Kehadiran agama Hindu Buddha di Indonesia yang semakin berkembang pesat, terbukti memberikan pengaruh bagi Nusantara di masa lampau. Hal ini bisa terlihat dari banyaknya Kerajaan Hindu Buddha di Indonesia, di mana sebagian peninggalannya masih ada hingga sekarang.
Bahkan, beberapa dari kerajaan-kerajaan tersebut juga memiliki kejayaan di masa lampau yang begitu luar biasa. Oleh karena itu, sangat penting bagi generasi muda Indonesia, untuk mengetahui sejarah kemunculan zaman kerajaan di masa itu.
Lantas, mana sajakah kerajaan yang kental dengan agama Hindu Buddha di Indonesia dan paling populer? Yuk, simak informasi selengkapnya dalam artikel di bawah ini, ya!
Daftar ISI
- 16 Kerajaan Hindu Buddha di Indonesia yang Paling Populer
- 1. Kerajaan Kutai
- 2. Kerajaan Tarumanegara
- 3. Kerajaan Majapahit
- 4. Kerajaan Sriwijaya
- 5. Kerajaan Singasari
- 6. Kerajaan Kediri
- 7. Kerajaan Medang
- 8. Kerajaan Kalingga
- 9. Kerajaan Mataram Kuno
- 10. Kerajaan Kanjuruhan
- 11. Kerajaan Dharmasraya
- 12. Kerajaan Sri Bangun
- 13. Kerajaan Bali Dwipa
- 14. Kerajaan Pajajaran
- 15. Kerajaan Jenggala
- 16. Kerajaan Salakanagara
- Tertarik Belajar tentang Kerajaan Hindu Buddha di Indonesia?
16 Kerajaan Hindu Buddha di Indonesia yang Paling Populer
Berikut ini adalah 16 Kerajaan Hindu Buddha di Indonesia yang paling populer menurut sejarah dan menarik untuk kamu simak:
1. Kerajaan Kutai
Beberapa literatur menyebutkan bahwa Kutai merupakan Kerajaan Hindu tertua di Indonesia. Tempatnya berlokasi di Kecamatan Muara Kaman, sebagaimana yang tertulis dalam Prasasti Yupa atau monumen batu yang berhasil ditemukan pada tahun 1879 dan 1940.
Yupa tersebut menceritakan tentang kemakmuran masa kepemimpinan Raja Mulawarman. Tak hanya dari prasasti, sejarah Kutai sendiri juga sudah ada dalam kitab berjudul Surat Salasilah Raja dalam Negeri Kutai Negara, yang kini menjadi sumber autentik dalam penulisan sejarah Kutai Kertanegara.
Kitab karangan Khatib Muhammad Thahir ini menjadi sumber sejarah dengan menyisihkan bagian dongeng, meski di dalamnya terdapat campuran mitologi pengagungan.
2. Kerajaan Tarumanegara
Tarumanegara menjadi Kerajaan Hindu Buddha di Indonesia selanjutnya yang pernah berkuasa di wilayah barat pulau Jawa pada abad ke-5 hingga abad ke-7 Masehi. Terdapat sejumlah catatan sejarah dan peninggalan artefak yang ada di sekitaran lokasi kerajaan ini.
Dari peninggalan itulah, bisa terlihat bahwa Tarumanegara termasuk penganut aliran Waisnawa dalam agama Hindu. Adapun kata Tarumanegara sendiri berasal dari kata taruma, yang merupakan nama sungai yang membelah di Jawa Barat, yakni Ci Tarum, serta nagara yang berarti negara.
Menariknya, temuan arkeologis yang ada di muara Ci Tarum ini merupakan kompleks Percandian Batujaya dan Percandian Cibuaya. Banyak sejarawan menduga bahwa keduanya merupakan peninggalan peradaban Tarumanegara.
