Pengertian Kingdom Fungi: Struktur, Ciri & Klasifikasinya

Jamur adalah jenis makhluk hidup yang cukup bermanfaat bagi manusia, salah satunya untuk menjadi bahan makanan. Apalagi, beberapa jamur dibandrol dengan harga mahal. Meski begitu, jamur tidak termasuk sebagai jenis tumbuhan. Hal ini karena jamur masuk dalam klasifikasi kingdom fungi. Apa itu? Simak penjelasan di bawah ini!

Apa Itu Kingdom Fungi?

Menurut Roosheroe, kingdom fungi adalah salah satu kelompok organisme yang mempunyai tingkat keragaman hayati yang cukup tinggi, setelah insekta. Selain itu, karakteristik dari kingdom ini berbeda-beda dan tercatat ada lebih dari 50.000 spesies di dunia.

Fungi sendiri merupakan kingdom dari organisme eukariotik dan memiliki sifat heterotrof, dimana nutrisinya didapat dari bahan organik. Secara umum, fungi sering dikenal juga dengan jamur. Fungi juga tidak punya klorofil, sehingga tidak bisa disebut sebagai tumbuhan, karena tidak bisa menghasilkan makanan sendiri ketika fotosintesis.

Jadi, bila kita lihat dari cara jamur memperoleh makanan, makhluk ini cenderung masuk dalam kingdom animalia atau hewan. Sebab, keduanya memiliki sifat heterotrof, yang mana memperoleh makanannya dari sumber atau organisme lainnya.

Ciri-Ciri Kingdom Fungi

Pada dasarnya, setiap kelompok fungi memiliki ciri khasnya masing-masing. Hanya saja, bila dilihat secara umum, terdapat ciri-ciri jamur yang dimiliki semua spesiesnya. Ciri-ciri tersebut, antara lain:

  • Mempunyai hifa. Hifa adalah benang halus yang terdiri dari rangkaian sel dan terbentuk dari pertumbuhan spora. Pada jamur, hifa bisa tunggal maupun bercabang. Kumpulan hifa jamur disebut miselium.
  • Jamur umumnya hidup di tempat-tempat yang lembab.
  • Struktur badan jamur berfilamen. Dinding-dinding sel jamur mengandung zat kitin, glukan, selulosa, dan mannan.
  • Sel pada fungi mempunyai beberapa organel sitoplasmik. Misalnya, sterol, nucleus, mitokondria, dan ribosom.
  • Memiliki sifat saprofit dan parasit.
  • Berkembang bisa secara aseksual maupun seksual.
  • Mempunyai dan menghasilkan spora.
  • Beberapa anggota fungi bisa membentuk sistem/alat sebagai bentuk perlindungan diri dari lingkungan buruk. Beberapa diantaranya adalah teletospora, gemma, dan klamidospora.

Sementara itu, terdapat ciri-ciri yang membedakan jamur dari tumbuhan, di antaranya:

  • Tidak mempunyai daun, batang, cabang, dan akar.
  • Mempunyai pigmen, tetapi tidak memiliki klorofil.
  • Berkembang biak dengan spora.
  • Tidak memiliki sistem vaskuler.
  • Komposisi dinding selnya berbeda.
  • Memiliki sifat multiseluler (tidak mempunyai pembagian fungsi pada tiap bagian jamur).

Klasifikasi Kingdom Fungi

Klasifikasi jamur dibagi berdasarkan struktur tubuhnya. Pengelompokan ini dibagi 2, yakni kelompok jamur dengan hifa bersekat dan tidak bersekat. Kelompok jamur yang memiliki hifa bersekat adalah Zygomycota. Sedangkan kelompok jamur yang memiliki hifa tidak bersekat yakni Basidiomycota, Deuteromycota, dan Ascomycota. Berikut penjelasannya:

1. Zygomycota

Zygomycota
idSCHOOL

Klasifikasi kingdom fungi yang pertama adalah Zygomycota. Zygomycota dibedakan menjadi 3 tipe hifa, yakni Stolon, yang membentuk jaringan pada permukaan substrat. Kemudian ada Rizoid, hifa yang menembus substrat seperti akar. Terakhir adalah hifa Sporangiofor yang tegak ke atas dan memiliki sporangium globuler di ujungnya.

