seperti termoplastik dan termoset. Pengelompokan ini mengacu pada bagaimana cara plastik merespon panas dan tekanan. Berikut ini penjelasannya:

  • Termoplastik: Plastik ini dapat Anda lelehkan dan bentuk kembali berkali-kali tanpa mengalami perubahan kimia secara signifikan. Contoh termoplastik meliputi PET, HDPE, LDPE, PP, dan PVC.
  • Termoset: Plastik ini mengalami reaksi kimia saat Anda panaskan dan mengeras menjadi bentuk yang permanen. Plastik termoset tidak bisa mencair kembali tanpa mengalami degradasi. Contoh termoset adalah poliester tahan panas, melamin, dan resin epoxy.

2. Plastik Berdasarkan Kinerja dan Penggunaannya

Kemudian, plastik juga dapat Anda kelompokkan berdasarkan kinerja dan penggunaannya dalam berbagai aplikasi. Berikut ini adalah penjelasannya:

  • Plastik Teknik (Engineering Plastics): Jenis-jenis plastik ini memiliki performa yang khusus, seperti tahan panas, tahan terhadap bahan kimia, dan tahan aus. Mereka dapat berguna dalam berbagai aplikasi teknis seperti industri otomotif, elektronik, dan aerospace.
  • Plastik Komoditas: Plastik ini dapat berguna dalam berbagai produk konsumen sehari-hari, seperti kemasan, wadah, dan mainan.

3. Berdasarkan Jumlah Rantai Karbonnya

Berdasarkan Jumlah Rantai Karbonnya
Berdasarkan Jumlah Rantai Karbonnya | Image Source: Freepik

Jenis-jenis plastik juga dapat Anda kelompokkan berdasarkan jumlah rantai karbon dalam molekulnya. Secara umum, rantai karbon ini mempengaruhi sifat-sifat fisik dan kimia plastik.

Sebut saja jumlah rantai karbon yang berkisar antara 1 sampai 4 akan tergolong sebagai gas, seperti LPG dan LNG. Kemudian, antara 5 sampai 11 merupakan golongan bensin cair. Lalu, rantai karbon yang berjumlah 9 sampai 16 tergolong sebagai cairan yang memiliki kekentalan mengalir.

Berikutnya, cairan dengan kekentalan tinggi seperti oli memiliki rantai karbon berjumlah 16 sampai 25. Kemudian untuk plastik padat seperti Parafin dan Lily memiliki jumlah rantai karbon sekitar 25 sampai 30. Sedangkan plastik Polyethylene dan Polystyrene punya rantai karbon berjumlah antara 1.000 sampai 3.000.

4. Penggolongan Berdasarkan Sumbernya

Tahukah Anda bahwa plastik juga dapat Anda kelompokkan berdasarkan sumber bahan baku atau pembuatannya, termasuk plastik konvensional dan plastik ramah lingkungan. Berikut ini penjelasannya:

  • Plastik Buatan (Synthetic Plastics) adalah plastik yang sepenuhnya manusia buat melalui proses kimia. Contohnya adalah semua jenis plastik yang telah kami sebutkan di atas.
  • Plastik Alami (Bioplastics) merupakan plastik yang berasal dari sumber alam, seperti tanaman atau mikroorganisme. Jenis-jenis plastik ini umumnya bersifat ramah lingkungan dan terurai lebih cepat. Contohnya seperti PLA (polylactic acid) yang terbuat dari jagung.

5. Penggolongan Plastik Berdasarkan Proses Manufaktur

Terakhir, jenis plastik dapat Anda kelompokkan berdasarkan proses manufaktur yang digunakan dalam pembuatannya. Berikut adalah beberapa penggolongan plastik berdasarkan proses manufaktur:

  • Injeksi Molding adalah proses di mana plastik dilelehkan dan diinjeksikan ke dalam cetakan untuk membentuk berbagai produk, seperti wadah makanan dan mainan.
  • Blow Molding umumnya berguna dalam pembuatan botol plastik dan wadah lain dengan membesarkan balon plastik di dalam cetakan.
  • Extrusi adalah proses di mana jenis-jenis plastik akan dilelehkan dan ditekan melalui cetakan untuk membentuk profil atau produk berbentuk tabung seperti pipa plastik.
  • Thermoforming adalah proses pemanasan lembaran plastik hingga lentur, lalu membentuknya menjadi produk tertentu seperti wadah makanan sekali pakai.

Bahaya Penggunaan Jenis-jenis Plastik Secara Berlebihan

Bahaya Penggunaan Plastik Secara Berlebihan
Bahaya Penggunaan Plastik Secara Berlebihan | Image Source: Freepik

Penggunaan jenis-jenis plastik secara berlebihan memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap lingkungan, kesehatan manusia, dan ekosistem. Berikut adalah beberapa bahaya penggunaan plastik secara berlebihan:

  • Tanah, air tanah, dan makhluk hidup di bawah permukaan akan tercemar.
  • Racun dari partikel plastik akan membunuh cacing dan makhluk pengurai lainnya yang ada di dalam tanah jika menetap di sana.
  • PCB tidak dapat terurai, sehingga berpotensi menjadi racun berantai bagi manusia, hewan, dan tumbuhan.
  • Berbagai jenis-jenis plastik untuk wadah sekali pakai dapat menghambat aliran air bawah tanah.
  • Akibat terbatasnya sirkulasi udara tanah dan ruang gerak oleh sampah plastik, kesuburan alam bisa berkurang.
  • Penguraian kemasan plastik dapat memakan waktu ratusan hingga jutaan tahun karena tingkat kesulitannya yang sangat tinggi.
  • Pembuangan sampah plastik ke sungai secara sembarangan akan menyebabkan pendangkalan, kemacetan aliran sungai, dan banjir.

Yuk, Kurangi Penggunaan Jenis-jenis Plastik di Rumah!

Dalam kesimpulannya, jenis-jenis plastik di atas memiliki kualitas yang tahan lama dan tidak akan terurai secara alami tanpa pengolahan yang memadai. Sampah plastik bisa bertahan hingga 200 tahun jika Anda kubur di dalam tanah dan tidak didaur ulang. 

Selain itu, plastik yang terkubur dapat mengeluarkan cairan pemrosesan yang berpotensi berbahaya ke dalam tanah. Sehingga, keracunan tanah dan lautan adalah masalah berikutnya yang mungkin diakibatkan oleh penggunaan plastik yang berlebihan. 

Maksudnya, bila cairan tersebut bercampur dengan air tanah, maka akan mencemari seluruh bagian air, sehingga berbahaya untuk Anda minum. Lantas, adakah solusinya?Tentu saja ada! Anda bisa mulai dengan mengurangi penggunaan jenis-jenis plastik di rumah untuk memastikan jumlahnya tidak bertambah. Agar memudahkan penggunaan kembali dan mengurangi jumlah penggunaan plastik di rumah, Anda dapat menggunakan tas belanja berbahan kain.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page