3. Kerajaan Majapahit
Majapahit merupakan salah satu yang tertua dan telah berdiri sejak tahun 1293-1500 Masehi. Majapahit sendiri berhasil mencapai puncak kejayaan pada masa kekuasaan Hayam Wuruk, yang berkuasa dari tahun 1350-1389.
Menariknya, Majapahit merupakan kerajaan Hindu Buddha terakhir yang menguasai Semenanjung Malaya. Oleh karena itulah, Majapahit terkenal sebagai salah satu dari negara terbesar dalam sejarah Indonesia.
Apalagi Majapahit juga banyak meninggalkan tempat-tempat suci di masa itu. Hal ini bisa terlihat dari banyaknya peninggalan berupa candi, tempat pemandian suci, hingga gua-gua pertapaan. Kebanyakan bangunan tersebut beraliran agama Siwa dan sedikit bersifat agama Buddha, seperti Candi Jago.
4. Kerajaan Sriwijaya
Kerajaan Hindu Buddha di Indonesia yang selanjutnya adalah Sriwijaya, yang berlokasi di Sumatera, tetapi memiliki daerah kekuasaan hingga ke Pulau Jawa, Sulawesi, Kalimantan, Semenanjung Malaya, Kamboja, Thailand, dan beberapa wilayah lainnya.
Kata Sriwijaya sendiri berasal dari bahasa Sansekerta, yakni sri yang berarti bercahaya dan vijaya yang berarti kemenangan. Sriwijaya berdiri sekitar tahun 600 dan berhasil bertahan hingga tahun 1377 M.
Selama masa kejayaan Sriwijaya, agama Buddha berhasil berkembang dengan sangat pesat. Hal ini sesuai dengan laporan I-tsing yang menyebutkan bahwa terdapat aliran Buddha Theravada dan Mahayana yang ada di Sriwijaya.
5. Kerajaan Singasari
Singasari pertama kali berdiri pada tahun 1222 dengan nama Kerajaan Tumapel. Kemudian pada tahun 1253, Raja Wisnuwardhana mengangkat putranya yang bernama Kertanegara sebagai putra mahkota dan berganti nama menjadi Singasari. Adapun nama Singasari sendiri sebenarnya adalah nama ibu kota.
Menurut keterangan Pararaton, Tumapel mulanya berada di bawah pimpinan Panjalu. Namun, pada tahun 1254, terjadi perseteruan antara Kertajaya, Raja Kediri, dengan kaum brahmana. Akhirnya, kaum brahmana menggabungkan diri dengan Ken Arok, yang kala itu menjadi raja pertama Tumapel.
Nah, Singasari sendiri berlokasi di Kecamatan Singasari, Malang, Jawa Timur. Beberapa peninggalan Singasari yang masih ada, antara lain Prasasti Mula Malurung, Candi Jawi, dan Candi Sumberawan.
6. Kerajaan Kediri
Masa awal kemunculan Kerajaan Hindu Buddha di Indonesia bernama Kerajaan Kediri atau Panjalu tidak diketahui secara pasti. Sebab, Prasasti Turun Hyang II yang dikeluarkan Kediri hanya menyebutkan tentang adanya perang saudara antara kedua putra Airlangga.
Hal inilah yang membuat Raja Airlangga akhirnya membelah wilayah kerajaannya menjadi dua bagian. Kemudian, menurut kitab Negarakertagama, sebelum pembagian wilayah tersebut, Kediri dipimpin oleh Airlangga dengan pusat kekuasaan di Daha.
Menariknya, ketika berada di bawah kepemimpinan Sri Jayabhaya, Panjalu berhasil mengalami masa kejayaan hingga mengekspansi wilayah kekuasaannya ke seluruh Jawa dan beberapa pulau lainnya di Nusantara.
Selain itu, Jayabhaya juga menulis ramalan dalam tradisi Jawa yang terkenal dengan nama Ramalan Jayabaya. Hingga kini, ramalan tersebut masih dilestarikan secara turun-temurun oleh para pujangga.