Dalam berkembang biak, Zygomycota bereproduksi secara aseksual dan seksual. Secara aseksual, zygomycota melakukannya secara gametogami, yakni proses reproduksi menggunakan zigospora. Sementara itu, reproduksi zygomycota secara seksual dilakukan dengan menghasilkan sporangium.

Ciri-ciri Zygomycota:

  • Biasanya hidup sebagai saprofit.
  • Tidak memiliki tubuh buah.
  • Dinding sel jamur memiliki zat kitin.
  • Bereproduksi  secara aseksual dan seksual.
  • Memiliki hifa tidak bersekat, sehingga terlihat seperti pipa atau buluh.
  • Miselium bercabang banyak.
  • Memiliki beberapa inti hifa (koenositik).

Berikut adalah contoh jamur yang tergolong dalam klasifikasi Zygomycota, antara lain:

  • Mucor mucedo: Jamur yang hidup sebagai saprofit pada sisi tumbuhan dan hewan yang mati atau kotoran.
  • Rhizopus stolonifer: Terdapat pada ragi tempe dan jamur yang sering kita lihat ketika roti menjadi basi.
  • Mucor hiemalis: Jamur yang digunakan untuk fermentasi susu kedelai.

2. Basidiomycota

Basidiomycota
Blog Pak Pandani

Menurut Biology LibreTexts, Basidiomycota adalah salah satu filum dalam kingdom jamur yang terdiri dari 30.000 spesies. Klasifikasi ini terdiri dari jamur berfilamen yang tercipta dari kumpulan benang-benang atau disebut juga hifa. Hifa dari klasifikasi ini membentuk miselium bercabang banyak yang dibagi jadi primer dan sekunder.

Jamur Basidiomycota berkembang biak secara seksual maupun aseksual. Namun, kebanyakan diantaranya bereproduksi secara seksual. Secara aseksual, Basidiomycota melakukan reproduksinya dengan membentuk klamidospora, fragmentasi, dan tunas.

Sementara secara seksual, Basidiomycota mengandalkan kemampuannya dalam menghasilkan basidiospora untuk bereproduksi.

Ciri-ciri dan bagian jamur Basidiomycota:

  • Memiliki tubuh bulat yang terdiri dari batang dan tudung. Tudung ini menyerupai payung dengan pileus.
  • Bereproduksi secara seksual dan aseksual.
  • Lamella atau bilah, yakni bagian bawah tuduh berbentuk seperti helaian-helaian serat.
  • Stipe atau tangkai tubuh akan bertambah kuat, besar, dan tinggi seiring dengan perkembangan jamur.
  • Terdapat annulus atau bagian cincin yang melingkari tangkai jamur.

Beberapa contoh jamur dalam klasifikasi Basidiomycota, antara lain volvariella volvacea  (jamur merang) dan Auricularia polytricha (jamur kuping).

3. Deuteromycota

Deuteromycota
Sma Studioliterasi

Klasifikasi kingdom fungi berikutnya adalah Deuteromycota. Deuteromycota disebut juga dengan jamur tidak sempurna. Sebab deuteromycota tidak menunjukan fase seksual, sehingga belum diketahui cara reproduksi seksualnya. 

Jamur ini berkembang biak dengan konidia. Ini adalah spora yang dibuat  pada ujung hifa yang disebut konidiofor.

Deuteromycota memiliki beberapa bagian, antara lain hifa, alternaria, conidium, phialophora, dan cladosporium.

Ciri-ciri Deuteromycota:

  • Memiliki hifa bersekat.
  • Dinding sel mengandung zat kitin.
  • Umumnya hidup di tempat lembab.
  • Membentuk spora dan konidia untuk berkembang biak secara aseksual.
  • Sifatnya saprofit pada bahan organik. Tapi bersifat parasit pada tanaman tinggi dan menjadi sumber perusak tanaman hias.
  • Beberapa diantaranya bersifat mikroskopis atau tidak bisa dilihat dengan mata telanjang.
  • Bisa menjadi penyakit bagi manusia.

