Pengertian Kamuflase: Fungsi dan Contoh Hewan yang Berkamuflase

Beberapa hewan memiliki pertahanan hidup yang beraneka ragam jenisnya. Salah satu cara bertahan hidup dari predator yang memangsa, yaitu dengan berkamuflase. Kamuflase sendiri merupakan teknik untuk mengecoh pemangsa menggunakan bentuk dan warna yang terlihat menyatu dengan lingkungan sekitar.

Pengertian Kamuflase

Setiap makhluk hidup yang ingin bertahan hidup akan berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar dengan beradaptasi. Salah satu cara beradaptasi adalah dengan berkamuflase. Kata kamuflase menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) sendiri adalah penyamaran.

Ini menjadi metode tipuan penyamaran melalui perubahan bentuk, rupa, warna, perilaku. Sehingga memungkinkan organisme lain biasanya mudah terlihat menjadi tersamarkan. Misalnya, beberapa hewan yang hidup pada alam bebas mencoba mencari tempat yang sama dengan warna tubuhnya untuk bertahan hidup.

Hewan berjuang untuk menyesuaikan diri mereka dengan lingkungan agar tidak menjadi santapan hangat bagi pemangsa. Oleh karena itu, mereka berusaha mencari lingkungan yang tepat untuk berkamuflase. Namun, penyamaran tidak bisa berhasil jika tidak dapat menemukan lingkungan yang tepat.

Taktik Kamuflase

Ada taktik yang dapat hewan terapkan untuk melakukan kamuflase. Hal tersebut biasanya terpengaruh oleh oleh faktor lingkungan dan perilaku. Mereka dapat mencocokan latar belakang dan mengelabui menggunakan warna yang mengganggu pandangan mata. 

Teknik penyamaran dengan mencocokan latar belakang adalah yang paling umum hewan lakukan. Misalnya, ikan flounder yang sangat mirip dengan habitatnya yang berbintik-bintik.

Selain itu, pencocokan latar belakang ini juga meliputi bentuk. Maksudnya, hewan tersebut dapat mengelabui predator karena bentuknya yang mirip sebuah benda. Misalnya serangga tongkat jalan yang mirip ranting kayu kecil. Lalu, kupu-kupu daun yang bentuknya serupa dengan daun kering.

Selain itu, beberapa hewan juga menggunakan teknik kamuflase pengelabuan warna ini dapat mengganggu pandangan mata pemangsa. Sehingga predator dapat terkecoh. Contohnya adalah kupu-kupu yang memiliki pola-pola di sayapnya atau bisa Anda sebut bintik mata.

Di mana bintik mata tersebut mirip dengan mata burung hantu. Jika ada hewan pemangsa yang melihatnya, mereka akan tidak akan jadi mendekat. Sehingga kupu-kupu tidak menjadi makanan mereka.

Fungsi Kamuflase pada Hewan

Kamuflase pada hewan memiliki fungsi utama sebagai pertahanan diri. Metode tersebut berguna untuk menghindarkan diri dari pemangsa. 

Beberapa hewan yang hidup di alam liar akan bertahan hidup salah satunya menggunakan teknik penyamaran. Fungsi dari teknik ini adalah untuk melindungi diri dari pemangsa yang dapat membahayakan diri. Mereka akan melakukan penyesuaian diri dengan lingkungan sekitar.

Jadi, ketika ada predator yang mendekat, teknik tersebut akan mengurangi risiko menjadi mangsa predator. Teknik penyamaran juga berfungsi untuk menghindari gangguan dari manusia maupun hewan lainnya. 

Entah, untuk bersembunyi dengan menyerupai lingkungan atau dengan menonjolkan warnanya untuk mengaburkan pandangan mata manusia atau hewan lain untuk bertahan hidup.

