Apakah Anda tahu bahwa setidaknya terdapat 8,7 juta spesies hewan yang tersebar di dunia? Semua hewan tersebut digolongkan ke dalam kingdom Animalia. Itulah yang menyebabkan kingdom ini mempunyai anggota paling banyak serta paling variatif.
Secara lebih detail, kingdom Animalia masih diklasifikasikan lagi. Informasi selengkapnya akan dijelaskan lewat artikel ini.
Daftar ISI
Pengertian Kingdom Animalia
Kingdom Animalia adalah organisme eukariotik alias organisme bersel kompleks (endomembran, membran inti, serta organel sel) serta memiliki banyak sel. Meskipun selnya kompleks, namun hewan tersebut tidak mempunyai zat hijau atau klorofil layaknya tumbuhan.
Itu artinya, hewan tersebut tidak dapat membuat makanannya sendiri. Untuk memperoleh makanan, hewan-hewan dalam kingdom Animalia akan mencari makanan yang nantinya diolah lewat pencernaannya.
Hewan-hewan tersebut juga dianggap mempunyai struktur serta organ tubuh lebih sempurna. Kingdom tersebut juga merupakan kelompok paling modern dari empat kingdom yang lain.
Karakteristiknya
Karakteristik kingdom Animalia antara lain:
- Memiliki banyak sel atau multiseluler.
- Memerlukan oksigen.
- Heterotrof alias tidak dapat membuat makanannya sendiri.
- Terdapat sel otot untuk bergerak serta sel saraf sehingga bisa merasakan lewat indera.
- Sebagian besar reproduksinya secara seksual yaitu lewat perkawinan. Sebagian lainnya secara aseksual lewat pembelahan diri, fragmentasi, atau bertunas.
- Bergerak secara aktif atau motil.
- Bentuk tubuh bervariasi mulai radial symmetry, bilateral symmetry, serta asymmetry.
Klasifikasi Kingdom Animalia
Menurut keberadaan tulang belakangnya, kingdom ini terbagi dua jenis yakni vertebrata dan invertebrata. Berikut pembahasannya.
1. Invertebrata
Istilah invertebrata adalah untuk hewan tak bertulang belakang. Jenis invertebrata mempunyai 8 filum, di antaranya:
a. Porifera
Porifera merupakan hewan berongga atau spons yang habitatnya ada di perairan. Setidaknya ada lebih dari 5.000 spesies spons di seluruh perairan yang ada di dunia.
Filum Porifera memang terkenal sebagai hewan paling sederhana. Ini karena hewan tersebut tergolong hanya punya lapisan tubuh tunggal alias monoblastik tanpa mempunyai jaringan sejati.
Selain itu, Porifera juga termasuk hermafrodit, istilah untuk makhluk yang memiliki kelamin ganda. Untuk sperma Porifera diproduksi oleh sel koanosit atau sel leher. Lalu untuk sel telurnya dihasilkan oleh sel amoeboid.
Jika melihat penyusun rangka tubuhnya, Porifera mempunyai tiga kelas seperti; Demospongiae, Calcarea, serta Hexactinellida. Hewan yang tergolong jenis Porifera yaitu Clathrina, Sycon, serta Spongia.
b. Coelenterata atau Cnidaria
Nama Cnidaria berasal dari bahasa Yunani yaitu “cnidos” yang memiliki arti jarum penyengat. Coelenterata atau Cnidaria merupakan kelompok hewan berjenis invertebrata yang mempunyai knidosit atau sel penyengat. Sel tersebut dipakai Cnidaria ketika akan menangkap mangsa.
Sel penyengat juga dipakainya sebagai perlindungan diri dari pemangsa. Secara spesifik, knidosit mempunyai organel yang bentuknya mirip kapsul. Di dalam sel tersebut ada nematokis.
Nematokis merupakan helaian benang yang dapat menembus jaringan mangsanya. Habitat Cnidaria kebanyakan ada di laut, hanya saja untuk Hydra habitatnya di air. Berdasarkan bentuk tubuhnya, Cnidaria mempunyai tiga kelas yakni Hydrozoa, Scyphozoa, serta Anthozoa.
c. Platyhelminthes
Klasifikasi kingdom Animalia invertebrata berikutnya yaitu Platyhelminthes. Istilah ini asalnya dari bahasa Yunani yang mempunyai arti cacing pipih.
