Dalam pembuatan karya ilmiah, pasti membutuhkan literatur dan teori-teori terkait untuk menunjang hipotesis penelitian. Beberapa literatur bisa Anda jadikan sebagai landasan untuk pengembangan lebih lanjut. Agar menjadi penelitian berkualitas, Anda butuh kajian teori sebagai pendukung hipotesis penelitian.
Teori ini sebagai kerangka dalam keberlangsungan penelitian yang Anda lakukan. Tanpa kerangka teori, Anda tidak bisa menjawab penelitian apakah telah berhasil atau tidak. Oleh karenanya, Anda bisa mempelajari seluk beluk landasan teori melalui artikel ini. Yuk, baca artikel ini sampai selesai ya!
Daftar ISI
Apa itu Kajian Teori?
Menurut Wikipedia, teori berasal dari bahasa Belanda theorie yang bermakna serangkaian variabel, definisi, dalil, dan fenomena saling berhubungan dan menghasilkan suatu pandangan sistematis.
Bukan hanya bagi mahasiswa, seorang peneliti pun terkadang tidak bisa memahami betul makna dalam terminologi teori ini. Seringkali, pandangan terhadap suatu teori adalah sesuatu yang abstrak, rumit, dan mengawang-awang.
Padahal, peran teori dalam mengkaji suatu bidang sangat penting dalam konteks apapun. Bahkan, teori bisa menjelaskan dan mengaitkan satu peristiwa ke peristiwa yang lainnya.
Oleh karena itu, pentingnya kajian teori atau landasan teori bagi peneliti adalah dapat menghubungkan data empiris dengan berbagai teori. Dengan begitu, Anda bisa menghasilkan karya yang sistematis.
Landasan teori berfungsi membentuk kerangka konseptual penelitian. Berdasarkan kerangka teori, Anda bisa menjelaskan rumusan masalah, identifikasi variabel, merumuskan hipotesis, dan menghubungkan satu variabel ke variabel lainnya.
Dengan demikian, teori dalam penelitian memberikan landasan yang kokoh dalam mengembangkan argumentasi peneliti. Sehingga, Anda tidak hanya menjabarkan secara deskriptif, tetapi juga bisa melanjutkan ke uraian eksplanatori.
Bahkan, jika Anda mengemas teori yang mendalam, Anda juga bisa menghasilkan kritik dan saran tentang isi penelitian dengan pendekatan konseptual lainnya.
Maka dari itu, Anda perlu tahu langkah-langkah yang tepat untuk membuat landasan teori dalam penelitian.
2 Kriteria Penulisan Kajian Teori
Sebelum memasuki tata cara penulisannya, ada baiknya Anda memahami dulu apa saja sih kriteria penulisan yang cocok untuk sebuah landasan teori. Berikut 2 kriteria landasan teori, yaitu:
1. Kriteria Ideal
Kualifikasi pertama dalam penyusunan gagasan teori harus memuat beberapa hal berikut ini, yaitu:
- Berisikan teori yang logis dan konsisten.
- Saling berhubungan antara satu pembahasan dengan yang lain.
- Isi kajian teori menjawab permasalahan yang diteliti dan pembahasan harus tuntas.
- Mengandung asumsi yang jelas, tidak bertele-tele dan tidak berulang.
- Bisa untuk melakukan percobaan.
2. Kriteria Praktis
Selain kriteria ideal, membuat landasan teori juga harus memenuhi kriteria yang praktis. Kriteria tersebut memuat beberapa komponen yang harus ada dalam naskah bagian teoritis, diantaranya adalah sebagai berikut.
- Hipotesis atau dugaan awal yang berkaitan dengan topik.
- Konsep-konsep penelitian.
- Variabel penelitian.
- Paradigma untuk memperkirakan aspek yang akan diuji langsung.
7 Cara Penulisan Kajian Teori
Setelah mengetahui pentingnya landasan teori dalam karya ilmiah, Anda juga perlu mengetahui cara pembuatannya yang baik dan benar. Berikut 7 langkah-langkahnya, yaitu:
1. Tentukan Variabel Penelitian
Langkah pertama dalam pembuatan teori adalah dengan menentukan variabel penelitian. Variabel ini tergantung dengan konsep dan topik penelitian.
Jika telah menentukan variabel, Anda bisa membuat kerangka teori apa saja yang dibutuhkan dalam menunjang penelitian.
Variabel yang baik tentu relevan dengan penelitian. Anda bisa menjadikan judul dan metode sebagai acuan pembuatan variabel, sehingga bisa menemukan kerangka teoritis dalam tulisan.
2. Mencari Referensi
Poin kedua dalam membuat landasan teori adalah mencari sumber referensi. Tentunya, ini merupakan langkah yang penting. Sebab, isi dalam landasan teori itu berupa referensi.
Anda bisa mendapatkan referensi melalui sumber publikasi ilmiah yang terpercaya, seperti web ilmiah, glosarium, jurnal, buku, dan penelitian orang lain.