10 Contoh Hewan yang Berkamuflase

Terdapat banyak hewan yang melakukan penyamaran dalam wujud berbeda-beda. Adapun contoh hewan yang mengalami adaptasi kamuflase adalah sebagai berikut:

1. Belalang Sembah

Belalang Sembah
Belalang Sembah | Image source: pexels.com

Penyamaran belalang sembah memiliki keunikan tersendiri. Belalang sembah yang cerdik tidak hanya mengecoh predator, tapi juga dapat menipu hewan buruannya. Dengan cara mengidentifikasi melalui bentuk tubuhnya, belalang sembah dapat melakukan teknik kamuflase dengan mudah.

Sebab, bentuk tubuhnya dapat menyerupai ranting atau daun. Bahkan, tubuh belalang sembah bergerak mengikuti gerakan daun atau ranting yang tertiup oleh hembusan angin. Ketika hidupnya mulai terancam, mereka juga akan mengeluarkan cairan berwarna coklat, melompat yang tinggi, atau berkamuflase.

2. Belalang Daun

Belalang Daun
Belalang Daun | Image source: pexels.com

Belalang daun merupakan serangga kecil yang memiliki tubuh menyerupai daun berwarna hijau. Hewan satu ini akan menggunakan kemampuan menyamarnya untuk menghindari predator dan berburu serangga yang menjadi mangsanya. Teknik kamuflase belalang ini akan menyerupai dedaunan hijau pada batang pohon.

3. Katak Hijau

Katak Hijau
Katak Hijau | Image source: pexels.com

Struktur tubuh katak hijau memiliki otot kaki yang kekar, dan kepalanya pipih melebihi luas tubuhnya. Katak hijau memiliki kemampuan kamuflase yang sangat baik. 

Sebab, bentuk tubuhnya tersebut menyerupai dedaunan hijau dan batang pohon. Tekstur warna hijau dapat memudahkan katak hijau bersembunyi di atas dedaunan.

4. Macan Tutul

Macan Tutul
Macan Tutul | Image source: pexels.com

Macan tutul memiliki kulit totol hitam, berukuran besar, dan panjang tubuhnya sekitar satu hingga dua meter. Mereka juga dikenal sebagai harimau dahan karena memiliki kemampuan memanjat. 

Teknik kamuflase macan tutul adalah dengan bersembunyi di area padang Afrika dan malam hari menjadi kondisi paling sempurna untuk mereka menyamar.

Penyamaran macan tutul menyerupai area padang Afrika atau lingkup yang ditinggalinya membuat calon mangsanya tidak dapat mengenalinya. Mereka akhirnya akan memberi serangan mendadak pada incarannya. Selain itu, macan tutul juga akan bersembunyi agar terhindar dari ancaman pemangsa.

5. Serangga Daun Raksasa

Serangga Daun Raksasa
Serangga Daun Raksasa | Image source: jungledragon.com

Salah satu jenis serangga unik yang dapat melakukan kamuflase adalah phyllium giganteum atau bisa menyebutnya serangga daun raksasa. Ini adalah serangga herbivora yang memiliki bentuk fisik berwarna hijau dan menyerupai dedaunan. Bentuk hewan ini daun daun hampir tidak memiliki perbedaan. 

Serangga daun raksasa berkembang dan berevolusi bersamaan dengan tanaman yang menjadi habitatnya. Selain bentuk fisiknya yang hijau, serangga daun raksasa juga memiliki seperti bekas gigitan pada tubuhnya. Keberadaan hal tersebut membuatnya dapat mengelabui musuh.

Jika musuh mendekatinya, serangga daun raksasa akan mengguling-gulingkan badannya seperti dedaunan yang tertiup angin. Lewat tubuhnya menyerupai dedaunan, dirinya tak hanya dapat memproteksi diri, tetapi juga menjebak mangsa. Serangga daun raksasa sendiri aktif pada malam hari.

Mayoritas penyebaran serangga daun raksasa adalah betina. Perkembangbiakan serangga betina juga cukup unik, yaitu mampu menghasilkan telur yang dapat menetaskan spesies baru tanpa adanya pembuahan. Serangga ini bertahan hidup dengan memakan tanaman yang terdapat pada pepohonan.