Makhluk yang tergolong hermafrodit tersebut menjadi endoparasit terhadap hewan yang lain, termasuk tubuh manusia. Akan tetapi, ada juga Platyhelminthes yang memiliki habitat di perairan, baik air laut maupun air tawar.
Terdapat hal menarik dari makhluk yang satu ini, yakni Platyhelminthes merupakan triploblastik, istilah untuk makhluk hidup yang memiliki tiga lapisan penyusun pada tubuhnya.
Ketiga lapisan tersebut adalah endoderm, mesoderm, serta ektoderm. Lapisan endoderm berperan membentuk gastrovaskuler alias saluran pencernaan. Lalu mesoderm berperan sebagai tempat terbentuknya jaringan otot, jaringan ikat, serta alat reproduksi.
Lapisan yang ketiga yaitu ektoderm berperan dalam membentuk epidermis dan kutikula. Selain itu, Platyhelminthes dibagi 3 kategori yakni Turbellaria, Trematoda, serta Cestoda.
d. Nemathelminthes
Masih berkaitan dengan jenis cacing, Nemathelminthes adalah istilah untuk cacing dengan tubuh panjang serta gilig atau bulat. Ciri khas hewan tersebut yaitu tubuhnya tidak mempunyai ruas serta terdapat rongga tubuh semu atau pseudocoelom.
Jika membandingkannya dengan Platyhelminthes, pada sistem pencernaan Nemathelminthes lebih lengkap. Di dalamnya terdapat mulut, faring, usus, dan anus.
Tidak jauh berbeda dengan Platyhelminthes, jenis Nemathelminthes tergolong hewan triploblastik. Beberapa di antaranya juga merupakan parasit. Terdapat dua kategori Nemathelminthes, yaitu Nematoda serta Nematomorpha.
e. Annelida
Istilah Annelida sendiri adalah untuk cacing dengan bentuk tubuh memiliki ruas serta bersegmen. Untuk segmen Annelida dinamakan annuli serta dipisahkan septa, sebuah dinding pemisah melintang.
Hampir sama dengan Nemathelminthes dan Platyhelminthes, filum Annelida tergolong triploblastik serta terdapat rongga tubuh sejati alias Coelomata. Ciri lainnya yaitu sistem pencernaannya yang sempurna.
Pada Annelida juga terdapat kutikula tipis di tubuhnya dan hewan ini juga termasuk hermafrodit. Hewan yang termasuk Annelida mampu menjalankan reproduksi secara seksual. Caranya lewat konjugasi serta aseksual melalui fragmentasi.
Berdasarkan dari rambut kuku di tubuhnya, terdapat beberapa klasifikasi Annelida. Untuk klasifikasinya yakni Hirudinea, Oligochaeta, serta Polychaeta.
f. Mollusca
Mollusca merupakan hewan lunak dan tergolong kelompok triploblastik. Hewan tersebut juga mempunyai rongga sejati atau selomata. Umumnya, Mollusca mempunyai cangkang layaknya siput maupun kerang-kerangan.
Akan tetapi, terdapat juga jenis Mollusca yang tak mempunyai cangkang. Misalnya sotong, gurita, dan cumi-cumi. Mollusca juga tergolong hewan hermafrodit. Pada proses reproduksinya, Mollusca akan melakukannya secara seksual.
Terdapat tiga struktur dari keseluruhan tubuh Mollusca yakni kaki, massa visceral, serta mantel. Lalu, berdasarkan bentuk kaki, mantel, simetri tubuh, serta cangkangnya, Mollusca mempunyai lima kategori yaitu Pelecypoda, Scaphopoda, Cephalopoda, Gastropoda, dan Amphineura.
g. Echinodermata
Echinodermata merupakan istilah untuk hewan dengan kulit berduri. Seperti halnya Mollusca, Echinodermata juga mempunyai lapisan tubuh triploblastik serta rongga sejati atau selomata.