Semakin banyak referensi yang digunakan, tentu akan menambah wawasan Anda. Dengan begitu, Anda mampu menulis landasan teori yang baik.
3. Sortir Referensi yang Relevan
Setelah mendapatkan banyak referensi dari sumber-sumber di atas, Anda bisa melakukan penyortiran sesuai dengan topik penelitiannya.
Lalu, Anda bisa menentukan yang akan menjadi sumber referensi utama sebagai pembanding penelitian yang akan dilakukan.
4. Bandingkan Variabel
Selain referensi, Anda juga perlu membandingkan variabel satu dengan yang lainnya. Hal itu berguna agar isi kajian teori lebih dalam dan runtut.
Jika sudah melakukan perbandingan, Anda bisa menentukan variabel yang paling sesuai dengan rancangan penelitian utama.
5. Evaluasi dan Tinjauan Topik Penelitian
Langkah selanjutnya, melakukan evaluasi terkait variabel dan referensi yang dipilih. Tujuannya adalah untuk mengetahui pendekatan yang dilakukan oleh peneliti serta membandingkan korelasi antar penelitian.
Dengan adanya evaluasi, Anda bisa mengetahui mengetahui hubungan antara konsep penelitian satu dengan lainnya.
Selain itu, Anda juga bisa menggabungkan beberapa teori dari berbagai bidang sehingga Anda bisa menciptakan kerangka yang unik.
6. Tulislah Kajian Teori
Bagian ini merupakan bagian terpenting untuk menuliskan teori dan mengkajinya. Setelah melakukan sortir dan pencarian referensi, ini waktunya Anda untuk menuangkan semuanya.
Anda bisa membuat kajian tersebut dengan bahasa dan deskripsi yang dibuat sendiri, karena dapat meminimalisir adanya duplikasi dari sumber referensi.
7. Daftar Pustaka
Langkah yang terakhir adalah mencantumkan daftar pustaka. Jangan lupa sumber-sumber yang menjadi landasan teori dituliskan pada bagian akhir. Adanya daftar pustaka akan meningkatkan kredibilitas penelitian.
Contoh-Contoh Kajian Teori
Setelah mengetahui cara penulisannya, coba pahami beberapa contohnya. Penulisan teori pada karya ilmiah tidak harus panjang, namun berisikan konsep dan prinsip yang menyeluruh. Berikut 2 contoh singkat yang bisa Anda terapkan,yaitu:
1. Contoh Landasan Teori Kepemimpinan
Kepemimpinan berasal dari kata dasar pemimpin, yang memiliki arti memimpin; membimbing; menuntun.
Definisi singkatnya, pemimpin merupakan seseorang yang memimpin suatu kelompok baik itu organisasi, institusi, dan kelompok kecil dengan beberapa anggota di bawahnya.
Menurut Ray Gullet (2009), kepemimpinan merupakan pola menyeluruh suatu organisasi, baik itu tampak maupun tidak tampak oleh bawahannya. Kepemimpinan menggambarkan pola tingkah laku, falsafah, maupun keterampilan seseorang.
Sedangkan menurut Rivai dan mulyadi (2010), menjelaskan bahwa gaya kepemimpinan merupakan salah satu ciri seorang pemimpin untuk mencapai tujuan organisasi. Selain itu, gaya kepemimpinan merupakan pola perilaku atau strategi yang sering diterapkan oleh pemimpin.
2. Contoh Kajian Teori Media Pembelajaran
Media pembelajaran merupakan alat bantu untuk transfer ilmu baik itu gagasan, materi, maupun permainan yang bisa digunakan oleh manusia. Ilmu yang disampaikan akan diterima oleh penerima, yaitu peserta didik.
Definisi menurut Gagne Briggs, (2002) media pembelajaran merupakan alat untuk menyampaikan suatu materi. Alat tersebut dapat berupa buku, tape, radio, kaset, video, dan lain sebagainya. Tujuannya adalah untuk membantu seorang guru dalam mengajarkan kepada muridnya.
Sedangkan menurut Ibrahim dan Syaodih (2003), media pembelajaran dapat diartikan sebagai salah satu penyalur pesan mengenai pelajaran, perhatian, dan kemampuan peserta didik selama proses belajar mengajar.
Sudah Tahu Cara Membuat Kajian Teori dengan Baik?
Sebenarnya, tidak ada aturan khusus dalam pembuatan suatu kajian teori untuk penelitian. Pasalnya, teori dalam suatu karya bersifat tentatif atau sementara. Artinya, tidak ada teori yang bisa menjelaskan secara sempurna. Penyebabnya, karena teori itu bisa berubah seiring berkembangnya zaman.
Namun, dalam membuat landasan teori penelitian, pastikan memilih teori yang relevan dengan masalah yang akan dikaji. Dengan begitu, Anda tidak akan merasa bingung maupun berhenti di tengah-tengah penelitian.