7. Kerajaan Medang
Awal mula kemunculan catatan tentang Medang berawal dari Prasasti Canggal pada 732 Masehi. Prasasti ini ditemukan di Komplek Candi Gunung Wukir, di Dusun Canggal, Kabupaten Magelang.
Dalam prasasti yang menggunakan bahasa Sansekerta dan huruf Pallawa tersebut, berisi tentang pendirian Siwalingga di daerah Kunjarakunja, yang berada di pulau bernama Yawadwipa (Jawa), dengan penuh berkah berupa banyak beras dan emas.
Pembentukan lingga ini berada di bawah perintah Raja Sanjaya. Ia terkenal karena berhasil menaklukkan daerah-daerah di sekitar kerajaannya. Tak hanya itu, Raja Sanjaya juga sangat bijak di bidang pemerintahan serta selalu memberikan kedamaian dan kemakmuran bagi semua rakyatnya.
8. Kerajaan Kalingga
Kalingga adalah Kerajaan Hindu Buddha di Indonesia yang lebih beraliran ke agama Buddha, yang dulunya pernah terbagi menjadi dua bagian, yakni Keling dan Medang. Lokasi Kalingga sendiri berada di pantai utara Pulau Jawa.
Namun, pada abad ke-6 Masehi, Kalingga lebih terkenal dengan nama Kerajaan Holing. Adapun beberapa raja yang pernah memimpin Kalingga, antara lain Raja Wasamurti, Raja Wasugeni, dan juga Raja Wasudewa.
Sedangkan untuk benda-benda peninggalan Kalingga yang berhasil ditemukan adalah Prasasti Upit, Prasasti Tukmas, serta Candi Angin.
9. Kerajaan Mataram Kuno
Mataram Kuno menganut agama Hindu. Akan tetapi, ketika berada di bawah masa kepemimpinan dinasti Syailendra Wangsa, Mataram beralih menjadi kerajaan bercorak Buddha.
Mulanya, Mataram Kuno berdiri di daerah Yogyakarta pada tahun 752 Masehi. Akan tetapi, kemudian berpindah lokasi ke Jombang dan Madiun di Jawa Timur.
10. Kerajaan Kanjuruhan
Kanjuruhan telah berdiri sejak abad ke-7 Masehi dan menjadi Kerajaan Hindu Buddha di Indonesia yang bercorak Hindu. Adapun Kanjuruhan sendiri didirikan oleh Raja Gajayana yang juga merupakan raja pertama di Kanjuruhan.
Perlu kamu ketahui, bahwa Kanjuruhan berlokasi di Malang, Jawa Timur. Tepatnya berada di Desa Dinoyo. Sementara Prasasti Dinoyo menjadi salah satu peninggalan Kanjuruhan yang tertulis dalam bahasa Sansekerta.
11. Kerajaan Dharmasraya
Dharmasraya berlokasi di hulu Sungai Batanghari, Sumatera. Menurut para sejarawan, Dharmasraya berdiri pada tahun 1183 Masehi dan mengalami keruntuhan di tahun 1347 Masehi, pada masa pemerintahan Raja Adityawarman.
Adapun Prasasti Grahi sendiri merupakan salah satu bukti bahwa Dharmasraya pernah berdiri di Indonesia sebagai kerajaan yang bercorak Buddha.
12. Kerajaan Sri Bangun
Daftar Kerajaan Hindu Buddha di Indonesia yang lainnya adalah Sri Bangun. Hingga kini, belum diketahui pasti kapan Sri Bangun berdiri. Namun, Sri Bangun sendiri berlokasi di Kota Bangun, Kalimantan Utara. Lokasi ini tidak jauh dari ibu kota Kabupaten Kutai Kartanegara, yakni Tenggarong.
Dalam masa kejayaannya, Raja Qeva merupakan raja yang paling terkenal. Beberapa hasil peninggalan Sri Bangun, antara lain Arca Buddha Pengembara, Situs Sri Bangun, Patung Lembu Nandi, dan juga Patung Singa Noleh.