Biasanya hewan-hewan tersebut dapat ditemukan di lautan. Beberapa contohnya seperti teripang, bintang laut, lili laut, serta bulu babi. Ciri Echinodermata adalah memiliki sistem pencernaan lengkap. Selain itu, tidak ada sistem peredaran mata serta mampu melakukan reproduksi seksual.
Ciri lainnya, hewan Echinodermata bergerak dengan menggunakan kaki ambulakral. Setidaknya ada lima kategori Echinodermata berdasarkan struktur tubuhnya yaitu Crinoidea, Holothuroidea, Echinoidea, Ophiuroidea, serta Asteroidea.
h. Arthropoda
Istilah ini ditujukan untuk hewan dengan kaki beruas serta tubuh tersusun dari triploblastik selomata. Tubuh Arthropoda juga dilindungi eksoskeleton alias rangka luar. Untuk struktur tubuhnya terdiri dari kepala, dada, serta perut.
Arthropoda juga mempunyai alat pernapasan yang beragam. Ada jenis Arthropoda yang memakai paru-paru buku, trakea, serta insang. Adapun kategori Arthropoda berdasarkan struktur tubuhnya yaitu Insecta, Myriapoda, Crustacea, serta Arachnida.
2. Vertebrata
Berbeda dengan kingdom Animalia invertebrata yang tak mempunyai tulang belakang, pada vertebrata dilengkapi penguat rangka, tali punggung, atau korda dorsalis.
Selain itu, hewan vertebrata juga termasuk bagian filum Chordata. Setidaknya terdapat 5 kelas hewan kategori vertebrata. Berikut penjelasan selengkapnya.
a. Pisces
Pisces termasuk vertebrata berdarah dingin serta habitatnya dalam air. Hewan tersebut memakai insang agar bisa bernapas. Lalu untuk pergerakannya, Pisces menggunakan sirip dan ekor. Ciri khas Pisces adalah tubuhnya yang ditutupi sisik serta berkembang biak dengan bertelur.
Berdasarkan tulang penyusun tubuh serta keberadaan rahangnya, Pisces memiliki tiga ordo. Ketiganya yakni Osteichthyes, Agnatha, serta Chondrichthyes. Contoh hewan yang termasuk Pisces yaitu ikan.
b. Amfibi
Kata amfibi sebenarnya berasal dari “amphi” yang artinya rangkap serta “bios” yang berarti hidup. Amfibi adalah hewan bertulang belakang yang habitatnya di dua tempat, daratan serta perairan.
Untuk menyesuaikan diri dengan habitatnya, amfibi mempunyai dua alat pernapasan. Kedua alat pernapasan amfibi yaitu insang dan paru-paru. Hewan tersebut juga berkembang biak dengan cara ovipar atau bertelur.
Umumnya amfibi akan mengalami metamorfosis sempurna dan memiliki 3 macam ordo yaitu Anura, Caudata, serta Gymnophiona.
c. Reptilia
Hewan merayap atau melata ini hampir sama dengan Pisces. Maksudnya, Reptilia juga termasuk hewan berdarah dingin meskipun habitatnya sebagian besar di daratan. Umumnya, struktur tubuh Reptilia lengkap, kecuali ular yang tak mempunyai kaki.
Umumnya, Reptilia berkembang biak dengan ovipar atau bertelur. Namun ada juga yang ovovivipar yaitu bertelur dan melahirkan. Ciri khas Reptilia adalah mempunyai tubuh yang terlindungi zat tanduk serta kulit bersisik. Empat ordo Reptilia antara lain Crocodylia, Squamata, Testudinata, dan Rhynchocephalia.
d. Mamalia
Mamalia adalah golongan hewan yang mempunyai kelenjar susu sehingga disebut hewan menyusui. Di bagian kulitnya, ada kelenjar keringat, kelenjar minyak, serta ditutupi rambut.
Mamalia berkembang biak dengan cara melahirkan atau vivipar. Selain itu, hewan mamalia umumnya juga tergolong hewan berdarah panas atau homoioterm.
Sudah Paham tentang Kingdom Animalia?
Secara garis besar, klasifikasi kingdom Animalia yaitu invertebrata dan vertebrata. Akan tetapi, keduanya masih mempunyai pembagiannya masing-masing. Semoga bermanfaat.