Di bawah ini adalah contoh jamur yang tergolong dalam klasifikasi Deuteromycota, antara lain:

  • Melazasia fur-fur:  Jamur penyebab panu.
  • Helminthosporium oryzae: Jamur penyebab noda hitam pada daun, buah, dan merusak kecambah.
  • Epidermophyton floccosum: Jamur penyebab kutu air.
  • Cheilosporum sp: Parasit dalam buah-buahan dan sayuran.

4. Ascomycota

Ascomycota
Blog Pak Pandani

Istilah Ascomycota dalam kingdom fungi berasal dari kata askus yang berarti menyerupai kantung. Dalam jamur, askus ini adalah ujung hifa yang mengalami perubahan inti dan menciptakan tubuh buah. Lebih lanjut, Ascomycota biasanya hidup sebagai saprofit, terutama pada tumbuh-tumbuhan.

Dalam berkembang biak, Ascomycota bereproduksi secara seksual untuk menghasilkan askospora dari askus. Sementara secara aseksual, divisi ini menghasilkan konidiospora. Namun, beberapa Ascomycota, seperti jamur truffle, mereka tidak bisa menghasilkan askus dan tidak bisa bereproduksi secara aseksual.

Ciri-ciri Ascomycota:

  • Bersel satu atau bersel banyak.
  • Pada Ascomycota bersel banyak (multiseluler), mereka memiliki hifa bersekat.
  • Sel hifa memiliki satu inti.
  • Dinding hifa diperkuat selulosa.

Berikut adalah beberapa contoh jamur Ascomycota:

  • Saccharomyces cerevisiae: Jamur yang berfungsi sebagai ragi dalam proses pembuatan roti.
  • Penicillium notatum dan Penicillium chrysogenum: Sebagai antibiotik.
  • Neurospora crassa: Jamur pembuat oncom.
  • Tuber melanosporum: Sering disebut jamur truffle dan bisa dimakan serta memiliki nilai jual yang mahal. 

Struktur Fungi

Struktur Fungi
Harian Haluan

Setelah memahami klasifikasi kingdom fungi, kamu juga perlu mengetahui seperti apa struktur dari jamur itu sendiri.  Struktur jamur tercipta dari suatu komponen yang disebut hifa. Hifa adalah struktur yang mirip seperti benang-benang halus yang tersusun dari dinding mirip pipa.

Dinding tersebut menyelubungi membrane plasma dan sitoplasma hifa yang terdapat organel eukariotik. Di beberapa jenis jamur, hifa yang terbentuk dibatasi oleh dinding melintang atau disebut dengan septa. Septa pada jamur mempunyai pori besar. Pori ini cukup untuk dilewati mitokondria, ribosom, dan inti sel yang mengalir ke tiap sel.

Namun, ada juga beberapa hifa jamur yang tidak bersepta. Ini disebut dengan hifa senositik. Struktur hifa senositik diciptakan oleh pembelahan inti sel berkali-kali dan tidak diikuti dengan pembelahan sitoplasma.

Pada jamur yang memiliki sifat parasit, hifa jamur biasanya termodifikasi menjadi haustoria. Hifa jenis haustoria memiliki fungsi untuk membawa zat hara atau makanan dari substrat. Sebab, hifa ini menembus jaringan substrat.

Sudah Tahu Apa Itu Klasifikasi Kingdom Fungi?

Demikian penjelasan mengenai fungi, mulai dari pengertian, klasifikasi, dan struktur pembentuknya. Meski banyak jamur yang menjadi parasit dan merugikan makhluk hidup, mereka juga cukup bermanfaat. Misalnya, menjadi bahan makan, seperti jamur shitake, tiram, dan truffle.Selain itu, juga bisa dikonsumsi menjadi obat-obatan. Salah satu jamur yang digunakan untuk obat-obatan karena menghasilkan antibiotik adalah Penicillium chrysogenum.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page