6. Ikan Daun

Ikan Daun
Ikan Daun | Image source: pinterest.com

Bentuk tubuh ikan daun menyerupai daun yang mati. Mereka juga bergerak perlahan mengikuti arus permukaan sungai. Hal tersebut membuat mereka dapat mengecoh predator yang ingin memangsanya. 

Umumnya, ikan daun berasal dari sungai Amazon. Hal yang menarik dari ikan daun adalah saat berburu sembari melakukan kamuflase. Mereka akan menarik perhatian mangsa seperti ikan-ikan kecil melalui organ yang terdapat pada dagunya dan menyerupai cacing. 

Ikan daun sangat cepat dalam memangsa buruannya dengan memanjangkan mulutnya, menghisap mangsanya, dan kembali ke posisi semula. Wah, menarik bukan? Seperti tidak terjadi apa-apa. 

7. Kupu-Kupu Daun Mati

Kupu-Kupu Daun Mati
Kupu-Kupu Daun Mati | Image source: flickr.com

Hewan ini memiliki keindahan yang unik melalui sayapnya. Mereka sangat hebat dalam kamuflase karena bentuknya yang sangat mirip dengan daun kering. Karena sangat sulit dibedakan dengan daun biasa, mereka dapat menghindari predator dengan mudah.

Sebarnya, kemampuan penyamaran dari kupu-kupu ini sudah ada sejak zaman purba. Nenek moyangnya sudah mampu mengembangkan kemampuan tersebut sebagai upaya pertahanan diri.

8. Tokek Ekor Daun

Tokek Ekor Daun
Tokek Ekor Daun | Image source: pinterest.com

Hewan yang dapat melakukan kamuflase selanjutnya adalah tokek ekor daun. Tokek ini sering disebut tokek ekor setan. Sebab, mereka dapat menyesuaikan diri menggunakan ekornya yang menyerupai daun untuk bertahan hidup di alam liar. 

Tokek ekor daun merupakan hewan nokturnal. Karena itu, mereka cenderung pasif saat siang hari. Sehingga mereka kaan merapatkan diri pada pohon-pohon yang ada di alam sekitar.

9. Burung Paruh Kodok (Frogmouth)

Burung Paruh Kodok (Frogmouth)
Burung Paruh Kodok (Frogmouth) | Image source: unsplash.com

Burung Paruh Kodok atau biasa disebut burung frogmouth merupakan salah satu hewan yang memiliki bentuk fisik berukuran agak besar. Namun, jika Anda bandingkan dengan burung hantu masih tergolong kecil. Burung ini tergolong binatang nokturnal, di mana mereka aktif pada malam hari.

Keunikan bentuk fisik burung ini adalah menyerupai batang pepohonan. Sehingga mereka dapat melakukan kamuflase dan memproteksi diri dari predator lainnya. Burung ini menangkap mangsanya menggunakan paruh yang kuat. Mangsa burung ini di antaranya adalah serangga, cacing, siput, dan hewan kecil lainnya.  

10. Ikan Flounder

Ikan Flounder
Ikan Flounder | Image source: flickr.com

Ini merupakan spesies ikan pipih air asin yang bentuk tubuhnya datar. Ikan flounder sendiri berasal dari Amerika Selatan. Umumnya, mereka terdapat di dasar lautan guna melakukan kamuflase dengan berbaring pada substrat. Penampilannya sangat menarik perhatian dan bervariasi sesuai dengan jenis spesiesnya.

Sudah Memahami Apa itu Kamuflase pada Hewan?

Itulah mengenai kamuflase pada hewan yang menjadi teknik untuk menyamarkan diri dengan lingkungan guna untuk bertahan hidup dan menghindari pemangsa. Anda harus memahami bahwa, teknik penyamaran ini berbeda dengan mimikri. Secara fungsi, keduanya memang sama, yaitu untuk mengecoh pemangsa.

Sebab, berkamuflase berarti berbaur dengan lingkungannya. Sedangkan mimikri adalah teknik penyamaran dengan cara mengubah warna kulit menjadi warna lingkungannya. Selain itu, binatang yang dapat melakukan mimikri juga tidak banyak. Salah satu contohnya adalah bunglon.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page