13. Kerajaan Bali Dwipa
Bali Dwipa Semarapura atau lebih sering disebut Bali Dwipa adalah Kerajaan Buddha kuno, yang berlokasi di sekitar Gianyar, Bali. Menurut sejarah, Bali Dwipa berdiri sekitar abad ke-8 Masehi. Rakyat pada masa pemerintahan Bali Dwipa percaya, bahwa Dinasti Syailendra merupakan keturunan Dewa,
Adapun mayoritas benda peninggalan Bali Dwipa adalah prasasti dan patung. Jadi, tak heran jika ditemukan banyak benda-benda tersebut di sekitaran lokasi Bali Dwipa.
14. Kerajaan Pajajaran
Pajajaran memiliki nama lain yang tak kalah terkenal, yakni Negeri Pasundan, Pakuan Pajajaran, atau Pasundan. Menurut kronologis sejarahnya, Pajajaran sebenarnya adalah keberlanjutan dari masa pemerintahan Tarumanegara, Sunda, Galuh, serta Kawali.
Adapun wilayah kekuasaan Kerajaan Hindu Buddha di Indonesia Pajajaran sendiri meliputi Banten, Jakarta, Sukabumi, Bandung, dan juga Bogor. Sedangkan beberapa benda peninggalan Pajajaran, antara lain naskah Carita Parahyangan, Prasasti Sanghyang Tapak, dan Kawali.
15. Kerajaan Jenggala
Jenggala merupakan salah satu dari dua pecahan Kerajaan Kahuripan, atas perintah Airlangga. Ibu kota Jenggala sendiri berlokasi di Kahuripan, tepatnya di Gunung Penanggungan, yang berada di sekitar Sidoarjo, Mojokerto, dan Pasuruan, Jawa Timur.
Berdasarkan sejarahnya, Jenggala berdiri pada tahun 1042 Masehi. Kala itu, Jenggala berada di bawah kepemimpinan Mapanji Garasakan. Menariknya, Jenggala berhasil mengalami perkembangan yang pesat, khususnya dalam hal pemerintahan dan diplomasi ke berbagai wilayah.
Bahkan, perkembangan ini bisa terlihat di berbagai bidang lain, seperti ekonomi dan budaya. Misalnya, di bidang ekonomi, Jenggala berhasil menguasai jalur-jalur perdagangan sungai.
16. Kerajaan Salakanagara
Kerajaan Hindu Buddha di Indonesia yang terakhir adalah Salakanagara. Lokasi Salakanagara sendiri berada di daerah Pandeglang. Tepatnya, ada di Teluk Lada. Menurut sejumlah literatur sejarah, raja pertama Salakanagara adalah Dewawarman yang berasal dari India.
Salakanagara berdiri antara tahun 130-362 Masehi dan diyakini sebagai leluhur suku Sunda. Hal ini karena wilayah peradaban keduanya yang sama persis.
Adapun wilayah kekuasaan Salakanagara sendiri, meliputi daerah Jawa bagian barat, termasuk juga pulau di sebelah barat Pulau Jawa dan laut yang membentang hingga Pulau Sumatera.
Tertarik Belajar tentang Kerajaan Hindu Buddha di Indonesia?
Jadi, 16 kerajaan Hindu Buddha di Indonesia yang paling populer menurut sejarah, yakni mulai dari Kerajaan Kutai hingga Salakanagara. Faktanya, beberapa kerajaan tersebut bahkan berhasil mengalami masa kejayaan yang memberi dampak positif bagi masyarakat Indonesia sekarang ini.
Oleh karena itulah, tak ada salahnya untuk belajar kisah sejarah dari kerajaan-kerajaan tersebut. Selain dapat menambah wawasan, mempelajari materi ini juga dapat meningkatkan kecintaan kita terhadap budaya Indonesia.