Lempeng bumi adalah bagian dari kerak bumi yang bergerak di atas mantel. Pergerakan lempeng bumi merupakan fenomena geologi penting yang memainkan peran kunci dalam membentuk topografi bumi, aktivitas gunung berapi, dan gempa bumi. Adapun jenis pergerakan lempeng bumi masing-masing dipicu oleh hal yang berbeda.
Setiap jenis pergerakan lempeng bumi berkontribusi pada berbagai fenomena geologi seperti pembentukan gunung berapi, gempa bumi, dan pembentukan kerak bumi yang baru. Lempeng bumi bergerak karena adanya gaya konveksi dalam mantel bumi yang disebabkan oleh panas dari inti bumi.
Jenis Pergerakan Lempeng Bumi
Pergerakan lempeng bumi adalah salah satu proses geologis yang terjadi di permukaan bumi. Bumi terdiri dari beberapa lempeng besar dan kecil yang bergerak secara perlahan-lahan.
Pergerakan lempeng dipicu oleh adanya gaya yang berasal dari dalam bumi, seperti gerakan konveksi dalam mantel bumi yang disebabkan oleh panas yang dilepaskan dari inti bumi. Adapun jenis pergerakan lempeng bumi antara lain:
1. Konvergensi (Collision)
Jenis pergerakan lempeng bumi yang pertama adalah konvergensi. Konvergensi merujuk pada interaksi lempeng tektonik di mana dua lempeng bertemu dan saling bergerak mendekati satu sama lain.
Proses ini adalah salah satu aspek penting dari teori tektonik lempeng, yang menjelaskan bagaimana kerak bumi terbentuk dari lempengan besar yang saling bergerak. Ketika dua lempeng bumi bertemu, ada tiga batas pergerakan lempeng bumi yang mungkin terjadi, di antaranya:
a. Batas Subduksi
Pada batas subduksi, satu lempeng tektonik tenggelam ke dalam mantel bumi di bawah lempeng lainnya. Biasanya, lempeng samudera yang padat akan terus tenggelam ke dalam mantel pada batas ini.
Ketika lempeng samudera bertemu dengan lempeng benua atau lempeng samudera lain yang lebih padat, lempeng samudera akan “tersubduksi” atau tenggelam ke dalam zona subduksi. Proses ini menghasilkan zona subduksi, di mana terjadi aktivitas vulkanik dan gempa bumi yang signifikan.
b. Batas Konvergensi antara Dua Lempeng Benua
Ketika dua lempeng benua bertemu, keduanya memiliki kerak yang relatif ringan dan tidak tenggelam ke dalam mantel. Sebagai gantinya, kerak mungkin terlipat dan terkelupas membentuk pegunungan besar.
Contohnya adalah Pegunungan Himalaya yang terbentuk ketika lempeng India dan lempeng Eurasia bertemu.
c. Batas Konvergensi antara Lempeng Samudera dan Lempeng Benua
Pada batas konvergensi kali ini, lempeng samudera tenggelam di bawah lempeng benua karena kepadatan yang lebih tinggi. Seperti pada batas subduksi, proses ini juga menghasilkan zona subduksi yang dapat menyebabkan aktivitas vulkanik dan gempa bumi.
Contohnya adalah zona subduksi di sepanjang pesisir barat Amerika Selatan, di mana lempeng Samudera Pasifik tenggelam di bawah lempeng benua Amerika Selatan.
Jenis pergerakan lempeng bumi konvergensi ini adalah salah satu proses penting dalam membentuk topografi, gunung-gunung, dan zona-zona tumbukan yang aktif di bumi.
Namun, pergerakan lempeng ini juga bisa menyebabkan bencana alam seperti gempa bumi, letusan gunung berapi, dan tsunami di beberapa daerah di dunia. Oleh karena itu, pemahaman dan penelitian tentang pergerakan lempeng sangat penting untuk memahami geologi dan potensi bencana di berbagai wilayah bumi.
2. Divergensi (Divergent)
Setelah konvergensi, jenis pergerakan lempeng bumi yang kedua adalah divergensi. Pergerakan lempeng bumi divergensi terjadi ketika lempeng-lempeng tektonik bumi bergerak menjauh satu sama lain. Prosesnya biasa terjadi di garis tengah (mid-ocean ridges) dari dasar samudra atau area rift pada daratan.
Divergensi adalah salah satu jenis batas lempeng tektonik, di mana interaksi antar lempeng menyebabkan terbentuknya lembah-lembah dalam dan membentuk batas lempeng konstruktif. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang pergerakan lempeng bumi divergensi.
a. Dasar Mekanisme
Jenis pergerakan lempeng bumi divergensi biasanya disebabkan oleh tekanan dari magma yang naik dari mantel bumi melalui celah-celah di kerak bumi. Proses ini dikenal dengan sebutan spreading seafloor (penyebaran dasar laut) ketika terjadi di dasar samudra.
b. Pembentukan Lembah Dalam
Ketika lempeng-lempeng bumi bergerak menjauh satu sama lain, magma panas dari mantel muncul dan mengisi celah yang terbentuk di antara lempeng-lempeng tersebut.
Akibatnya, batuan baru terbentuk dan menyebabkan pembentukan lembah dalam (rift valley) di dasar laut. Contoh terkenal dari lembah dalam adalah Mid-Atlantic Ridge.
c. Karakteristik Divergensi
Proses divergensi mengakibatkan pelebaran kerak bumi karena adanya tambahan material baru dari magma yang naik. Di garis tengah laut, terdapat puncak-puncak yang tinggi dan lembah-lembah dalam di antara puncak-puncak tersebut.
Lempeng-lempeng bumi yang bergerak menjauh dari garis tengah laut akan membentuk pola seperti sayap burung, sehingga pergerakan ini juga disebut spreading wings (sayap penyebaran).
d. Pembentukan Pulau-Pulau Vulkanik
Ketika jenis pergerakan lempeng bumi divergensi terjadi di dasar samudera dan lempeng-lempeng bumi menciptakan celah-celah besar, air laut mengalir masuk ke dalam celah-celah ini dan menyebabkan pendinginan magma yang cepat.
Hal ini menyebabkan pembentukan batuan vulkanik berongga ringan, yang disebut sebagai “pillow lava“. Seiring berjalannya waktu, beberapa pulau vulkanik dapat terbentuk jika kerak bumi yang baru mencapai permukaan laut dan membentuk daratan.
Jenis pergerakan lempeng divergensi adalah salah satu proses geologis penting yang terjadi di bumi. Hal tersebut merupakan bagian dari teori tektonik lempeng yang menjelaskan tentang pergerakan lempeng-lempeng bumi dan terbentuknya fitur-fitur geologi seperti punggungan tengah laut dan lembah laut dalam.
3. Transversal (Transform)
Jenis pergerakan lempeng bumi selanjutnya adalah transversal. Pergerakan transversal terjadi ketika dua lempeng bumi bergerak sejajar satu sama lain, tetapi tidak saling mendekati atau menjauhi. Gerakan tersebut dapat terjadi di sisi-sisi lempeng yang berbatasan.
Pergerakan transversal sering kali disebabkan oleh transform fault (sesar transformasi), yaitu sesar di mana dua lempeng bumi bergerak sejajar satu sama lain secara horizontal. Transform fault ini seringkali terjadi di patahan-patahan bumi yang memanjang melintasi garis lempeng divergen atau konvergen.
Salah satu contoh paling terkenal dari jenis pergerakan lempeng bumi transversal adalah Patahan San Andreas di California, Amerika Serikat. Patahan tersebut memisahkan dua lempeng tektonik besar, yaitu lempeng Pasifik dan lempeng Amerika Utara. Gerakan transversal pada patahan San Andreas telah menyebabkan gempa bumi yang signifikan.
Dampak Pergerakan Lempeng Bumi pada Aktivitas Geologi dan Kehidupan Manusia
Jenis pergerakan lempeng bumi sangat kompleks dan menyebabkan banyak fenomena geologi yang berbeda di berbagai wilayah di seluruh dunia. Studi tentang dinamika pergerakan lempeng ini disebut tektonik lempeng dan merupakan salah satu bidang utama dalam geologi.
Di antara dampak signifikan dari pergerakan lempeng bumi pada aktivitas geologi dan kehidupan manusia adalah:
a. Gempa Bumi

Pergeseran lempeng bumi, terutama pada batas konvergensi dan transformasi, sering menyebabkan gempa bumi. Gempa bumi dapat mengakibatkan kerusakan properti, bencana alam, dan bahkan menimbulkan risiko kehidupan manusia.
b. Gunung Berapi

Pada batas konvergensi, di mana lempeng bumi tenggelam ke dalam mantel, zona tersebut dapat menyebabkan meletusnya gunung berapi. Erupsi gunung berapi dapat mengeluarkan material vulkanik dan gas beracun yang berdampak pada lingkungan dan kehidupan manusia di sekitarnya.
c. Patahan

Pergeseran lempeng di sepanjang zona transformasi dapat menyebabkan terbentuknya patahan yang dapat berpotensi menyebabkan gempa bumi. Patahan dapat menjadi batas antara dua blok besar kerak bumi yang bergerak dalam arah berbeda, yaitu:
- Topografi Bumi: Pergerakan lempeng bumi juga berkontribusi pada pembentukan topografi bumi seperti pegunungan, lembah, dan palung laut. Pegunungan besar seperti Pegunungan Himalaya dan Andes terbentuk karena tabrakan antara dua lempeng bumi.
- Aktivitas Geotermal: Pergerakan lempeng bumi juga menyebabkan distribusi sumber panas bumi di dalam mantel, yang menghasilkan aktivitas geotermal seperti mata air panas dan geyser.
Sudah Tahu Jenis Pergerakan Lempeng Bumi?
Mekanisme dari adanya pergerakan lempeng bumi tentunya memiliki dampak signifikan pada aktivitas geologi dan kehidupan manusia. Pemahaman tentang jenis pergerakan lempeng bumi sangat penting sebagai bentuk antisipasi adanya risiko bencana serta meningkatkan pengetahuan kita tentang evolusi geologi bumi.